Showing posts with label Artikel Pendek. Show all posts
Showing posts with label Artikel Pendek. Show all posts

Tiga Hal ini yang Perlu Kamu Lakukan Ketika Perasaan Cemburu Menyerangmu Melihat Teman Lebih Sukses


Dalam suatu adengan  sinetron “Dunia terbalik” yang tayang setiap malam pada salah satu TV swasta nasional. Bos Idan memdirikan sebuah Super Market di desanya. Dan berita ini tersebar ke seluruh kampung. Kokom pemilik rumah makan mendengar berita itu sangat terguncang dan kecewa kemudian  lansung pingsan. Keberhasilan seseorang merupakan  malapetaka baginya.



Meskipun ini hanya suatu adengan di sinetron, namun di dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari  hal seperti  ini terjadi.  Misalnya  seorang Teman baru saja mencapai sesuatu yang luar biasa dalam karirnya. seperti  promosi jabatan, peningkatan karir dan lain-lainnya. ,Keberuntungan  teman ini bisa saja  menimbulkan kekecewan yang mendalam bagi sebagian koleganya. Kalau hanya sekedar memperlihatkan wajah cembrut atau  tidak tegur sapa masih lumayan, tapi ada yang kemudian berkasak-kusuk supaya promosi jabatan itu dibatalkan.
Bisa saja kita mengatakan  tidak kecewa atau iri dengan keberhasilan teman dengan menunjukkan bahwa kita juga gembira dengan keberuntungan yang diperoleh teman itu tapi kadangkala kita tidak bisa  membohongi preasaan kita  bahwa kita sebenarnya cemburu dan tidak nyaman dengan prestasi yang diperolehnya itu.

 
Sebenarnya kita menyadari bahwa perasaan cemburu dan iri hati itu tidak baik, namun kadangkala ia datang dengan sendirinya tanpa kita harapkan, bisa saja berupa bisikan-bisikan seperti mengahasut yang datang dari dalam diri kita sendiri. Kenapa dia yang mendapat keberuntungan, sedangkan usaha saya lebih dari dia, saya yang seharusnya dapat penghargaan karena semua itu dimulai dari ide saya. Bos nampaknya mulai tidak fair, saya yang bekerja bertungkus lumus, tapi orang lain yang mendapat keberuntungan. Begitulah biasanya bisiskan-bisikan itu membuat perasaan kita tidak nyaman. Apa yang harus kita lakukan kalau mengalami kondisi seperti ini.
Bagaimana mengatasi semua ini?  Kat Boogaard  menulis pada themuse.com memberi saran bagaimana untuk mengatasi perasaan cemburu dan iri  ini. Inilah sarannya.  cara  mengatasi perasaan tidak nyaman  menjadi benar-benar bahagia melihat teman yang lebih sukses.

Sadari bahwa kesuksesan teman  bukan berarti kegagalan kita

Setiap kali muncul perasaan iri dan cemburu disaat teman memperoleh keberuntungan ajukan pertnayaan ini kepada diri kita. Bagaimana ini berdampak buat saya? Dengan mengajukan pertanyaan ini akan membuat kita menyadari bahwa rasa cemburu, benci  dan iri hati kita benar-benar tidak mendasar. Keberhasilan seseorang adalah buah dari kerja keras dan usahanya. Tidak ada hubungannya dengan kita. Keberhhasilan teman bukan berarti kegagalan kita. Kemajuan yang diperoleh teman tidak otomatis kemunduran kita.

.Perbarui lagi tujuan hidupmu
Membanding-bandingkan karir orang lain dengan kita dapat  merupakan jebakan membuat kita tidak nyaman. Namun sebaliknya bisa juga merupakan cambuk bagi kita untuk tambah giat dan termotivasi untuk mencapai tujuan kita. Kita harus lebih focus lagi untuk melangkah maju. Kesuksesan teman bisa dijadikan momentum untuk membuka mata lebih tajam lagi terhadap tujuan karir kita sendiri dan refleksi  apa sebenarnya yang kita ingin capai berikutnya. Apa yang perlu kita perbaiki selanjutnya. Perbarui lagi program kerja  kita. , duduk dengan tenang  dan buat garis besar apa-apa yang ingin kita  capai dalam enam bulan ke depan atau lebih. Jangan berhenti di situ saja — juga catat beberapa  tindakan spesifik yang kita perlukan untuk mewujudkannya.
Mungkin aneh  menggunakan keberhasilan orang lain sebagai batu loncatan untuk karier kita sendiri. Kita semua mungkin benci mengakuinya, bahwa karena orang lain kita berbenah lagi, namun ini kesempatan untuk memotivasi diri. Dengan mengetahui bahwa kita memiliki rencana dan tujuan  sendiri dalam berkarir dan berkarya  membuatnya perasaan sakit hati  kita menjadi berkurang, mungkin kita bisa pula turut  bergembira bersama mereka.
 
