Manusia tangguh ibarat karang di tengah lautan. Betapapun kerasnya hempasan ombak yang menghantamnya setiap saat ia tetap berdiri dengan teguh tidak tergoyahkan. Begitu juga manusia tangguh ia tabah menghadapi berbagai cobaan dalam hidup ini. Ia tidak mudah patah semangat oleh goncangan deraan penderitaan. Berbagai cobaan dihadapinya dengan tabah.
Nah, sekarang pertanyaannya bagaimana kalau kita berusaha untuk menjadi
manusia tangguh. KOMPAS.COM memberikan
7 tip untuk menjadi manusia super itu. Bagaimana caranya? Mari kita simak
:
1. Berusaha menjadi positif
Menjadi seseorang yang optimistis dan positif memang bukanlah sesuatu yang selalu menyenangkan, tetapi ini adalah ciri utama dari orang-orang yang tangguh. "Orang optimistis yang realistis sangat memerhatikan informasi negatif tentang masalah yang mereka hadapi," kata Charney. "Namun, tidak seperti orang pesimistis, orang-orang ini tidak tetap fokus pada hal negatif tapi mereka memotong kerugian mereka, dan beralih ke apa yang bisa mereka selesaikan," kata dia.
2. Belajar dari tantangan
Ilmu pengetahuan telah menemukan, ada gen untuk optimisme dan ketahanan, tetapi gen bukanlah takdir. Menurut Charney, beberapa orang memang memiliki kapasitas untuk menangani stres lebih baik daripada yang lain, tetapi pengalaman juga penting. "Meskipun kita mungkin tidak menghadapi tantangan yang tepat yang ada di depan kita sekarang, dengan memiliki tantangan lain dalam hidup di mana kita telah berhasil, maka kita dapat menggunakan pengalaman itu dalam menghadapi situasi traumatis saat ini," ujar dia. Sifat penting ini dapat diajarkan, baik kepada orang dewasa maupun anak-anak.
Kita juga tidak ingin anak-anak kita memiliki kehidupan yang bebas stres, di mana mereka tidak menghadapi tantangan. Dan, itu tidak berarti kita membuat mereka trauma," ungkap dia. "Tetapi, kita ingin mereka mengalami hal-hal di luar dari zona nyaman mereka, sedikit demi sedikit, dan menjadi sukses." "Mereka terus melakukan sesuatu yang lain di luar zona nyaman mereka dan mereka berhasil," sambung dia.
Dengan demikian, anak-anak bisa menjadi lebih tangguh dan mampu menangani masalah dalam hidup mereka sendiri seiring bertambahnya usia.
3. Memiliki panutan dalam ketangguhan
"Mengidentifikasi orang-orang yang dapat kita kagumi karena ketekunan dalam mengatasi tantangan, bahkan yang traumatis, adalah ciri utama lain dari orang-orang yang tangguh," kata Charney. Panutan tersebut bisa kita lihat dari anggota keluarga, teman, guru, pemimpin agama, pemimpin komunitas, dan banyak lagi.
Kita bahkan tidak perlu bertemu orang-orang ini untuk belajar dari keteladanan mereka. "Dalam penelitan saya, saya melibatkan orang yang lahir dengan masalah medis bawaan dan salah satu orang yang menjadi panutannya adalah Franklin Delano Roosevelt," kata dia. "Jelas, dia tidak pernah bertemu dengan panutannya itu, tetapi dia banyak membaca tentang bagaimana panutannya menangani polio dan menjadi presiden." "Semua itu sangat berarti baginya," tambah dia.
4. Temukan pusat moral
Memiliki pusat atau kompas moral penting bagi banyak orang paling tangguh yang dipelajari Charney selama bertahun-tahun. "Seperti yang dikatakan Mark Twain, kita tidak bisa salah dengan melakukan hal yang benar," ungkap dia. Pusat moral dapat berjalan seiring dengan agama atau rasa spiritualitas, tetapi juga tidak harus berjalan bersama. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. "Ada ateis yang memiliki kompas moral yang kuat tentang apa yang mereka butuhkan untuk melakukan hal yang benar," tutur dia.
5. Memiliki tujuan hidup
Selain pusat moral, penelitian telah menunjukkan bahwa memiliki hasrat atau tujuan hidup penting untuk mengembangkan ketahanan. Selain menjadi kunci ketahanan, memiliki tujuan hidup yang baik juga dapat menumbuhkan sikap untuk membantu orang lain atau altruisme.
Altruisme adalah sifat yang sangat penting pada orang yang tangguh," ujar Charney. "Dengan membantu orang lain itu bisa memberi kita tujuan hidup yang lebih kuat karena dapat meluas ke bagian hidup kita yang lain," tambah dia.
6. Mempraktikkan humor
"Humor bisa sangat membantu selama masa stres yang serius," kata Charney, merujuk pada penelitian yang dilakukannya dengan psikiater, Steven Southwick, mengenai tawanan perang Vietnam. Dia menyebutkan, para tawanan tersebut mengalami trauma berat selama enam sampai delapan tahun.
Bahkan, banyak dari mereka dikurung di sel isolasi, disiksa berat, dan sebagainya. "Dan berulang kali, mereka memberi tahu kami bahwa humor sangat membantu dalam kegelapan," ungkap dia. Daftarkan email "Itu adalah cara untuk terhubung dengan orang lain dan mendapatkan kesenangan bahkan di saat-saat terburuk," sambung Charney.
7. Menumbuhkan fleksibilitas
Seorang profesor psikologi klinis dan Direktur Loss, Trauma, and Emotion Lab di Columbia University, George Bonanno, mengatakan bahwa kita dapat membangun "otot" ketahanan dengan melatih fleksibilitas. Fleksibilitas sendiri adalah kemampuan menggunakan berbagai alat dan teknik untuk mengatasi tantangan. "Ada cara berpikir yang saya sebut pola pikir fleksibilitas, yang mengarah pada urutan fleksibilitas. Ini seperti mur dan baut," kata dia.
"Ini sebenarnya serangkaian tiga langkah mental yang kita lalui untuk benar-benar mengetahui apa yang harus dilakukan dalam tantangan atau setidaknya untuk saat ini," ungkap dia. Pertama, kata Bonanno, ajukan pertanyaan pada diri sendiri untuk memfokuskan pikiran kita seperti, "Apa yang terjadi pada saya? Apa yang harus saya lakukan di sini?" Selanjutnya, periksa alat-alat yang kita miliki dalam "kotak peralatan psikologis" yang sempat disebutkan oleh Charney. Dan terakhir, Bonanno berkata saatnya untuk memutuskan mana dari semua pilihan yang benar-benar dapat kita lakukan dan memantaunya apakah semua bekerja dengan baik. "Jika tidak berhasil, maka kita bisa memodifikasinya sedikit atau mencoba sesuatu yang lain. Itu fleksibilitas," imbuh dia.
No comments:
Post a Comment