Showing posts with label Teori PTK. Show all posts
Showing posts with label Teori PTK. Show all posts

MELAKSANAKAN TINDAKAN DALAM PTK (3)

Tanya       : Dari 4 aspek yang yang dijelaskan sebelumnya, mohon penjelasan lebih jelas      tentang pengamatan

Jawab    :Dalam pengamatan atau observasi harus mengacu pada instrument yang sudah dibuat dan dimungkinkan melibatkan pengamat dari luar. Penggunaan teknik pengumpulan data dalam PTK ditentukan oleh sifat dasar data yang akan dikumpulkannya. Aspek yang diamati dalam PTK adalah: (a) proses tindakannya; (b) pengaruh tindakan (baik yang disengaja atau tidak disengaja); (c) keadaan dan kendala tindakan; (d) bagaimana keadaan dan kendala tersebut menghambat atau mempermudah tindakan yang telah direncanakan dan pengaruhnya; dan (e) persoalan lain yang timbul selama selama kegiatan PTK berlangsung. Data penelitian berfungsi sebagai landasan untuk melakukan refleksi. Data mewakili tindakan dalam arti bahwa data itu memungkinkan peneliti untuk merekonstruksi tindakan terkait, bukan hanya mengingat kembali. Oleh sebab itu, pengumpulan data tidak hanya untuk keperluan hipotesis, melakukan sebagai alat untuk membukukan  amatan dan menjembatani antara momen-momen tindakan dan refleksi dalam putaran penelitian tindakan. Data tersebut dapat berupa semua catatan hasil pengamatan, transkrip wawancara, rekaman audio atau video peristiwa atau kejadian. Data PTK dapat berbentuk catatan lapangan, cacatan harian, transkrip wawancara, rekaman video, rekaman audio, foto dan rekaman atau catatan lainnya.

MELAKSANAKAN TINDAKAN DALAM PTK (2)

Tanya : Aspek apa saja yang perlu diperhatikan pada pelaksanaan PTK
Jawab : Ada 4 hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan PTK yaitu :
1.   Perencanaan (planning) tindakan meliputi:
a.       Semua langkah tidakan secara rinci;
b.      Segala keperluan pelaksanaan PTK (materi atau bahan ajar, metode mengajar, serta teknik dan instrument observasi);
c.       perkiraan kendala yang mungkin timbul pada pelaksanaan;
2. Pelaksanaan (acting) tindakan: realisasi dari teori dan teknik mengajar serta tindakan (treatment) yang sudah direncanakan sebelumnya;
3. Pengamatan tindakan (pengumpulan data dan informasi).
4. Refleksi, (reflecting) terhadap tindakan meliputi; (a) data yang dapat dianalisis; (b) dalam analisis dapat melibatkan orang luar; dan (c) menarik kesimpulan


MELAKSANAKAN TINDAKAN DALAM PTK(1)



Tanya : Apa yang harus dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan  Pada PTK? Mohon  penjelasan.
Jawab: Dalam pelaksanaan tindakan sebaiknya dituntun oleh rencana PTK yang telah dibuat, tetapi perlu diingat bahwa tindakan itu tidak secara mutlak dikendalikan oleh rencana, mengingat dinamika proses pembelajaran di kelas menuntut penyesuaian atau adaptasi. Oleh karena itu, peneliti (guru) perlu bersikap fleksibel dan siap mengubah rencana tindakan sesuai dengan keadaan yang ada. Menerapkan tindakan juga harus mengacu pada scenario pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

Fleksibilitas hendaknya menjiwai pelaksanaan PTK. Artinya, jika sesuatu dalam PBM memerlukan perubahan, harus dilakukan perubahan dalam rangka tercapainya peningkatan atau perbaikan mutu pembelajaran. Pada saat tindakan dilaksanakan itulah pengumpulan data dilaksanakan. Data mencakup semua yang dilakukan oleh siapapun yang ada dalam situasi terkait, perubahan-perubahan yang perlu dilakukan, pengaruh suatu kegiatan para peserta penelitian (sikap, motivasi, prestasi), pola interaksi yang terjadi, deskripsi prilaku, analisis sosiometrik, jadwal dan checking interaksi, rekaman audio, rekaman video, foto dan slide, serta kinerja subjek penelitian pada kegiatan penelitian.

JENIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Tanya                   :  Apa benar Penelitian tindakan Kelas tidak boleh penelitian     eksprimen?

Jawab                   : Bisa saja. Ada 4 jenis PTK yaitu,  PTK diasnogtik,  PTK partisipan,  PTK empiris, dan  PTK eksperimental 

Tanaya                 :  Bisa dijelaskan lebih detil?
Jawab                   :    1. PTK Diagnostik; yang dimaksud dengan PTK diagnostik ialah penelitian yang dirancang dengan menuntun peneliti ke arah suatu tindakan. Dalam hal ini peneliti mendiagnosia dan memasuki situasi yang terdapat di dalam latar penelitian. Sebagai contohnya ialah apabila peneliti berupaya menangani perselisihan, pertengkaran, konflik yang dilakukan antar siswa yang terdapat di suatu sekolah atau kelas.
2. PTK Partisipan; suatu penelitian dikatakan sebagai PTK partisipan ialah apabila orang yang akan melaksanakan penelian harus terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Dengan demikian, sejak penencanan panelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencacat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil panelitiannya. PTK partisipasi dapat juga dilakukan di sekolah seperti halnya contoh pada butir a di atas. Hanya saja, di sini peneliti dituntut keterlibatannya secara langsung dan terus-menerus sejak awal sampai berakhir penelitian.
3. PTK Empiris; yang dimaksud dengan PTK empiris ialah apabila peneliti berupaya melaksanakan sesuatu tindakan atau aksi dan membukakan apa yang dilakukan dan apa yang terjadi selama aksi berlangsung. Pada prinsipnya proses penelitinya berkenan dengan penyimpanan catatan dan pengumpulan pengalaman penelti dalam pekerjaan sehari-hari.
4. PTK Eksperimental; yang dikategorikan sebagai PTK eksperimental ialah apabila PTK diselenggarakan dengan berupaya menerapkan berbagai teknik atau strategi secara efektif dan efisien di dalam suatu kegiatam belajar-mengajar. Di dalam kaitanya dengan kegitan belajar-mengajar, dimungkinkan terdapat lebih dari satu strategi atau teknik yang ditetapkan untuk mencapai suatu tujuan instruksional. Dengan diterapkannya PTK ini diharapkan peneliti dapat menentukan cara mana yang paling efektif dalam rangka untuk mencapai tujuan pengajaran.




APA PENTINGNYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU



Tanya            : Pak,  mohon dijelaskan kenapa penelitian tindakan Kelas itu penting bagi guru?

Jawab            Penerapan PTK dalam pendidikan dan pembelajaran memiliki tujuan untuk memperbaiki dan  meningkatkan kualitas praktek pembelajaran guru di dalam kelas secara berkesinambungan sehingga meningkatan mutu hasil pembelajaran dan ini berimbas pada  berkmebangnya keterampilan guru; meningkanya relevansi; meningkatnya efisiensi pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya meneliti pada komunitas guru. 

 PTK akan membuat  guru  peka dan  tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Dia menjadi reflektif dan kritis terhadap perlakuan yang dia berikan pada muridnya. Disamping itu PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Guru tidak lagi sebagai seorang bekerja monoton, yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai peneniliti di bidangnya.

 Lebih jauh lagi dengan melaksanakan tahapan-tahapan dalam PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa  yang terjadi di kelasnya. Tindakan yang dilakukan guru semata-mata didasarkan pada masalah aktual dan faktual yang berkembang di kelasnya. Dengan  demikian  melalui  PTK guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya.

