Showing posts with label Artikel bebas. Show all posts
Showing posts with label Artikel bebas. Show all posts

Daftar 10 Negara di Dunia Yang Penduduknya Paling Banyak Melajang


 Hidup melajang atau tanpa istri maupun suami merupakan pilihan. Namun secara kodrati manusia itu membutuhkan teman hidup yang mendampinginya dalam susah dan senang. Namun karena berbagai pertimbangan banyak orang memilih hidup melajang. Dan ini ada di mana-mana. Dan di negeri kita sendiri lelaki atau perempuan banyak juga yang memilih hidup melajang. Salah satu contohnya seorang pengamat politik yang begitu laris manis dan selalu muncul di Medsos.



Namun secara porsentase dibanding Negara lain penduduk Indonesia yang melajang tidak begitu banyak. Rata-rata orang Indonesia memilih berumah tangga bila sudah tiba waktunya. Nah berikut ini kita akan melihat 10 negara yang penduduknya memlih hidup melajang dari pada berumah tangga.

Di lansir dari SUARA.COM inilah Negara tersebut :

1. Swedia (47%)



Akhirnya, inilah dia negara dengan angka persentase single terbesar di dunia, yang bahkan mencapai hampir separuh warganya. Hidup sendirian di Swedia bahkan sudah bisa disebut semacam norma tersendiri. Walau begitu, pemerintah negeri itu sebenarnya sudah coba membatasinya, antara lain dengan menawarkan "Fardknappen", sebuah konsep rumah bersama milik komunitas, di mana warga Swedia bisa tetap tinggal sendiri di apartemennya, tetapi punya akses juga ke wilayah bersama. Namun, bagaimana hasilnya terhadap preferensi hidup sendiri, sejauh ini masih belum jelas. (The Richest)

 2. Inggris (34%)



Sejak memasuki era modern, pernikahan berumur panjang seperti yang kerap dilukiskan dalam literatur klasik Inggris, kian jarang ditemukan. Kendati bagi generasi muda khususnya, masalah hidup sendiri ini tidak mudah, terutama terkait urusan biaya tempat tinggal. Namun, sebagian orang menganggap pilihan itu justru banyak diambil demi memanfaatkan secara maksimal jaminan sosial pengangguran yang disediakan Negara

3 Jepang (31%)



Angka rata-rata jumlah orang dalam satu keluarga di Tokyo belakangan disebut sudah berada di bawah 2, yang dengan demikian membuatnya sebagai kota besar dengan warga "paling kesepian" (sendirian) di dunia. Bahkan menakutkannya, belakangan ada fenomena "Kodokushi" yang terus berkembang di sana, di mana seseorang meninggal sendiri dan mayat mereka tak ada yang menemukan hingga jangka waktu lama. Di Jepang pula, pilihan hidup sendiri berkorelasi dengan rendahnya angka pernikahan, serta fakta bahwa hubungan seks juga paling jarang dilakukan.

4. Italia (29%)



Sebegitu besarnya proporsi warga Italia yang hidup sendiri, membuat wajar jika kesepian menjadi salah satu problema utama negeri itu (seperti pernah dibahas oleh profesor Sosiologi asal Belanda, Theo van Tilburg). Penyebaran penduduk Italia sendiri diketahui tidak merata, dengan hampir separuh warganya tinggal di bentang kawasan Lembah Po

5. Amerika Serikat (28%)



Untuk yang satu ini, berdasarkan berbagai tayangan di TV dan melalui sejumlah film, mungkin sudah cukup banyak warga dunia lainnya yang tahu dan maklum. Lihat sajalah misalnya lewat karakter Carrie Bradshaw di serial Sex and the City. Kalangan imigran mungkin masih lebih memilih untuk tinggal bersama-sama dengan yang lain, sementara hidup sendiri tampak kian menjadi pilihan bagi warga kelahiran Amerika.

