Mengajarkan perilaku baik kepada siswa tidak hanya tentang
menetapkan aturan atau menegur saat mereka melakukan kesalahan. Salah satu cara
yang efektif adalah memberikan pujian dan pengakuan positif. Ketika siswa
merasa dihargai, mereka lebih termotivasi untuk mempertahankan perilaku positif
dan terlibat aktif dalam kegiatan belajar. Namun, memberikan pujian pun
memerlukan teknik yang tepat agar benar-benar berdampak positif pada
perkembangan siswa. Berikut empat hal yang bisa dilakukan guru dalam memberikan
pujian dan pengakuan positif agar siswa berperilaku baik.
1. Memberikan Pujian
yang Spesifik
Pujian yang bersifat
umum, seperti “Bagus!” atau “Hebat!” memang memberikan kesan positif, tetapi
pujian yang spesifik memiliki dampak yang lebih besar. Dengan menyebutkan
secara jelas apa yang membuat perilaku siswa layak dipuji, siswa akan memahami
dengan lebih baik aspek positif yang diharapkan. Misalnya, saat seorang siswa
membantu temannya yang kesulitan dalam mengerjakan tugas, guru dapat memberikan
pujian seperti, “Saya suka bagaimana kamu membantu temanmu tadi. Itu menunjukkan
sikap peduli yang luar biasa.” Pujian semacam ini mengarahkan siswa untuk lebih
memahami perilaku positif tertentu yang diharapkan dari mereka.
2. Memberikan
Pengakuan Secara Konsisten
Konsistensi dalam
memberikan pengakuan terhadap perilaku baik adalah kunci agar siswa tetap
termotivasi untuk mempertahankan perilaku tersebut. Jika pujian hanya diberikan
sekali-sekali, siswa mungkin merasa bingung atau tidak yakin apakah perilaku
baik mereka benar-benar dihargai. Penting bagi guru untuk secara konsisten
memberikan pujian ketika melihat siswa berperilaku baik, misalnya setiap kali
siswa menunjukkan kerja sama dalam kelompok atau ketekunan dalam mengerjakan
tugas. Dengan konsistensi ini, siswa akan merasa bahwa perilaku baik mereka
diperhatikan dan dihargai setiap saat.
3. Menggunakan Pujian
untuk Membangun Percaya Diri
Beberapa siswa mungkin
merasa kurang percaya diri dalam kemampuan mereka atau ragu untuk mencoba
hal-hal baru. Dalam kasus seperti ini, pujian yang diberikan oleh guru dapat
menjadi dorongan yang sangat dibutuhkan. Misalnya, jika seorang siswa merasa
takut untuk berbicara di depan kelas, guru dapat memberi dukungan dengan pujian
seperti, “Saya melihat kamu sudah berusaha keras dan berani untuk mencoba
berbicara di depan kelas. Teruskan usaha kamu!” Pujian semacam ini tidak hanya
meningkatkan rasa percaya diri siswa, tetapi juga mendorong mereka untuk terus
mencoba dan mengembangkan diri.
4. Mengajarkan Siswa
untuk Menghargai Diri Sendiri
Selain memberikan
pujian dari guru, penting juga bagi siswa untuk belajar memberikan pengakuan
pada diri mereka sendiri atas upaya yang telah mereka lakukan. Guru dapat
mengajarkan cara ini dengan mengajak siswa merefleksikan hal positif yang telah
mereka capai, misalnya dengan membuat jurnal pencapaian mingguan atau
berdiskusi di kelas tentang kemajuan yang mereka rasakan. Dengan cara ini,
siswa tidak hanya bergantung pada pujian eksternal tetapi juga belajar untuk
mengapresiasi diri sendiri. Hal ini akan membantu mereka membangun motivasi
internal dan ketahanan diri, yang sangat penting untuk perkembangan jangka
panjang.
Pujian dan pengakuan positif bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi sebuah alat pendidikan yang efektif untuk membentuk perilaku baik siswa. Dengan memberikan pujian yang spesifik, konsisten, dan bertujuan membangun kepercayaan diri serta mengajarkan siswa untuk menghargai diri mereka sendiri, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan memotivasi. Saat siswa merasa dihargai atas perilaku baik mereka, motivasi untuk terus berperilaku positif akan muncul secara alami. Metode ini tidak hanya membantu menciptakan suasana kelas yang kondusif, tetapi juga berkontribusi dalam membentuk karakter siswa yang baik dan percaya diri.
Catatan :
1. Naskah dibuat dengan bantuan CHAT GPT
2. Gambar diambil dari Google