DATUK TABANO SENDIRIAN MENGHADAPI KEROYOKAN SERDADU BELANDA

Bulan yang lalu saya menulis tentang si Koyan manusia super dari Kepulauan Meranti. Ternyata tulisan tersebut mendapat tanggapan positif dari pembaca. Antara lain tanggapan itu mengatakan bahwa disanping si Koyan masih banyak manusia-manusia super  lainnya dari Riau yang belum terekspos. Untuk itu kali ini saya akan menguraikan dengan singkat salah seorang manusia super tersebut yaitu Datuk Tabano dari Kabupaten Kampar.
Datuk Tabano adalah seorang panglima perang di Kanagarian Lima Koto Kampar. Selama hidupnya, ia dikenal gigih melawan Belanda. Datuk Tabano memimpin rakyat Kampar dalam perang terbuka saat Belanda hendak masuk ke Lima Koto Kampar. Untuk mengantisipasi serangan Belanda itu, bersama rakyat Kampar, ia membangun benteng di atas sebuah bukit bernama Batu Dinding di Sungai Mahat. Sungai Mahat saat itu adalah satu-satunya jalur masuk bagi Belanda untuk bisa merangsek ke Lima Koto Kampar.
Di benteng itu Pasukan datuk tabano membuat jebakan dari kayu balok yang diikat dan ditumpuk diberi tali. Ketika serdadu Belanda datang melewati sungai itu dengan 20 perahu yang berisi 250 serdadu belanda, tali pengikat yang telah disiapkan lalu dilepaskan. Hasilnya, pasukan Belanda tenggelam akibat himpitan kayu-kayu besar yang dijatuhkan dari atas bukit. Sebagian yang masih hidup melarikan diri dan menyampaikan berita ke markas Belanda di Pangkalan Koto Baru.
Tidak terima dengan kekalahan itu, Belanda mempersiapkan serangan baru. Belanda menyerang Lima Koto Kampar dengan kekuatan pasukan seribu personil, melalui jalur darat yakni Pulau Godang dan Kuok. Mula-mula pasukan Belanda ini berhasil menawan Pucuk Adat Limo Koto Kampar Datuk Bandaro Sati dan memaksanya menunjukkan rumah Datuk Tabano. Di bawah tekanan keras Belanda, Datuk Bandaro Sati terpaksa menurut dan meminta Datuk Tabano menyerahkan diri.
Dengan tegas Datuk Tabano menolak, maka terjadilah pertempuran seru yang tidak seimbang antara  Datuk Tabano  yang dikroyok oleh puluhan sedadu Belanda. Perkelahian terjadi di dalam rumah datuk Tabano. Satu per satu tentara Belanda itu berhasil dibunuh Datuk Tabano. Lantai rumahnya pun penuh dengan genangan darah. Datuk Tabano berhasil membunuh 18  orang dari serdadu yang mengeroyoknya. Pada suatu kesempatan  seorang sersan belanda yang bernama Smith mencoba menyerang Datuk Tabano, ketika Smith menyerang Datuk  Tabano melompat mengelak, Smith jatuh tersungkur namun ketika Datuk Tabano balik menyerang melompati Smith, kakinya  juga tergelincir di  tikar yang sudah licin  terkena darah. Dia terjatuh dan dester yang di kepalanya terlepas, namun saat dia terjatuh itu ia masih sempat menyabetkan pedangnya dan menewaskan Smith. Smith ini merupakan serdadu yang ke – 19 yang tewas oleh Datuk Tabano. Seorang perwira belanda yang bernama Stein yang dari tadi berdiri siaga dipintu rumah melihat Datuk Tabano tergelincir, menggunakan kesempatan itu melepaskan tembakan kearah tubuh tabano, peluru senapan Stein yang sengaja telah disiapkan sejak awal menembus tubuh Tabano, kemudian ia menghujamkan sangkurnya ke leher Pahlawan yang heroik ini, dan akhirnya manusia super dari Kampar itupun tewas.
Meskipun hanya seorang diri Datuk Tabano berhasil menewaskan 19 serdadu Belanda yang terdiri atas 10 orang Belanda dan 9 lainnya adalah tentara sewaan. Jenazah Datuk Tabano pun akhirnya  dikebumikan di Muara Uwai sementara serdadu Belanda yang tewas dibawa ke Pangkalan Koto Baru.
( Sumber : Pratama 88.8 ; http://kumpulanmakalahilmiah.blogspot.com/2011/04/l)


