Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd
Guru TIK SMP Labschool Jakarta
BAB I
PENDAHULUAN
ABSTRAK
Dalam
pelajaran TIK SMP, tes teori masih dilaksanakan dengan cara tertulis
menggunakan kertas ulangan, dan soal teori yang di foto copy. Hal ini
jelas memboroskan biaya, karena guru dapat membuat soal teori dengan
cara online melalui pemanfaatan blog di internet. Siswa dapat menjawab soal teori langsung di bagian komentar yang dimoderasi oleh guru.
Penelitian bertujuan untuk melihat efektivitas pemanfaatan blog sebagai media test online
dalam meningkatkan kreativitas menulis siswa. Penelitian Tindakan Kelas
ini dilaksanakan selama 2 bulan (2 siklus). Subyek dalam penelitian
adalah siswa kelas VIII-C SMP Labschool Jakarta yang berjumlah 38 orang
siswa. Data diperoleh dengan cara wawancara, dan menilai hasil jawaban
siswa di blog.
Guru merencanakan penelitian tindakan dengan membuat soal-soal teori bentuk essay melalui blog http://wijayalabs.com
, dan siswa diminta menjawab soal langsung dengan cara menuliskannya di
bagian komentar. Guru menilai jawaban siswa yang benar dan sesuai
dengan kunci jawaban soal yang diharapkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pemanfaatan blog sebagai media test online
dalam meningkatkan kreativitas menulis siswa dapat tercapai bila guru
mengamati secara langsung proses pembelajaran yang dilakukan. Kreativitas menulis dapat ditingkatkan dengan cara test online dalam bentuk uraian. Dengan begitu, siswa yang telah memahami materi dengan baik akan bisa menguraikannya dengan cara tertulis.
|
ABSTRACT
In junior high school ICT lessons, theory test was carried out by using a paper written test, and probability theory that in the copy. This is clearly a waste of cost, because teachers can make a theory about the way online through the use of blogs on the internet. Students can answer the question directly in the comments section the theory is moderated by the teacher.
The study aims to look at the effectiveness of the use of blogs as an online test media in enhancing students' creative writing. Classroom Action Research is being carried out for 2 months (2 cycles). Subjects in the study were students in grade VIII-C Junior Labschool Jakarta totaling 38 students. Data obtained by interview, and assess the results of students' answers on the blog.
Teachers plan action research by making the questions the theory of forms through blogs http://wijayalabs.com essays, and students were asked to answer a direct question by writing in the comments section. Teachers assess students' answers are correct and in accordance with the answer key questions that are expected.
The results showed that the effectiveness of the use of blogs as an online test media in enhancing students' creative writing can be achieved when teachers observe directly the process of learning to do. Creative writing can be enhanced by an online test in the form of description. That way, students who already understand the material well will be able to parse them in writing.
Keywords: effectiveness, blogs, online tests, creativity, writing, and the Internet
In junior high school ICT lessons, theory test was carried out by using a paper written test, and probability theory that in the copy. This is clearly a waste of cost, because teachers can make a theory about the way online through the use of blogs on the internet. Students can answer the question directly in the comments section the theory is moderated by the teacher.
The study aims to look at the effectiveness of the use of blogs as an online test media in enhancing students' creative writing. Classroom Action Research is being carried out for 2 months (2 cycles). Subjects in the study were students in grade VIII-C Junior Labschool Jakarta totaling 38 students. Data obtained by interview, and assess the results of students' answers on the blog.
Teachers plan action research by making the questions the theory of forms through blogs http://wijayalabs.com essays, and students were asked to answer a direct question by writing in the comments section. Teachers assess students' answers are correct and in accordance with the answer key questions that are expected.
The results showed that the effectiveness of the use of blogs as an online test media in enhancing students' creative writing can be achieved when teachers observe directly the process of learning to do. Creative writing can be enhanced by an online test in the form of description. That way, students who already understand the material well will be able to parse them in writing.
Keywords: effectiveness, blogs, online tests, creativity, writing, and the Internet
A. Latar belakang Masalah
Dalam
mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), pelaksanaan
ujian tertulis atau ulangan harian masih menggunakan sistem offline.
Para siswa mengerjakan soal-soal ujian atau ulangan harian dengan
menggunakan kertas ulangan yang disiapkan oleh sekolah. Soal-soal
ulangan teori di foto copy sesuai dengan jumlah siswa. Ujian tertulis
dengan cara seperti itu jelas banyak menghabiskan biaya, baik untuk foto
copy soal, dan pembelian kertas ulangan. Kertas ulangan dan soal ujian
pun menjadi menumpuk di meja guru ketika dikoreksi. Apalagi bila soal
yang dibuat guru berbentuk soal Essay atau uraian. Guru harus membaca
satu persatu tulisan siswa yang terkadang sulit dibaca. Melihat
kenyataan itu, dibuatlah sebuah upaya agar ujian tertulis dilakukan
secara online. Guru dapat melakukan inovasi dengan menuliskan soal-soal ulangan teorinya di media online yang salah satunya bernama blog di internet. Tanpa disadari, guru telah turut mengkampanyekan “Go Green Technologi” (teknologi
ramah lingkungan), karena guru dapat menghemat penggunaan kertas yang
dibuat dari pohon/kayu. Soal-soal tidak perlu lagi di foto copy sehingga
dapat menghemat biaya pembelian kertas, dan foto copy.
Blog adalah alat rekam yang ajaib. Di
dalamnya bisa menuliskan apa saja yang disukai dan dikuasai. Semua
tulisan yang dibuat dapat tersimpan dengan baik berdasarkan bulan
penyimpanan. Para pengguna internet (netter) dapat melihat, dan membaca tulisan-tulisan jika mengetahui alamat blog yang dikelola. Semakin bagus isi (content) blog yang dibuat, maka semakin banyak netter
yang akan membaca tulisan-tulisan di dalam blog. Banyak membaca akan
membuat pemilik blog atau blogger menjadi rajin menulis. Kreativitas
menulis akan terbentuk dengan sering menulis. Hal itulah yang perlu
diajarkan kepada siswa agar terbiasa menulis dalam menciptakan dan
mengelola informasi.