MASALAH PADA PENELITIAN TINDAKAN KELAS (1)

Tanya                 : Sekarang saya sudah memami bidang kajian tindakan kelas. Namun bagaimana saya mendapatkan masalah yang akan saya angkat menjadi Penelitian tindakan kelas?
Jawab                : Penelitian tindakan kelas berangkat dari masalah yang ada yang dihadapi guru. Supardi Suharjono(2012: 35) mengatakan  salah satu karakteristik Penelitian Tindakan Kelas, masalah berasal dari guru sendiri. Banyak guru yang tidak menyadari ada masalah dalam pembelajarannya. Lebih  jauh Supardi Suharjono memberi panduan bagi guru untuk mengeksplorasi masalah :
-         Apa yang sedang terjadi di kelas?
-         Apa saja yang menimbulkan adanya masalah itu?
-         Dari masalah tersebut, kelas mana yang paling dirasa merisaukan dalam pelajaran kesehariannya
-         Diantara berapa indikasi masalah, mana yang mungkin menjadi penyebab utamanya?
-         Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut dibiarkan?
-         Alternatif apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi atau memperbaiki masalah tersebut.
-         Dari beberapa alternatif yang ada mana yang paling memungkinkan untuk dilakukan untuk perbaikan pembelajaran?
-         Apakah guru sudah yangkin dengan tindakannya itu?

(Supardi Suharjono, Strategi Menyusun Penelitian Tindakan Kelas, 2012)  

BIDANG KAJIAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS(2)


Tanya                 :  Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa bidang kajian       Penelitian tindakan kelas itu antara lain masalah belajar siswa, design atau strategi pembelajaran dan alat bantu media serta sumber belajar. Masih adakah yang lainnya?
                            Jawab                  : Masih. Pengembangan pribadi peserta didik bisa juga menjadi objek penelitian.  
                            Tanya                  : Contohnya apa?          
                             Jawab                 :   Seperti peningkatan kemadirian siswa dan tanggungjawab peserta didik. Bagaimana menangani siswa yang suka mencontek, tidak mau mengerjakan PR, lambat dalam belajar; peningkatan keefektifan hubungan pendidik dan tenaga pendidikan dan bisa juga peningkatan konsep diri peserta didik.
Tanya                 : Bagaimana dengan sistem penilaian?

Jawab                : Sistem penilaian juga masalah yang dihadapi lansung oleh guru, maka sistem penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar termasuk kajian PTK. Dalam bidang kajian ini juga termasuk pengembangan instrumen penilaian baik penilain sikap, pengetahuan dan keterampilan.

BIDANG KAJIAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS(1)


Tanya       : Masalah apa saja yang bisa dijadikan objek Penelitian Tindakan Kelas?
Jawab      : Objek  penelitian tindakan kelas adalah masalah  sehari-hari yang dihadapi lansung oleh guru di sekolah seperti masalah belajar di kelas: anak tidak gairah belajar, kesalahan-kesalahan  pembelajaran. Demikian juga seperti anak yang sulit diatur dan sebagainya
Tanya      : bagaimana dengan design pembelajaran?         
Jawab     : Nah sebenarnya masalah in yang paling sering ditulis oleh guru. Seperti masalah pengelolaan kelas dan prosedur pembelajaran; implementasi dan inovasi  dalam metode pembelajaran; interaksi antara guru dan murid maupun interaksi antara sesama siswadi dalam dan luar kelas. Disamping itu alat bantu pembelajaran dan sumber belajar juga menajadi objek penulisan
Tanya      : Apa contohnya?
Jawab     : Penggunaan media pembelajaran baik di luar maupun di dalam kelas pemanfaatan perpustakaan dalam belajar


MASALAH PADA PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Dalam beberapa kesempatan beberapa orang guru menanyakan apa yang harus ditulis dalam penelitian tindakan kelas. Atau dengan kata lain bagaimana menemukan masalah dalam PTK. Pengalaman saya ini mungkin penting bagi teman-teman guru yang berminat menulis PTK.