Belajar dari mereka yang sukses

Ketika kita semua begitu fokus pada persaingan pribadi,kita menjadi lupa  nilai kolaborasi. Karena kita tidak  mengambil hikmah dan belajar pada keberhasilan rekan-rekan kita, kita kehilangan kesempatan besar untuk menjadikan keberhasilan teman itu menjadi pembelajaran. Daripada membenci kesuksesan orang itu, mengapa kita tidak belajar darinya?
Mungkin teman kita  mendapatkan suatu yang tidak kita ketahui seperti teknologi yang baru yang memang dibutuhkan untuk masa yang akan datang. Daripada merasa pahit tentang fakta bahwa kita ingin melakukan hal yang sama, mengapa tidak bertanya kepadanya tentang proses aplikasi dan apa yang dia lakukan untuk menonjol?Atau, daripada sekadar iri pada orang yang mendapat kenaikan besar, bicarakanlah dengannya tentang bagaimana hal itu dimainkan. Apakah dia mendekati atasannya? Pembenaran macam apa yang dia miliki  untuk mendukung permintaannya?

Pengalaman adalah guru yang hebat — dan, sentimen itu juga berlaku untuk pengalaman orang lain. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengambil nilai dan pelajaran Anda sendiri dari pencapaian mereka.
 Catatan : Gambar diambil dari google

MEMBANGKITKAN SEMANGAT MENGAJAR YANG TELAH KENDOR


Betapapun kita mencintai pekerjaan kita, namun kadangkala  pada suatu saat kita sampai kepada kebosanan dan kejenuhan. Pekerjaan yang tadinya kita hadapi dengan riang gembira, kemudian berobah menjadi pekerjaan yang menjengkelkan dan mendatangkan stress maupun  depresi.  Apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi kondisi ini?

Suka traveling tapi uang terbatas. Ini solusinya, dapatkan Income Rp.800 Juta,- Dari Bisnis Iklan dengan modal hanya Rp 25 ribu
Silahkan klik :
https://muslimpromo.com/?ref=8076



Pernah suatu  waktu saya memperhatikan seorang teman, yang lebih senior dari saya  Ia begitu enggan masuk kelas  untuk mengajar. Dari ekspresi wajahnya tampak betul bahwa mengajar di depan kelas merupakan beban berat dan membosankan baginya. Sehingga ia sering mencari-cari alasan untuk tidak mengajar dan meminta saya menggantikannya. Kebetulan
mata pelajaran yang kami ampu sama, bahasa Inggris. Senior saya itu pada saat itu sudah mengajar  selama 30 tahunan. Mungkin karena sudah begitu lama menghadapi masalah yang sama dari hari kehari, menimbulkan kejenuhan dan kebosanan baginya. Dan saya yakin banyak juga guru lain yang pernah mengalami hal seperti ini. Apa yang bisa kita lakukan bila kita mengalami kebosanan dan kejenuhan  seperti ini? 


Ingin dapat tambahan uang dengan modal hanya 25 ribu rupiah, bisa menghasilkan Rp.800 Juta,- Dari Bisnis Iklan Silakan klik



Seorang pakar pendidikan Amy L. Eva, Ph.D.  seorang  education content specialist dari Greater Good Science Center memberikan beberapa masukan yang mungkin bisa menjadi alternative untuk dapat mengatasinya. Yaitu:
1.Kembali ke awal cerita
Kembali ke awal cerita ini, maksud mengingat kembali kenapa kita sampai menjadi guru. Kenapa guru yang menjadi profesi kita. Kenapa dulu ketika tamat SMA kita memilih fakultas keguruan untuk melanjutkan pendidikan, sedangkan pilihan begitu banyak ketika itu. Apa tujuan awal kita dulu menjadi guru. Cobalah refleksikan lebih dalam tujuan awal menjadi guru. Pasti ada beberapa tujuan luhur dahulunya. Ingat semuanya itu lagi. Kenang juga pengalaman-pengalaman indah selama menjadi guru. Bagaimana perasaan kita berhubungan dengan pengalaman indah itu. Apa  saja cobaan dan rintangan yang berhasil kita atasi selama ini. Dari pengalaman-pengalam masa lampau itu apakah kita bisa memetik pelajaran dari kelemahan, kekuatan  motivasi dan nilai-nilai yang sudah kita lalui. 