Blog dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran online.
Para guru dapat membangun dan mengelola blog pembelajaran untuk para
peserta didiknya. Terjadilah proses interaksi antara guru dan siswa
melalui blog di internet. Guru dan siswa sama-sama belajar aktif dalam
dunia maya yang tak pernah tidur. Internet mempermudah komunikasi dua arah.
Guru
bisa memasukkan semua materi pelajarannya ke dalam blog dengan cara
yang lebih menarik, dan para siswa diminta untuk membaca materi
pelajaran yang sudah dituliskan dalam blog guru. Blog dapat dijadikan
sarana meningkatkan kreativitas menulis, dan budaya membaca peserta
didik. Hal ini sesuai dengan standar kompetensi (SK) dan kompetensi
dasar (KD) TIK SMP yaitu menggunakan Internet untuk memperoleh informasi yang bermanfaat.
Selain
memasukkan materi pembelajarannya, para guru dapat juga membuat
soal-soal di dalam blog, dan siswa diminta untuk menjawabnya melalui
bagian komentar yang dimoderasi oleh guru sebagai pengelola blog. Dengan
begitu, setiap jawaban soal dari siswa tidak bisa dilihat dan dibaca
siswa lainnya sebelum dimoderasi oleh guru sebagai admin blog.
Berdasarkan kenyataan di atas, untuk membuat ujian tertulis atau test online, maka perlu dipikirkan efektivitas pemanfaatannya, cara penyajian, dan model pembelajaran TIK pada pembuatan soal-soal online di blog. Blog
di internet memungkinkan setiap siswa dapat berpatisipasi aktif dalam
pembelajaran, karena bahan ajar dengan menggunakan media blog di
internet dikemas dalam bentuk interaktif, dan bersifat edukatif di dalam
blog yang dikelola oleh guru. Terjadilah interaksi antara siswa dan
guru melalui blog di internet. Kreativitas menulis siswa dalam menjawab
soal teori akan terlihat, dan meningkat seiring dengan pemahamannya
terhadap materi yang diberikan. Guru yang semula sebagai penyampai
pengetahuan, dan sumber informasi, sekarang bertambah menjadi
fasilitator pembelajaran, kolaborator, dan mitra. Siswa berubah dari
penerima informasi pasif menjadi penerima informasi aktif dengan cara
menuliskannya di blog. Siswa pun menjadi mampu mendemonstrasikan akses internet sesuai dengan prosedur yang ada dalam Kompetensi Dasar (KD) TIK di SMP.
A. Rumusan Masalah:
Bagaimanakah efektivitas pemanfaatan blog di internet sebagai media test online dalam meningkatkan kreativitas menulis siswa?
B. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup permasalahan dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1. Melihat efektivitas pemanfaatan blog sebagai media test online dalam bentuk essay
guna melihat daya tangkap, dan kreativitas menulis siswa dalam
pemahaman materi yang telah diberikan sehingga membangun karakter siswa
yang mandiri.
2. Penelitian
ini dilakukan pada siswa kelas VIII-C SMP Labschool Jakarta tahun
pelajaran 2010 – 2011. Siswa kelas tersebut telah menerima materi
internet pada pelajaran TIK.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas pemanfaatan blog di internet sebagai media test online dalam meningkatkan kreativitas menulis siswa kelas VIII-C di SMP Labschool Jakarta.
D. Manfaat penelitian
Bagi Siswa:
1. Siswa mampu memanfaatan blog di internet sebagai media test online dalam meningkatkan kreativitas menulis
2. Siswa menjadi semakin senang belajar TIK, dan tidak perlu lagi menjawab soal-soal dengan cara offline, karena semua soal dijawab dengan cara online melalui blog.
3. Ikut mengkampanyekan gerakan “Go Green Technologi” yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah dengan menghemat penggunaan kertas.
Bagi Guru:
1. Melihat efektivitas pemanfaatan blog di internet sebagai media test online dalam meningkatkan kreativitas menulis siswa dan plus minusnya dalam pembelajaran.
2. Meningkatkan kompetensi guru dalam merancang model-model pembelajaran berbasis online yang kreatif dan inovatif
3. Memperluas
wawasan guru mengenai penelitian tindakan kelas (PTK) dan pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran di kelas.
Bagi Sekolah:
1. Menghemat biaya pembelian kertas dan foto copy soal-soal ujian tertulis.
2. Terobosan baru bagi sekolah untuk turut mengkampanyekan Go Green Technologi di sekolah.
3. Meningkatkan kualitas pembelajaran dan kreativitas menulis siswa kelas VIII SMP Labschool Jakarta pada mata pelajaran TIK.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat Efektivitas
Efektivitas berasal dari bahasa inggris yaitu Effective
yang berarti berhasil, tepat atau manjur. Efektivitas menunjukan taraf
tercapainya suatu tujuan, suatu usaha dikatakan efektif jika usaha itu
mencapai tujuannya. Secara ideal efektivitas dapat dinyatakan dengan
ukuran-ukuran yang agak pasti, misalnya usaha X adalah 60% efektif dalam
mencapai tujuan Y. Komaruddin
(1994:294) juga mengungkapkan efektivitas adalah suatu keadaan yang
menunjukan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Di
dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), efektivitas berasal dari
kata efektif yang berarti mempunyai efektif, pengaruh atau akibat, atau
efektif juga dapat diartikan dengan memberikan hasil yang memuaskan.
Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih
tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara
dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektivitas bisa
juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian
tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Sebagai contoh jika sebuah tugas
dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka
cara tersebut adalah benar atau efektif. Dari uraian diatas dapat
dijelaskan kembali bahwa efektivitas merupakan keterkaitan antara tujuan
dan hasil yang dinyatakan, dan menunjukan derajat kesesuaian antara
tujuan yang dinyatakan dengan hasil yang dicapai.