6. Kanada (27%)



Terus dan kian bertambahnya jumlah warga Kanada yang memilih untuk hidup sendiri, dalam beberapa tahun terakhir bahkan sudah kerap menjadi topik artikel di berbagai suratkabar setempat. Sebagian berpendapat kecenderungan ini menunjukkan peningkatan populasi yang mandiri dan aman secara finansial. Sementara sebagian lainnya jusru berpandangan ini sebagai wujud "erosi di dalam (nilai-nilai hidup) masyarakat"

7. Rusia (25%)



Meningkatnya generasi muda usia 20-an di Rusia yang memilih untuk hidup sendiri, sekaligus menjadi faktor terbesar stabilnya jumlah populasi mereka. Tepatnya, ketimbang buru-buru menikah muda, banyak yang memilih hidup sendiri serta fokus pada pengembangan karier mereka. Mungkin hanya kalangan profesional di Moskow yang harus sedikit merasakan beratnya hidup sendiri, karena belakangan kota itu sudah menjadi salah satu kota berbiaya hidup tertinggi di dunia.

8. Afrika Selatan (24%)



Persidangan Oscar Pistorius mungkin menjadi salah satu tayangan TV paling ditonton belakangan, meski bagi hampir seperempat warga Afsel, tontonan itu harus disaksikan sendirian. Peningkatan populasi negara itu yang mencapai hampir 10 juta dalam satu dekade terakhir, tampak tak sejalan dengan meningkatnya pula pilihan hidup sendiri di sana. Sementara justru, dalam catatan tahun 2008, pasar perumahan tercatat menurun di sana.

9. Kenya (15%)



Pada tahun 2005 lalu, lembaga PBB pernah menulis soal meningkatnya jumlah orang tua yang hidup sendirian di Kenya. Banyak di antara mereka bahkan diketahui hidup dalam kondisi keseharian yang membuat miris. Sesuatu yang hingga kini masih berlanjut, bahkan setelah pemerintah setempat coba meluncurkan sejumlah program yang bertujuan membantu warganya yang menderita dalam kesepian tersebu

10. Brasil (warga yang hidup single mencapai 10%)



Sebagian besar "penghuni" angka persentase tersebut ada hubungannya dengan wilayah Amazon, di mana justru hidup suku terasing yang menurut sebagian pakar adalah kelompok manusia paling terisolasi di planet ini. Sementara, seiring kebijakan pemerintah Brasil, wilayah Amazon yang terus berupaya dijaga keasliannya sendiri kini kian diperluas. Walau begitu, ada sedikit catatan bahwa di daerah berpenduduk padat, bahkan di perkotaan Brasil pun, pilihan untuk hidup sendiri belakangan kian diminati pula



Nah, itulah sepuluh Negara yang penduduknya banyak yang memilih hidup melajang. Apa alasan mereka kita tidak tahu. Semoga informasi ini bermanfaat.

 

Catatan :

1.      Sumber Tulisan https://www.suara.com/lifestyle/2014/03/26/192530/inilah-10-negara-yang-warganya-terbanyak-single?page=all

2.      Ganbar banyak diambil dari google.

 

 

Selain Perintah Agama, Puasa Juga Bermanfaat Bagi Kesehatan

Kenapa seseorang berpuasa? Jawabannya tentu saja karena perintah agama. Karena dalam islam dan mungkin beberapa agama lain puasa itu merupakan kewajiban yang harus dilaksankan. Namun di samping itu puasa juga sangat bermanfaat bagi kesehatan. Sehingga kalau sahur dan berbuka kita sempurna dan benar puasa ini sangat baik untuk kesehatan tubuh.

Dikutip dari HALODOC.COM ini 4 manfaat puasa bagi kesehatan, yaitu :

1. Menyehatkan jantung 



Puasa ternyata sudah dikaitkan dengan kondisi kesehatan organ jantung. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang berpuasa sebulan sekali memiliki risiko 58 persen lebih rendah terkena penyakit jantung. Orang yang berpuasa disebut memiliki jantung yang lebih sehat dibanding yang tidak berpuasa.

Selain itu, puasa juga disebut mampu mengurangi resistensi insulin. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko penyakit diabetes menyerang. Namun demikian, masih perlu dilakukan penelitian lebih menyeluruh terkait hal ini.

2. Menurunkan risiko kanker



Puasa juga disebut bisa membantu menurunkan risiko penyakit kanker. Itu terjadi karena selama puasa, laju pembelahan sel dalam tubuh akan berkurang. Kondisi tersebut dibarengi dengan menurunnya pertumbuhan sel akibat terbatasnya asupan. Namun, ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

3. Mengurangi risiko terinfeksi penyakit



Jika diiringi dengan pola makan sehat, puasa bisa membantu menjauhkan berbagai penyakit. Rutin berpuasa dengan benar dapat membantu memperbaiki kondisi radang sendi, radang usus besar, dan penyakit kulit, seperti eksim dan psoriasis.

