Cara Jitu Belajar Menulis Artikel

Oleh: AnneAhira.com

Banyak orang yang mengatakan, Belajar Menulis Artikel itu sulit. Percayakah Anda dengan pernyataan itu? Kalau belum tahu teknik untuk belajar, mungkin Anda boleh setuju atau percaya dengan pernyataan itu.

Namun bila sudah tahu metode yang benar, pasti Anda akan mengatakan bila belajar menulis itu mudah, semudah ketika ingin berbicara. Karena menulis pada dasarnya adalah memindah apa yang ingin diomongkan dengan mulut ke dalam bentuk tulisan.

Jadi pada dasarnya, menulis itu adalah pekerjaan yang tidak memerlukan keahlian tertentu dalam menjalankannya. Yang terpenting adalah Anda mau belajar menulis artikel dengan tekun dan rajin berlatih.

Karena dengan tekun belajar dan giat berlatih Anda akan jadi lebih mudah menemukan ide yang bagus yang dapat menarik minat orang untuk membaca tulisan Anda. Sebab ketika mau menulis, kita jangan menunggu munculnya ide saja. Namun harus mampu mencari ide yang bisa dibuat ke dalam suatu artikel.

Semua pekerjaan, bila ingin lebih mudah dilakukan pasti perlu menggunakan teknik yang benar. Demikian pula untuk menulis. Terutama untuk penulis pemula yang masih belum punya banyak pengalaman, mengetahui teknik menulis atau belajar menulis artikel dengan benar adalah mutlak. Suatu hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.


Teknik Belajar Menulis Artikel


Berikut ini ada beberapa cara bagus dan jitu untuk belajar menulis artikel.

  1. Jadikan kegiatan menulis itu sebagai suatu kebiasaan.

    Bila Anda rajin berlatih dan belajar menulis artikel, maka Anda akan merasakan bila menulis itu makin mudah dilakukan dan bisa merasakan adanya suatu kenikmatan tersendiri ketika tulisan tersebut bisa diselesaikan.
  2. Membaca dan terus membaca

    Apa gunanya membaca?. Salah satunya adalah untuk menambah pengetahuan Anda. Namun bagi yang sedang belajar menulis artikel, atau yang sudah bisa sekalipun, kegiatan membaca itu sangatlah penting. Karena Anda bisa tahu tentang ilmu penyusunan kata dan kalimat yang bagus. Selain itu dengan membaca perbendaharaan kata yang dimiliki juga semakin bertambah banyak.
  3. Setelah membaca, ceritakan pada orang lain

    Jika Anda sering melakukan hal ini, yakinlah, kemampuan Anda dalam menulis jika makin meningkat. Karena menceritakan apa yang baru saja dibaca itu sama artinya dengan Anda belajar menulis artikel juga.
  4. Sering melakukan kegiatan yang bernilai positif

    Karena hal ini akan membantu Anda agar lebih mudah mencari ide-ide baru yang segar yang dapat dipindah atau dibuat dalam bentuk artikel. Jadi ketika pikiran Anda sedang kusut karena tidak bisa mendapat ide baru, lakukan hal tersebut. Terutama kegiatan yang paling disukai.
  5. Peka terhadap suatu peristiwa

    Ketika ada suatu peristiwa, bagi orang lain mungkin itu biasa saja. Namun ketika Anda bisa menemukan sisi yang lain dari suatu peristiwa dan membuatnya ke dalam suatu artikel, dipastikan akan banyak orang tertarik membaca artikel Anda.

    Misalnya Anda melihat ada sebatang pohon yang tumbang atau sedang ditebang. Jika Anda peka pasti bisa menulis artikel yang berhubungan dengan pohon. Misalnya kasus penebangan liar, banjir akibat banyak pohon yang ditebang dan seterusnya. Begitu maksudnya.
  6. Selalu bawa buku catatan

    Tujuannya adalah, ketika sedang berada di suatu tempat kemudian Anda mendapat ide, agar tidak lupa ide tersebut perlu dicatat. Bila ada waktu yang longgar Anda tinggal mengembangkan ide tersebut. Namun sekarang bila malas membawa buku catatan, bisa menggunakan telephone genggam atau HP. Mengenai teknik atau caranya pasti Anda sudah mengetahui. Jadi tidak perlu dijelaskan.

Semoga tips-tips sederhana ini bisa Anda pelajari dan praktekan. Selamat belajar menulis artikel, semoga bisa menjadi penulis yang sukses dan terkenal. Amin.

Teknik Penulisan Feature

Oleh: AnneAhira.com

Feature atau karangan khas adalah salah satu jenis karya jurnalitik. Berbeda dengan straight news atau berita lempang yang terikat dengan formula 5W + 1H (Who, What, Where, When, Why + How) dan ditulis seobjektif mungkin, teknik penulisan feature membebaskan penulis untuk memilih sudut pandang pendalamannya dan bersikap subjektif.

Pada dasarnya, teknik penulisan feature serupa dengan penulisan prosa atau karya fiksi, yang menekankan pada gaya penceritaan sebuah berita. Feature juga mengizinkan penulisnya menggunakan metafora untuk memberikan kesan pada perasaan pembaca. Akan tetapi, karena merupakan karya jurnalistik, feature tetap berpijak pada data-data faktual atau kejadian yang sebenarnya.

Salah satu ciri khas dalam teknik penulisan feature adalah penggunaan lead yang menarik. Lead atau paragraf pertama pada feature berperan sebagai umpan untuk menangkap minat pembaca. Keberadaan lead yang baik sangat berperan dalam keberhasilan sebuah feature.

Jika straight news selalu berpola piramida terbalik, dalam teknis penulisan feature biasanya digunakan alas sebagai ending atau penutup cerita. Di antara lead dan ending, terletak batang tubuh atau isi cerita. Ibarat sebuah tubuh, lead adalah kepala feature, batang tubuh adalah badan, dan ending adalah ekornya. Ketiganya harus saling terkait. Isi lead harus tergambar dalam batang tubuh dan ditegaskan oleh ending.

Persiapan Sebelum Menulis

Sebelum menulis sebuah feature, penulis biasanya melakukan beberapa langkah persiapan sebagai berikut:

  • Menemukan tema

    Hampir semua kejadian, baik yang biasa-biasa saja maupun yang luar biasa, bisa dijadikan latar penulisan sebuah feature. Langkah persiapan pertama yang harus dilakukan dalam teknik penulisan feature adalah menemukan tema yang akan diangkat ke dalam feature. Setelah tema didapatkan, barulah penulis memilih peristiwa yang akan dijadikan latar.
  • Mengumpulkan bahan

    Langkah selanjutnya dalam teknik penulisan feature adalah mengumpulkan bahan. Penulis bisa langsung terjun ke lokasi peristiwa untuk mewawancarai pelaku dan orang-orang yang ada di sekitar peristiwa, atau melakukan studi kepustakaan dengan membaca buku-buku tentang sebuah peristiwa atau menelusurinya di search engine.
  • Membuat kerangka karangan

    Setelah bahan-bahan terkumpul, langkah berikutnya adalah membuat kerangka karangan. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bagian teratas dari karangan adalah lead, dilanjutkan dengan batang tubuh, dan ditutup dengan ending. Kerangka karangan yang perlu dipersiapkan dalam teknik penulisan feature adalah poin-poin yang akan dijabarkan dalam batang tubuh.
  • Mencari lead

    Sebagai langkah penutup dari persiapan sebelum menulis adalah mencari lead yang sesuai, menggambarkan keseluruhan atau paling tidak poin-poin penting yang hendak disampaikan dalam feature, serta mampu menarik minat pembaca. Lead dapat berbentuk kutipan, pertanyaan, deskripsi, tudingan, atau bahkan humor.

Setelah semua langkah persiapan tersebut selesai dilakukan, barulah penulis bisa menuangkan gagasan-gagasannya ke dalam sebuah feature dengan baik. Sebagai penutup, ending bisa berupa pengulangan lead atau berisi kalimat-kalimat yang mempertegas lead.

Syarat Makalah Penulisan Karya Ilmiah

Oleh: AnneAhira.com

Dalam lingkup perguruan tinggi, makalah penulisan karya ilmiah sering dibicarakan. Baik dalam kehidupan perkuliahan non formal maupun dibicarakan dalam forum-forum ilmiah seperti seminar atau pelatihan. Memang, makalah penulisan karya ilmiah sangat penting bagi mahasiswa maupun dosen.

Dalam berbagai kesempatan, makalah penulisan karya ilmiah juga menjadi isu yang tak kalah sering mendapatkan sorotan, terutama di ruang lingkup penelitian. Makalah penulisan karya ilmah sering menjadi bahasan mereka yang berkecimpung dalam dunia penelitian.

Anda, mungkin juga termasuk orang yang juga serius menyoroti makalah penulisan karya ilmiah. Apalagi di era internet, terutama sosial media sekarang ini, dimana beragam hal yang berbau ilmiah sering dijauhi, banyak orang yang cenderung menyukai penulisan populer.

Hal ini memang menjadi kenyataan yang tak bisa dihindarkan. Makalah penulisan karya ilmiah dianggap cenderung kaku, susah dipahami dan sering menyulitkan pembaca dalam mencernanya. Padahal tidak seharusnya terjadi anggapan demikian.

Syarat Penulisan Karya Ilmiah

Makalah penulisan karya ilmiah sebenarnya punya banyak sekali persyaratan.. Namun, setidaknya beragam syarat tersebut bisa dirangkum dalam 3 syarat. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Tidah harus kaku

Walaupun penulisan makalah karya ilmiah, namun dalam kepenulisan tidak mesti kaku. Artinya, tidak terlalu menggunakan bahasa yang terlalu serius, apalagi banyak istilah-istilah sulit yang hanya bisa dipahami oleh penulisnya.

Justru, dalam kepenulisan perlu luwes, menggunakan bahasa yang mengalir seperti orang bicara, sehingga memudahkan pembaca untuk memahaminya. Dengan demikian secara langsung maupun tidak langsung Anda telah membedah mitos bahwa penulisan karya ilmiah itu tulisan yang membosankan.

2. Menggunakan kaidah EYD

Walaupun begitu, dalam kepenulisan makalah karya ilmiah, tetap perlu menggunakan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yaitu kaidah-kaidah kepenulisan standar dalam kepenulisan berbahasa Indonesia.

3. Ada data dan analisis

Terakhir, ini yang paling penting. Dalam makalah penulisan karya ilmiah mesti harus ada data, baik data survei, penelitian maupun referensi pemikiran tokoh-tokoh tertentu yang sesuai dengan tema yang sedang ditulis. Ditambah dengan analisis dari pemikiran Anda sendiri.

Inilah beberapa syarat makalah penulisan karya ilmiah. Semoga bermanfaat bagi Anda semua.