Proses belajar mengajar atau pembelajaran yang ada di sekolah, sudah barang
tentu mempunyai target pembelajaran yang harus dicapai oleh setiap guru
mata pelajaran, dan didasarkan pada kurikulum yang berlaku pada saat
itu. Bahan
ajar yang banyak terangkum dalam kurikulum tentunya harus disesuaikan
dengan waktu yang tersedia pada hari efektif yang ada pada tahun ajaran
tersebut. Itulah sebabnya efektivitas sangat penting dalam sebuah
pembelajaran agar terlihat target yang dicapai. Didalam proses belajar
mengajar banyak faktor yang mempengaruhi terhadap berhasilnya sebuah
pembelajaran, antara lain kurikulum, daya serap, presensi guru, presensi
siswa, dan prestasi belajar. Dengan demikian efektivitas sangat penting
dilakukan agar pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh para guru.
B. Hakekat Blog
Akhir-akhir ini, keberadaan blog telah menjadi kebutuhan bahkan gaya hidup sebagian masyarakat. Kegiatan
blogging telah menjamur di mana-mana dari berbagai kalangan dan setiap
elemen masyarakat. Entah itu hanya sebagai buku harian, ungkapan opini,
ide, kreativitas menulis hingga untuk meraup penghasilan lebih dari
berbagai macam bisnis dunia maya.
Blog,
adalah istilah dalam dunia maya yang sangat dikenal oleh para penggiat
IT. Kata Blog berasal dari kata weblog yang diperkenalkan pertama kali
sejak tahun 1998 oleh Jhon Barger. Dia memberi nama Weblog untuk
menspesifikasikan istilah website yang bersifat pribadi dan sering di update dari waktu ke waktu.
Dengan
kata lain blog itu adalah website yang bersifat personal, yang memuat
opini personal dan hal-hal lain yang merupakan aktualisasi diri
pembuatnya secara personal yang ingin ia kabarkan pada komunitas global.
Meskipun
personal, isinya bisa dinikmati siapa saja darimana saja dan kapan
saja. Blog sangat banyak diminati oleh para penggiat di dunia maya
karena bisa menjadi rumah kedua untuk menyalurkan hobi bahkan promosi.
Sudah
bukan rahasia lagi kalau blog saat ini semakin digemari oleh
masyarakat, dari kalangan terpelajar, eksekutif bahkan masyarakat biasa.
Untuk memiliki blog sangat mudah dan murah, bahkan gratis. Banyak
blog-blog gratis yang disediakan di internet, antara lain: wordpress.com, blogspot.com, weblog.com, multiply.com, dll.
Untuk membuat dan mengelolanya-pun sangat mudah. Hanya dengan waktu
15-30 menit para calon blogger dipastikan memiliki blog dan dapat
mengelolanya sesuai keinginan.
Pesatnya
perkembangan blog di Indonesia tentunya menjadi inpirasi baru bagi para
penggiat pendidikan khususnya guru. Banyak guru yang sudah memanfaatkan
media ini sebagai media dan pusat belajar di sekolah. Hal ini cukup
efektif karena jumlah pengguna internet di Indonesia cukup signifikan,
dan mayoritas digunakan oleh para pelajar. Jika teknologi dapat di
adaptasi menjadi media dan sumber belajar, tentunya akan sangat membantu
guru dan para siswa dalam mengajar dan belajar di sekolah. Banyaknya
manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan blog sebagai media dan
sumber belajar guru dan siswa, tentunya para guru dapat mencoba
menerapkan media tersebut. Karena memiliki blog artinya memiliki rumah maya yang bermanfaat untuk orang lain (Jasmansyah, 2011).
C. Hakekat Test Online
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK), ujian tertulis atau tes tidak lagi dilakukan secara offline atau biasa. Banyak tenaga pengajar yang menggunakan blog sebagai media test online. Dengan media test online para pengajar dimudahkan dalam pengoreksian, dan juga penilaiannya.
Tes
tulis adalah tes diaman soal dan jawaban yang diberikan kepada siswa
dalam bentuk bahan tulisan. Tes tulis/tes hasil belajar
digunakan untuk mengukur pengetahuan atau penguasaan objek ukur
terhadap seperangkat konten atau materi tertentu. Tes tertulis juga
digunakan untuk mengukur dan menilai hasil belajar siswa, terutama hasil
belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran dengan
tujuan pendidikan dan pengajaran (Badarudin, 2011).
Test online adalah suatu ujian tertulis yang dilaksanakan secara online melalui komputer dan internet. Salah satu contoh pengajar yang telah menggunakan test online ini adalah Drs. Sjafriel Salim (2006), MPS Comm dalam mata kuliah Penulisan Naskah Public Relations, dan untuk pertama kalinya menggunakan blogspot untuk perkuliahan online di blog url http://dosenpnpruii.blogspot.com/ dan http://tugaspnpr.blogspot.com/.
Dari
hasil wawancara interaktif dengan beliau melalui blog kompasiana.com,
dosen tersebut merasakan kenikmatan tersendiri menggunakan blog sebagai
bahan perkuliahan dan test online para mahasiswanya. Terjadilah
interaksi antara pengajar dengan peserta didiknya. Dosen membuat
soal-soal test online, dan mahasiswa menjawab soal teori di blog dosen.
Lalu dosen memberikan penilaian dari jawaban soal para mahasiswa setelah
dimoderasi olehnya.
D. Hakekat Kreativitas Menulis
Kreativitas
adalah daya cipta dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu dari tidak
ada menjadi ada. Biasanya, kreativitas akan memunculkan inovasi, yaitu
kemampuan untuk memperbaharui hal-hal yang telah ada. Bila kreativitas
itu daya atau kemampuan, maka inovasi itu hasil atau produk. Menurut
Conny R. Semiawan (2005), kreativitas merupakan kemampuan untuk memberi
gagasan baru yang menerapkannya dalam pemecahan masalah.
Kreativitas
pada intinya merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu
yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk
ciri-ciri aptitude maupun non aptitude,
baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada,
yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Pengertian kreativitas menunjukkan ada tiga tekanan kemampuan yaitu yang
berkaitan dengan kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan/menjawab
masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif (Utami
Munandar, 2002).