4. Mendapatkan berat badan ideal

Pembakaran lemak menjadi energi membantu mengurangi berat badan. Itu yang kemudian membuat puasa bisa memberi dampak berupa penurunan berat badan. Selain membantu mewujudkan berat badan ideal, penurunan berat badan juga baik untuk mengendalikan diabetes dan tekanan darah.



Nah itu tadi manfaat berpuasa, semoga artikel ini bermanfaat dan selamat menjalankan ibadah puasa sampai junpa pada artikel berikutnya.

Catatan:

1.      Artikel dikutip lansung dari https://www.halodoc.com/artikel/puasa-bermanfaat-bagi-kesehatan-ini-buktinya

2.      Beberapa gambar diambil dari google

  

Sindiran di Media Sosial, Perlu Nggak Ditanggapi


 

Era sekarang ini boleh dikatakan hampir semua orang sudah terlibat berintegrasi dengan media social. Baik itu sekedar hanya hobby untuk memanfaatkan waktu luang maupun untuk menunjukkan eksitensi keberadaanya di dalam komunitanya. Begitu juga bagi mereka yang berbisnis, media social memegang peranan penting untuk kelancaran bisnisnya.



Di samping efek positipnya, media social juga ada sisi tidak baiknya. Ada segelintir orang menggunakan media social sebagai sarana untuk mencaci maki dan menyindir seseorang. Kadang kala kita membaca sindiran dan makian ini kita terpancing dan emosi juga. Nah, sekarang, permasalahannya perlu nggak sisndiran di media social ini ditanggapi.

Menurut seorang penulis di IDNTIMES.COM Nuke Diah Ayuning, sindiran di media social ini tidak perlu ditanggapi, dengan alasan:

1. Bukannya tobat, yang ada malah jadi keseringan nyindir nantinya



Kendati kamu hanya ingin bercanda atau berikan perhatian, menanggapi status sindiran malah bisa mengakibatkan status susulan sindiran lainnya.

Salah satu cara yang tepat adalah dengan membiarkan statusnya tanpa menanggapinya sama sekali. Harapannya, semoga dengan tidak adanya orang yang mengapresiasi status bernada sindiran tadi, si pembuat status bakal sadar kalau gak ada orang yang respek akan sikapnya tadi.

2. Buang-buang energi dan waktu berhargamu



Kebanyakan orang yang menulis status sindiran itu adalah mereka yang suasana hatinya sedang tidak baik. Mengkritik tanpa berikan solusi di status media sosial dianggapnya cara yang lazim untuk memperingatkan seseorang.

Bila kamu tidak mawas akan kondisi yang seperti ini. Bisa-bisa komentar sepele yang kamu lontarkan malah berujung adu mulut, padahal sebenarnya kamu tidak ada sangkut paut dengan status sindiran yang ia tuliskan. Boro-boro beres, yang ada kamu malah sibuk menjelaskan panjang lebar tentang maksud kamu tadi.

Ditambah perdebatan panjang yang gak tahu kapan habisnya. Waktu dan energi yang seharusnya bisa kamu gunakan untuk hal yang bermanfaat jadi terbuang sia-sia karena tanggapanmu tadi. Kalau gini, siapa yang rugi?

3. Awas, nanti kamu bisa ketularan jadi tukang sindir



Status sindiran itu seringkali dibuat tanpa menyebutkan kepada siapa rangkaian kalimat itu diperuntukkan. Alih-alih merasa kesindir dengan statusnya tadi, kamu jadi ikut-ikutan membalas dengan bikin status yang sama-sama gak jelas karena kejengkelanmu tadi.

Akhirnya terjadilah semacam perang status yang kalau dipikir-pikir lagi belum tentu itu buat kamu. Bisa saja kamunya yang ke-GRan. Nah, ketularan kan?

