“BBM harus naik,... presiden SBY
Harus segera menaikkan BBM sebelum pemerintahan baru dilantik,... Jokowi harus
menaikkan harga BBM jika tidak ingin melihat Indonesia ini ambruk,” begitulah
antara lain teriakan-teriakan mereka yang menamakan dirinya pengamat atau para pakar
ekonomi. Dengan bangga dan bahagianya mereka ini menyatakan semua ini
seolah-olah mereka orang terpintar di Indonesia ini. Teriakan-teriakan ini
hampir setiap hari kita tonton di media televisi.
Mungkin saja mereka ini menganggap
Presiden sekarang dan bakal presiden yang akan datang, dibawah mereka tingkat
berfikirnya sehingga mereka perlu memberi tahu, agar Indonesia ini tidak
runtuh.Dan kalau usul mereka diterima, tentu dengan bangga mereka akanmenepuk
dada bahwa mereka berhasil menyelamatkan negara ini, untung Indonesia punya
rakyat seperti mereka.
Namun ada yang mereka lupa, seseorang
itu naik menjadi presiden karena kelebihan cara berpkirnya dari rakyat
kebanyakan. Kalau solusi suatu masalah
hanya dengan menaikkan harga saja, itu bukan solusi yang jitu. Tidak perlu
seseorang itu bergelar akademis betul untuk mendapatkan jalan keluar seperti
itu. Jebolan SD saja pasti bisa. Seorang pemimpin seperti presiden, apa lagi di
Indonesia yang penduduknya banyak yang merasa pintar ini tentu punya solusi
yang ampuh untuk menyelesaikan masalah. Mungkin jalan keluarnya sesuatu yang
tidak pernah terpikirkan oleh kita. Karena ia punya kelebihan jauh dari kita.
Jadi tidak perlu teriak-teriak di televisi
memberi tahunya apa yang harus ia lakukan. Ia punya banyak pemikir yang ahli
dari kita. Biarkanlah ia bekerja dengan teamnya.
No comments:
Post a Comment