Menulis
adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengungkapkan gagasan atau ide ke
dalam bentuk tulisan. Sayangnya, kebiasaan yang baik ini kurang diminati
oleh siswa. Hernowo (2005) mengatakan
bahwa percaya atau tidak, semua orang bisa menjadi penulis. Di suatu
tempat di dalam diri setiap manusia ada jiwa unik yang berbakat yang
mendapatkan kepuasan mendalam karena menceritakan suatu kisah,
menerangkan bagaimana melakukan sesuatu, atau sekedar berbagi rasa dan
pikiran.
Sebenarnya dalam proses pembelajaran, mata pelajaran apa pun, ada kegiatan-kegiatan yang menuntut siswa untuk menulis. Menjawab pertanyaan pemahaman secara tertulis berkaitan dengan topik bahasan, membuat catatan sendiri, membuat rangkuman atau membuat laporan adalah kegiatan-kegiatan menulis yang biasa dilakukan di dalam proses pembelajaran semua mata pelajaran. Jadi menulis bukanlah domain mata pelajaran bahasa Indonesia saja. Menulis jawaban soal teori secara online adalah salah satu contohnya.
Guru pun dituntut untuk meningkatkan kemampuan menulis. Tulisan guru dapat dijadikan contoh atau model menulis bagi siswa. Dengan melakukan sendiri kegiatan menulis, guru akan memiliki empati terhadap siswa, merasakan kesulitan sebagaimana yang dialami siswa. Penyerapan ilmu yang diajarkan kepada siswa melalui soal essay harus mampu membuat siswa berpikir tingkat tinggi (walau diperlukan kejelian dan jam terbang guru tersebut untuk mengantisipasi copy and paste). Sistem penilaiannya pun harus pula memakai sistem online jadi grade yang diberikan kepada siswa bisa transparan dilihat.
Sebenarnya dalam proses pembelajaran, mata pelajaran apa pun, ada kegiatan-kegiatan yang menuntut siswa untuk menulis. Menjawab pertanyaan pemahaman secara tertulis berkaitan dengan topik bahasan, membuat catatan sendiri, membuat rangkuman atau membuat laporan adalah kegiatan-kegiatan menulis yang biasa dilakukan di dalam proses pembelajaran semua mata pelajaran. Jadi menulis bukanlah domain mata pelajaran bahasa Indonesia saja. Menulis jawaban soal teori secara online adalah salah satu contohnya.
Guru pun dituntut untuk meningkatkan kemampuan menulis. Tulisan guru dapat dijadikan contoh atau model menulis bagi siswa. Dengan melakukan sendiri kegiatan menulis, guru akan memiliki empati terhadap siswa, merasakan kesulitan sebagaimana yang dialami siswa. Penyerapan ilmu yang diajarkan kepada siswa melalui soal essay harus mampu membuat siswa berpikir tingkat tinggi (walau diperlukan kejelian dan jam terbang guru tersebut untuk mengantisipasi copy and paste). Sistem penilaiannya pun harus pula memakai sistem online jadi grade yang diberikan kepada siswa bisa transparan dilihat.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) model Kurt Lewin (Wijaya Kusumah:2008). Untuk lebih jelasnya siklus kegiatan dengan desain PTK model Kurt Lewin, adalah sebagai berikut:
Siklus PTK Model Kurt Lewin
Sebelum dilaksananakan penelitian, maka peneliti menyusun tahapan-tahapan kegiatan dalam PTK ini. Tahapan-tahapan tersebut adalah:
1. Tahapan perencanaan tindakan perbaikan (Planning)
a) Pembuatan disain pembelajaran yang memuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disetujui oleh pimpinan sekolah.
b) Persiapan sarana dan prasarana penelitian yang meliputi;
- Penyediaan komputer yang tersambung ke jaringan internet
- Pembuatan soal-soal tes online dalam bentuk essay di blog guru dengan alamat url: http://wijayalabs.com
c) Indikator kinerja
Sebagai
tolak ukur keberhasilan, siswa dapat menuliskan jawabannya di bagian
komentar blog guru yang terlebih dahulu dimoderasi. Guru membaca jawaban
soal siswa, dan mencatat hasilya ke dalam data PTK.
2. Tahapan pelaksanaan tindakan (acting)
Pembelajaran
TIK tetap dilaksanakan sesuai dengan materi TIK yang direncanakan oleh
guru sesuai program semester yang mengacu pada SKL.
3. Tahapan pengamatan (Observing)
a) Pembuatan instrumen penelitian atau kuesioner yang dibuat oleh guru
b) Pengumpulan data penelitian dari mulai siklus pertama s.d. siklus terakhir.
c) Seluruh data tercatat dalam bentuk tabel data PTK
4. Tahapan Refleksi
Pada
tahapan ini, peneliti melakukan beberapa proses dalam pencapaian
tahapan refleksi dan selalu berdiskusi dengan teman sejawat sesama
pengajar TIK untuk mendapatkan masukan yang bermanfaat.
B. Kondisi Awal Subjek yang Diteliti
Siswa kelas VIII biasa mengerjakan soal-soal tes tertulis dengan cara offline atau menggunakan kertas ulangan, dengan PTK ini guru mencoba melakukan tes tertulis dengan cara online menggunakan blog.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data di lakukan dengan tehnik wawancara, dan mengobservasi
jawaban siswa di blog yang berlangsung selama 2 bulan, dimulai pada awal
Mei 2011 dan berakhir pada bulan Juni 2011.
Pengumpulan
hasil wawancara dilakukan dengan membaca jawaban wawancara yang
dikirimkan melalui email guru, dan observasi jawaban siswa dilakukan
dengan membaca langsung jawaban tulisan siswa
di blog. Mereka yang menjawab benar akan mendapatkan nilai 100 dari 20
soal, dimana setiap soal bernilai point 5. Jadi nilainya = 5 x 20
menjadi 100. Dari nilai itulah akan terlihat peningkatan kreativitas
menulis siswa.