Ketika tahun 2005 diluncurkan Kurikulum Berbasis Kompetensi dan mata pelajaran bahasa Inggris diperkenalkan pendekatan baru Genre Based Approach, Kebetulan untuk propinsi Riau saya s Instruktur yang harus menyebarkan pendekatan baru ini kepada teman-teman guru Bahasa Inggris  SMP dan SMA. Dari pelatihan-pelatihan yang diadakan banyak guru-guru bahasa Inggris yang skeptis dan pesimis dengan pendekatan baru ini.
“Tidak mungkin berhasil, pendekatan ini tidak cocok untuk siswa kita. Terlalu sulit” demikian diantara lain komentar mereka.
Sebagai seorang guru saya juga bertanya-tanya dalam hati, apakah  memang pendekatan ini tidak cocok bagi siswa di sekolah? Karena itulah saya tertarik untuk mengadakan PTK di sekolah saya. Dari 12 Genre yang ada untuk SMA saya ambil satu Descriptive. Judulnya “MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA KELAS 10 SMA NEGERI 8 PEKANBARU MELALUI  TEKS DESKERIPTIF.  
Sekolah tempat  saya mengajar adalah sekolah yang inputnya terbaik di Propinsi Riau. Kalau di sekolah ini saja tidak berhasil apalagi disekolah yang inputnya tidak baik. Dengan demikian nantinya bisa disimpulkan bahwa pendekatan baru ini sesuai atau tidak sesuai diterapkan disekolah setingkat SMA.
Waktu itu saya sama sekali belum punya pengetahuan yang memadai tentang PTK. Yang penting saya lakukan saja. Tiga bulan selesai. Dan kebetulan ada lomba karya ilmiah untuk Widyaiswara. Saya kirimkan. Tak lama kemudian datang panggilan untuk presentasi ke Jakarta lengkap dengan formulir ukuran jas.
Saya mempresentasikan makalah saya tanpa beban, karena saya tidak ada target untuk menang, maklum pertamakali menulis karya ilmiah. Fantastis ketika diumumkan, dari 165 peserta makalah saya termasuk sepuluh besar, rangking enam. 

Catatan : Penelitian Tindakan Kelas bisa digunakan untuk menguji  keterlaksanaan suatu Pendekatan baru.


PENELITIAN TINDAKAN KELAS

  1. A. PENDAHULUAN

    Kegiatan penelitian menjadi salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru yang profesional. Namun kenyataaan yang ada , guru jarang melakukan kegiatan yang satu ini. Bermacam alasan disampaikan seperti : kurang memiliki kemampuan meneliti/kurang pengalaman, keterbatasan waktu karena penelitian sering kali harus meninggalkan jam mengajar, penelitian membutuhkan dana yang besar, dan sebagainya. Kenyataan diatas rupanya menjadikan perhatian, sehingga akhirnya diciptakanlah formulasi penelitian yang sesuai untuk guru yakni Classroom Action Research atau yang lebih dikenal dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tersebut merupakan bagian dari penelitian tindakan (action research) yang mempertemukan antara pendekatan eksperimental dalam ilmu sosial dengan program tindakan sosial untuk memecahkan isu-isu pokok yang berkembang dimasyarakat. Esensi penelitian tindakan terletak pada adanya tindakan dalam situasi alami untuk memecahkan permasalahan-permasalahan praktis atau meningkatkan kualitas praktis (Nurul, 2003 : 54).Penelitian tindakan menutrut Kemmis (1994) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan merupakan suatu bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan itu sendiri serta situasi dimana pekerjaaan tersebut dilakukan. Sedangkan menurut Kurt Lewin penelitian tindakan merupakan suatu rangkaian langkah(a spiral steps) dimana setiap rangkaian langkah terdiri empat tahap seperti; perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi. Selanjutnya Natawijaya dkk mengemukakan bahwa penelitian tindakan merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan , yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, dalam memperdalam pemahaman tindakan-tindakan yang dilakukannya itu serta memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan. Dengan demikian Penelitian Tindakan Kelas merupakan studi sistematis terhadap praktek pembelajaran di kelas dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan melakukan tindakan tersebut.

