Covid 19 yang mewabah berkepanjangan memaksa sekolah-sekolah meniadakan pembelajaran tatap muka seperti biasa. Pembelajaran terpaksa dilaksanakan secara daring dari rumah. Karena ini hal baru, guru-guru terpaksa memutar otak untuk memikirkan metode yang cocok diterapkan untuk peserta didik.
Seperti di lansir oleh Liputan 6.com, aktivitas belajar
di rumah dalam masa pandemi mengandalkan kekuatan teknologi dan telekomunikasi,
yaitu internet. Belajar dari rumah dilakukan lewat daring (dalam jaringan) atau online.
Berbagai
metode belajar berbasiskan teknologi dan telekomunikasi itu pun dilakukan.
Ragam sarana belajar menjadi kian dikenal publik dan anak-anak.
Beberapa
di antaranya Zoom, Google Form, Google Class Room, WhatsApp, Instagram,
televisi. Semua itu digunakan untuk bisa saling berkomunikasi antara guru
dan murid.
Dari
Zoom ke Microsoft Teams
Daya
tarik aplikasi Zoom adalah kemampuannya untuk menampung sebanyak 100 pengguna
secara bersamaan untuk panggilan video. Hal itu cocok untuk sekolah yang
membutuhkan skala besar.
Namun,
belakangan otoritas pendidikan di sana melarang untuk menggunakan Zoom untuk
keperluan belajar online, salah satunya terkait Zoombombing.
Zoombombing merupakan
serangan cyber berupa gangguan dari luar yang membajak video
konferensi dengan mengirim beragam gambar tak pantas atau ujaran kebencian
disertai ancaman. Hal tersebut membuat interaksi secara online menjadi
terhenti.
Dari
Zoom kemudian banyak sekolah di Amerika Serikat yang menggunakan Microsoft
Teams. Microsoft Teams adalah hub digital yang menyatukan percakapan, konten,
penugasan, dan aplikasi di satu tempat, memungkinkan guru menciptakan
lingkungan belajar yang dinamis, seperti dilansir dari laman Telkom University.
Catatan:
Sumber tulisan https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4278704/cerita-akhir-pekan-beragam-metode-belajar-di-rumah-yang-efektif-di-berbagai-negara
main poker dengan banyak penghasilan
ReplyDeleteayo segera hubungi kami
WA : +855969190856