D. Analisis Data
Data
yang terkumpul melalui pengamatan dianalisis. Data tersebut tentang
perubahan hasil belajar dan kreativitas menulis siswa melalui tes maupun
catatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Setelah
hasil data tulisan atau jawaban siswa dimasukkan dalam data PTK, maka
peneliti melakukan diskusi dengan rekan sejawat tentang hasil yang sudah
didapat. Diskusi meliputi keberhasilan, kegagalan dan hambatan yang
dijumpai pada saat melakukan tindakan. Bila hasilnya belum memuaskan,
maka guru akan memperbaikinya di siklus berikutnya.
Analisis
data dimulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi,
peneliti akan mengetahui prosedur pembelajaran atau pemanfatan blog
sebagai media test online
yang dilakukan sudah berhasil atau belum. Bila belum memuaskan
hasilnya, peneliti mengulanginya lagi di siklus berikutnya. Dengan
begitu hasil penelitian yang dilakukan benar-benar dapat
dipertanggungjawabkan, dan diharapkan hasil penelitian akan mudah
dipahami oleh siapa saja karena jelas deskripsinya.
Indikatornya
mudah saja, bila ditemukan para siswa mampu menjawab soal dengan benar
sesuai dengan apa yang diharapkan, maka siswa tersebut telah memahami
materi dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari nilai teori yang
didapatkan siswa meningkat.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dari
hasil perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi siklus PTK
selama 2 bulan (Mei s.d. Juni 2011) dalam memanfaatkan blog sebagai
media test online siswa, hasilnya guru mendapatkan jawaban soal teori dari siswa yang beragam, namun intinya sama, dan dapat dimengerti. Mereka
menulis dari apa yang telah dipahami. Dalam hal ini guru tidak meminta
untuk menghafal materi, tetapi memahami materi. Hal itu ditujukan agar
terlihat siswa mana yang benar-benar sudah memahami materi dengan baik
dan benar.
Ulangan
teori pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tidak lagi
menggunakan kertas ulangan, tetapi langsung dijawab oleh siswa melalui
media blog di bagian komentar. Semua komentar dimoderasi terlebih dahulu
oleh guru, sampai seluruh siswa menjawab semua pertanyaan secara
tertulis. Hal ini dilakukan untuk memperkecil usaha copy and paste jawaban siswa. Dengan begitu pemanfaatan media online untuk meningkatkan kreativitas menulis siswa kelas VIII-C SMP Labshool Jakarta dapat tercapai.
Soal di blog tidak dituliskan dalam bentuk pilihan ganda, tetapi dalam bentuk soal essay
atau uraian agar para siswa dapat menulis jawabannya sendiri sesuai
dengan kemampuan berpikirnya masing-masing. Guru menemukan tulisan yang
beragam dari jawaban siswa tersebut. Ada yang menuliskannya secara
singkat, padat, dan ada yang panjang lebar. Hal itu akan memperlihatkan kreativitas menulis siswa yang sudah memahami materi dengan baik dan benar.
Dari
jawaban soal teori para siswa tersebut, guru pun menjadi tahu, siswa
mana yang sudah memahami materi, dan siswa mana yang belum memahami
materi dengan baik, dan benar. Guru mengetahuinya setelah membaca
tulisan atau jawaban siswa satu persatu di blog. Rata-rata hampir 100%
siswa menjawab dengan benar dari 40 siswa yang mengikuti tes.
Ternyata, menggunakan blog sebagai media untuk melakukan test online
memberi manfaat tersendiri. Guru menjadi lebih kreatif, dan inovatif
dalam mengembangkan pembelajarannya. Pemakaian kertas ulangan yang telah
disiapkan oleh sekolah dapat dikurangi, dan tanpa disadari guru telah
mengkampanyekan program “go green technology”.
Biasanya, guru akan membuat soal teori sebanyak 5 lembar. Bila siswanya
40 dikalikan 6 kelas, maka 240 dikalikan 5 sama dengan 1200 lembar.
Bila 1 rim kertas isinya 500 lembar, maka diperlukan 4 rim kertas untuk
soal teori.
Setelah sebanyak dua kali guru melakukan test online menggunakan blog pribadi di http://wijayalabs.com, guru
menemukan kepuasan dalam pembelajaran. Hasil ulangan atau pekerjaan
siswa dapat terdokumentasi dengan baik. Gurupun merasakan manfaat
tersendiri menggunakan blog di internet sebagai media pembelajaran
berbasis TIK. Guru senang, siswa pun senang, dan terjadilah proses
pembelajaran yang menyenangkan.
Guru
tak perlu pusing-pusing lagi mengoreksi jawaban siswa yang terkadang
sulit dibaca karena tulisannya jelek. Guru juga tak perlu lagi menumpuk
hasil ulangan siswa di meja kerja. Gurupun lebih mudah mengetahui siswa
mana yang belum ikutan ulangan. Disamping itu, guru menjadi tahu alamat
blog siswa, dan melakukan kunjungan balasan dengan melihat, dan membaca
tulisan mereka, serta memberikan komentar.
Pemanfaatan
blog sebagai media pembelajaran tidak diragukan lagi efektivitasnya.
Tinggal bagaimana para guru mampu memanfaatkannya sebagai media
pembelajaran online.
Guru dan siswa dapat berinteraksi melalui blog. Merekapun akhirnya
saling terkoneksi di dunia Maya. Guru dan siswa sama-sama belajar dengan
aktif. Terjadilah proses pembelajaran aktif atau biasa dikenal dengan
istilah active learning.
Dari
wawancara tertulis yang dilakukan melalui angket, hampir semua
anak-anak setuju bila tes tertulis dilakukan melalui blog, karena dapat
menghemat kertas dan waktu serta energi untuk menulis. Walaupun menurut
mereka yang berpikir sempit, kesempatan mencontek menjadi lebih besar.
Bagi mereka yang malas berpikir, akan langsung copy and paste
atau copas saja jawaban teman. Padahal guru akan segera tahu kalau
mereka copas. Sebab mereka yang copas biasanya menulis sama persis.
Disitulah kejujuran akan terlihat, dan karakter siswa dapat diarahkan
untuk selalu berbuat jujur. Gurupun akhirnya lebih teliti lagi dalam
mengawasi pekerjaan mereka.
