Cara Menulis Berita

Oleh: AnneAhira.com

Sekarang bukan zaman kabar burung lagi. Rumor dan desas-desus bukan lagi sumber yang dipercaya. Sekarang zamannya internet, teknologi IT dengan akses super cepat yang paling di andalkan. Berita berbasis teknologi IT merupakan harapan masa depan. Peristiwa besar yang terjadi lima menit lalu bisa langsung dibaca oleh seluruh dunia dalam waktu cepat.

Berita atau news merupakan kebutuhan utama di masyarakat modern. Melihat fakta ini, setiap orang pun dimungkinkan bisa menjadi kontributor penulis berita.

Cara menulis berita bukanlah ilmu yang sulit dipelajari orang awam. Anda pun dapat mempelajari teknik penulisan berita kapan pun Anda mau.

Cara Menulis Berita Sederhana

Cara menulis berita yang baik dan benar harus mengikuti rumus 5W+1H (What, When, Who, Where, Way, How ). Berikut ini adalah penjelasan mudah tentang cara menulis berita.

  • What atau Apa

Artinya, Anda harus menulis menyangkut objek berita dan jenis berita itu. Misalnya, apakah kategori berita kriminal, bisnis, politik, ataukah berita olah raga.

  • When atau Kapan

Cantumkan juga keterangan waktu yang jelas peristiwa itu terjadi. Misalnya, Minggu ( 9/10 ) pukul 22.30, terjadi kebakaran di pasar yang menghanguskan sebagian komplek pasar.

Nah, keterangan hari tanggal dan jam peristiwa terjadi harus dicantumkan pada draft berita yang Anda susun.

  • Who atau Siapa

Setiap ada peristiwa, pasti ada subjek atau pelaku yang menggerakkan peristiwa itu terjadi. Jangan sampai Anda menulis berita tanpa mencantumkan pelakunya atau siapa-siapa yang berperan dan hadir pada sebuah kejadian. Bisa-bisa Anda membuat kabar bohong.

Cara menyusun berita yang baik adalah mencantumkan pelaku di draft berita Anda. Contohnya, Wakil Presiden Boediono memimpin rapat kabinet terbatas di Istana yang dihadiri menteri yang membawahi Departemen.

  • Where atau Di mana

Untuk menghindari rumor dan desas-desus, sebaiknya Anda mencantumkan tempat peristiwa itu terjadi atau berlangsung. Keterangan tempat menambah akurasi berita yang Anda buat. Misalnya, telah terjadi pembunuhan berantai di kebon tebu yang berada di desa Masai, Kecamatan Beranda, Kabupaten Senarai. Diperkirakan pelakunya adalah aparat desa setempat.

  • Why atau Kenapa

Sesuai peribahasa, tak ada asap kalau tak ada api. Tak ada peristiwa kalau tak ada penyebabnya. Di sinilah seni membuat berita. Anda harus berimbang dalam menyajikan berita. Carilah narasumber berita lebih dari satu agar kualitas berita Anda berimbang.

  • How atau Bagaimana

Maksudnya, Anda harus tahu pasti bagaimana berita yang diliput bisa terjadi. Bagaimana dampaknya bagi subjek setelah peristiwa itu terjadi. Misalnya, illegal loging yang merajalela menyebabkan banjir bandang di Wasior hingga menelan korban jiwa sebanyak 180 orang tewas dan 10 orang hilang.

Selain mematuhi unsur 5W+1H, Anda harus bisa menggunakan bahasa yang enak dibaca dan dipahami pembaca. Pilihlah kosa kata yang tepat pada jenis berita yang Anda susun.

Dalam menulis berita, posisikan diri Anda sebagai pembaca awam. Setelah berita Anda buat, periksa kembali susunan kata, hindari kesalahan ketik, pemakaian tanda baca, dan sebagainya.

Selalu menambah wawasan dan menambah koneksi agar Anda bisa memasuki atau menyentuh narasumber untuk wawancara. Selamat mencoba!

Kerangka Karangan Permudah Menulis Karangan!

