Anak yang tidak cerdas dan president tidak cerdas

 


Saya kenal seorang teman anak seorang yang cukup berada di kampungnya. Ia telah punya istri dan tinggal di kota yang tidak jauh dari kampung. Yang menjadi catatan saya teman ini setiap kali kesulitan keuangan ia pulang ke kampung meminta kepada orang tuanya. Kalau kebetulan orang tuanya tidak punya uang sejumlah yang diminta ia mendesak agar KERBAU peliharaan orang tuanya untuk dijual. Kalau tidak kerbau, kebun atau tanah yang dimiliki orang tuanya. Kenapa harus minta kepada orang tua, padahal ia sudah punya pekerjaan tetap dan punya gaji. Apakah ia tidak punya inisiatif lain untuk mencari tambahan dari pada mendesak orang tua saja? Tentu saja untuk dapat tambahan penghasilan sendiri butuh usaha, kreatifitas, inisiatf dan kecerdasan. Tapi kecerdasan ia tidak punya sehingga ia tidak melihat peluang-peluang yang ada, sehingga dia melihat yang ada di depan mata saja tanpa perlu berpikir yaitu harta orang tua.



Nah kalau president yang tidak cerdas begitu juga. Dia tidak bisa memikirkan sumber-sumber dana yang kreatif yang rakyat biasa tidak terpikir. Kemampuan otaknya hanya biasa-biasa saja tidak mampu berpikir kreatif. Yang bisa ia lakukan menyusahkan ibunya yaitu RAKYAT. Butuh dana Naikkan BBM, Gas, Listrik atau pajak. Kalau hanya itu anak SD, petani yang biasa di sawah juga tahu. Tapi seharusnya seorang president tahu hal yang rakyat biasa tidak tahu. Dia cerdas memilirkan sumber dana yang tidak akan memberatkan rakyat. Nah, sekarang kita lihat presiden kita yang akan datang, Apakah PRABOWO, ANIS ataupun GANJAR apalakah level berpikirnya sama dengan kita atau lebih cerdas dari kita. Kita lihat kalau hanya MENAIKKAN BBM, GAS. LISTRIK atau PAJAK, berarti malanglah nasib kita, kita memiliki PRESIDEN YANG TIDAK CERDAS YANG LEVEL BERPIKIRNYA SAMA DENGAN RAKYAT BIASA

 Pekanbaru, 5 Maret 2024

No comments:

Post a Comment