Berdasarkan hasil wawancara, test online
melalui blog lebih menarik, dan interaktif daripada menggunakan
soal-soal yang berupa lembaran kertas. Merekapun langsung dapat mencari
informasi di internet bila ada pertanyaan yang sulit dijawab melalui
mesin pencari Google. Terjadilah proses ekplorasi mencari informasi di
internet. Dari pencarian itu, mereka dapat menemukan jawabannya dan
mengembangkannya sendiri dengan bahasa mereka.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus pertama dilaksanakan pada bulan Mei 2011, dan siklus kedua dilaksanakan pada bulan Juni 2011. Pada siklus pertama, guru membuat soal essay
sebanyak 20 soal, dan pada siklus kedua guru membuat soal sebanyak 10
soal essay. Hasil jawaban siswa atau komentar siswa dalam menjawab soal
dapat dilihat dalam lampiran yang kami sisipkan dalam file tersendiri. (Terlampir).
B. Pembahasan Siklus PTK
Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menunjukkan bahwa efektivitas pemanfaatan blog di internet sebagai media test online dalam meningkatkan kreativitas menulis siswa sudah sesuai dengan harapan guru sebagai peneliti. Hal ini dapat terlihat dari deskripsi siklus yang kami laporkan berikut ini.
1. Pelaksanaan Siklus 1 (pertama)
1.1. Perencanaan tindakan (Planning)
a) Guru
membuat disain pembelajaran yang memuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan silabus yang telah disetujui oleh pimpinan
sekolah.
b) Guru mempersiapkan sarana dan prasarana penelitian yang meliputi;
§ Penyediaan komputer PC yang tersambung ke jaringan internet
§ Pembuatan soal-soal tes online dalam bentuk essay di blog guru dengan alamat url: http://wijayalabs.com
c) Indikator kinerja
Sebagai
tolak ukur keberhasilan ini adalah siswa dapat menuliskan jawabannya di
bagian komentar blog guru yang terlebih dahulu dimoderasi. Guru membaca
jawaban soal siswa, menilai, dan mencatat hasilnya ke dalam data PTK.
Jawaban soal yang dituliskan akan memperlihatkan kreativitas menulis
siswa.
1.2. Pelaksanaan atau tindakan (acting)
Pembelajaran
TIK tetap dilaksanakan sesuai dengan materi TIK yang direncanakan oleh
guru sesuai program semester yang mengacu pada SKL. Dalam materi
penelitian ini adalah Photoshop. Siswa diuji dalam bentuk ujian praktik
dan ujian tertulis. Ujian praktik dilaksanakan tersendiri, dan ujian
teori tertulis dilaksanakan setelah ujian praktik.
Dalam
siklus pertama ini, Guru membuat soal-soal teori photoshop di blog, dan
siswa diminta menjawab 20 pertanyaan atau soal dalam bentuk essay atau uraian. Jawaban
siswa akan dimoderasi oleh guru sehingga ketahuan mana yang lebih
dahulu selesai mengerjakan, dan mereka tak bisa melihat pekerjaan orang
lain. Soal-soal itu adalah sebagai berikut:
Soal-soal teori Adobe Photoshop CS 4
- Photo Shop adalah sebuah program yang di gunakan untuk………..
- Untuk menggabungkan gambar yang berbeda, antara 1 gambar dengan gambar yang lainnya menggunakan perintah……..
- Jelaskan antar muka terbaru Photo Shop CS 4 ?.
- Jelaskan langkah-langkah membalik dan memutar dan gambar ?.
- Jelaskan apa yang di maksud dangan undo dan history!
- Apa yg dimaksud dgn modifikasi warna dan pencahayaan photo ?
- Apa yg di sebut dgn photo filter ?
- Apa yg di sebut dgn crop Tool ?
- Bagaimana cara menghilangkan photo berjerawat dari gambar wanita yg jerawatnya banyak menjadi berwajah cantik dan mulus pipinya ?
- Apa yg di maksud dgn magic wand Tool ?
- Apa yg di maksud dgn quick mask mode ?
- Apa yg disebut dgn blending mode ?
- Apa yg disebut dgn layer mask ?
- Apa yg disebut dgn elliptical marquee tool ?
- Jelaskan langkah langkah mengecilkan kapasitas gambar dari photo biasa menjadi kecil kapasitasnya ke dalam blog pribadi kamu yg ada di internet!
- Apa yg menarik dari Adobe photsop CS4 menurut kamu ?
- Apa yg disebut dengan Clone Stamp Tool dan Clone Source ?
- Apa yg disebut dgn Healing brush Tool ?
- Apa yg disebut dgn Sharpen dan Blur Tool ?
- Apa yg disebut dgn Color Range ?
Setelah
semua siswa menjawab soal, barulah guru membuka moderasi, dan
menampilkannya di blog. Dari situ siswa bisa melihat jawaban mereka
masing-masing. Bagi mereka yang sudah mengisi, tidak diperkenankan untuk
mengulanginya lagi, karena test online dilaksanakan hanya satu kali, dan siswa tidak diperkenankan mengerjakan kembali bila sudah mengisinya.
1.3. Pengamatan (Observing)
a) Guru
membuat instrumen penelitian atau kuesioner yang dibuat sendiri. Lalu
membagikan angket kepada siswa untuk mengisinya. Dari hasil angket yang
dibuat guru, hampir 100% siswa menyukai tes online daripada test offline. Hal ini diketahu setelah guru membagikan angket kepada mereka, dan membacanya melalui email.
b) Guru mengumpulkan data penelitian pada siklus pertama ini. Data itu dikumpulkan dari jawaban siswa yang tertulis dalam blog
c) Seluruh data hasil jawaban siswa tercatat dalam bentuk data PTK
1.4. Tahapan Refleksi
Pada
siklus pertama ini, peneliti melakukan refleksi dari proses pelaksanan
dan pengamatan. Hasilnya didiskusikan dengan teman sejawat sesama
pengajar TIK untuk
mendapatkan masukan yang bermanfaat. Setelah mendapatkan masukan, dan
data pelaksanaan di siklus pertama, peneliti merasa perlu mengulanginya
lagi di siklus kedua dengan soal yang lebih sedikit dari soal yang
pertama. Dengan jumlah siswa sebanyak 38 orang, guru sebagai peneliti
menemukan bahwa mereka yang memahami materi akan cepat sekali dalam
menjawab materi. Kreativitas menulisnya terlihat dengan jelas dari cara menuliskannya.