    B.TUJUAN PENELITIAN KELAS

    1. PTK merupakan upaya perbaikan, peningkatan dan perubahan kearah yang lebih baik sebagai upaya pemecahan masalah dalam praktek pembelajaran secara berkesinambungan.

    2.PTK merupakan salah satu langkah strategis guru untuk meningkatkan layanan kependidikan secara keseluruhan.

    3.PTK sebagai sarana pengembangan keterampilan guru yang bertolak dari kebutuhan untuk menanggulangi permasalahan pembelajaran yang dihadapi di kelas.

    4.PTK merupakan salah satu sarana untuk menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru.

    C. KARAKTERISTIK PTK

    Dibandingkan penelitian lain, penelitian tindakan kelas memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya, yakni:
  2. Situasional, artinya kegiatan PTK berangkat dari permasalahan yang terjadi dalam tugas sehari-hari oleh guru sebagai pengelola program pembelajaran di kelas.

  3. kontekstual, artinya upaya pemecahan masalah baik yang berupa model atau prosedur tindakan tidak terlepas dari konteks (sosial,politik,budaya) dimana proses pembelajaran tersebut berlangsung.

  4. Kolaboratif, artinya PTK dilakukan dengan beberapa guru/teman sejawat baik di lingkungan sekolah maupun dilingkungan profesi(KKG/MGMP).

  5. Self-reflektive dan self-evaluative, dimana pelaksana dan pelaku tindakan melakukan refleksi da evaluasi diri terhadap hasil/perubahan yang dicapai, karena PTK memiliki langkah-langkah dalam suatu daur/siklus mulai : perencanaan,tindakan , pengamatan dan refleksi.

6.
5.Fleksibel, dalam arti PTK memberikan sedikit kelonggaran dalam pelaksanaan tanpa melanggar kaidah metodologi ilmiah. Contoh satu kelas yang di ajar sendiri.

D. PROSDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Prosedur pelakasanaan PTK mencakup :
(1). Penetapan fokus masalah penelitian,
(2). Perencanaan tindakan,
(3). Pelaksanaan tindakan dan observasi,
(4). Analisis dan refleksi,
(5). Perencanaan dan tindak lanjut.

1. Penetapan fokus masalah penelitiana.Ketika guru sedang atau telah melaksanakan pembelajaran, pasti pernah terbersit perasaan tidak puas terhadap praktek pembelajaran yang dilakukannya, bahwa masih ada sisi-sisi kelemahan dalam implementasi pembelajarannyab.Identufikasi masalahBertolak dari adanya masalah maka guru dapat mengidentifikasi permasalahan, seperti misalnya:o Hasil rata-rata nilai geografi rendah.o Rendahnya minat siswa terhadap pelajaran geografio Kurang adanya keterlibatan siswa secara aktif dalam roses pembelajarano Kurangnya pemanfaatan media/alat peraga.c.Perumusan masalahDari beberapa permasalahan yang timbul, perlu dilakukan pemilahan masalah dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:o Masalah tersebut menunjukkan kesenjangan antara fakta/teori dengan kondisi ideal yang sebenaranya yang dihsdspi guru dalamproses pembelajaran.o Adanya kemungkinan dicarikan solusinya melalui tindakan yang konkrit yang dapat dilakukan guru jangan memilih masalah yang berada diluar kemampuan/kekuasaan guru untuk mengatasinya.o Masalah tersebut memungkinkan dicari faktor yang menimbulkannya yang dapat digunakan sebagai landasan untuk merumuslkan alternatif pemecahannya.o Pilih permasalahan yang dirasa penting serta melibatkan guru dalam aktivitas yang diprogramkan sekolah.o Tetapkan permasalahan yang skalanya cukup kecil dan terbatas.o Kaitksn PTK dengan prioritas yang ditetapkan dalam rencana pengembangan sekolah.Selanjutnya setelah menetapkan fokus permasalahan, maka perlu merumuskannya secara lebih jelas, spesifik dan operasional, yang akan membuka peluang guru untuk menetapkan tindakan perbaikan yang diperlukan.Contoh perumusan masalah :Apakah dengan menampilakan model peta dari yang sederhana sampai yang lengkap dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar geografi?

