SEJARAH

Dalam suatu diskusi yang informal, seorang teman pernah mengeluhkan bahwa pelajaran disekolah kita sekarang ini sudah terlalu banyak, dan menurutnya harus dikurangi. Salah satu  yang pelajaran yang tidak perlu itu adalah sejarah.
Memang banyak para kalangan yang menganggap pelajaran sejarah itu tidak penting, karena bayak yang menganggap sejarah  hanya kumpulan cerita, tanpa mendalami makna yang terkandung dalam pelajaran sejarah.
Kalau menurut guru sejarah, manfaat belajar sejarah salah satunya agar kita menghargai jasa pahlawan. Benar juga, kalau para koruptor belajar sejarah dan mengetahui bagai mana generasi 45 yang ikut (Dari data lebih banyak yang tidak ikut dari yang ikut) merebut kemerdekaan ini mempertaruhkan nyawa agar kita bisa hidup makmur seperti sekarang ini, tentu mereka akan berpikir-pikir untuk merampok negara ini hanya untuk  kesenangan pribadi.
Disamping itu dengan belajar sejarah kita bisa juga mengingatkan bangsa-bangsa yang karena kesalahan masalalu mereka terjadi lah bencana saat sekarang ini. Contohnya rakyat kerajaan Inggris. Mereka itu kalau ketemu dengan kita-kita Asia ini asik betul mengajarkan tentang hak azazi manusia dan nilai-nilai kemanusiaan. Seolah mereka bangsa yang jauh lebih bersih dan beradab dari kita.
Faktanya dari sejarah, banyak penderitaan sekarang ini pangkal balanya adalah orang Inggris. Setiap hari kita mengikuti berita bagaimana bangsa palestina dibantai oleh mesin-mesin perang Israil. Siapa yang harus bertanggungjawab? Jawabnya adalah Inggris, karena merekalah memfasilitasi berdirinya negara Israil sekarang ini. Enak saja dia memfasilitasi berdiri negara di daerah orang lain. Memang pada awalnya Palestina itu dibagi dua. Setengah untuk orang yahudi setengah untuk orang Arab. Tapi dari awal ia sudah mempersenjatai orang Yahudi. Sedangkan orang Arab selalu di razia senjata-senjata mereka. Dan berikutnya ia membiarkan Yahudi yang bersenjata ini mengusir orang Palestina tanpa dibolehkan membawa harta mereka. Maka kalau kita belajar sejarah tidak berlebihan kalau mengatakan Israil adalah negara perampok dan teroris.
Sekarang dengan terjadi pembantaian  ini mereka bungkam seperti orang yang tidak bersalah saja. dan di depan kita mereka berlagak seolah-olah mereka jauh lebih beradab dari kita. Seharusnya kita yang mengajar mereka tentang HAM dan  rasa tanggungjawab.

 Banyak lagi fakta-fakta sejarah yang menunjukkan penderitaan dan bencana kemanusiaan sekarang ini disebabkan oleh bangsa barat terutama Inggris

GAZA (2)

Selesai gencatan senajata 72 Jam, Israil kembali melancar serangan udara ke Gaza. Rupanya keturunan korban Nazi Jerman yang selamat itu belum puas dengan meluluh lantakkan rumah-rumah penduduk yang dibangun dengan susah payah. Mereka belum puas dengan jumlah korban yang mendekati dua ribu orang penduduk sipil, anak-anak dan wanita. Bagi mereka jumlah korban hanya angka-angka dan tidak mengimbas kepada rasa kemanusian. Mereka tidak peduli ratusan ribu penduduk yang luka-luka dan cacat seumur hidup. 60 Mesjid dihancurkan, sekolah, rumah sakit tidak peduli, hancur kan saja.
Israil memanfaatkan betul hukum Internasional yang tidak berlaku padanya. Apapun yang diperbuat Israil PBB Tidak akan bisa berbuat apa-apa. Amerika negara besar dibawah kenadali Yahudi dengan terang-terangan mendukung pembantaian ini. Negara Arab entah karena tidak peduli atau mungkin karena tidak bernyali jangankan membantu, malah bersuara saja tidak berani. Inggris yang memfasilitasi berdirinya negara teroris ini diam seperti tidak bersalah saja.
Coba saja kalau ada negara lain, lebih-lebih negara yang berpenduduk islam berbuat seperseratus saja dari  kekejaman israil ini, pasti seluruh negara Eropa dan Amerika Serikat akan bersatu menyerbunya. Atau kepala negaranya sudah dicap sebagai  penjahat kemanusiaan atau penjahat perang.
Perancis, negara eropa yang selalu mengagung-agung kebebasan berbicara, sangat ketakutan kaum Yahudi murka pada mereka, maka  mereka menangkapi para demonstran untuk menunjukkan pada kaum Yahudi bahwa Perancis pro Israil. Begitu ketakutannya Negara Eropa pada kaum yahudi.