Oleh: AnneAhira.com

Karangan merupakan tulisan yang ditulis oleh pengarang yang mempunyai beberapa bentuk. Ada karangan yang berbentuk narasi dan ada juga yang berbentuk argumentasi.

Karangan narasi merupakan karangan yang menceritakan objek pengamatan, yang tujuannya adalah menghimpun fakta. Karangan argumentasi bertujuan memberikan argumen bahwa apa yang ditulis oleh penulis dapat menyakinkan pembaca dan membujuk pembaca agar mengikuti apa yang ditulis oleh penulisnya melalui data dan fakta. Selain berbentuk narasi dan argumentasi, karangan ada pula yang berbntuk paparan dan deskripsi.

Menulis Karangan harus runtut dan teratur. Jika diibaratkan sebuah abjad Arab, maka menulis karangan harus dimulai dari A dan diakhiri dengan Z. Keruntutan dalam menulis karangan ini merupakan kesepakatan bersama dalam International Standardization Organization (ISO). Bila karangan tidak mengikuti kaidah ini, terutama tulisan ilmiah, maka akan dianggap tidak valid.

Bagian dari karangan sesuai dengan standar ISO terdiri dari pendahuluan, isi karangan, dan bagian penutup karangan.


1. Pendahuluan

Bagian pendahuluan memuat latar belakang karangan yang ingin disampaikan, alasan pemilihan tema, dan sistematika penulisan.

2. Isi Karangan

Pada bagian isi, penulis menyusun gagasan-gagasan karangan menjadi beberaapa bagian atau bab dengan memperhatikan ketersambungan antar paragraf dan gaya bahasa yang enak dibaca oleh pembaca.

3. Penutup Karangan

Pada bagian akhir karangan penulis memberikan kesimpulan. Penulis juga diperkenankan untuk memberikan arahan kepada pembaca untuk meneruskan karangan yang belum terselesaikan maupun memberikan pengarahan untuk meneruskan menulis karangan ke tema lain yang relevan dengan karangan penulis.


Manfaat Kerangka Karangan

Proses menulis karangan biasanya menghadapi masalah seperti penulis kebingungan apa yang akan ditulis, tulisan sudah sampai mana, dan apa saja yang belum ditulis. Agar lebih memudahkan menulis karangan sebelum menulis karangan, seorang penulis sebaiknya membuat kerangka karangan. Adapun manfaat pembuatan kerangka karangan ini adalah:

  • Karangan akan dapat tersusun secara teratur. Penulis akan dapat membuat karangan dengan alur yang runtut. Gagasan utama karangan akan diletakkan di awal karangan, sementara pengembangan gagasan karangan akan diletakkan dibawahnya.
  • Tidak akan terjadi replikasi atau duplikasi gagasan. Dengan adanya kerangka karangan, proses menulis karangan akan menjadi lebih mudah. Seorang penulis akan tahu apa yang sudah dituliskan dalam karangan dan apa saja yang belum.
  • Bila sudah menjadi karangan, pembaca akan mudah menentukan apa yang ingin disampiakan oleh penulis sehingga memudahkan pembaca untuk menilai karangan tersebut.

Jadi, mudah bukan ? Bila Anda ingin menulis karangan. Cukup mengikuti prosedur yang tertuang dalam ISO, membuat kerangka karangan, dan langkah selanjutnya selamat berlatih. Semoga sukses (*)

Menulis Proposal, Gampang kok!

Oleh: AnneAhira.com

Menulis Proposal pada intinya adalah menyampaikan gagasan / ide / rancangan kegiatan yang akan ditawarkan pada pihak lain dengan harapan pihak lain tersebut mendukung kegiatan atau mau bekerjasama dengan Anda. Sehingga isi dari proposal sebaiknya menggambarkan bahwa kegiatan atau apa yang ditawarkan tersebut baik dan bermanfaat bagi pihak yang menerima proposal.