MAKHLUK HALUS PUN TURUT MENJAGA KELESTARIAN ALAM

Saya termasuk orang yang tidak percaya takhyul dan sampai sekarang pun saya belum pernah melihat ataupun berjumpa dengan hantu atau makkluk halus lainnya. Mulai dari SD dan sampai menjadi guru saya aktif di kepramukaan. Dalam pramuka memang  anggota dilatih untuk berfikir realistis tidak  mempercayai hal-hal yang berhubungan dengan takhyul.
Namun ada beberapa kejadian yang membuat saya mengakui bahwa makhluk halus itu sebenarnya ada. Kejadian pertama,  terjadi pada tahun-tahun pertama saya menjadi guru. Saya membawa anak-anak pramuka hiking menerobos hutan di sebelah selatan sebuah bendungan di desa Kampar  kabupaten Kampar propinsi Riau. Penduduk  setempat menyebut bendungan itu dengan sinbad.
Hutan dibelakang lokasi bendungan itu cukup lebat dan terlindung oleh pohon-pohon besar dan tinggi. Tidak banyak semak-semak, sehingga mudah dilalui. Sekitar satu jam lebih kami memasuki hutan itu, kami menjumpai pohon-pohon yang dihinggapi beraneka ragam bunga anggrek. Ada anggrek bulan, anggrek kalajengking dan lain-lainnya yang saya sendiri tidak tahu  namanya. Kami tidak menduga akan menemukan hutan yang penuh bunga indah itu. Dan para peserta hiking tidak mau kehilangan kesempatan untuk  memetik  anggrek yang beraneka ragam itu. Sebelumnya kami tidak pernah mendapat informasi bahwa di hutan itu terdapat anggrek seperti itu. Saya yakin kalau orang lain tahu disitu banyak anggrek pasti akan ramai orang datang memburunyanya.
Ketika kami akan  keluar dari hutan itu, sesuatu yang aneh terjadi.  Saya  dan seorang teman guru yang memandu kegiatan hiking itu  dan juga beberapa orang anggota sudah terbiasa keluar masuk hutan dan kami sudah tahu jalan pulang menuju kebendungan sinbad. Namun kali ini kami kesulitan menemukan jalan pulang.Kami seolah-olah berputar-putar  dan kembali ketitik semula. Saya tidak tahu apa yang terjadi. Dan perjalanan jadi sulit karena kami harus menembus semak belukar yang padat yang sangat menguras energi. Ini terjadi selama beberapa jam. Sungguh meletihkan. Ditambah lagi perasaan cemas kesasar di hutan.
Dalam kebingungan seperti itu seorang teman mengatakan, mungkin kami diganggu makhluk halus karena telah mengambil bunga-bunga anggrek dihutan.  Antara percaya dan tidak saya meminta semua untuk meninggalkan anggrek yang sudah mereka petik. Wajah-wajah letih dan kebingungan itu menatap saya dan dengan berat hati meninggalkan semua yang sudah mereka petik. Dan kami memutuskan untuk mencoba lagi menuju satu arah.
Aneh, apakah kebetulan tidak sampai 15 menit kami menemukan jalan setapak  yang mengantarkan kami ke pondok seorang peladang. Dari pondok itu tidak susah kami menemukan jalan kembali ke pasar kampar.

Kejadian kedua ketika mendaki gunung Kerinci dengan seorang teman. Kami berdua sampai kepuncak tertinggi sumatra itu pukul 2 malam. Bulan bersinar terang menyinari bumi seperti siang saja. Sehingga dalam terang bulan itu gunung tujuh yang jauh disana nampak samar-samar. Indah sekali. Tidak berlama-lama istirahat kami berjalan mengitari puncak. Dan kami begitu terpesona dilereng yang tak jauh dari puncak kerinci itu dengan diterangi sinar bulan yang cerah kami menemukan hamparan bunga edelweis yang sedang berbunga sejauh mata memandang.

Bunga edelweiss bunga langka lambang cinta abadi. Kalau gunung-gunung di Jawa ada larangan mengambil bunga abadi ini. Nah sekarang  bunga idaman setiap pendaki gunung itu terhampar seluas-luasnya di hadapan kami. Bermandikan cahaya rembulan kami berjalan diantara bunga-bunga yang pohonnya rata-rata setinggi satu meter itu. Ucok yang menemani saya memetik bunga-bunga itu dan memasukkan kekantong plastik.
Puas dan sangat bahagia rasanya. Diluar dugaan kami menemukan bentangan bunga edelweis yang jarang ditemukan. Lelah mendaki selama 12 jam seakan menghilang.
Menjelang subuh kami merasa cukup dan mulai bergerak turun kebawah. Dari informasi yang kami peroleh bila pagi hari gunung kerinci akan tertutup  awan dan menjadi gelap. Jadi kami harus meninggalkan puncak menjelang pagi.
Nah disini kembali keanehan terjadi. Tadi rasanya kami tidak ada melewati semak belukar. Sekarang kami dihadang oleh semak belukar yang rapat dan tinggi. Untuk berjalan satu meter saja sungguh menguras tenaga.  Saya sampai beberapa kali terduduk kehabisan energi. Kami tidak menemukan jalan setapak yang tadi kami lalui. Saya duduk diatas batu kehabisan tenaga sambil merenung. Kenapa ini bisa terjadi. Dan saya teringat pengalaman di Kampar.  Percaya atau tidak, yang penting dapat menemukan jalan pulang. Saya meminta Ucok untuk meninggalkan edelweiss yang sudah kami petik.
 Sungguh diluar nalar kami, tak jauh dari semak belukar yang menghalangi jalan kami itu kami menemukan jalan setapak yang jelas untuk turun kebawah.

Sampai di desa Kersik  Tuo Kayu  Aro tempat kami memulai pendakian saya ceritakan pengalaman saya ini kepada kepala desa Pak Benny Kemiran. Dan dia menceritakan bahwa mereka yang mengambil sesuatu di Gunung kerinci tidak bisa menemukan jalan pulang. Kita harus meminta izin kepada penunggunya. Dan dia memberitahu kami cara minta izinnya.
Percaya atau tidak itulah yang saya alami, berarti makhluk haluspun pun ikut menjaga kelestraian alam. Setahun kemudian saya datang lagi ke Gungung Kerinci dan sesuai dengan petunjuk kepala desa saya berhasil membawa beberapa tangkai bunga abadi tersebut. Tidak banyak, hanya sekedar untuk kenangan saja.

