Selesai gencatan senajata 72 Jam,
Israil kembali melancar serangan udara ke Gaza. Rupanya keturunan korban Nazi Jerman
yang selamat itu belum puas dengan meluluh lantakkan rumah-rumah penduduk yang
dibangun dengan susah payah. Mereka belum puas dengan jumlah korban yang
mendekati dua ribu orang penduduk sipil, anak-anak dan wanita. Bagi mereka
jumlah korban hanya angka-angka dan tidak mengimbas kepada rasa kemanusian.
Mereka tidak peduli ratusan ribu penduduk yang luka-luka dan cacat seumur
hidup. 60 Mesjid dihancurkan, sekolah, rumah sakit tidak peduli, hancur kan
saja.
Israil memanfaatkan betul hukum
Internasional yang tidak berlaku padanya. Apapun yang diperbuat Israil PBB
Tidak akan bisa berbuat apa-apa. Amerika negara besar dibawah kenadali Yahudi
dengan terang-terangan mendukung pembantaian ini. Negara Arab entah karena
tidak peduli atau mungkin karena tidak bernyali jangankan membantu, malah
bersuara saja tidak berani. Inggris yang memfasilitasi berdirinya negara
teroris ini diam seperti tidak bersalah saja.
Coba saja kalau ada negara lain,
lebih-lebih negara yang berpenduduk islam berbuat seperseratus saja dari kekejaman israil ini, pasti seluruh negara
Eropa dan Amerika Serikat akan bersatu menyerbunya. Atau kepala negaranya sudah
dicap sebagai penjahat kemanusiaan atau
penjahat perang.
Perancis, negara eropa yang selalu
mengagung-agung kebebasan berbicara, sangat ketakutan kaum Yahudi murka pada
mereka, maka mereka menangkapi para
demonstran untuk menunjukkan pada kaum Yahudi bahwa Perancis pro Israil. Begitu
ketakutannya Negara Eropa pada kaum yahudi.
Nah, sekarang apalagi, dunia hanya bisa menyaksikan dengan
geram dan rasa kecut kesewenang-wenangan ini, sementara negara Eropa sudah
takluk pada kalian dan negara-negara lain tak berdaya. Kita mau berbuat apalagi, paling-paling
berkata “ Hai Israil ,busungkan lah dada kalian karena memang kalian yang
paling unggul sekarang ini. Biarlah bangsa Palestina diserahkan pada nasib
saja. Tidak akan ada yang berdaya menolong.
No comments:
Post a Comment