2.Perencanaan TindakanBerbeda dengan hipotesis penelitian tindakan umumnya, hipotesis tindakan yang dilakukan dalam PTK merupakan suatu solusi yang diharapkan dapat memecahkan masalah yang diteliti. Menurut Soedarsono (1997) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan hipotesis tindakan, yakni :o Alternatif tindakan dirumuskan berdasarkan hasil kajian sehingga mempunyai landasan yang mantap secara teoritis atau konseptual.o Alternatif tindakan perlu dipertimbangkan, dikaji ulang baik dari segi relevansinya dengan tujuan, bentuk tindakan dan prosedurnya, kepraktisan dan optimalisasi hasil serta cara penilaiannya.o Pilih alternatif tindakan yang dinilai paling menjanjikan hasil yang optimal namun tetap dalam jangkauan kemampuan guru sesuai situasi dan kondisi sekolah.o Tentukan langkah-langkah untuk melaksanakan tindakan serta cara-cara untuk mengetahui hasilnya.o Tentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan guna membuktikan bahwa telah terjadi perubahan, perbaikan atau peningkatan meyakinkan.Untuk merumuskan tindakan, peneliti dapat melakukan kajian terhadap :• Teori pembelajaran danpendidikan • Hasil penelitian yang relevan• Hasil diskusi dengan rekan sejawat maupun pihak lain.Contoh:Dengan mengoptimalkan penggunaan model-model peta dalam proses pembelajaran terdapat peningkatan minat siswa kelas IA dalam belajar geogarafi sehingga prestasi siswa dalam belajar Geografi dapat meningkat pula.

3.Persiapan Tindakan.Memuat persiapan yang dilakukan guru baik materi, sarana prasarana hingga langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan dalam PTK.

4.Pelaksanaan Tindakan dan ObservasiPelaksanaan tindakan dilakukan ssesuai dengan langkah-langkah yang telah disusun sebelumnya. Sedangkanobservasi adalah upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung. Dengan demikian observasi dilakukan bersama-sama dengan pelaksanaan tindakan.

5.Refleksi dan Tindak LanjutRefleksi merupakan perenungan yang mencakup analisis, sintesis dan penilaian terhadap hasil pengamatan proses serta hasil tindakan. Proses analisis dilakukan sesuai data yang dikumpulkan. Jika menggunakan data kualitatif, dapat menggunakan model analisis Miles dan Hubberman (1984) yang meliputi :a.Reduksi data, yakni memilih data yang relevan, penting dan bermakna. Kemudian menyederhanakan, mengklasifikasi, memfokuskan, mengorganisasi secara sistematis dan logisb.Sajian deskriptif, diwujudkan dalam narasi, gambar, tabel, maupun bentuk visual lain sistematis dan logis.c.Kesimpulan, merupakan intisari dari analisis yang memberikan pernyataan tentang dampak dari tindakan yang dilakukan terhadap proses pembelajaran.Berdasarkan hasil refleksi ini biasanya akan muncul permasalahan atau pemikiran baru sehingga perlu perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang serta diikuti oleh refleksi ulang sampai permasalahan dianggap teratasi. Dengan demikian terdapat pengulangan daur/siklus kegiatan yang mencakup keempat fase PTK, yang dapat digambarkan sebagai berikut:


ALUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS(Adaptasi dari Hopkins, 1993 :48)
PLANREFLECTIVE ACTION & OBSERVATIONREVISED
PLANREFLECTIVEACTION & OBSERVATIONREVISED
PLANREFLECTIVEACTION & OBSERVATIOND.

PROPOSAL PTK


Secara sederhana, proposal penelitian tindakan kelas dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. JUDUL

Hendaknya dirumuskan secara singkat ,jelas, dan sederhana.