4. Nyindir bukan cara menyelesaikan masalah yang baik



Gak bisa dimungkiri, status sindiran atau nyinyir emang biasanya dikemas secara menarik dan otomatis bikin orang bergegas meresponnya. Ya, meskipun sindiran yang ia lontarkan itu ada benarnya juga, tapi pikir deh, apa itu bisa menyelesaikan masalah? Apa sudah tentu objek yang dituju pasti membaca status tersebut?

Nah, daripada mubazir, ada baiknya kalau kamu diam saja. Jangan dipikirin, dikomentari apalagi sampai kepo. Kalau pun si penulis status itu temanmu yang emang lagi masalah dan butuh solusi dari kamu, toh kelamaan dia akan menghubungimu.

5. Tanggapan melalui pesan tertulis bisa sebabkan kesalahpahaman



Maksud hati memberikan saran yang baik untuk teman, tapi karena bahasa tulis yang kamu buat, temanmu si penulis status bisa punya interpretasi berbeda dari apa yang kamu maksud. 

Maksudmu yang cuma ingin mengingatkan demi kebaikan, eh, ujung-ujungnya malah kalian yang saling salah paham. Duh, jadi tambah ribet nih urusannya.



Nah, itulah beberapa alasan mengapa kamu tidak perlu menanggapi status sindiran teman di medsos. Rupanya gak cuma bikin emosi, kamu juga akan kehilangan banyak waktu berharga bila terus menanggapinya

Catatan :

1. Naskah bersumber dari https://www.idntimes.com/life/inspiration/nuke-diah-ayuning/menanggapi-nyinyiran-c1c2/5

2. Beberapa gambar diambil dari google

Bagaimana Agar Tidak Kehilangan Kontrol Ketika Memarahi Anak

Tingkah laku anak banyak variasinya. Ada yang menyenangkan, lucu, mengemaskan namun adakalanya anak berbuat menjengkelkan sehingga memancing kemarahan. Marah pada anak wajar saja namun yang harus dicegah kehilangan control ketika sedang marah sehingga menimbulkan  prilaku kekerasan pada anak.



Nah, pada artikel kali ini kita membicarakan bagaimana mengendalikan emosi sehingga tidak kehilangan control ketika sedang marah. Sebuah artikel di HELLO SEHAT.COM  yang ditulis oleh  Indah Fitrah Yani.  Dalam artikel itu Indah memaparkan ada 8 cara cara mengendalikan emosi ketika sedang marah, yaitu :   

1. Tentukan situasi saat Anda harus marah



Sering kali saat Anda marah kepada anak, masalahnya sebenarnya sepele. Maka, tetapkan dulu batasan-batasan perilaku mana yang perlu ditindak tegas dan mana yang masih bisa dibicarakan baik-baik.

Ingat, tidak semua kenakalan anak harus direspon dengan cara memarahi atau menghukum anak. Dengan begitu, Anda pun akan lebih tenang dalam menghadapi ulah si kecil.

Cara mengendalikan emosi pada anak yang pertama adalah pilihlah kesalahan anak yang penting-penting saja, seperti jika ia bersikap buruk dengan orang lain.

Sementara untuk kesalahan sepele seperti menaruh jaket di lantai sebaiknya tidak perlu disikapi dengan marah.

2. Jika ingin marah, segera tenangkan diri



Saat mendapati ulah si kecil yang menjengkelkan, Anda mungkin jadi naik pitam dan akhirnya berteriak atau membentak. Hindarilah luapan emosi ini dengan menenangkan diri dan membuat perasaan serileks mungkin.

Salah satu cara mengendalikan emosi pada anak yang paling efektif adalah dengan menarik napas sedalam mungkin. Kemudian embuskan dan ulangi beberapa kali sampai emosi Anda stabil.

Kedua, Anda bisa pergi menjauh dulu dari si kecil, misalnya ke kamar. Jika sudah merasa lebih tenang, barulah mengajak anak berbicara dan memberikan arahan untuk tidak mengulangi perilakunya lagi secara tegas.

3. Cobalah menghitung



Selain memberikan penegasan pada anak, menghitung satu sampai sekian bisa menjadi cara mengendalikan emosi pada anak.

Sebagai contoh, “Rapikan mainanmu sekarang. Ibu hitung sampai sepuluh. Kalau sampai sepuluh belum rapi, kamu tidak boleh pakai mainan ini lagi. Satu… dua….”

