Dalam setiap kali pelatihan
implementasi kurikulum 2013 terhadap guru-guru saya selalu mengatakan bahwa
nasib kurikulum 2013 ini tergantung kepada guru. Sebagus apapun konsep
kurikulum baru ini, akan gagal kalau guru
tidak melaksanakan seperti apa yang
diharapkan oleh pemerintah. Maka salah satu materi penting dalam pelatihan
kurikulum 2013 adalah perobahan mindset.
Salah satu penekanan dari perobahan
mindset kur 2013 adalah mengenai pembelajaran di kelas. Berbeda dengan
kurikulum sebelumnya, kurikulum 2013 ini pembelajaran tidak berbasis kecerdasan, tapi pembelajaran berbasis kreatifitas.
Dyers, J.H.
et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review, mengatakan 2/3 dari kemampuan kreativitas
seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik atau
diturunkan. Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3
dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. Lebih jauh pakar ini mengatakan
pendidikan berperanan besar untuk membuat seorang anak kreatif atau tidak.
Melalui pendidikan kreatifitas dapat berkembang sampai 200 %. Berbeda dengan
kecerdasan yang 2/3 adalah diturunkan
dan melalui pendidikan tidak berkembang secara significant. Paling tinggi perkembangannya
hanya 50 %.
Berdasarkan
inteligensia, pada setiap kelas ada 3 kelompok anak, yaitu fast students (anak
cerdas), average students ( siswa berkemampuan rata-rata) dan slow students
(siswa yang lambat berpikir). Pembelajaran disekolah kita selama ini memanjakan
siswa golongan cerdas. Ia selalu dipuji-puji
dan di anak emaskan oleh guru. Sebaliknya siswa golongan slow students
menjadi anak tiri, sering dimarahi. Diantara slow students ini ada juga yang
rajin dan tekun belajar. Namun serajin apapun dia, ia tidak dapat menyamai
prestasi siswa golongan fast students pada pembelajaran berbasis kecerdasan.
Sehingga di sekolah yang dapat rangking setiap semester atau setiap tahun itu
ke itu juga siswanya. Ironisnya, dalam menempuh kehidupan siswa golongan cerdas
ini banyak yang gagal secara finansial. Sebaliknya siswa yang tidak tergolong
siswa cerdas semasa sekolah banyak yang sukses dalam kehidupannya.
Dengan
pembelajaran berbasis kreatifitas diharapkan siswa yang tergolong average dan
slow students dapat berkembang secara maksimal. Pembelajaran berbasis
kreatifitas akan melahirkan siswa yang
kreatif dan trampil berpikir dalam mengatasi permasalahan yang dihadapinya
dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, pada dasarnya hidup kita ini terdiri dari
masalah-masalah.
Persoalannya
sekarang, bagaimana mengawal guru-guru yang melaksanakan kurikulum 2013 ini
benar-benar mengajar dengan konsep yang diharapkan, tidak lagi kembali seperti
yang dulu yang hanya mengutamakan aspek
pengetahuan dan kecerdasan.
No comments:
Post a Comment