EDELWEISS THE SYMBOL OF ETERNAL LOVE (BUNGA EDELWEIS SIMBOL CINTA ABADI)



Edelweiss, Edelweiss
Every morning you greet me
Small and white, clean and bright
You look happy to meet me


Blossom of snow may you bloom and grow
Bloom and grow forever
Edelweiss, Edelweiss
Bless my homeland forever
Bagi yang sudah menoton film “The soud of music” pasti  akrab degan lagu ini karena merupakan ilustrasi dari film lama  itu. Film yang begitu memukau dan memikat. Namun dalam film itu bukan bercerita tentang bunga abadi  itu tapi tentang suasana hati satu keluarga yang negeriya di caplok oleh Jerman pada perang dunia.
Edelweiss (kadang ditulis eidelweis) atau Edelweis Jawa (Javanese edelweiss) juga dikenal sebagai Bunga Abadi yang mempunyai nama latinAnaphalis javanica, adalah tumbuhan endemik zona montana yang bisa ditemukan dibeberapa pegunungan tinggi Indonesia. Tumbuhan ini  katanya dapat mencapai ketinggian maksimal 8 m dengan batang mencapai sebesar kaki manusia walaupun yang saya jumpai umumnya tidak melebihi 1 m.
Bunga edelweis dengan teksturnya yang halus dan lembut dengan  warna yang kekuning-kuningan tidak mengandung air sehingga ia tidak pernah layu.  Rupanya akan tetap sama seperti ketika pertama kita petik meskipun kita memetiknya sepuluh tahun yang lalu. Karena tidak layu itulah maka ia  berbeda dengan bunga lain dan dijadikan perlambang cinta yang abadi.
Cinta abadi yang bagaika bunga edelweis , tidak terlalu indah dan baunya juga tidak semerbak sedangkan untuk meraihnya perlu pengorbanan karena ia berada jauh  digunung-gunung yang tinggi. Demikian juga cinta abadi tidak muluk-muluk dengan janji palsu perlu perjuangan untuk mendapatkannya. Persis bunga edelweiss, cinta abadi tidak layu dibelai waktu.
 Di Sumatra bunga Edelweis sekali –kali ada ditemukan di gunung singgalang Sumatera barat namun jarang  yang berbunga. Bagi yang pernah mendaki gunung kerinci antara bula april dan Agustus akan dapat melihat keindahan  bentangan bunga edelweis yang sedang mekar sejauh mata memandang dikala mendekati puncak. Namun tidak setiap orang dapat memetik bunga abadi itu. Karena gunung tertinggi di Sumatra itu seperti ada penunggunya yang tidak mengizinkan sembarang  orang untuk  memetik bunga itu. Saya sendiri,  setelah menemukan bentangan bunga edelweis menjelang puncak kerici itu baru berhasil membawanya  beberapa tangkai setahun kemudian.


Edelweis bunga  abadi,  yang di Indonesia merupakan bunga langka dan dilindungi,  merupakan idaman bagi pemuda yang lagi kasmaran untuk dipersembahkan bagi sang kekasih sebagai bukti bahwa cintanya benar-benar tulus tidak  untuk bermain-main. Seindah cinta Martin pada Monik seperti yang  dilukiskan oleh Marga T dalam novelnya Setangkai Edelweiss. Edelweis, edelweiss may my love for you forever

SUNGAI KOPU

Di Pekanbaru Riau pilihan tamasya untuk mengisi waktu libur biasanya  ke Sumatra barat, namun pengalaman dari tahun ketahun, ke Sumbar terlalu ramai. Dari berbagai kabupaten di Riau dan Kepri pergi Ke Sumbar, begitu juga dari Jambi dan Sumut, sehingga penuh sesak lah provinsi tetangga itu. Apalagi pemerintah sumatra barat dari tahun-ketahun nampaknya tidak memikirkan fasilitas dan kenyamanan bagi turis lokal yang membludag tersebut. Oleh karena itu perlu dicarikan alternatif lain selain ke Sumatra barat. Salah satunya adalah menyusuri sungai Kopu.
Sungai Kopu adalah sungai kecil  yang mengalir dari Kecamatan Kapur IX Payakumbuh menuju Sungai Kampar di desa Tanjung Muara takus kecamatan XIII Koto Kampar. Sungai kecil yang rata-rata lebarnya sepuluh meter tak ubahnya bagai air yang mengalir diantara dua tembok kokoh yang terdiri dari batu cadas di kiri kanannya. Sungai ini digunakan oleh penduduk sebagai jalur trasportasi dari desa Tanjung Muara Takus menuju desa Muara Paiti kecamatan Kapur IX Payahkumbuh Sumatra barat.