2. LATAR BELAKANG MASALAH

Penyebab terjadinya masalah (adanya kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan).

3. IDENTIFIKASI MASALAH

Identifikasi berdasarkan latar belakang masalah.

4. PEMBATASAN MASALAH

Batasan masalah yang akan diteliti sesuai kemampuan, waktu, dan serta situasi dan kondisi yang ada.

5. PERUMUSAN MASALAH

Merumuskan masalah secara jelas dan operasional.

6. TUJUAN PENELITIAN
Maksud dilaksanakannnya penelitian.

7. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian bagi guru, sekolah, siswa, maupun orang lain.

8. KERANGKA TEORITIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Landasan teori tentang objek penelitian, kerangka berpikir, serta alternatif tindakan yang akan dilakukan untuk dapat mengatasi masalah.

9. METODOLOGI PENELITIANLokasi penelitian• Nama sekolah• Alamat• Kelas• Lingkungan fisik dan sosialKarakteristik subyek penelitian• Komposisi siswa• Kemampuan akademik• Latar belakang sosial ekonomi keluarga• Motivasi belajar• Dll.

10. VARIABEL YANG DI TELITI ANTARA LAIN:

o Variabel input, yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran,sumber belajar, lingkungan belajar,dsb.
o Variabel proses, yang terkait dengan proses pembelajaran ,ketrampilan mengajar, implementasi metode pengajaran, dsb.
o Variabel output, seperti minat siswa, kemampuan siswa, hasil belajar siswa, dsb.11.

RANCANGAN TINDAKAN
o Perencanaan tindakanMemuat langkah-langkah persiapan/perencanaan tindakan antara lain
1. Membuat skenario pembelajaran yang menarik, sesuai rencana tindakan yang akan dilakukan.
2. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan seperti gambar-gambar, alat peraga, dsb.
3. Mempersiapakan instrumen penelitaian yang diperlukan, seperti format, pengamatan, kuisioner, pedoman wawancara, tes prestasi dan sebagainya.
4. Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan untuk menguji keterlakasanaan rancangan, serta mempertebal kepercayaan diri dalam pelaksanaan nantinya.
o TindakanMemuat langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan secara terperinci, termasuk kegiatan penilaiannya.
o ObservasiBerisi prosedur pengumpulan data baik pada saat pelaksanaan tindakan dan terdapat komponen lain mendukungnya.
o RefleksiBerisi prosedur analisis terhadap hasil pemantauan/observasi dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan dilakukan.

12. PENGUMPULAN DATA
o Jenis dataMisal : format/lembar pengamatan, pedoman wawancara, alat evaluasi/soal, check list.
o Teknik pengumpulan dataMisal : observasi, wawancara, pre test dan post test, mencatat dokumen.

13. TIM PENELITI DAN TUGASNYA
14. INDIKATOR KINERJAMerupakan alat ukur untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.
15. JADWAL PENELITIAN
16. RENCANA PEMBIAYAAN(apabila memperoleh bantuan dana).
17. DAFTAR PUSTAKAMeskipun PTK lebih fleksibel dibanding penelitian lain namun tetap tidak diperkenankan mengabaikan kaidah-kaidah keilmuan.

F. LAPORAN PTK


Dilihat dari prosesnya tahap penulisan laporan penelitian terbagi menjadi 3 tahap, yaitu :
1.
Perencanaan : dituangkan dalam rancangan atau proposal penelitian.
2. Pelaksanaan : berisi kegiatan pengumpulan dan analisis data
3. Pelaporan : berisi kegiatan pengkomunikasian prosedur dan temuan penelitian.Fungsi pokok dari penulisan laporan penelitian adalah :
1. sebagai pertanggungjawaban ilmiah.
2. sebagai media informasi ilmiah.
3. sebagai masukan bagi pengambil kebijakan atau orang yang berkepentingan.
4. sebagai media sosialisasi informasi bagi masyarakat luas.
5. sebagai pertanggungjawaban administratif bagi pemberi dana penelitianModel laporan PTK dapat menggunakan format penelitian sebagaimana biasanya, namun ada hal khusus yang terletak pada hasil penelitian yang berulang-ulang(sesuai jumlah siklusnya). Laporan didasarkan pada proposal penelitian dan berkembang sesuai dengan hasil penelitian dilapangan. Untuk PTK, format laporan dapat berbentuk sebagai berikut:

Halaman judul

Halaman Pengesahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Lampiran

Abstrak

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

B. Rumusan masalah

C. Tujuan dan manfaat

BAB II : KAJIAN PUSTAKA/TEORITIS

A. Kajian teoritik

B. Hipotesis tindakan

C. Analisis penyebab

D. Kerangka berpikir

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

B. Prosedur Penelitian

C. Instrumen Penelitian

D. Kerangka Analisis data

E. Subyek dan Waktu Penelitian

BAB 1V. : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Siklus Pertama

B. Hasil Penelitian Siklus kedua

C. Hasil Penelitian Siklus Ketiga

BAB V . : KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

G. PENUTUP

Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam penerapan PTK antara lain adalah :

o Memiliki kemauan untuk memperbaiki kinerja sendiri.

o Memiliki sikap keterbukaan, kesediaan menerima kritk terhadap kelemahan penampilan.

o Memandang kolaborator bukan sebagai hakim, polisi atau pengawas, tetapi sebagai pendamping guru(team –teaching).

Dengan demikian penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang diperuntukkan bagi guru dengan harapan :

o Guru terbiasa melakukan perbaikan kerja.

o Guru memiliki konsesi menjadi peneliti.

o Guru bebas mengembangkan sikap inovatif secara kreatif.

o Guru terbiasa membuat alat bantu pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud, 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), Jakarta : Dirjen Dikti.Nurul Zuriah, 2003 .Penelitian Tindakan Di Bidang Pendidikan Dan Sosial. Malang : Banyumedia Publishing.Sudarsono, FX , 1997. Rencana, Desain dan Implementasi. Pedoman Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : UP3SD-BP3SD-UKMP.SD.Sukaryana. I Wayan , 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Malang : PPPG IPS dan PMP.Wahyu, dkk. 2000. Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lampiran 1 :KERANGKA PIKIR DALAM PTK

JUDUL : Upaya meningkatkan minat belajar geografi melalui penampilan model-model peta pada siswa kelas IA SLTP I• Nilai rata-rata Geografi rendah• Diduga minat belajar rendahPERENCANAANTINDAKANPENGAMATANREFLEKSI

Lampiran 2 :PELAKSANAAN SIKLUS DALAM PTK

PERENCANAAN :

1. Membuat skenario pembelajaran yang menarik.

2. PBM menggunakan metode demonstrasi.

3. Menyiapkan model peta sederhana (denah).

4. Menyiapkan materi tentang pengetahuan peta, atlas dan globe.

5. Merancang penilaian.

PELAKSANAAN :

1. Melaksanakan pre test.

2. Memberi sedikit informasi mengenai peta, atlas dan globe.

3. Membagi siswa menjadi 5 kelompok.

4. Masing-masing kelompok diberi contoh peta sederhana (denah).

5. Menugaskan siswa untuk membuat peta sederhana.

6. Melakukan bimbingan selama pembuatan peta

7. Melakukan post test.

OBSERVASI :

1. Mengamati perilaku siswa selama proses pembelajaran.

2. Mengamati pelaksanaan proses pembelajaran :

o Penerapan metode demonstrasio Pelaksanaan bimbingan.

o Upaya menarik minat siswa melalui penampilan model peta

o Upaya memotivasi siswa.

3. Wawancara singkat dengan guru dan siswa setelah selesai tindakan.REFLEKSI :

o Temuan-temuan pada siklus 1 akan dianalisis dan dideskripsikan untuk merivisi rencana siklus selanjutnya..