Nah, sekarang  apalagi, dunia hanya bisa menyaksikan dengan geram dan rasa kecut kesewenang-wenangan ini, sementara negara Eropa sudah takluk pada kalian dan negara-negara lain tak berdaya.  Kita mau berbuat apalagi, paling-paling berkata “ Hai Israil ,busungkan lah dada kalian karena memang kalian yang paling unggul sekarang ini. Biarlah bangsa Palestina diserahkan pada nasib saja.  Tidak akan  ada yang berdaya menolong.

GAZA, PENGORBANAN DEMI HARGA DIRI

Gaza, sepotong tanah Palestina seluas 360 kilometer persegi yang tersisa yang belum terampas oleh negara terorist Israil. Apa yang terjadi di Gaza? Ketika umat islam diberbagai belahan dunia berbahagia menyambut hari kemenangan idul fitri, mereka berduka, meratapi sanak saudara mereka yang tewas dan rumah-rumah mereka yang tinggal reruntuhan dihantam bom-bom dan serangan Tank Israil yang sama dengan manusianya seperti mesin tidak punya perasaan dan hati nurani.
Gaza, di tanah inilah pelanggaran hak azazi manusia dipertontonkan secara telanjang, tanpa malu-malu. Disinilah peperangan yang sangat tidak seimbang menjadi bahan tontonan yang mengerikan. Remaja-remaja yang hanya bersenjata batu dihadapi oleh tentara Israil dengan senapan mesin. Roket yang kekuatannya hanya lebih sedikit dari mercon yang digunakan anak-anak menyambut lebaran dibalas dengan hantaman pesawat tempur yang super canggih buatan negara boneka zionist,  Amerika serikat
Sepintas lalu banyak orang bertanya, mengapa Hamas melakukan perlawanan seperti itu, yang secara logika tidak dapat dimenangkan. Tidak mungkin batu bisa melawan senjata berat. Tak mungkin mercon yang direkayasa akan melawan pesawat tempur dan rudal-rudal canggih.
Jawabannya, demi harga diri. Hampir setiap hari zionis Israil membunuh orang Palestina, tanpa merasa bersalah. Mereka membunuh rakyat Palestina seperti mebunuh kelinci-kelinci yang berkeliaran bebas saja, tanpa merasa bersalah, tanpa terikat oleh hukum sama seperti yang dilakukan Tentara nazi dulu terhadap nenek dan kakek mereka. Masih segar dalam ingatan kita media masa memperlihatkan bagaimana remaja Palestina pulang main bola kaki, berjalan pulang mendekat pos penjagaan tentara teroris itu. Dengan enteng para teroris di pos itu menghadiahinya delapan peluru menembus remaja yang tak berdosa itu.
Yang terakhir, entah siapa pelakunya 3 remaja Israil diculik dan dibunuh. Pemerintah Israil menuduh pelakunya Hamas. Padahal kejadian ini di tepi barat, bukan di gaza sarang Hamas. Hamas sudah membantah. Tapi apa yang terjadi seperti hukum rimba saja, seorang remaja Palestina ditangkap disiksa dan dipaksa meminum bensin kemudian dibakar hidup-hidup. Adakah yang lebih keji dari perbuatan ini?