Kalau kita ingin menyusuri sungai Kopu ini kita mulai dari desa Tanjung sekitar 3 km dari candi Murara Takus. Masyarakat biasanya menyusuri sungai ini menggunakan sampan yang dilengkapi mesin tempel. Sebelum BBM naik, sewa sampan mesin itu, termasuk dengan minyak dan pengemudinya Rp 300 ribu perhari
Dari desa Tanjung kita sekitar 15 menit menyusuri sungai Kampar yang merupakan induk sungai di kabupaten Kampar dan Pelalawan, kemudian kita baru menjumpai persimpangan sungai Kopu. Air sungainya jernih, sehingga batu-batu krikil di dasar sungai nampak dengan jelas. Meskipun udara panas terik, namun kita tidak kepanasan. Pohon-pohon rindang di kiri kanan sungai melindungi kita.
Keistimewaan dari sungai Kopu ini, disamping alamnya yang sejuk dan nyaman, batu-batu cadas yang berdiri kokoh dikedua sisi sungai, kadang-kadang membentuk berupa benda-benda. Dan penduduk menamakan batu itu sesuai dengan bentuk batu itu.


Setelah beberapa menit kita masuk ke aliran sungai yang seperti menyusuri lorong kita akan sampai pada batu hidung. Batu hidung merupakan bentuk batu yang mirip wajah manusia dengan hidungnya yang mancung. 

Tidak lama setelah batu hidung kita akan sampai di batu Ladiong. Ladiong adalah bahasa penduduk setempat untuk parang. Dan memang bentuknya seperti parang panjang yang membelintang. Kalau kebetulan air sedang banjir, dekat batu ladion itu sangat berbahaya. Air bergemuruh kencang di sana. Sudah banyak katanya korban di tempat itu.
Batu Goa adalah sebuah lubang besar pada dinding batu cadas dipinggir sungai. Setelah dilihat, lubangnya tidak dalam jadi tidak benar-benar gua.


Sedangkan batu cakuok adalah batu dinding batu yang berlobang-lobang.


















Batu buayo, buaya karena batu itu mirip kepala buaya yang sedang berjalan


Batu elang  ini bukan batu itu mirip elang, tapi penduduk yang sering menyusuri sungai itu sering melihat elang berkupul diatas batu itu pada bulan-bulan tertentu. Tapi ketika kami sampai disana tidak ada seekor elang pun yang hingggap diatas batu itu.






Berikutnya batu bocek. Bocek adalah sebutuan penduduk lokal untuk ikan gabus, dan batu ini kebetulan mirip dengan kepala ikan gabus.













Sayang perjalanan tidak dapat dilanjutkan sampai ke desa Muara peti ketika itu, karena air yang dangkal dan sampan selalu kandaas. Dan akhirnya sampan putar haluan kembali ke desa Tanjung. Sungai kopu adalah tempat tamasya alam yang masih  orsinil dan belum terkena pencemaran.



I AM LUCKY TO BE A TEACHER



Dalam suatu pelatihan guru, seorang nara sumber yang sudah berembel-embel DR. Mengatakan, bahwa dia dulu menjadi guru karena terpaksa saja. Masuk kejurusan apa saja diperguruan tinggi ia tidak lulus, akhirnya masuk IKIP baru dia lulus. Kemudian setelah tamat ia berusaha untuk melamar kerja selain guru, lagi-lagi hasilnya nol. Akhirnya dengan terpaksa ia menjadi guru.




Cerita ini mendapat tanggapan yang senada dari peserta lain, rupanya banyak dari mereka menjadi guru karena terpaksa karena tidak kompeten. Dan akhirnya menjadi guru. Seorang peserta di samping saya menyikut saya “ How about you Sir?”
I  am not  in the same boat with them”, respon saya setengah berbisik, “ I am lucky, I was falling in love with my job  as the teacher at the first day I was appointed” ( Saya beruntung karena saya jatuh cinta pada pekerjaan saya pada hari pertama saya  diangkat menjadi guru)
Rata-rata para guru yang sering mengatakan terpaksa menjadi guru karena kompetensi akademisnya rendah, adalah mereka yang tidak bangga menjadi guru . Karena  tidak bangga sebagai guru, maka mereka tidak menghayati pekerjaan guru.  Dan mereka menjalankan tugas asal-asalan saja.  Dari kelompok inilah yang selalu muncul keluhan-keluhan bahwa pekerjaan menjadi guru adalah pekerjaan yang paling berat di dunia. Mereka tidak mau mengerti dan mempelajari untuk apa harus membuat RPP. Mereka tidak mengerti dan tidak mau berusaha mengerti tentang sistem  penilaian. Mereka kalau ditunjukkan suatu pendekatan, mereka akan mengeritiknya. “Untuk apa kami dipaksa-paksa harus menggunakan metode ini dan itu. Mengajar ya mengajar yang penting anak-anak mengerti.  Berikan kebebasan kami mengajar, jangan diatur-atur. Untuk apa membuat persiapan mengajar secara tertulis, langkah-langkah pemebelajaran sudah ada di sini” (sambil menunjuk kepalanya).


