Pada 3 post terdahulu
sudah dibahas kenapa sebuah karya ilmiah ditolak dan tidak dinilai, yaitu
karena tidak memenuhi kriterak APIK, Asli, Perlu, Ilmiah dan Konsisten.
Pada Post kali ini akan
dibahas alasan lain dari penolakan.
Setelah dinyatakan lolos saringan
APIK, penilaian berikutnya dilakuakan
atas hal-hal berikut:
1. Dinyatakan sebagai laporan PTK
tetapi, tidak jelas apa, bagaimana dan mengpa kegiatan tindakan yang dilakukan,
juga tidak jelas bagaimana peran hasil
evaluasi dan refleksi pada penentuan siklus-siklus berikutnya.
2. Dinyatakan sebagai laporan PTK,
tetapi apa yang dijelaskan dalam laporan
tersebut hanya berupa laporan pembelajaran biasa, tidak ada tindakan
yang merupakan pembaharuan dari kegiatan yang biasa dilakukan. Tahapan dalam
siklus sama dengan tahapan pembelajaran biasa. PTK bukan tahapan pembelajaran
biasa, tetapi merupakan proses mencoba dan menganalisis penggunaan metode baru
yang diutamakan bukan hasil, tetapi prosesnya.
3. Publikasi ilmiah yang diajukan
merupakan PTK, tetapi :
a. Metode penelitian belum mengemukakan
tahapan dan tindakan tiap siklus dan indicator
keberhasilannya.
b. Pada laporan hasil pembahasan belum
melaporkan data lengkap tiap siklus, perubahan
yang terjadi pada siswa, guru atau kelas serta bahasan terhadap
keseluruhan hasil penelitian dan
c. Lampiran belum lengkap.
4. Secara umum isi PTK telah cukup baik,
namun beberapa lampiran penting belum dilampirkan.
(Sumber: DIDANG Setiawan; Penelitian
Tindakan Kelas)