Bangsa palestina yang masih punya haraga diri, hamas membalas dengan serangan roket. Maka terjadilah peperangan yang tidak seimbang seperti ini. Sia-sia atau bunuh dirikah kelompok Hamas? Tidak.  Meskipun korbannya sangat banyak sudah menembus diatas seribu orang tapi pesannya sampai kepada Israil dan seluruh negara arab yang telah kehilangan nyali, bahwa lain kali harus berhitung untuk berbuat semena-mena, kepada yang lemah karena sekali dia melawan susah juga untuk menghadapinya.

BBM... HARUS NAIK...NAIK...NAIK

“BBM harus naik,... presiden SBY Harus segera menaikkan BBM sebelum pemerintahan baru dilantik,... Jokowi harus menaikkan harga BBM jika tidak ingin melihat Indonesia ini ambruk,” begitulah antara lain teriakan-teriakan mereka yang menamakan dirinya  pengamat atau para  pakar  ekonomi. Dengan bangga dan bahagianya mereka ini menyatakan semua ini seolah-olah mereka orang terpintar di Indonesia ini. Teriakan-teriakan ini hampir setiap hari kita tonton di media televisi.
Mungkin saja mereka ini menganggap Presiden sekarang dan bakal presiden yang akan datang, dibawah mereka tingkat berfikirnya sehingga mereka perlu memberi tahu, agar Indonesia ini tidak runtuh.Dan kalau usul mereka diterima, tentu dengan bangga mereka akanmenepuk dada bahwa mereka berhasil menyelamatkan negara ini, untung Indonesia punya rakyat seperti mereka.

Namun ada yang mereka lupa, seseorang itu naik menjadi presiden karena kelebihan cara berpkirnya dari rakyat kebanyakan. Kalau solusi  suatu masalah hanya dengan menaikkan harga saja, itu bukan solusi yang jitu. Tidak perlu seseorang itu bergelar akademis betul untuk mendapatkan jalan keluar seperti itu. Jebolan SD saja pasti bisa. Seorang pemimpin seperti presiden, apa lagi di Indonesia yang penduduknya banyak yang merasa pintar ini tentu punya solusi yang ampuh untuk menyelesaikan masalah. Mungkin jalan keluarnya sesuatu yang tidak pernah terpikirkan oleh kita. Karena ia punya kelebihan jauh dari kita. Jadi tidak perlu teriak-teriak  di televisi memberi tahunya apa yang harus ia lakukan. Ia punya banyak pemikir yang ahli dari kita. Biarkanlah ia bekerja dengan teamnya.

BBM DAN UJI KECERDASAN PRESIDEN

Apa berita yang yang hangat terakhir ini di media masa? Tidak lain dari kelangkaan BBM dan antrian panjang kenderaan untuk  mendapatkan BBM. Di media Televisi kita melihat pula para pakar dan pengamat dengan bangga  menawarkan solusi bagaimana untuk mengatasi kelangkaan BBM ini. Dan mereka nampak yakin bahwa solusi yang mereka tawarkan adalah solusi yang sangat jitu. Namun semua solusi itu sama, “Menaik kan harga”.  Termasuk juga dari bakal wakil presisen Jusup Kalla. Tidak ada solusi selain dari itu. Berarti para pakar, bakal wakil presiden pola berpikirnya standar saja, naikkan harga, tidak ada yang lain, solusi yang sebenarnya tidak memerlukan keakhlian,  masyarakat biasa pun bisa memikirkannya.
Yang kita tunggu sebenarnya solusi yang cerdas yang berbeda dengan pemikiran orang kebanyakan. Kita beranggapan para pakar, para pemimpin dalam hal ini presiden dengan teamnya  punya solusi yang levelnya lebih tinggi dari rakyat kebanyakan. Sebab mereka orang yang mumpuni yang seharusnya  mempunyai tingkat berpikir yang lenih dari orang masayarakat biasa.