Memang banyak mereka yang berpropesi sebagai guru,  cita-cita awal masa remajanya tidak menjadi guru. Namun  sebagian dari mereka tidak bangga mengatakan itu kepada semua orang apalagi kepada murid sendiri. Meskipun tidak bercita-cita jadi guru, disebabkan sesuatu hal mereka menjadi guru. Tetapi setelah menjadi guru mereka  tidak menyesalinya,  mereka berketetapan hati untuk menjadi guru sebagai profesi dan ladang pengabdiannya. Meraka mempelajari seluk-beluk dinamika kerja guru. Mereka mencermati dan mempelajari karakter anak, perbedaan diantara mereka dan bagaimana menangani permasalah mereka dan bagaimana menghadapi serta memanfaatkan perbedaaan diantara siswa ini. Demikian juga masalah penilaian, mereka mempelajari seluk beluk penilaian, sehingga nantinya tergambar pencapaiaan siswa. Mereka mencoba mengkaji pendekatan pembelajaran dan bagaimana penerapannya secara efektif pada murid mereka. Mereka selalu berpikir bagaimana meningkatkan prestasi siswa mereka.


Dari kelompok inilah nantinya muncul guru yang juga menjadi Instruktur, guru inti atau yang dikenal sekarang Instruktur nasional. Dari mereka jugalah nantinya muncul guru, kepala sekolah berprestasi. Dan mereka juga memunculkan karya tulis ilmiah berbentuk artikel  pendidikan, laporan penelitian tindakan kelas dan tindakan sekolah; best practice dsb. Dari binaan mereka juga terlahir siswa yang berperstasi dan cemerlang.  Yang mereka hasilkan adalah prestasi tidak keluh kesah yang tujuannya untuk dibelas kasihani.

Nah sambil memperingati hari guru ini saya menghimbau kawan sesama guru, terutama yang katanya terlanjur menjadi guru; yang tidak bercita-cita jadi guru, marilah kita tekuni profesi kita dengan serius. Sebagai PNS kita sampai pada point of no return. Nikmatilah pekerjaan sebagai guru dengan sering mengatakan, I like to be a teacher; my hobby is teaching; I love my students; teaching makes me happy. Semoga profesi guru mendatangkan kebahagian buat kita dunia dan akhirat, amin.

VO NGUYEN GIAP JENDERAL VIETNAM YANG MEMATAHKAN DOMINASI NEGARA BARAT

Setelah memudarnya Khalifah Ustmaniah, hampir semua belahan dunia ini di dominasi oleh bangsa Barat, seperti Inggris, Belanda, Perncis, Spanyol, Amerika dan lain lainnya. Terutama di Asia, Perancis, Inggris, Belanda dan Spanyol mengangkangi kawasan ini selama ratusan tahun. Mereka dengan pongahnya menumpas setiap pergerakan anak bangsa yang ingin bangkit dari penindasan. Namun setelah perang dunia ke-2 Vietnam berhasil mematahkan mitos barat tidak terkalahkan itu dalam suatu pertempuran di Dien Bie Phu Vietnam.
Dalam pertempuran yang sengit ituPrancis berusaha menciptakan sebuah basis pemasokan lewat udara di Dien Bien Phu, jauh di daerah perbukitan Vietnam. Tujuannya adalah untuk memotong jalur pasokan Viet Minh ke Laos. Sebaliknya, Viet Minh di bawah Jenderal Vo Nguyen Giap, sanggup mengitari dan mengepung Prancis. Pecahlah pertarungan sengit di darat. Viet Minh menduduki daerah perbukitan di sekitar Dien Bien Phu, dan mampu menembak ke bawah secara akurat ke posisi-posisi Prancis. Pasukan Prancis berulang-ulang membalas serangan-serangan Viet Min di posisi-posisi mereka, dengan sesekali menerjunkan pasukan-pasukan tambahan. Namun pada akhirnya Viet Minh berhasil merebut basis pertahanan Prancis dan memaksa Prancis menyerah dengan kehilangan yang sangat besar mencapai 75.000 personil


