Bagaimana Meredam Emosi Agar Tidak Meledak-ledak


Bekerja sebagai seorang guru menghadapi hari-hari yang bervariasi. Kadangkala kita sangat bahagia dan menyenangkan. Aktifitas yang kita lakukan berjalan lancar sesuai dengan yang kita rencanakan. Namun adakalanya kita menghadapi saat-saat yang tidak menyenangkan dan membuat emosi kita seakan meledak.

Penyebabnya juga beragam. Bisa saja dari kalangan kawan kita guru, staf sekolah. Bisa juga tingkah laku peserta didik yang menurut kita sudah keterlaluan dan di luar batas kewajaran. Namun sebagai seorang guru tidak wajar kalau kita sampai meledak dan emosional karena pengendalian emosi sangat diperlukan dalam pekerjaan sebagai seorang guru.
Pada umumnya, emosi negatif, cenderung mudah lepas kendali, segera setelah dipicu. Jika dibiarkan, emosi semacam ini dapat tumbuh seperti rumput liar yang tak terkendali dan memengaruhi kehidupan sehari-hari.

Emosi negatif yang terus dibiarkan juga dapat memengaruhi kehidupan sosial, kesehatan mental, dan kesehatan fisik. Oleh karena itu, emosi negatif harus dikendalikan dan diredam agar tidak mengganggu kehidupan sehari-hari.
Bapak dan ibu guru artikel   IDN times dan di muat di BABE ini mungkin bisa sebagai referensi bagi kita yaitu   beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meredam emosi negatif.

1. Jangan langsung bereaksi


Memberikan reaksi saat kita tengah emosional bisa menjadi kesalahan besar. Pada saat seperti itu, dijamin kita akan mengatakan atau melakukan sesuatu yang nantinya akan kita sesali.
Untuk itu, sebelum memberikan argumen, tarik napas dalam-dalam dan stabilkan emosi yang  dirasakan. Terus tarik napas dalam-dalam hingga otot-otot yang tadinya menegang menjadi lebih rileks dan detak jantung kembali normal. Dengan begitu, kita bisa berpikir lebih jernih dan memberikan respons yang tepat.

2. Segera ubah pikiran-pikiran negatif
 
Emosi negatif akan membuat kita berpikir negatif dan menciptakan siklus pola negatif yang berulang. Jadi, setiap kali  dihadapkan dengan emosi yang membuat kita merasa atau berpikir sesuatu yang buruk, paksakan  diri keluar dari pikiran negatif tersebut dan gantikan dengan pikiran yang berbeda.

3. Maafkan pemicu emosi yang kita rasakan
 
Kalau kita guru pemicu emosi itu dalam lingkungan kita juga mungkin teman sesama guru, paling sering mungkin murid kita,  atau bahkan mungkin diri kita sendiri, yang mungkin bisa membuat kita merasakan gelombang kemarahan tiba-tiba ketika mengingat sesuatu yang memicu emosi. Tetapi ketika kita memaafkan pemicu emosi tersebut, kita akan lebih mudah membebaskan diri dari kebencian, kecemburuan, atau kemarahan yang ada dalam diri.

4. Kenali situasinya
 
Hindari keadaan yang memicu emosi yang tidak diinginkan. Misalnya, jika kita sering kali marah-marah ketika sedang terburu-buru, maka biasakan untuk melakukan segala sesuatu lebih awal.
Atau ketika ada barang yang ketinggalan, maka biasakan untuk memeriksa kembali barang bawaan untuk memastikan tidak ada yang tertinggal. Atau jika kita merasa ada teman yang menjengkelkan dan sering membuat emosi, sebisa mungkin jauhi orang tersebut.

5. Ubah caramu bereaksi terhadap emosi
 
Ini adalah bagian yang tersulit. Bagaimana cara kita bereaksi dan mengelola emosi adalah suatu kebiasaan. Kalau kita memperhatikan ada orang-orang mudah stres dan panik karena berbagai hal, ini sebenarnya terjadi karena mereka telah menciptakan kebiasaan mengaitkan situasi yang tidak mereka sukai dengan kepanikan dan emosi negatif. Sebaliknya, saat kita melihat orang-orang yang tampak santai akan segala hal, ini lantaran mereka terbiasa mengendalikan emosi.

Belajar mendengarkan emosi, mengidentifikasi, memahami dan kemudian memilihnya, adalah hal yang didapatkan dengan upaya dan disiplin, serta latihan terus menerus agar bisa menjadi kebiasaan. Mari kita coba memprktekkan bila emosi kita terasa akan meledak, semoga kita menjadi guru yang sukses sehat fisik dan mental sampai memasuki usia pensiun 

Catatan:

1. Naskah asli :5 Cara Sehat Meredam Emosi Negatif Agar Tidak Meledak-ledak
IDNTimes
10 Mei 2020 pukul 13.58
2. Sebagian gambar diambil dari google
    

No comments:

Post a Comment