2. Pelaksanaan Siklus 2 (kedua)
2.1. Perencanaan tindakan (Planning)
a) Guru
membuat kembali disain pembelajaran yang memuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan silabus yang telah disetujui oleh pimpinan
sekolah.
b) Guru kembali mempersiapkan sarana dan prasarana penelitian yang meliputi;
o Penyediaan komputer yang tersambung ke jaringan internet
o Pembuatan soal-soal tes online dalam bentuk essay sebanyak 10 soal teori di blog guru dengan alamat url: http://wijayalabs.com
c) Indikator kinerja
Sebagai
tolak ukur keberhasilan di siklus kedua ini adalah siswa dapat
menuliskan jawabannya dengan benar di bagian komentar blog guru yang
terlebih dahulu dimoderasi. Guru membaca jawaban soal siswa, dan
mencatat hasilnya ke dalam data PTK.
2.2. Pelaksanaan atau tindakan (acting)
Pembelajaran
TIK tetap dilaksanakan sesuai dengan materi TIK yang direncanakan oleh
guru sesuai program semester yang mengacu pada SKL. Dalam materi
penelitian ini adalah Photoshop Lanjutan. Siswa diuji dalam bentuk ujian
praktik dan ujian tertulis. Ujian praktik dilaksanakan tersendiri, dan
ujian tertulis dilaksanakan setelah ujian praktik.
Dalam
siklus kedua ini, Guru membuat soal-soal teori photoshop di blog, dan
siswa diminta menjawab 10 pertanyaan atau soal dalam bentuk essay atau uraian. Jawaban
siswa akan dimoderasi oleh guru sehingga ketahuan mana yang lebih
dahulu selesai mengerjakan, dan mereka tak bisa melihat pekerjaan orang
lain. Kali ini jumlah siswa yang mengikuti tes online diperbanyak lebih
dari satu kelas. Seluruh siswa kelas VIII diwajibkan mengikuti tes online ini. Seluruhnya berjumlah 155 orang siswa. Namun fokus penelitian tetap dilakukan di kelas VIII-C yang berjumlah 38 orang siswa.
Apakah yang dimaksud dengan:
1. Filter Liquify
2. Filter Blur
3. Filter Gallery
4. Application Bar
5. Rotate View Tool
6. Mas Panel
7. Content Aware Scaling
8. Vibrance
9. Fill Tool
10. Pen Tool
Tuliskan jawaban kamu di kolom komentar, dan akan saya moderasi sampai semua siswa menyelesaikan jawabannya. Jangan lupa menuliskan nama lengkap, kelas, dan no absen di bagian komentar.
Setelah
semua siswa menjawab soal, barulah guru membuka moderasi, dan
menampilkannya di blog. Setelah guru membuka moderasi, barulah siswa
bisa melihat jawaban mereka masing-masing. Bagi mereka yang sudah
mengisi, tidak diperkenankan untuk mengulanginya lagi, karena test online dilaksanakan hanya
satu kali, dan siswa tidak diperkenankan mengerjakan kembali bila sudah
mengisinya. Bila ada jawaban yang dobel, guru sebagai moderator akan
menghapus salah satunya.
2. 3. Pengamatan (Observing)
a) Guru
membuat kembali instrumen penelitian atau kuesioner lanjutan yang
dibuat sendiri oleh guru untuk mewawancarai siswa. Lalu guru membagikan
angket kepada siswa untuk mengisinya. Mereka diminta mengirimkan
jawabannya melalui email. Dari hasil angket yang dibuat guru, hampir
100% siswa menyukai tes online daripada test offline.
Hal ini diketahui setelah guru membagikan angket kepada mereka.
Merekapun memberikan kritik dan saran kepada guru untuk memperbaiki
kinerjanya.
b) Guru mengumpulkan data penelitian pada siklus kedua ini. Data itu dikumpulkan dari jawaban siswa yang tertulis dalam blog guru.
c) Seluruh data hasil jawaban siswa tercatat dalam bentuk data PTK siklus kedua.
2. 4. Refleksi
Pada
siklus kedua ini, peneliti melakukan refleksi diri dari proses
pelaksanan dan pengamatan. Hasilnya didiskusikan dengan teman sejawat
sesama pengajar TIK untuk
mendapatkan masukan yang bermanfaat. Setelah mendapatkan masukan dan
data pelaksanaan di siklus pertama, peneliti merasa perlu mengulanginya
lagi di siklus ketiga dengan soal yang lebih banyak dari soal yang
kedua. Dengan jumlah siswa sebanyak 155 orang di kelas VIII, dan 38
siswa diantaranya ada di kelas VIII-C, guru sebagai peneliti menemukan
bahwa mereka yang memahami materi akan cepat sekali dalam menjawab
materi. Kreativitas menulisnya terlihat dengan jelas dari cara
menuliskannya. Sebenarnya, guru ingin sekali melanjutkan ke siklus
ketiga agar mendapatkan kepuasan dalam penelitian. Namun sayangnya, guru
tak bisa melanjutkan PTK di siklus ketiga, karena terbatasnya waktu,
dan siswa sudah harus mengikuti ujian akhir kenaikan kelas (UKK). Selain
itu, PTK ini lebih difokuskan untuk melihat peningkatan kreativitas
menulis siswa di kelas VIII-C melalui efektivitas pemanfaatan blog
sebagai media test online.
A. Analisis Data Siklus pertama dan kedua
Setelah
hasil data tulisan siswa dimasukkan ke dalam tabel data PTK, maka
peneliti melakukan diskusi dengan rekan sejawat tentang hasil yang sudah
didapat. Diskusi meliputi keberhasilan, kegagalan dan hambatan yang
dijumpai pada saat melakukan tindakan. Dari hasil analisis data setiap siklus ini, maka dapat dilihat analisisnya sebagai berikut:
Analisis Siklus I
|
Analisis Siklus II
|
· Pada siklus pertama ini, peneliti melakukan refleksi dari proses pelaksanan, dan pengamatan.