Pertempuran Dien Bien Phu (Chiến dịch Điện Biên Phủ) adalah yang terakhir dalam Perang Indochina Pertama antara Prancis dan Viet Minh. Pertempuran ini terjadi antara Maret dan Mei 1954, dan berakhir dengan kekalahan Prancis secara besar-besaran yang akhirnya menyudahi peperangan itu.
Arsitek kemenangan Vietnam terhadap Perancis itu adalah Jenderal Vo Nguyen Giap. Giap memimpin tentara gerilya yang memakai sandal jepit dari ban bekas, menyeret artileri di wilayah pegunungan, mengepung dan menghancurkan pasukan Prancis di Dien Bien Phu pada 1954. Kemenangan itu tak hanya membuat Vietnam merdeka, tapi juga menghapus kolonialisme di seluruh Indochina. 
Jenderal yang dijuluki Napeleon Merah itu lahir tanggal 25 Agustus 1911. Awalnya ia tidak berminat pada militer dia mempelajari hukum di Hanoi. Tamat kuliah Ia memilih profesi sebagai seorang guru dan jurnalis. Ia meluncurkan beberapa jurnal dan surat kabar sewaktu masih berusia 20-an. Secara pribadi ia menjadi seorang penyair yang berbakat. Ia bercita-cita menjadi seorang ahli sejarah, tetapi sejarah itu sendiri yang menghalanginya - malahan ia menghabiskan waktu 40 tahun untuk membuat sejarah.
Pada usia 20-an itu juga ia adalah seorang sosialis muda yang berjuang untuk mengakhiri kolonialisme dan meraih kemerdekaan bangsanya. Ia menjadi seorang revolusioner dan bergabung dalam Partai Komunis Vietnam tahun 1931. Pada awalnya, ia mengagumi Amerika Serikat. Ia memandang Perang Kemerdekaan Amerika sebagai suatu inspirasi bagi perjuangan Vietnam untuk merebut kemerdekaan dan martabat dari kolonial Perancis.
Tetapi tanggapan Perancis terhadap pergerakan kemerdekaan ini sangat kejam. Bahkan sebelum Perang Dunia II, pihak berwenang kolonial Perancis yang berkedudukan di Hanoi, menangkap ayahnya, adik perempuan serta adik ipar Vo Nguyen Giap. Merekadisiksa dan dibunuh. Kolonial ini pun melakukan hal yang sama terhadap istrinya, Nguyễn Thị Quang Thái, ibu dari putrinya Hong Anh. Sedangkan Giap sendiri berhasil menyelamatkan diri ke China
Pertama kali Giap menunjukkan keunggulannya sebagai pemimpin pasukan adalah sewaktu tahun terakhir Perang Dunia II, ketika ia sangat berperan dalam mengatur perlawanan terhadap pasukan pendudukan Jepang.
Setelah Perancis berhasil diusir dari  Vietnam, Amerika yang dalam rangka untuk menangkal perkembangan komunis bercokol di Vietnam selatan. Ho Chi Min sebagai kepala pemerintahan di Vietnam memerintah kan Jenderal Vo nguyen Giap untuk memimpin perang mengusir bangsa asing itu. Maka terjadilah pertempuran panjang satu dekade yang menelan korban  58 ribu tentara Amerika Serikat dan sekitar 3 juta penduduk sipil dan militer Vietnam. Hasil dari peperangan ini sekali lagi menunjukkan ketabahan dan keuletan rakyat Vietnam. Hanya di Vietnam lah Amerika sebagai negara super power pernah  kalah dengan telak dan lari kocar kacir meninggalkan medan perang.
Jasa Vo nguyen Giap lain yang akan dikenang dunia adalah keberhasilannya menduduki Kamboja untuk menghentikan pembantaian masal yang dilakukan Khemer merah di bawah kepemimpinan Pol Pot yang telah mengeksekusi 3 juta dari penduduk kamboja yang wakktu itu berjumlah 7 juta jiwa.

Vo Nguyen Giap termasuk pemimpin revollusi yang  beruntung. Ia berumur panjang dan bisa menikmati hasil perjuangannya dengan menyaksikan Vietnam beberbenah diri setelah perang kemudian menjadi negara yang makmur. Suatu kebahagian yang tidak dimiliki oleh revolusioner lain di negara tetangganya seperti China dan Uni soviet yang rata-rata setelah perang pembebasan berakhir para revolusioner itu disingkirkan; disiksa atau di hukum mati oleh pemerintah yang mereka dukung dengan taruhan nyawa.
Giap meninggal dengan tenang di Hanoi tanggal 4 Oktober 2013 dalam usia 102 tahun.



SI KOYAN MANUSIA SUPER DARI MERANTI RIAU

Mungkin tidak banyak yang tahu, di Propinsi Riau pernah ada seorang  lelaki  adi daya yang mempunyai tenaga yang maha dasyat mampu mengangangkat benda seberat  2 ton. Siapa  kah dia? Itulah si Koyan
Sejauh ini belum  dapat diperoleh nama asli manusia bertenaga super ini. Orang hanya mengenalnya dengan si Koyan.  Si Koyan berasal dari kata satu Koyan yang dalam hitungan orang-orang melayu KEPULAUAN MERANTI  dimana sang superman  berasal adalah sama beratnya mencapai 2 ton.  Karena sanggup mengangkat benda seberat 2 ton itulah maka orang sekitarnya menamainya dengan SI KOYAN. Selain punya kekuatan yang dahsyat, lelaki suku Akit ini (salah satu suku di kepulauan Meranti Riau) juga diyakini kebal senjata. Sepak terjang Si Koyan yang paling mengejutkan adalah tentang pembantaian yang dilakukannya terhadap 32 orang tentara Belanda di daerah kampung tua bernama Pereban di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Si Koyan dipercayai berasal dari Suku Akit. Beliau hidup pada zaman perang kemerdekaan. Sempat berjuang membantu Sultan dalam mengusir penjajahan. Selain itu, kisah yang paling mengesankan tentulah tentang cerita yang beredar bahwa Si Koyan juga  pernah membantu Presiden Republik Indonesia Pertama; Ir. Soekarno saat bersama sama di dalam pengasingan Belanda di Digul. Namun tidak ada pula penjelasan kenapa ia sampai ke Digul di Irian Jaya sana.
Kisah heroik lainnya yang  mengesankan  dari Si Koyan ini adalah keberhasilannya menghentikan gerakan antek Belanda  yang hampir menguasai meranti. Ia dan beberapa orang temannya berhasil memukul mundur gerakan Belanda  di desa Pareban dan menghalaunya menjauh dari kepulauan Meranti. Disinilah menurut kabar dia membantai 32 orang tentara Belanda.
Berdasarkan  ceritera  kepahlawanan  ini, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti bermaksud mengusulkan lelaki adi daya ini sebagai Pahlawan Nasional yang berasal dari wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti. Ini tentu saja agar supaya kisah lelaki yang melegenda ini tidak hilang begitu saja dan dilupakan oleh generasi berikutnya. Untuk keperluan itu, Dinas Kebudayaan  Pariwisata Pemuda dan olah raga Kabupaten Kepulauan Meranti  sedang melalukan pengumpulan data, riset, dan pengkajian tentang sejarah panjang Si Koyan.  Suatu langkah  untuk melestarikan  budaya daerah dan menghargai jasa para pahlawan. Semoga berhasil ( Sumber “RIAU DAILY PHOTO”)