Kita tunggu saja, bagaimana presiden kita, apakah mereka lebih cerdas dari kita, sehingga mendapatkan solusi yang mungkin bagi rakyat kebanyakan tidak terpikirkan. Sehingga rakyat tidak terbebani. Atau kalau mereka juga tidak menemukan solusi yang lebih berkualitas dari rakyat biasa, setidak-tidaknya ia melelang jabatan untuk posisi yang bisa menyelesaikan masalah kelangkaan BBM ini. 

SIAPA YANG MAU DIBENCI DAN DIMARAHI RAKYAT?

Dua hari terakhir ini kita melihat di media masa baik cetak maupun televisi, pertemuan Pak SBY dengan bakal Presiden kita Jokowi. Entah panik, atau mungkin karena kurang nalar bakal Presiden Jakowi meminta Pak SBY menaikkan harga BBM. Saya sempat terpana dan merasa ada keganjilan.
Menaikkan harga BBM adalah suatu keputusan yang paling dibenci dan yang membuat rakyat kecil (Umumnya pemilih Jokwi) menderita. Siapa pun presiden pasti dengan hati yang berat dan sangat terpaksa yang akan melakukannya, apa lagi dengan sistem pemilu lansung sekarang ini. Dan ini diminta pada SBY yang akan berakhir masa jabatannya untuk melakukannya. Secara logika sebodoh-bodoh presiden tidak akan mau mengambil resiko ini, apalagi Pak SBY pada akhir masa jabatannya.
Kita tidak tahu apa perasaan pak SBY ketika mendengar permintaan ini. Mungkin dia juga heran. Ini kan sama saja dengan meminta pak SBY untuk bersedia pada akhir masa jabatannya dimarahi, dimaki-maki dan dihujat oleh hampir 50 persen penduduk Indonesia. Siapa saja secara normal pasti menginginkan mengakhiri masa tugasnya dengan hati yang senang dan ingin dielu-elukan oleh rakyat yang telah dipimpinnya.
Tidakkah ini terpikir oleh yang terhormat Pak Jokowi? Seharusnya dia mengumpulkan pantolan-pantolan PDI P yang selama ini dengan gigih menolak setiap ada opsi menaikkan harga BBM. Saya senang mendengar alasan Muruar Sirait (Maaf kalau salah menulis namanya), Diah Pitaloka, kenapa PDI-P menolak kenaikan BBM. Dan mereka memberi alasan, yang menurut saya waktu itu alasan yang jitu dan masuk akal. Atau kenapa Pak Jokowi tidak mengumumkan saja kepada khalayak ramai, siapa yang bisa memberi masukan berupa opsi selain kenaikan BBM akan diangkat menjadi mentri perminyakan di kabinetnya nanti (Lelang jabatan mentri).

Saya yakin jika Pak Jokowi menaikkan harga BBM, yang paling kecewa adalah rakyat kecil pendukungnya. Tolong Pak Jokowi jangan dikecewakan mereka, pasti ada opsi lain, mintalah pendapat pada pakar-pakar yang ada PDI-P. Selamat berpikir Pak!  Jangan  ganggu lagi Pak SBY, biarkan ia mengakhiri jabatannya dengan tersenyum dan melambaikan tangannya pada rakyat yang mencintainya.