Uang jadi masalah? Jangan risau, dengan modal hanya 25 ribu rupiah, kalau serius bisa menghasilkan Rp.800 Juta,- Dari Bisnis Iklan
Silahkan klik : 

Menurut psikolog, kita semua memiliki narasi internal yang menjelaskan bagaimana kita menjadi pribadi kita sekarang dan ke mana kita menuju besok. Saat kita meninjau kembali cerita  yang lalu, kita dapat memahami bagaimana dan mengapa kita menjadi seorang pendidik. Ini juga bisa membantu kita menjawab pertanyaan "saya ingin menjadi guru seperti apa?"


2. Ingat akan seorang guru atau instruktur favorit
Sebagai seorang guru kadangkala kita mengagumi guru lain mungkin yang lebih senior dari kita atau instruktur pada waktu-waktu pelatihan. Bisa saja kita mengagumi gaya hidupnya yang tenang, santai seperti tidak ada masalah, tidak pernah terdengar mengeluh dapat menyelesaikan semua permasalahan dengan baik; berintegrasi dengan siswa dan  dengan baik dan saling pengertian. Atau kita mengagumi guru yang punya prestasi baik sebagai guru teladan ataupun kesejahteraan hidupnya. Kemungkinan lain kita mengagumi para instruktur dalam pelatihan-paelatihan.
Lebih bagus lagi kalau kita deskripsikan, apa yang membuat kita kagum pada mereka dan apa yang bisa kita tiru dari mereka. Bisakah kita meniru gaya mereka yang terlihat bahagia menjadi guru.
3. Bertukar pikiran dengan teman-teman guru lain.

Cara lain yang bisa kita lakukan adalah memperbanyak berkumpul dan bertukar pikiran dengan sesama guru. Hadiri pertemuan-pertemuan yang sengaja dibuat untuk berbagi seperti MGMP, atau seminar-seminar yang berhubungan dengan profesi guru. Dengan berkumpul dan berbagi sesama teman guru ini bisa menimbulkan inspirasi dan motivasi. Kadangkala masalah yang kita hadapi yang terasa berat dan membuat kita stress, rupanya setelah berbincang-bincang dengan teman, masalah itu rupanya hanya masalah sepele yang gampang penyelesaiannya. Saya pribadi, sering mendapat ide untuk menulis karya ilmiah banyak dari mendengar keluh-keluhan teman sesama guru terhadap masalahya-masalah yang mereka hadapi. Dan saya mengenal juga seorang guru yang punya keakhlian khusus menjinakkan siswa. Betapapun emosi dan galaknya siswa tetapi setelah berjumpa dengan guru ini siswa yang bermasalah menjadi tenang dan jinak (Maaf ini istilah saya saja) dan ketika saya menjadi wakil kepala sekolah bagian kesiswaan saya sering memanfaatkan bapak ini untuk mengatasi masalah-masalah yang berhubungn dengan siswa. Sayang sampai Bapak ini pensiun saya tidak berhasil membujuknya untuk menulis buku tentang bagaimana berhadapan dengan siswa yang bermasalah.
4. Refreshing

Sebagai guru perlu juga intropeksi, apakah selama  menjadi guru kita terlalu sibuk dengan profesi kita, memeriksa PR anak, membuat RPP merancang bahan ajar dan hal-hal tetek bengek lainnya sehingga tidak ada waktu untk diri sendiri. Nah sekarang mulailah menyediakan waktu untuk diri sendiri dan sekali-kali memanjakan diri, traveling, rekreasi atau apa saja untuk menyenangkan diri. Memanjakan diri tidak harus mewah dan dengan biaya yang besar. Pemikiran kita tentang bekerja bekerja dan bekerja mungkin perlu dibingkai ulang untuk menyeimbangkan kesibukan kerja dan refresing.
5.Siapkan rencana untuk bertahan

Untuk melaksanakan point-point yang di sarankan di atas memerlukan perencanaan. Kita perlu mendeskripsikan apa yang harus kita lakukan, sehingga semangat mengajar kita yang sudah mengendor menjadi bersemangat lagi. Untuk refersing dan memperdulikan diri sendiri apa yang harus kita lakukan. Memanjakan diri seperti apa yang kita inginkan, mengikuti pertemuan-pertemuan dengan rekan guru, pertemuan seperti apa yang akan kita hadiri. Prediksi juga apa ini berhasil atau tidak. Kalau seandainya kebosanan kita sudah sampai pada titik nadir dan tidak bisa diperbaiki lagi, kita perlu perencanaan alternatif.

 Apakah menajajaki menjadi pengawas, atau pindah ke kantor atau alternatif-alternatif lain.
Demikianlah lima saran yang mungkin bisa dilaksanakan bagi rekan-rekan guru yang karena disebabkan beberapa hal semangat mengajar mulai kendor. Tentu saja saran-saran di sini bisa juga dimotivasi disesuaikan dengan situasi  dan pertimbangan individu masing-masing

Catatan: Beberapa gambar diambil dari google

MEMBANTU SISWA MENGEMBANGKAN HARAPAN

Ditulis ulang berdasarkan artikel
How to Help Students Develop Hope
oleh

Setiap orang, siapa saja apapun profesiya mempunyai pengharapan dalam hidupnya. Hasil dari beberapa penelitian  menyatakan  harapan  memegang peranan penting dalah kehidupan seseorang. Professor Zainil(alm) dalam salah satu kuliah pernah mengatakan orang yang tidak punya pengharapan sudah sama dengan orang yang mati.  Dari penelitian  terbaru terhadapa siswa atau pembelajar, didapat bahwa harapan merupapan kunci pencapaian akademis yang gemilang



Para peneliti pendidikan menemukan bahwa siswa yang punya harapan  besar mencapai sukses secara dalam bidang akademis, punya banyak teman dan terlihat lebih kreatif; dapat menyelesaikan masalah dengan lebih baik. Tingkat depresi dan kecemasan mereka lebih rendah disbanding mereka yang  memiliki harapan yang tipis. Lebih jauh lagi jarang diantara mereka yang gagal dalam pendidikannya.
Di sekolah, guru bisa dengan mudah mengenal siswa yang punya harapan tinggi ini, karena mereka tampil dengan percaya diri, selalu berusaha meningkatkan kinerjanya dan nampak selalu optimis.
Dengan demikian siswa yang memiliki harapan yang besar sangat potensial untuk diarahkan menuju cita-cita mereka. Namun walaupun begitu tidak semua siswa yang memiliki harapan yang tinggi. Bahkan ada yang sudah kehilangan harapan. Para peneliti mengatkan siswa yang kurang memiliki harapan ini rata-rata  disebabkan oleh kondisi keluarga yang kurang baik.

Harapan yang dimaksud di sini berbeda dengan  angan-angan. Contohnya  mengharap kan menang lottery. Itu namanya angan-angan. Tapi harapan di sini keinginan yang jelas yang bisa diusahakan dan diperjuangkan untuk memprolehnya.
Siswa yang punya harapan tinggi bisa melaksanakan hal berikut ini:
§  Menetapkan dengan jelas tujuan yang akan dicapai.
§  Mengembangkan berbagai strategi untuk meraih apa yang akan dicapai.
§  Selalu bersemangat menggunakan strategi untuk mencapai tujuan  meskipun dalam keadaan yang sulit.

Guru sebagai pendidik tentu berkewajiban membantu para siswanya agar mempunyai harapan yang tinggi, dan berikut ini adalah pedoman yang dibuat berdasarkan hasil penelitian yang bisa digunakan guru untuk meningkatkan harapan siswa.
1.      Menetukan proritas yang akan dicapai.
Guru bisa memulai dengan meminta siswa membuat gambaran secara umum apa sebenarnya yang ingin mereka capai. Kemudian    menyusun daftar  apa kira-kira yang perlu bagi mereka lakukan untuk mencapai cita-citanya  itu  Dari daftar itu mereka diminta untuk merefleksi mana yang paling penting bagi mereka dan mana yang harus didahulukan dan apa yang seharusnya mereka lakukan untuk mencapai setiap tujuan tersebut. Ingat, proritas yang dikejar siswa ini adalah apa yang siswa inginkan, bukan apa yang diinginkan orang tua ataupun sekolahnya.


2.      Membagi-bagi tahapan dari apa yang akan dicapai
Contohnya seorang siswa setelah tamat SMA ingin melanjutkan pada fakultas Kedokteran. Untuk mencapai itu tentu nilai pelajaran tertentu seperti kimia, biologi, matematika tentu harus tinggi. Nah apa tahapan yang harus mereka lakukan untuk mencapai nilai tinggi ini. Dan mereka harus menyusun langkah-langkah untuk itusehingga nantinya mereka lulus seleksi masuk perguruan tinggi.
Namun untuk melakukan semua ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Karena penelitian telah menunjukkan bahwa siswa dengan harapan rendah sering berpikir bahwa tujuan harus dikerjakan itu sangat rumit dan sulit, ini mungkin karena mereka tidak mendapat  panduan dari orang tua tentang bagaimana mencapai tujuan dengan  langkah-langkahnya . Mengajar mereka bagaimana melihat tujuan mereka sebagai serangkaian langkah-langkah akan membuat mereka terbantu dan termotivasi untuk mencapai apa yang mereka inginkan.

3.      Menunjukkan cara-cara yang memungkinkan untuk mencapai tujuan
Hasil dari pengkajian-pengkajian menunjukkan bahwa kesulitan terbesar yang dialami oleh siswa yang punya pengharapan rendah adalah ketidak mampuan mereka lepas  dari masa lalu mereka yang kelam. Mereka tidak punya kemampuan untuk menyelesaikan masalah karena mereka dibebani dengan msalah-masalah berhubungan dengan apa yang akan mereka capai. Oleh karena itu ajarkan pada mereka untuk memvisualisasikan beberapa cara yang berbeda untuk mengatasi masalah yang sukar. Sangat penting guru harus meyakinkan siswa bahwa rintangan yang merka temui bukan karena mereka tidak berbakat; mereka juga harus diingatkan bahwa siapa saja pasti akan mendapatkan rintangan. Kesuksesan membutuhkan cara yang kreatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi, bukan dengan cara menghindarinya.

4.      Ceritatkan kisah-kisah orang yang sukses
Suatu waktu guru perlu juga menceritakan kisah-kisah sukses orang yang telah berhasil dan bagaimana mereka mengatasi kesulitan-kesulitan yang mereka alami. Biasanya siswa yang paunya harapan yang tipis jarang mendengar kisah-kisah perjuangan seseorang untuk meraih keberhasilan’
5.      Jaga semangat tetap menyala dan berpikir positif
Satu hal lagi yang perlu diajarkan adalah bagaimana membiasakan mereka menikmati proses pencapaian tujuan mereka dan tidak menertawakan mereka bila mereka dapat kesulitan atau membuat kesalahan. Yang sangat pernting sekali jangan mereka dibiarkan mengasihani diri mereka. Dengan berbicara kepada diri sendiri secara positif jauh lebh baik dari pada menyalahkan diri sendiri ketika membuat kesalahan
Membantu siswa mengolah harapan mereka adalah suatu yang penting dikerjakan oleh guru. Tugas guru bukan hanya sekedar untuk mengantarkan mereka nilai yang tinggi tapi bagaimana memupuk rasa percaya diri mereka dan secara kreatif mencapai tujuan hidup jangka panjang mereka.
Note: Gambar diambil dari google

SUKSES

Sukses memang kata-kata yang paling enak didengar, indah untuk dibayangkan, namun paling pahit untuk diraih. Sukses menjadi sebuah cita-cita yang tertulis di setiap benak manusia. Pagi, siang , sore dan malam hari, kesuksesan menjadi bahan perbincangan mulut-mulut penuh optimisme. Jika di suatu tempat ada kesuksesan, maka disanalah manusia berkumpul sekalipun dalam api yang membara. Alhasil kesuksean menjadi buah bibir yang teramat popular dan tertulis megah disepanjang secarah manusia.
Namun demikian, kesuksesan adalah sosok yang eksklusif, dan not about datang dan menghampiri setiap orang. Hanya orang-orang tertentu saja yang diberi kesempatan untuk meraihnya. Sekalipun banyak orang berharap dan berteriak, “aku ingin sukses”. Namun tetap kesuksesan not pernah tergiur oleh angan-angan atau ucapan belaka. Kesuksesan hanya akan datang pada orang yang berusaha mendapatkannya bukan pada mereka yang banyak mengharapkannya.
Banyak orang yang berangan-angan dan berkata, “ingin sukses” tapi manakala dihadapkan pada jalan menuju sukses, ia berkata: “Oh itu bukan jalan saya, ini bukan jalan hidup saya, saya not mau menempuh jalan itu, saya terlalu tua, saya terlalu muda dan berbagai alasan lainnya setelah dia tahu ternyata jalan menuju kesuksesan penuh onak dan duri. Hal ini menandakan bahwa kesungguhannya untuk sukses hanyalah isapan jempol belaka. (Sumber, Toha Nasrudin, Peta Harta Karun)

Pertemanan

Sudah menjadi kodrat manusia sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri, ia memerlukan teman dalam kehidupanya. Dengan teman, seseorang bisa saling berbagi duka, perasaan dan juga beban. Beban hidup yang dirasakan begitu berat menghimpit terasa ringan kalau berbagi dengan teman-teman. Perasaan yang gundah dan jengkel sedikit agak lapang akan terasa sedikit lega bila diceritakan pada teman. Demikian juga pekerjaan yang berat akan menjadi ringan kalau dikerjakan bersama-sama dengan teman. Dengan kata lain teman mutlak dibutuhkan dalam hidup ini.
Namun realita yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, pertemanan itu tidak selalu mulus. Ada pertemanan yang menyenangkan ada pula yang menjengkelkan. Seorang ustad pernah mengatakan ada beberapa macam pertemanan, diantaranya adalah:
1. Pertemanan Bebek.
Bebek dalam kehidupan sehari-sehari selalu dalam kelompok. Mereka tidur dalam kandang bersama-sama. Kemudian mencari makan bersama-sama. Sepintas nampaknya kompak, namun kenyataannya walaupun mereka selalu bersama-sama, mencari makan sendiri-sendiri. Demikian juga rezeki yang mereka peroleh juga mereka makan sendiri tapa berbagi dengan temannya.
2. Pertemanan benalu
Benalu lain lagi sifatnya. Ia berteman akrab dengan pohon tempat ia tinggal. Pohon jengkol, nangka durian dan lain-lain yang ditumpanginya ikhlas dia hidup bersama mereka. Tapi apa yang terjadi, dari hari-kehari benalu makin subur dan sejahtera, sebaliknya pohon tempat dia menumpang makin lama makin kurus dan merana dan akhirnya merana.

3. Pertemanan gulai
Pertemanan type gulai adalah pertemanan yang hanya menguntungkan salah satu pihak saja. Walaupu gulai terdiri dari berbagai bahan, namun yang menojol dan dapat nama hanya satu saja. Contohnya gulai terung. Untuk membuat gulai terung itu dibutuhkan cabe, garam, kelapa dan bumbu-bumbu lain. Kalau dihitung- hitung kelapa sangat menderita dalam proses memnbuat gulai terung ini. Kelapa yang berada pada pohon yang tinggi dan nyaman dihembus angin yang bertiup, terpaksa berkorban dipetik dari pohonnya. Kemudian ia dikupas dan dibelah dengan parang. Setelah itu dikukur lagi. Belum cukup penderitaannya sampai disini. Kemudian ia diremas dan diperas lagi untuk mendapatkan inti sarinya. Namun setelah gulai itu menjadi, kelapa tidak lagi disebut-sebut. Gulai itu disebut gulai terung. Bumbu-bumbu lain juga tidak disebut. Hanya terung yang menonjol dan mendapat nama.
4. Pertemanan rendang
Rendang adalah masakan khas rumah makan padang. Untuk membuat rendang dibutuhkan daging, kelapa, cabe dan bumbu-bumbu lain. Semua bahan-bahan ini punya peranan yang sama pentingnya dan harus dalam takaran yang benar. Kalau cabe yang menonjol maka ia akan terlalu pedas sehingga orang tak sanggup memakannya. Kalau dagingnya yang banyak akan menimbulkan kalesterol. Demikian juga kalu kelapanya terlalu menonjol maka dapat menimbulka penyakit lain seperti jantung. Dan yang penting hasilnya tidak menonjolkan salah satu pihak. Yang dapat nama adalah kelompok yaitu rendang. Tidak kelapa, cabe ataupun garam.