Nah, jika si kecil masih belum mematuhi perintah Anda, coba untuk memberi peringatan lagi dengan sikap yang tegas tanpa meneriaki atau membentak anak.

4. Hindari memukul



Cara mengendalikan emosi pada anak selanjutnya adalah hindari memukul ataupun hukuman fisik lainnya apapun yang terjadi.

Memukul akan mengajarkan anak-anak bahwa menyakiti orang lain itu diperbolehkan. Hal ini dapat menyebabkan mereka percaya bahwa cara memecahkan masalah adalah dengan menggunakan kekerasan.

Selain itu, memukul anak tidak akan membuat Anda merasa lebih baik. Bukannya lega, Anda justru akan dihantui rasa bersalah dan emosi negatif lainnya.

Terlebih lagi, kekerasan bisa membuat anak kehilangan kepercayaan pada orangtua sehingga ia justru akan bertingkah lebih nakal.

Menurut Journal of Psychopathology, 8 dari 10 remaja menyatakan bahwa ia pernah dipukul atau ditampar oleh orang tuanya dan hal itu meninggalkan efek negatif dalam dirinya.

5. Coba kendalikan cara bicara



Semakin tenang berbicara, semakin mudah juga Anda menenangkan perasaan dan menahan emosi. Sebaliknya, kata makian atau bentakan akan membuat amarah akan semakin naik

Oleh karena itu, cara mengendalikan emosi pada anak yang efektif adalah kendalikan cara bicara Anda sebisa mungkin.

Semakin sering dilatih, Anda bisa menguasai diri dan membuat anak mengerti bahwa perilakunya salah.

Stanford Children Health menyarankan untuk gunakan kata “saya” daripada kata “kamu” saat sedang marah. Contohnya, “Mama jengkel kalau kamu melakukan ini karena…”, bukan “Kamu bikin Mama jadi stres.”

6. Hindari berkata kasar





Stanford Children Health menyebutkan bahwa berkata kasar pada anak juga merupakan bentuk penganiayaan kepada anak. Bahkan, hal tersebut ternyata dapat membekas lama dalam ingatan anak.

Oleh karena itu, jika sedang marah, cara mengendalikan emosi pada anak yang perlu Anda latih adalah memilih kata-kata yang baik.

Perkataan yang baik dapat membuat anak sadar akan kesalahannya, sedangkan perkataan kasar hanya akan menyakiti hatinya dan membuatnya trauma.

7. Hindari mengancam dengan hal yang mustahil


Dikarenakan terbawa emosi, Anda mungkin memberikan ancaman yang tidak mungkin, seperti “Mama akan potong tanganmu kalau kamu pecahkan gelas lagi!”

Padahal pada kenyataannya, Anda tidak mungkin memotong tangan anak sendiri, bukan?

Ancaman yang mustahil ini dapat menggugurkan kepercayaan anak. Bahkan ia akan menganggap marah Anda tidak berarti apa-apa sehingga tidak menimbulkan efek jera.

Selain itu, hindarilah ancaman yang berbau kekerasan. Hal itu secara tidak langsung menjadi contoh bagi anak. Jangan sampai dia mengira bahwa boleh-boleh saja memotong tangan orang lain saat sedang marah.

8. Tundalah berbuat sesuatu saat sedang marah



Saat sedang marah, tanyakan pada diri apa yang membuat Anda menjadi marah. Tundalah berbuat apapun sampai amarah mereda.

Marah tidak akan berefek apa-apa jika masih tersimpan dalam diri Anda. Ini baru akan berdampak jika Anda bertindak sesuatu.

Pada kebanyakan kasus, orang menyesali perbuatannya akibat terbawa emosi hingga melakukan kekerasan pada anak.

Oleh karena itu, sebisa mungkin terapkan cara mengendalikan emosi pada anak agar Anda tidak menyesal.



nah itu tidi kiat untuk mengendalikan emosi ketika memarahi anak, semoga ini bermanfaat sehingga bisa mencegah kekerasan pada buah hati yang dapat menimbulkan penyesalan nantinya.

Note:

1. Sumber tulisan https://hellosehat.com/parenting/anak-6-sampai-9-tahun/perkembangan-anak/cara-menahan-emosi-pada-anak/

2. Beberapa gambar diambil dari google