BAGOTA (Believe it or not)


Pernah ketika  dalam perjalanan antara Pasir Pengaraian ke Pekanbaru, seorang teman bertanya, bagaimana kita tahu bahwa kita sudah memasuki kabupaten Kampar. Ketika itu saya menjawab, “kalau perkebunan sawit di pinggir jalan sudah bertukar menjadi pohon karet maka kita sudah memasuki Kabupaten Kampar.
Memang selama ini ada indikasi penduduk Kampar identik dengan karet. Kemana-mana mereka merantau, kalau sudah menetap mereka rata-rata bertanam pohon karet. Contohnya di Sungai apit, luas sekali kebun karet di sana, yang rata-rata dimiliki oleh penduduk yang berasal dari atau leluhur mereka orang kampar. Begitu juga di Tanjung Balai Karimun, orang yang  dari Kampar juga menanam karet. Dengan kata lain kemana mereka pergi mereka tetap bertanam karet
Konon dahulu (Once upon a time),  ada orang Kampar yang merantau sampai ke Amerika Selatan sana. Walaupun sudah melintasi benuadan samudra, namun ditempat pemukiman baru itu  mereka tetap menanam karet. Inilah
Ketika karet mereka sudah cukup umur mereka sadap(Dialek Kampar motong) sendiri. Suatu hari ketika mereka sedang menyadap karet,  salah seorang  penyadap itu telapak  tangannya kena tumpahan getah yang melimpah. Ia berusaha membersihkan tumpahan getah itu dengan menggosok-gosokkan tangannya. Kebetulan ketika itu lewat rombongan ekspedisi Spanyol yang sedang menjelajahi benua baru itu. Salah seorang dari anggota tim ekspedisi itu bernya kepada orang kampar itu. Apa nama negeri negeri itu. Orang yang bertanya itu menggunakan bahasa Spanyol, dan orang Kampar itu tidak mengerti apa yang ditanyakan. Karena dia sedang menggosok-gosokkan tangannya yang kena getah, dia mengira orang Spanyol itu menanyakan, “ kenapa dengan tangan mu?”. Oleh karena itu ia menjawab singkat “ BAGOTA” (Terkena karet)

“Oh, bagota” orang Spanyol itu mengulang jawaban orang Kampar itu. Akhirnya sampai sekarang negeri itu bernama BAGOTA. Ibu kota Kolumbia.

BABAGAN

Siapa saja yang penah pergi Langgam salah satu kecamatan di Pelalawan Provinsi Riau  dan melewati jalan yang tidak beraspal miliknya perusahaan RAPP, akan melihat dikiri kanan jalan rawa-rawa sejauh memandang yang ditumbuhi tumbuhan hijau yang oleh orang setempat disebut sikumpai.
Sikumpai kalau dilihat sepintas mirip lalang. Dengan demikian perjalanan ke desa langgam kita seperti melewati padang hilalang yang sangat luas.  Dibawah tumbuhan hijau itu adalah rawa-rawa, yang bisa menenggelamkan kita kalau kita masuk kedalamnya. Penduduk setempat mengatakan jika musim banjir jalanan yang kita lalui itu akan terendam air dan pemandanganpun berobah seperti lautan.
Di tengah bentangan tumbuhan sikumpai yang luas itu, di beberapa tempat nampak pondok-pondok kecil seperti pondok orang berladang. Tapi itu bukan pondok peladang, itulah BABAGAN.
Babagan adalah pondok nelayan darat yang memanfaatkan rawa-rawa yang luas itu untuk mencari ikan. Para nelayan itu meninggalkan rumah pada hari Jumat untuk mencari ikan. Selama mencari ikan mereka tinggal dipondok itu. Ikan yang mereka peroleh tiap hari sebagian  mereka asapi (salai) untuk menjadi ikan salai. Sebagian lagi mereka garami untuk menjadi ikan asin. Itulah kerja nelayan darat itu selama beberapa hari dalam seminggu.
Selasa sore para pencari ikan itu meninggalkan Babagan mereka dengan membawa hasil olahan ikan yang sudah mereka peroleh dan pulang kerumah. Pada hari Rabu adalah hari pasar di Langgam. Dan mereka menjual ikan yang mereka sudah mereka olah di Babagan tadi di pasar.

JENIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Tanya                   :  Apa benar Penelitian tindakan Kelas tidak boleh penelitian     eksprimen?

Jawab                   : Bisa saja. Ada 4 jenis PTK yaitu,  PTK diasnogtik,  PTK partisipan,  PTK empiris, dan  PTK eksperimental 

Tanaya                 :  Bisa dijelaskan lebih detil?
Jawab                   :    1. PTK Diagnostik; yang dimaksud dengan PTK diagnostik ialah penelitian yang dirancang dengan menuntun peneliti ke arah suatu tindakan. Dalam hal ini peneliti mendiagnosia dan memasuki situasi yang terdapat di dalam latar penelitian. Sebagai contohnya ialah apabila peneliti berupaya menangani perselisihan, pertengkaran, konflik yang dilakukan antar siswa yang terdapat di suatu sekolah atau kelas.
2. PTK Partisipan; suatu penelitian dikatakan sebagai PTK partisipan ialah apabila orang yang akan melaksanakan penelian harus terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Dengan demikian, sejak penencanan panelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencacat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil panelitiannya. PTK partisipasi dapat juga dilakukan di sekolah seperti halnya contoh pada butir a di atas. Hanya saja, di sini peneliti dituntut keterlibatannya secara langsung dan terus-menerus sejak awal sampai berakhir penelitian.
3. PTK Empiris; yang dimaksud dengan PTK empiris ialah apabila peneliti berupaya melaksanakan sesuatu tindakan atau aksi dan membukakan apa yang dilakukan dan apa yang terjadi selama aksi berlangsung. Pada prinsipnya proses penelitinya berkenan dengan penyimpanan catatan dan pengumpulan pengalaman penelti dalam pekerjaan sehari-hari.
4. PTK Eksperimental; yang dikategorikan sebagai PTK eksperimental ialah apabila PTK diselenggarakan dengan berupaya menerapkan berbagai teknik atau strategi secara efektif dan efisien di dalam suatu kegiatam belajar-mengajar. Di dalam kaitanya dengan kegitan belajar-mengajar, dimungkinkan terdapat lebih dari satu strategi atau teknik yang ditetapkan untuk mencapai suatu tujuan instruksional. Dengan diterapkannya PTK ini diharapkan peneliti dapat menentukan cara mana yang paling efektif dalam rangka untuk mencapai tujuan pengajaran.




Kerangka Karangan Permudah Menulis Karangan!

Oleh: AnneAhira.com
Karangan merupakan tulisan yang ditulis oleh pengarang yang mempunyai beberapa bentuk. Ada karangan yang berbentuk narasi dan ada juga yang berbentuk argumentasi.
Karangan narasi merupakan karangan yang menceritakan objek pengamatan, yang tujuannya adalah menghimpun fakta. Karangan argumentasi bertujuan memberikan argumen bahwa apa yang ditulis oleh penulis dapat menyakinkan pembaca dan membujuk pembaca agar mengikuti apa yang ditulis oleh penulisnya melalui data dan fakta. Selain berbentuk narasi dan argumentasi, karangan ada pula yang berbntuk paparan dan deskripsi.
Menulis Karangan harus runtut dan teratur. Jika diibaratkan sebuah abjad Arab, maka menulis karangan harus dimulai dari A dan diakhiri dengan Z. Keruntutan dalam menulis karangan ini merupakan kesepakatan bersama dalam International Standardization Organization (ISO). Bila karangan tidak mengikuti kaidah ini, terutama tulisan ilmiah, maka akan dianggap tidak valid.
Bagian dari karangan sesuai dengan standar ISO terdiri dari pendahuluan, isi karangan, dan bagian penutup karangan.

1. Pendahuluan

Bagian pendahuluan memuat latar belakang karangan yang ingin disampaikan, alasan pemilihan tema, dan sistematika penulisan.
2. Isi Karangan
Pada bagian isi, penulis menyusun gagasan-gagasan karangan menjadi beberaapa bagian atau bab dengan memperhatikan ketersambungan antar paragraf dan gaya bahasa yang enak dibaca oleh pembaca.
3. Penutup Karangan
Pada bagian akhir karangan penulis memberikan kesimpulan. Penulis juga diperkenankan untuk memberikan arahan kepada pembaca untuk meneruskan karangan yang belum terselesaikan maupun memberikan pengarahan untuk meneruskan menulis karangan ke tema lain yang relevan dengan karangan penulis.

Manfaat Kerangka Karangan

Proses menulis karangan biasanya menghadapi masalah seperti penulis kebingungan apa yang akan ditulis, tulisan sudah sampai mana, dan apa saja yang belum ditulis. Agar lebih memudahkan menulis karangan sebelum menulis karangan, seorang penulis sebaiknya membuat kerangka karangan. Adapun manfaat pembuatan kerangka karangan ini adalah:
  • Karangan akan dapat tersusun secara teratur. Penulis akan dapat membuat karangan dengan alur yang runtut. Gagasan utama karangan akan diletakkan di awal karangan, sementara pengembangan gagasan karangan akan diletakkan dibawahnya.
  • Tidak akan terjadi replikasi atau duplikasi gagasan. Dengan adanya kerangka karangan, proses menulis karangan akan menjadi lebih mudah. Seorang penulis akan tahu apa yang sudah dituliskan dalam karangan dan apa saja yang belum.
  • Bila sudah menjadi karangan, pembaca akan mudah menentukan apa yang ingin disampiakan oleh penulis sehingga memudahkan pembaca untuk menilai karangan tersebut.
Jadi, mudah bukan ? Bila Anda ingin menulis karangan. Cukup mengikuti prosedur yang tertuang dalam ISO, membuat kerangka karangan, dan langkah selanjutnya selamat berlatih. Semoga sukses (*)