PARA PENGHUJAT PERHATIKAN RAMBU-RAMBU

Indonesia ini memang sorga, sorga bagi siapa saja, juga bagi para penghujat yang suka memaki-maki dengan bahasa yang kotor, meleceh dan menghina orang lain. Wadahnyanya media sosial seperti internet. Coba lihat ketika menjelang pilpres bagaimana sekelompok orang dengan bebas  memaki, menghina dan menghujat kedua pasangan Prabowo maupun Jakowi. Dengan kecanggihan tekhnologinya mereka ini juga bisa merekayasa gambar untuk merendahkan pihak yang sedang bertarung.
Sekarang, lihat saja di beberapa media sosial betapa bebasnya orang menghujat dan menghina gubernur seolah-olah pejabat yang direndahkan itu berbeda jauh dibawah mereka. Padahal orang yang mereka hujat itu tidak pernah bersentuhan dengan mereka.
Untuk ini kita tidak bisa menyalahkan media sosial. Media sosial banyak manfaatnya. Termasuk saya sendiri senang menulis di “note” tentang catatan perjalanan dan pendapat pribadi saya. Demikian juga pada status saya senang memberikan kata-kata motivasi yang mungkin berguna bagi orang lain. Dan saya juga senang membaca komentar-komentar dari pembaca lain. Dan rata-rata komentarnya  menyenangkan  menambah akrab sesama manusia. Tapi pernah juga ada komentar yang miring dan menyakitkan. Saya ingin tahu siapa orangnya. Pada statusnya hanya gambar anak kecil. Setelah diselidiki rupanya seorang tenaga kebersihan di kantor kami yang telah dipecat. Saya sempat heran juga, sebab ketika bekerja di kantor kami, saya boleh dikatakan tidak pernah berhubungan dengannya. Jadi saya merasa tidak pernah pula menyakiti hatinya. Dari pada jengkel akhirnya saya putuskan saja pertemanannya. Beres dia tidak lagi bisa memberi komentar.
Dari pengamatan saya, para penghujat ini memang karena dari sononya mentalnya tidak baik. Dalam kehidupan sehari-jarinya sudah terbiasa menggunakan kata kasar. Jenis penghujat yang berikutnya adalah orang yang tidak tahu diri.
Kita berdiskusi dalam group dengan pembaca lainya dengan beradu argumen tentang suatu masalah. Kemudian tiba-tiba dia nimbrung dengan hujatan dan makian pada  yang tidak sependapat dengannya. Seharusnya dia tahu diri, kalau levelnya belum bisa beragumen, seharusnya dia menahan diri untuk ikut nimbrung. Sebaiknya mereka bersahut-sahutan dengan orang selevel  yang tidak bisa beragumen dan kelasnya  hanya memaki dan menghujat  saja. Biasanya kalau para penghujat ini sudah ikut-ikutan, saya menarik diri tidak lagi mengjukan argumen.
Nah sekarang dengan adanya kasus Florence di Jokya dan entah siapa lagi penghujat yang di Bandung, mulailah para penghujat berhati-hati, dari pada nanti nangis-nangis minta maaf di depan umum. Sebaiknya dari sekarang mulai belajar untuk tidak menyakiti orang dan menggunakan kata-kata yang santun. To make people happy is a noble endevour. Membuat orang senang, bahagia adalah pekerjaan mulia.



KEPALA DAERAH DIPILIH LANSUNG ATAU MELALUI DPRD?

Hari-hari terakhir minggu ini topik diskusi yang paling hangat adalah masalah kepala daerah, apakah dipilih lansung seperti sekarang ini atau kembali kezaman sebelum reformasi, yaitu dipilih oleh anggota DPR di daerah.
Pada note kali ini saya meresume diskusi group Pekanbaru Metropolitan di face book tanggal 12 September 2014. Meskipun diskusinya panjang dan bertele-tele karena ada beberapa peserta yang tidak nyambung dan ada pula yang sempat memaki dengan mengatakan bodoh dan sebagainya, namun intinya ada yang setuju Kepala Daerah dipilih oleh DPR dan ada pula yang tidak setuju, mereka lebih suka Kepala Daerah dipilih lansung sperti sekarang.
Mereka yang tidak setuju Kepala Daerah (KD) dipilih oleh DPR dan bukan pemililan lansung  mengajukan argumen sebagai berikut :
Yang membedakan zaman orba dengan reformasi adalah partisipasi masyarakat dalam memilih kepala daerah, Zaman Orde baru kepala daerah di pilih oleh DPR, rakyat seakan-akan membeli kucing dalam karung mereka tidak tahu siapa yang akan memimpin. Dan sekarang zaman reformasi kepala daerah ditentukan sendiri oleh rakyat, kalau seandainya adanya penyogokan oleh calon kepala daerah maka yang disogok rakyat, tidak segelintir orang. Lebih jauh lagi, dengan pemilihan lansung mata rakyat terbuka untuk mempelajari tape of the record calon pemimpin. Jika KD dipilih DPR peluang KKN dan sogok-menyogok terbuka lebar lebar. Dan yang menikmatinya hanya segelintir  orang saja yaitu anggota DPR, rakyat hanya gigit jari. Dengan demikian kalau tidak pemilihan lansung berarti reformasi selama ini sudah gagal total, kita kembali lagi ke Zaman Orba.
Mereka yang setuju anggota DPR yang memilih KD mengatakan bahwa Indonesia menganut demokrasi pancasila, dalam demokrasi Pancasila pada sila ke-empat adalah “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikma kebijaksanaan dalam permusyawaratan Perwakilan” disini di tekankan perwakilan, perwakilan rakyat itu adalah anggota DPR. Lagi pula pemilihan lansung selama ini cendrung memecah belah rakyat. Setelah Pilkada sering diikuti  oleh kerusuhan antara pendukung yang kalah dan menang dan kadangkala memakan korban jiwa. Demikian juga kalau KD dipilih oleh anggota DPR pengawasan relatif lebih mudah, karena yang yang diawasi lebih sedikit dan KPK sudah memasang jerat yang rapat bagi yang mencoba untuk bermain-main. Dan yang paling menguntungkan, sistem perwakilan ini akan menghemat belanja negara sebanyak 50 trilliun. Suatu jumlah yang tidak sedikit.

Demikianlah resume dari diskusi group Pekanbaru Metropolitan. Saya sengaja tidak memasukkan pendapat saya, silakan pembaca saja yang memikirkan keuntungan dan kerugian kedua sistem itu bagi kebaikan masyarakat.

MACHO (Believe it or not)


(Believe it or not)
Macho, saya kurang tahu apa kosakata ini masih familiar bagi anak-anak di Kabupaten Kampar sekarang ini atau tidak. Kalau zaman dulu kata Macho ini sangat populer sekali. Karena ini merupakan makanan favorite bagi anak-anak, remaja dan mahasiswa.
Macho sejenis ikan-ikan kecil yang yang diasinkan, bisa digoreng digulai dan dijadikan sambal lado. Bahasa lain untuk Macho adalah ikan teri, ada juga yang menyebutnya ikan bilis.
Waktu zaman dulu, hampir semua anak-anak dan remaja sangat keranjingan  makan. Makannya banyak dan bertambah-tambah. Sehingga orang tua perlu membatasi anak untuk makan. Malah di rumah-rumah ada almari sambal, untuk menyimpan sambal agar jangan dihabiskan oleh anak-anak. Beda dengan sekarang, anak-anak malah dibujuk-bujuk agar mau makan.
Macho ini hampir setiap hari menjadi menu. Saya ingat, ketika ibukota Kabupaten Kampar baru dipindahkan dari Pekanbaru ke Bangkinang, ada seorang  ibu dimarahi oleh banyak orang di pasar. Hanya karena ia bilang ia beli macho untuk makanan kucingnya di rumah. Orang merasa terhina, menu utama mereka dikatakan untuk makanan kucing.
Bagi mahasiswa yang merantau, ibu mereka  membekali mereka dengan macho yang digoreng dengan cabe dicampur dengan kacang tanah. Kemudian dimasukkan dalam kaleng biskuit, itulah nantinya menjadi menu utama menemani nasi sampai satu atau dua minggu.

Apa khasiat Macho. Tidak pernah dibahas. Hanya saja anak-anak yang ibunya menjadikan macho sebagai menu utama, nampak lebih lincah dari yang tidak mengkomsumsi macho. Dan badannya juga lebih kekar dan berisi. Sehingga akhirnya muncul  istilah remaja-remaja yang badannya kekar dan padat itu disebut  MACHO. Dan istilah ini sudah ada sejak tahun enampuluhan di Kampar . Nah sekarang istilah Macho ini sudah merambah keseluruh Indonesia. Walaupun mereka tidak tahu asal usulnya.