· Dari
masukan dan data pelaksanaan di siklus pertama, peneliti merasa perlu
mengulanginya lagi di siklus kedua dengan soal yang lebih sedikit
dari soal yang pertama.
· Dengan
jumlah siswa sebanyak 38 orang, guru sebagai peneliti menemukan bahwa
mereka yang memahami materi akan lebih cepat sekali dalam menjawab
materi. Kreativitas menulisnya terlihat dengan jelas dari cara menuliskannya.
· Soal
teori dalam bentuk uraian dengan jumlah siswa yang sedikit akan
memudahkan guru dalam memberikan penilaian dan waktu mengoreksi dapat
digunakan untuk kegiatan lainnya.
· Jumlah
soal yang berjumlah 20 soal terlalu banyak dalam menjawab soal essay.
Soal yang banyak membutuhkan waktu guru untuk mengoreksi hasilnya.
|
· Pada siklus kedua ini, peneliti melakukan refleksi kembali dari proses pelaksanan, dan pengamatan.
· Dari
masukan dan data pelaksanaan di siklus pertama, sebenarnya peneliti
merasa perlu mengulanginya lagi di siklus ketiga dengan soal yang
lebih banyak dari soal yang kedua.
· Dengan
jumlah siswa sebanyak 155 orang, guru sebagai peneliti menemukan
bahwa mereka yang memahami materi akan cepat sekali dalam menjawab
materi. Hanya saja diperlukan waktu yang cukuplama dalam membaca
jawaban siswa.
· Soal
teori dalam bentuk uraian dengan siswa yang terlalu banyak membuat
waktu guru habis untuk mengoreksi jawaban siswa. Guru harus pandai
mengatur waktu agar mampu mengoreksi jawaban seluruh siswa.
· Sebaiknya
soal essay tidak lebih dari 10 soal agar memudahkan guru dalam
mengoreksi jawaban siswa, dan memudahkan guru dalam melihat
peningkatan kreativitas menulis siswa melalui blog.
|
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
1. Efektivitas pemanfaatan blog di internet sebagai media test online
dalam meningkatkan kreativitas menulis siswa dapat dilakukan bila para
guru mengamati secara langsung proses pembelajaran yang dilakukan. Kreativitas menulis dapat ditingkatkan dengan cara test online dalam bentuk uraian. Dengan begitu, siswa yang telah memahami materi akan bisa menguraikannya dengan cara tertulis.
2. Tes online melalui blog lebih menarik, dan interaktif daripada menggunakan tes secara tertulis (offline).
Merekapun langsung dapat mencari informasi di internet bila ada
pertanyaan yang sulit dijawab melalui mesin pencari Google. Terjadilah
proses ekplorasi mencari informasi di internet. Dari pencarian itu,
mereka dapat mengembangkannya sendiri dengan bahasa mereka.
3. Blog
di internet memungkinkan setiap siswa dapat berpatisipasi aktif dalam
pembelajaran, karena bahan ajar dengan menggunakan media blog di
internet dikemas dalam bentuk interaktif, dan bersifat edukatif di dalam
blog yang dikelola oleh guru. Terjadilah interaksi antara siswa dan
guru melalui blog di internet.
4. Kreativitas
menulis siswa dalam menjawab soal akan terlihat, dan meningkat seiring
dengan pemahamannya terhadap materi yang diberikan. Guru yang semula
sebagai penyampai pengetahuan, dan sumber informasi, sekarang bertambah
menjadi fasilitator pembelajaran, kolaborator dan mitra. Siswa berubah
dari penerima informasi pasif menjadi penerima informasi aktif dengan
cara menuliskannya di blog.
B. Saran
1. Pemanfaatan
blog sebagai media test online siswa akan lebih berhasil dan efektif
bila jumlah siswa di setiap kelasnya tidak terlalu banyak sehingga
memudahkan guru di dalam membaca, mengoreksi, dan memberikan penilaian.
2. Sebaiknya, tes tertulis dilakukan dalam bentuk tes online sehingga dapat mengurangi biaya foto copy dan pembelian kertas.
3. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini agar ditindaklanjuti oleh guru TIK yang lain, demi kesempurnaan proses dan hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Arief S, Sardiman, dkk. 2006. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo.
Betha Sidi, dkk.2002. Pemrograman Web dengan HTML. Bandung: Informatika.
Craft, Anna. 2000. Membangun Kreativitas Anak. Depok: Inisiasi Press.
Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi Kurikulum TIK tahun 2006. Jakarta: Depdiknas.
Dryden, Gordon dan Jeannette Vos. 2000. Revolusi Cara Belajar. Bandung Kaifa.
Gerrig, J. Richard, dkk. 2004. Psychology and Life. Boston: International Edition-17th.
Gong Gola. 2007. Jangan Mau Gak Nulis Seumur Hidup. Bandung: Maximalis
Hernowo. 2005. Mengubah Sekolah. Bandung: MLC
Kusumah, Wijaya. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Indeks
Mulyawati, Sri, Menulis, Keterampilan yang Terabaikan, Koran Republika. (Rabu, 9 Juli 2008)
Munandar, Utami. 2002. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
NH, Fairus. 2007. Terampil Menggunakan Internet, Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk SMP, Jakarta: Ganeca.
Nurjadi, Joko. 2008. Membuat Blog. Jakarta: Majalah Pcmedia No. 1/2008
Rouf, Irwan. 2007. Panduan Praktis Mengelola Blog. Jakarta: Mediakita
Salma, Dewi Prawiradilaga. 2008. Prinsip Disain Pembelajaran, Jakarta: Kencana
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana.
Semiawan, Conny Semiawan,dkk. 2004. Dimensi Kreatif dalam Filsafat Ilmu. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Susilana, Rudi. 2008. Media Pembelajaran. Bandung: FIP UPI
Sumber Internet: