BUKU SIKAP UPAYA MEMBENTUK KARAKTER SISWA MELALUI PENILAIAN DIRI BERKELANJUTAN

Oleh:
Zahra, S.Pd.
Guru SDN Bugul Lor Kota Pasuruan - Jawa Timur
Email: zahrahaidars@tahoo.com Telp. 081 793 055 26




Sari Karangan


Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentukwatak (karakter) anak didik. Salah satu cara mewujudkannya melalui pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Pendidikan Kewarganegaraan pada dasarnya mengajarkan nilai-nilai, namun bentuk penilaian yang ada saat ini seringkali hanya menekankan aspek kognitif sehingga kurang tepat pada sasaran. Oleh karena itu  dibutuhkan system penilaian yang dapat memberikan perhatian khusus pada aspek sikap (karakter) anak. Untuk itu, penulis merancang sebuah sistem penilaian disebut Buku Sikap yang berisi penilaian diri secara berkelanjutan.

Masalah pokok dalam penelitian ini adalah (a) apakah buku sikap dapat meningkatkan sikap & perilaku (karakter) siswa ke arah yang lebih baik, (b) apakah buku sikap dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.

Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran objektif perubahan sikap & perilaku (karakter) serta prestasi siswa dalam pembelajaran PKn setelah menggunakan buku sikap sebagai bentuk penilaian diri.

Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Data dijaring dengan teknik pengamatan, catatan lapangan, wawancara dan studi dokumen. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif berdasar hasil observasi terhadap peningkatan sikap dan perilaku siswa.

Berdasar analisis data dapat disimpulkan bahwa penilaian menggunakan Buku Sikap dapat meningkatkan sikap & perilaku (karakter) serta prestasi hasil belajar siswa. Sebaiknya Buku Sikap digunakan dalam menilai aspek sikap & tingkah laku untuk membentuk karakter anak ke arah yang lebih baik.

Kata Kunci: Buku Sikap, penilaian diri, berkelanjutan, karakter


Abstract


Education aims to develop skills and form the character of the children. One of the way to realize is through The Citizenship Education (Civics). Citizenship Education basically teaches values, but the shape of the current assessment usually only emphasize the cognitive aspect that is not quite right on target. Therefore, we need assessment system that can give particular attention to children’s character. Author designed a scoring system, called Attitude Book which contains continuously self – assessment.
The basic questions in this research were (a) can Attitude Book improve students’ character to a better way, (b) can Attitude Book improve students’ learning achievement in civics lesson.

This research aims to provide an objective picture of changing character and students’ achievement in civics lesson after using the Attitude Book as a form of evaluation.

This research used the design of Classroom Action Research (CAR). Data captured by observation techniques, field notes, interviews and study the document. Data Analysis was conducted with descriptive qualitative based on the result of observation toward students’ attitude and behavior increase.

Based on data analysis can be concluded that assessment using the Attitude Book can improve students’ character and achievement. It is advisable to use Attitude Book in assessing aspect of attitude and behavior to form children character into a better way.

Key words: attitude book, self – assessment, continous, character




I.                  Pendahuluan


1.1 Latar Belakang
Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pengembangan manusia seutuhnya, yang tidak hanya mencakup aspek pengetahuan, tetapi juga sikap, dan ketrampilan.
Sekolah Dasar (SD) merupakan landasan dalam menanamkan nilai-nilai dasar termasuk penanaman kesadaran berbangsa dan bernegara melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Namun dalam pelaksanaan, kegiatan pembelajaran PKn selama ini masih bersifat teoritis serta lebih menekankan aspek kognitif sehingga kurang menyentuh aspek sikap dan perilaku. Meskipun kurikulum dibenahi, bila pelaksanaan di lapangan tidak ada perubahan, tujuan pendidikan untuk membentuk karakter anak akan sulit tercapai sesuai harapan. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya keluhan dari orang tua dan guru tentang sikap dan perilaku anak yang semakin jauh dari norma-norma yang diharapkan. Rasa persatuan, nasionalisme, kebangsaan, dan kepribadian sebagai bangsa Indonesia semakin jauh ditinggalkan. Hal ini sangat membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara di masa depan.
Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa penanaman sikap dan tingkah laku kurang berhasil karena tidak adanya sistem penilaian yang memadai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian dalam pebelajaran PKn masih over cognitive, dan kurang menyentuh aspek sikap dan perilaku. Hal ini membuat anak merasa kurang termotivasi untuk melakukan kegiatan yang diharapkan dan cenderung mengabaikan sehingga tujuan pembelajaran kurang tercapai.
Aspek sikap dan perilaku perlu mendapat perhatian khusus dengan membuat sistem penilaian yang mampu merekam kompetensi yang diharapkan. Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis merancang sistem penilaian yang secara khusus digunakan untuk menuntun dan sekaligus menilai sikap dan perilaku (karakter) siswa. Penulis menyebutnya sebagai Penilaian Diri Berkelanjutan yang dituangkan dalam Buku Sikap dalam pembelajaran PKn di kelas III SD. Bentuk penilaian ini adalah murni gagasan penulis, dan sejauh pengetahuan penulis belum pernah dilaksanakan dalam pembelajaran PKn di SD. Untuk menguji keefektifan alat evaluasi tersebut, penulis mengadakan penelitian di kelas III SDN Bugul Lor tempat penulis mengajar.


          1.2 Permasalahan
Penilaian dalam bentuk test dalam pembelajaran PKn belum mampu merekam aspek sikap yang sangat dibutuhkan dalam pembentukan karakter anak. Kurangnya penilaian sikap membuat kurangnya alat kontrol dalam bersikap dan bertingkah laku yang sesuai dengan harapan.

1.3 Rumusan Masalah
1) Adakah peningkatan sikap dan perilaku pada diri siswa setelah melakukan   Penilaian Diri menggunakan Buku Sikap dalam pembelajaran PKn?
2) Adakah peningkatan pada prestasi belajar siswa setelah melakukan   Penilaian Diri menggunakan Buku Sikap dalam pembelajaran PKn?

 

1.4 Tujuan
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang  perubahan sikap dan perilaku serta prestasi hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan  bentuk evaluasi Penilaian Diri melalui Buku Sikap.

1.5 Hipotesis
1) Penilaian Diri dengan menggunakan Buku Sikap dapat mengubah sikap dan perilaku (karakter) siswa ke arah yang lebih baik.
2) Penilaian Diri dengan menggunakan Buku Sikap dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.





II.              Kajian Teori

Masalah yang perlu dibahas dalam kajian teori ini adalah  yang berkaitan dengan penilaian dalam pembelajaran PKn.

          2.1 Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar
Dalam Kurikulum Tahun 2006, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SD termasuk dalam kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian. Pendidikan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, serta meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia.
Mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Tujuan mata pelajaran PKn antara lain agar peserta didik memiliki kemampuan berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Diharapkan pula dapat membawa anak didik berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya. (Standar Isi Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Kewarganegaraan untuk SD/ MI: 2006). 


2.2   Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter bangsa adalah usaha sekolah yang dilakukan secara bersama oleh guru dan pimpinan sekolah melalui semua mata pelajaran dan kegiatan-kegiatan lain di luar mata pelajaran untuk mengembangkan watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian peserta didik melalui internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang kita yakini bersama yang digunakan peserta didik sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, bertindak yang menunjukkan kemuliaannya. (Paparan Pendidikan Karakter: Balitbang Kemendiknas).
Atas dasar itu, pendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, lebih dari itu, pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal mana yang baik sehingga peserta didik menjadi paham (kognitif) tentang mana yang benar dan salah, mampu merasakan (afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (psikomotor). Pendidikan karakter yang baik tidak hanya melibatkan aspek pengetahuan yang baik (moral knowing), akan tetapi juga merasakan dengan baik atau loving good (moral feeling), dan perilaku yang baik (moral action). Pendidikan karakter menekankan pada habit atau kebiasaan yang terus-menerus dipraktikkan dan dilakukan. (Puskurbuk, 2011: 1).

2.3   Penilaian dalam Pembelajaran
Pengukuran dalam kegiatan pembelajaran adalah suatu proses membandingkan tingkat keberhasilan dengan ukuran keberhasilan dalam pembelajaran yang telah ditentukan. Sedangkan penilaian dalam pembelajaran adalah proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan dalam pembelajaran melalui kegiatan pengukuran atau pembandingan dengan kriteria-kriteria yang berlaku. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian merupakan proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, objek, dan yang lain). Alat penilaian yang baik adalah yang mampu mengukur keberhasilan proses pendidikan secara tepat dan akurat.
 “Salah satu fungsi penilaian dalam pembelajaran adalah agar siswa dapat mengetahui prestasi belajarnya dan menyadari kemampuannya sendiri.”  (Masidjo, 2010: 28). Melalui penilaian hasil belajar, seorang siswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangannya sehingga dapat dirangsang untuk mengatasi kekurangannya serta mempertahankan dan meningkatkan kelebihan yang dimilikinya.


2.3 Pengembangan Model Penilaian PKn di SD
Pengembangan model penilaian PKn SD dengan memperhatikan tiga domain dari taksonomi Bloom, yaitu adalah (1) pengetahuan (kognitif), (2) sikap (afektif), dan (3) ketrampilan (psikomotor). Di samping tiga taksonomi Bloom, penilaian PKn untuk anak usia sekolah dasar perlu memperhatikan aspek psikologis, sosiokultural, spiritual. Bahkan, menurut Lickona, evaluasi pembelajaran nilai moral, hendaknya mencakup dimensi-dimensi moral knowing, moral feeling, dan moral action.
Sedangkan menurut bentuknya, alat penilaian tersebut dapat berbentuk tes maupun non tes. Agar lebih jelas dapat dilihat dalam bagan yang menggambarkan garis besar pengembangan model alat penilaian PKn SD di bawah ini.

Bagan 2.1 Pengembangan Alat Penilaian PKn di SD

 















Sumber: Inisiasi Unit 4 Pembelajaran PKn SD

2.4 Penilaian Diri
Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik penilaian, subjek diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan, status,  proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu.
Teknik penilaian diri dapat digunakan dalam berbagai aspek penilaian, yang berkaitan dengan kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam proses pembelajaran di kelas, berkaitan dengan kompetensi kognitif, misalnya: peserta didik dapat diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dalam mata pelajaran tertentu, berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek sikap tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan kompetensi psikomotorik,  peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya sebagai hasil belajar berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan teknik ini dalam penilaian di kelas antara lain sebagai berikut.
1)      Dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri.
2)      Peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
3)      Dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.

2.6 Penilaian Diri Berkelanjutan dalam Bentuk Buku Sikap
Untuk mengukur keberhasilan pendidikan karakter dalam PKn, perlu dikembangkan model alat penilaian khusus yang mampu merekam aspek moral dan perilaku anak. Peneliti memilih bentuk non tes berdasarkan pertimbangan bentuk penilaian teknik non tes dapat dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik minat, sikap, atau kepribadian siswa. Penilaian ini juga memfokuskan pada aspek non kognitif yang mencakup penilaian afektif dan psikomotor. Domain afektif ini mencakup nilai, sikap, minat, dan perasaan. Sedangkan psikomotor mencakup kemampuan berperilaku yang disesuaikan dengan sikap dasar yang dimiliki.
Untuk menilai sikap dan perilaku (karakter) anak dalam pembelajaran PKn, peneliti mengembangkan bentuk Penilaian Diri, yaitu siswa diminta menilai sikap dan perilakunya sesuai dengan nilai-nilai yang telah dikuasainya sebagai hasil belajar berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Dipilihnya bentuk ini karena dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian anak. Penulis mendesain secara khusus bentuk Penilaian Diri dengan menggunakan tanda bintang  (        ) sebagai skala penilaian. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada anak untuk bersikap dan berperilaku lebih baik, sesuai dengan teori behavior bahwa suatu pola perilaku akan menjadi mantap apabila dengan perilaku tersebut berhasil diperoleh hal-hal yang dinginkan oleh pelaku (penguat positif).
Metode penilaian diri peserta didik di antaranya meliputi: (1) penulisan konferensi (2) diskusi (3) catatan refleksi (4) penilaian diri mingguan (5) centang dan inventaris penilaian diri, (6) interview peserta didik dan guru (Ilmu dan Aplikasi Pendidikan: 274)
Peneliti menggunakan bentuk penilaian diri mingguan dengan melakukan penilaian secara berulang (berkelanjutan) selama satu minggu. Hal ini untuk  menuntun anak pada sikap dan perilaku yang diharapkan, sesuai dengan teori bahwa suatu rangsang akan menimbulkan pola reaksi tertentu apabila rangsang tersebut sering diberikan. Berdasarkan asumsi tersebut dapat dikemukakan dugaan bahwa Penilaian Diri Berkelanjutan dapat meningkatkan sikap dan perilaku siswa ke arah yang lebih baik.
Untuk membentuk sikap dan perilaku (karakter) yang diharapkan, maka penilaian tersebut dilakukan secara berkesinambungan dan terus-menerus yang terangkum dalam Buku Sikap yang merupakan kumpulan lembar penilaian diri. Buku Sikap berisi indicator-indikator sikap yang harus dinilai sendiri oleh anak sehingga ia menyadari kekurangan dan kelebihannya. Buku in sekaligus sebagai tuntunan bagi anak dalam bersikap dan berperilaku sesuai karakter yang diaharapkan.


III.          Metode Penelitian

3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dipilihnya PTK dalam penelitian ini sebab penulis ingin meningkatkan kualitas pembelajaran PKn secara khusus dalam hal sikap dan perilaku dan hasil belajar siswa di SDN Bugul Lor. Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan mengikuti alur pokok: refleksi awal, perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, refleksi awal dan perancangan ulang.

3.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD Bugul Lor Kota Pasuruan, semester I tahun pelajaran 2008/2009 dengan jumlah siswa sebanyak 25 anak.

3.3 Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian ini dikumpulkan dengan teknik pengamatan, catatan lapangan, wawancara, dan studi dokumen.
1)      Teknik pengamatan dan catatan lapangan digunakan menilai peningkatan sikap dan perilaku siswa dalam proses pembelajaran dan kegiatan sehari-hari di sekolah.
2)      Teknik wawancara digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran.
3)      Studi dokumen digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.
Hasil-hasil dari siklus pertama dilakukan refleksi untuk dijadikan bahan penyempurnaan pada penerapan siklus kedua dan pelaksanaan selanjutnya di lapangan.

3.4 Analisis Data
Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif berdasar hasil observasi terhadap peningkatan sikap dan perilaku siswa, dengan langkah berikut.
1)      Melakukan reduksi, yaitu mengecek dan dan mencatat kembali data-data yang telah terkumpul.
2)      Melakukan interpretasi, yaitu menfsirkan yang diwujudkan dalam bentuk pernyataan.
3)      Melakukan inferensi, yaitu menyimpulkan apakah dalam kegiatan ini terjadi peningkatan sikap dan perilaku siswa atau tidak (berdasar hasil observasi).
4)      Tahap tindak lanjut, yaitu merumuskan langkah-langkah perbaikan untuk siklus berikutnya atau dalam pelaksanaan di lapangan setelah siklus berakhir berdasar inferensi yang telah ditetapkan.
5)      Pengambilan kesimpulan, diambil berdasarkan analisis hasil-hasil observasi yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Kemudian dituangkan dalam bentuk interpretasi dan pernyataan.
6)      Kegiatan analisis data mempergunakan pedoman di bawah ini.
1)      Meningkatnya sikap dan perilaku siswa dengan indicator berikut ini.
Pertemuan 1
1. Menjaga kerukunan
2. Suka bekerja sama
3. Mengerjakan tugas piket dengan baik
4.  Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
5. Mengikuti upacara bendera dengan tertib dan khidmat

Pertemuan 2
1. Tidak terlambat datang ke sekolah
2. Berpakaian seragam dengan rapi
3. Berbaris dengan tertib
4. Menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekolah
5. Menjaga ketertiban
Score:
1 = bila sikap dan perilaku siswa kurang baik (kurang sesuai dengan indicator)
2 =  bila sikap dan perilaku siswa cukup baik (cukup sesuai dengan indicator)
3 = bila sikap dan perilaku siswa sangat baik (sangat sesuai denngan indicator)

7)      Kriteria penilaian  Sikap dan Perilaku Siswa adalah sebagai berikut.
Nilai  0 s.d 60              :  kurang baik
Nilai 60 s.d 75              : cukup baik
Nilai 75 s.d 100           : sangat baik
Rumus untuk menentukan nilai Sikap dan Perilaku pada setiap indicator adalah jumlah score yang diperoleh siswa dibagi jumlah score ideal dikalikan 100.
Score ideal siswa pada masing-masing indikator: 3
Score ideal kelas  3 x 25 anak = 75
Nilai rata-rata kelas pada tiap indicator:
Jumlah score yang diperoleh siswa   x 100
                        75

8)      Peningkatan sikap dan perilaku ditandai dengan indicator peningkatan nilai sikap  dan perilaku menjadi lebih baik (meningkat) daripada nilai sebelum dilakukan proses Penilaian Diri.
9)      Meningkatnya hasil belajar siswa ditandai dengan indicator hasil belajar (nilai ulangan harian) menjadi lebih baik (meningkat) daripada hasil belajar sebelum penelitian.


 I.                  Pelaksanaan

4.1 Siklus I
4.1.1 Pelaksanaan Tindakan
Peneliti sebagai guru kelas melaksanakan rencana pembelajaran PKn sebagaimana tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Standar Kompetensi yang akan dicapai adalah mengamalkan makna Sumpah Pemuda; Kompetensi dasar: mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan diskusi kelompok dan pemberian tugas menceritakan pengalaman pribadi tentang pengamalan nilai Sumpah Pemuda yang pernah dilakukannya. Kegiatan penutup dilakukan dengan mengadakan evaluasi berbentuk Penilaian Diri yang dilakukan secara langsung oleh masing-masing siswa.
Penilaian Diri tentang Pengamalan Nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehar-hari. Guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang tata cara melakukan Penilaian Diri. Tak lupa guru mengingatkan siswa untuk bersikap jujur dalam melakukan penilaian diri.

Siswa diminta memberi tanda pada kolom nilai:
               Bila menurut penilaian dirinya telah bersikap kurang baik
                           Bila menurut penilaian dirinya telah bersikap cukup baik
                           Bila menurut penilaian dirinya telah bersikap sangat baik

Siswa diminta menjumlahkan tanda bintang yang telah dimilikinya dan membandingkan dengan jumlah tanda bintang yang dimiliki oleh temannya.                                     Guru meminta siswa menarik kesimpulan tentang sikap dan perilaku siswa dalam mengamalkan nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari.
Jumlah               0 – 5                         sikap kurang baik dan perlu ditingkatkan
Jumlah               6-10                          sikap cukup baik dan perlu ditingkatkan                     
Jumlah               11 – 15                      sikap sangat baik dan perlu dipertahankan

4.1.2  Pengamatan
Pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan analisis dokumen, pengamatan pada sikap dan perilaku siswa setelah melakukan penilaian diri, serta wawancara. Guru dibantu teman sejawat mengamati proses yang sedang berlangsung, mencatat data yang muncul kemudian mentranskripsikannya. Analisis domumen dilakukan dengan menilai hasil Penilaian Diri yang telah dibuat oleh siswa dan hasil pengamatan pada perilaku siswa.
Peningkatan sikap dan perilaku siswa diukur dengan membandingkan antara hasil pengamatan sebelum dilaksanakan penilaian diri dengan hasil pengamatan setelah melaksanakan proses penilaian diri.

          4.1.3 Refleksi
Analisis data dan refleksi dilakukan peneliti dalam kegiatan tersendiri dengan teman sejawat. Hasil refleksi dicatat dan menghasilkan rancangan tindakan pada siklus ke dua dan rancangan tindakan lanjutan. Peneliti melakukan analisis, sintesis, pemaknaan, penjelasan, dan penyimpulan data yang telah dikumpulkan. Hasil yang diperoleh berupa temuan di lapangan, permasalahan-permasalahan yang muncul, selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perancangan ulang siklus kedua.

4.2 Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi siklus I, peneliti melakukan perancangan ulang. Hasil perancangan ini diterapkan pada siklus II. Sebelum melakukan revisi, terlebih dahulu peneliti membuat catatan-catatan permasalahan yang muncul pada siklus I. Yang perlu mendapat perhatian dalam perancangan ulang adalah pada proses pembelajaran dan evaluasi.
1)                  Hal-hal yang mendapat pembaharuan adalah dalam pelaksanaan proses pembelajaran siswa diajak melaksanakan/menerapkan secara langsung  kegiatan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dalam hal ini siswa diajak menerapkan beberapa aturan yang berlaku di lingkungan sekitar. Kegiatan dilanjutkan dengan melakukan Penilaian Diri tentang pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan.
2)                  Merancang alat evaluasi pembelajaran berupa Lembar Penilaian Diri Berkelanjutan dan tes tertulis pada akhir pembelajaran. Hal-hal yang mendapat pembaharuan adalah dilaksanakannya Penilaian Diri oleh siswa secara berkelanjutan (setiap hari dalam kurun waktu 1 minggu). Alat penilaian ini disebut Buku Sikap.

Bahan Pelajaran yang dibahas pada siklus II adalah Standar Kompetensi: melaksanakan  norma yang berlaku di masyarakat; Kompetensi Dasar: melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar.


4.2.1 Pelaksanaan Tindakan
Peneliti sebagai guru kelas melaksanakan rencana pembelajaran siklus II yang merupakan penyempurnaan dari siklus I, sebagaimana tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Kegiatan Inti Guru mengajak siswa bermusyawarah untuk menentukan kegiatan yang akan dilakukan dan menyepakati peraturan yang akan dilakukan bersama. Siswa diberi kesempatan secara langsung menerapkan peraturan. Seusai kegiatan siswa melaksanakan Penilaian Diri tentang sikap dan perilaku dalam pelaksanaan dari peraturan yang telah dilakukan, mendiskusikan, serta mengambil kesimpulan dari pelaksanaan peraturan yang telah dilaksanakan.
Dalam kegiatan penutup, guru memberikan tugas ko kurikuler kepada siswa untuk melaksanakan Penilaian Diri terhadap ketaatannya dalam melaksanakan peraturan yang berlaku. Teknik pelaksanaannya sama dengan Penilaian Diri pada siklus I, yaitu dengan memberi tanda bintang (             ).
Dalam siklus II, siswa diberi kesempatan untuk melakukan Penilaian Diri pada sikap dan perilakunya secara berkelanjutan selama seminggu berturut-turut. Dengan demikian diharapkan siswa yang masih bersikap kurang baik pada penilaian hari pertama diharapkan dapat memperbaiki sikap dan perilakunya pada hari-hari selanjutnya. Tak lupa guru mengingatkan siswa untuk bersikap jujur dalam melakukan Penilaian Diri.
Guru memberikan pesan moral agar siswa senantiasa berupaya untuk melaksanakan peraturan yang berlaku demi ketertiban kehidupan di masyarakat.


4.2.2 Pengamatan
Pengamatan proses pembelajaran yang meliputi aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, wawancara secara mendalam, dan analisis dokumen serta  pengamatan pada sikap dan perilaku siswa saat mengikuti program Penilaian Diri Berkelanjutan sejak hari pertama sampai dengan hari ke tujuh. Guru dibantu teman sejawat mengamati proses yang sedang berlangsung, mencatat data yang muncul kemudian mentranskripsikannya. Analisis domumen dilakukan dengan menilai hasil penilaian diri anak pada Buku Sikap dan Lembar Pengamatan yang dibuat oleh guru.
Peningkatan sikap dan perilaku siswa diukur dengan membandingkan antara hasil pengamatan dari hari ke hari sejak hari pertama hingga hari ke tujuh pelaksanaan Penilaian Diri Berkelanjutan.


4.2.3 Refleksi
Hasil pengamatan siklus II dicatat, didiskusikan, dan dibandingkan dengan siklus I, selanjutnya digunakan untuk menghasilkan rekomendasi di lapangan. Peneliti melakukan analisis, sintesis, pemaknaan, penjelasan, dan penyimpulan data yang telah dikumpulkan.

 I.                   Hasil dan Pembahasan

5.1 Hasil Penelitian Siklus I
5.1.1 Sikap dan Perilaku Siswa
Pengenalan Buku Sikap ini sebagai bentuk penilaian diri dalam menilai sikap dan perilaku diawali dengan membuat kesepakatan dengan siswa tentang tata-cara menilai sikap dan perilaku diri sendiri, khususnya dalam pembelajaran PKn yang diajarkan oleh peneliti. Pembelajaran tentang penerapan nilai-nilai dilaksanakan dengan memberikan tugas kepada siswa untuk menceritakan pengalaman pribadi dalam melaksanakan nilai Sumpah Pemuda yang pernah dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah awal ini terbukti memberikan dampak positif kepada siswa terhadap pembelajaran PKn, terutama pada saat melaksanakan proses Penilaian Diri. Siswa merasa lebih senang karena diberi kepercayaan untuk menilai diri sendiri, lebih-lebih dengan bentuk penilaian yang menggunakan tanda bintang    (      ). Siswa juga mulai melakukan introspeksi terhadap sikap dan perilakunya selama ini.
Beberapa hal yang dicatat pada pertemuan pertama ini, antara lain:
1)  kegiatan menceritakan pengalaman pribadi dalam kegiatan pembelajaran penerapan nilai-nilai masih bersifat teoritis dan kurang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran menerapkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari;
2)  penilaian diri yang dilakukan kurang memberikan dampak pada perubahan sikap dan perilaku karena siswa hanya mengevaluasi hal yang telah terjadi (mengukur sikap dan tingkah laku yang telah dilakukan pada masa sebelumnya oleh anak).

Berikut ini data aktivitas siswa yang menunjukkan Sikap dan Perilaku pada siklus pertama. Data ini merupakan  nilai hasil pengamatan terhadap sikap dan perilaku sehari-hari  siswa di sekolah selama 1 minggu  setelah pelaksanaan Penilaian Diri.



Tabel 5.1
Nilai Rata-rata Sikap dan Perilaku Siswa Kelas III dalam Pembelajaran PKn  Siklus I

No
Indikator
Nilai rata-rata
1.
Menjaga kerukunan
62,6
2.
Suka bekerja sama
64,0
3.
Mengerjakan tugas piket dengan baik
61,3
4.
Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
53,3
5.
Mengikuti upacara bendera dengan tertib dan khidmat
57,3

Rata-rata
59,7

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pada siklus I, sikap dan perilaku siswa rata-rata belum memenuhi harapan dengan nilai 59,7 (kurang baik). 

5.1.2 Rekomendasi Siklus Pertama
Walaupun pada siklus pertama ini bentuk penilaian diri dapat memberikan motivasi kepada siswa, tetapi beberapa catatan penyempurnaan masih perlu dilakukan, antara lain sebagai berikut.
1)      Kompetensi dasar penerapan nilai-nilai dalam PKn sedapat mungkin dilaksanakan melalui praktek kegiatan nyata sehingga pencapaian tujuan perubahan sikap dan tingkah laku (karakter anak) dalam pembelajaran dapat tercapai.
2)      Penilaian diri perlu dilaksanakan secara berkelanjutan agar anak dapat memperbaiki sikap dan perilakunya menjadi lebih baik.

5.2 Hasil Penelitian Siklus II
Dengan melihat hasil rekomendasi pada siklus pertama, peneliti telah melakukan penyempurnaan pada siklus kedua dengan hasil-hasil sebagai berikut.

5.2.1 Sikap dan Perilaku Siswa
Pada saat pembukaan pelajaran, guru memberikan pengarahan tentang kegiatan belajar yang disempurnakan dari siklus pertama, meliputi:
1)      Guru menjelaskan praktek kegiatan penerapan nilai-nilai (materi: melaksanakan peraturan yang berlaku) yang akan dilaksanakan.
2)      Guru menjelaskan bahwa siswa akan diberi kesempatan untuk mengadakan Penilaian Diri secara Berkelanjutan setiap hari selama seminggu. Diharapkan anak-anak dapat memperbaiki sikap dan tingkah lakunya setiap hari sehingga tanda bintang yang dimilikinya dari hari ke hari semakin meningkat.

Anak-anak merasa antusias karena mereka diberi kesempatan melaksanakan praktek kegiatan nyata, lebih-lebih kegiatan dilaksanakan di luar kelas. Hal ini tampak pada saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Anak-anak tampak bersemangat melaksanakan kegiatan. Mereka juga berhati-hati dan berusaha untuk menaati peraturan yang berlaku karena ingin mendapatkan penilaian diri yang baik.
Pada akhir kegiatan, siswa merasa senang karena dapat memperoleh kesempatan mengadakan Penilaian Diri setiap hari. Dengan demikian mereka memperoleh kesempatan untuk menambah jumlah tanda bintang yang dimilikinya setiap hari. Untuk memotivasi siswa, guru mengumumkan anak yang memiliki tanda bintang paling banyak akan mendapat hadiah pada akhir tahun ajaran nanti. Dengan demikian anak  berlomba-lomba untuk mengumpulkan lebih banyak tanda bintang setiap hari. Hal ini berarti, mereka berusaha untuk bersikap dan bertingkah laku lebih baik setiap hari. Guru juga menginformasikan bahwa selain melakukan penilaian diri, guru juga memiliki Buku Sikap untuk menilai sikap dan perilaku anak.
Beberapa hal yang dicatat pada akhir kegiatan ini, antara lain:
1)      Praktek kegiatan nyata dapat lebih meningkatkan pemahaman dan kesadaran anak tentang bagaimana seharusnya bersikap dan bertingkah laku yang baik (sesuai peraturan yang berlaku).
3)    Penilaian diri berkelanjutan yang dilakukan selama satu minggu dapat memberikan motivasi dan menuntun siswa untuk bersikap lebih baik karena mereka dituntut untuk mengevaluasi sikap dan tingkah lakunya yang akan datang sehingga mereka termotivasi untuk berhati-hati dan bersikap lebih baik.

Berikut data yang menunjukkan Sikap dan Perilaku siswa pada siklus kedua. Data ini merupakan   hasil pengamatan terhadap sikap dan perilaku sehari-hari  siswa di sekolah selama 1 minggu (penilaian dilaksanakan setiap hari).

Tabel 5.2
Nilai Rata-rata Sikap dan Perilaku Siswa Kelas III dalam Pembelajaran PKn Siklus II

No
Indikator
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
1.
Tidak terlambat ke sekolah
85,3
93,3
96,0
100
100
100
2.
Berpakaian seragam dengan rapi
60,0
66,6
76,0
73,3
80,0
93,3
3.
Berbaris dengan tertib
57,3
66,6
69,3
77,3
93,3
96,0
4.
Menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekolah
56,0
65,3
73,3
76,0
76,0
82,6
5.
Menjaga ketertiban
62,6
60,0
68,0
70,6
77,3
77,3

Jumlah
321,2
351,8
382,6
397,2
426,6
449,2

Rata-rata
64,24
70,36
76,52
79,44
85,32
89,84

Dari data di atas dapat dilihat bahwa pada siklus kedua ini terjadi peningkatan nilai sikap dan perilaku siswa secara konsisten pada setiap indicator sejak hari pertama: 64,24; hari kedua: 70,36; hari ketiga: 76,52; hari ke empat: 79,44; hari ke lima: 85,32; hari ke enam 89,84.
Pada hari terakhir Penilaian Diri Berkelanjutan  nilai rata-rata 89,84, dengan demikian rata-rata sikap dan perilaku siswa termasuk dalam kriteria Sangat Baik.
Dari data siklus pertama , nilai rata-rata siswa 59,7 dengan nilai rata-rata pada hari terakhir di siklus kedua 89,84 menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan sikap dan perilaku siswa.
Data nilai rata-rata kelas yang dijaring dari hasil Ulangan Harian I (sebelum dilaksanakan Penilaian Diri Berkelanjutan) dan Ulangan Harian II (setelah dilaksanakan Penilaian Diri Berkelanjutan)  diperoleh data nilai berikut ini.

Ulangan Harian
Nilai Rata-rata Kelas
I
61,2
II
80,8

Peningkatan nilai ini menunjukkan bahwa perbaikan proses pembelajaran pada praktek langsung dalam penerapan nilai-nilai PKn serta  pengembangan bentuk Penilaian Diri Berkelanjutan melalaui Buku Sikap membawa dampak positif pada tingkat pemahaman anak pada konsep pembelajaran.
5.2.2 Rekomendasi Siklus kedua
Memperhatikan hasil yang dicapai dalam siklus kedua ini, peneliti memberikan rekomendasi bahwa Buku Sikap sebagai bentuk penilaian diri berkelanjutan, sangat baik untuk diterapkan dalam pembelajaran PKn  terutama dalam menilai sikap dan tingkah laku siswa.



VI. Penutup
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, diambil kesimpulan sebagai berikut.
1)            Buku Sikap sebagai bentuk penilaian dapat meningkatkan sikap dan perilaku (karakter) siswa kelas III SDN Bugul Lor ke arah yang lebih baik.
2)            Buku Sikap dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa kelas III SDN Bugul Lor  dalam pembelajaran penerapan nilai-nilai PKn.

Buku Sikap yang berisi Penilaian Diri Berkelanjutan terbukti mampu secara efektif membangkitkan kesadaran dan mendorong siswa  untuk mengubah karakter dan perilakunya ke arah yang lebih baik.

6.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, disarankan:
Rekan-rekan guru
1)      Mengembangkan Buku Sikap sebagai alternatif  bentuk penilaian dalam menilai aspek sikap dan tingkah laku (karakter) terutama dalam aspek penerapan nilai-nilai dalam pembelajaran PKn;
2)      Memanfaatkan Buku Sikap sebagai alat  untuk memberikan motivasi (menuntun) sikap (karakter) siswa ke arah yang lebih baik.

Pemerintah (Dinas Pendidikan)
1)   Membantu sosialisasi Buku Sikap sebagai salah satu upaya mewujudkan pendidikan karakter di sekolah.
2)   Memfasilitasi penerbitan dan penyebarannya pada lembaga pendidikan dasar untuk membantu memberi pedoman guru dalam mengembangkan penilaian diri pada anak didiknya.

Daftar Pustaka


Arikunta, Suharsimi, Prof. Dr. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
BSNP. 2006. Standar Isi Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Kewarganegaraan untuk SD/ MI.  Jakarta.
Doni Koesoema A.  2009. Pendidik Karakter. Jakarta. Grasindo.
Doni Koesoema A.  2007. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta. Grasindo.
Ign. Masidjo. 2010. Penialaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Penerbit kanisius.
Pam Schiller & Tamera Bryant. 2002.16 Moral Dasar Bagi Anak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Puskurbuk. 2011. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kemendiknas.
Ruminiati, 2001. Pengembangan Model Penilaian PKn SD. Malang: Jurnal Sekolah Dasar 10, Nomor 1, Mei 2001.
Shirley C. Raines & Rebecca Isbell. 2002. The Values Book For Children. Jakarta. PT Elex Media Komputindo.
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan  FIP – UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung. PT Imperial Bhakti Utama.
Wibawa, Basuki. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Ditjen Tenaga  Kependidikan Dirjen Dikdasmen Depdiknas.
Zahra. 2008. Aku Anak Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas III
Sumber Internet:
Inisiasi Unit 4. Penilaian Pembelajaran PKn SD. From: http://ebookbrowse.com/sponsor-pkn-4-pdf-d51656865, 5 Juli 2010.



Bio Data Penulis
Nama                       : Zahra, S.Pd
Jenis Kelamin         : perempuan
Alamat surat           : jl. Cendrawasih no. 26 Pasuruan, 67118
Telepon/HP            : 0343-780 39 29  / 081 793 055 26
Faks                         : 0343 – 411966
Email                       : zahrahaidars@yahoo.com 

No comments:

Post a Comment