Mengenal Jenis-Jenis Proposal

Secara umum ada beberapa jenis proposal yang sangat populer, diantaranya yaitu;

  1. Proposal kegiatan

    Setiap kegiatan resmi di masyarakat atau pun di lingkungan lembaga pendidikan yang akan diadakan biasanya di susun proposal kegiatannya terlebih dahulu. Proposal ini berisi rancangan kegiatan yang akan di adakan. Tujuan dari penyusunan poroposal ini selain agar kegiatan terencana dengan baik juga berfungsi sebagai sarana fundrising.
  2. Proposal skripsi

    Proposal skripsi ini berisi tentang gambaran kegiatan penelitian yang akan dilakukan, mulai dari tujuan, latar belakang, metode, pendanaan, hingga waktu yang digunakan.
  3. Proposal bisnis/usaha

    Proposal bisnis / usaha ini bertujuan untuk menjual ide usaha kepada pihak lain dengan harapan ide tersebut diterima dengan kompensasi bantuan modal usaha.
  4. Proposal pengajuan kredit

    Proposal pengajuan kredit ini biasanya dibuat oleh Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam mengajukan suntikan modal usaha dari koperasi atau bank yang menyediakan bantuan dana untuk UKM.
  5. Proposal penelitian

    Proposal penelitian ini biasanya disusun oleh mahasiswa, peneliti, dosen yang akan melakukan penelitian pada topik tetentu. Proposal peneletian ini selain memaparkan rancangan penelitian yang akan dikerjakan juga berisi tentang gambaran pembiayaan yang diperlukan.

  1. Proposal sponsorship untuk iklan media

    Setiap media baik media komunitas maupun media komersial membutuhkan pendanaan untuk keberlangsungan hidupnya. Dan sebagian besar dana tersebut diperoleh dari pemasangan iklan. Oleh karena itu penawaran kerjasama (sponsorship) untuk iklan ini membutuhkan perencanaan yang matang.


    Untuk menggambarkan kondisi media dan penawaran kerjasama biasanya disusun sebuah proposal sponshorship. Sehingga pihak sponsor bisa memutuskan apakah mereka memasang iklan atau tidak pada media tersebut.

Menulis Proposal Kegiatan

Hal-hal yang perlu dipahami dalam menulis proposal kegiatan adalah;

  1. Gambaran kegiatan

    Dalam menulis proposal kegiatan Anda harus mampu meyakinkan bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan ini perlu, penting dan mendesak. Hal ini dijelaskan pada bagian latar belakang. Latar belakang antara lain berisi alasan-alasan secara praktis maupun teoritis tentang pentingnya untuk melakukan kegiatan ini dan hal-hal yang melatar belakangi kegiatan ini perlu dilaksanakan.
  2. Tujuan

    Bagian ini memuat hal-hal postif yang ingin dicapai dari kegiatan yang akan dilaksanakan.
  3. Panitia penyelenggara

    Pihak-pihak yang terlibat langsung dan bertanggung jawab penuh dalam penyelenggaraan kegiatan. Ditulis secara jelas posisi setiap person dalam kepanitiaan.
  4. Alokasi dana

    Alokasi dana harus dihitung secermat mungkin, karena bagian ini akan menjadi fokus perhatian pihak donatur dan sponsor unruk memutuskan memberikan bantuan atau tidak. Penyusunan anggaran atau alokasi dana ini juga bermanfaat dalam mengatur keuangan kepanitiaan nantinya.
  5. Pelaksanaan

    Waktu pelaksanaan dan schedule kegiatan juga harus tergambar dengan jelas.

Lima hal di atas merupakan informasi yang dibutuhkan dalam menulis proposal nantinya.


Komponen-komponen Penyusun Proposal

Komponen-komponen penyusun proposal diantaranya yaitu:

  1. Cover; memuat judul, nama dan alamat organisasi atau kepanitiaan.
  2. Penawaran kerjasama atau gambaran kegiatan; tercantum dalam latar belakang, tujuan, bentuk kegiatan, waktu pelaksanaan dan susunan kepanitiaan)
  3. Anggaran kegiatan; memuat alokasi dana yang tersedia dan yang dibutuhkan dalam kegiatan.
  4. Paket sponsor (jika ada)
  5. Surat perjanjian kerjasama (jika diperlukan)

Nah menulis proposal, gampang kok!