Dalam sebuah hubungan, rasa cinta sering kali datang bersamaan
dengan rasa takut kehilangan. Dari sanalah overthinking sering bermula. Saat
pasangan telat bales chat, mendadak jadi dingin, atau tiba-tiba sibuk, otak
langsung berputar liar membayangkan hal-hal buruk: “Jangan-jangan dia udah
bosan?”, “Apa dia lagi deket sama yang lain?”, atau “Aku salah ngomong, ya?”
Overthinking seperti
ini bisa berbahaya. Niat awalnya mungkin hanya mencari kepastian, tapi kalau
dibiarkan, kamu bisa mulai bikin drama sendiri yang justru merusak hubungan
yang sehat. Yuk, kenali penyebabnya dan simak cara jitu biar kamu nggak jadi
korban pikiran sendiri!
Kenapa Kita Suka
Overthinking Saat Pacaran?
1.
Trauma Hubungan
Sebelumnya
Kalau kamu pernah diselingkuhi atau ditinggal tanpa alasan yang jelas, rasa
percaya bisa jadi sulit dibangun kembali. Setiap gerak-gerik pasangan terasa
mencurigakan meskipun sebenarnya biasa saja.
2.
Kurang Komunikasi
Hubungan tanpa komunikasi yang terbuka bikin ruang kosong di kepala kita. Dan
ruang kosong itu cepat diisi oleh asumsi-asumsi negatif yang belum tentu benar.
3.
Rasa Tidak Pede
Saat kamu merasa kurang layak buat pasanganmu, kamu jadi mudah takut
kehilangan. Setiap hal kecil bisa dianggap sebagai sinyal bahwa hubungan kalian
di ujung tanduk.
4.
Kebiasaan Menganalisis
Berlebihan
Beberapa orang punya kecenderungan untuk memikirkan segala kemungkinan, bahkan
yang paling tidak masuk akal. Sayangnya, ini bisa memicu drama yang dibuat-buat
sendiri.
Cara Biar Nggak Bikin
Drama dari Pikiran Sendiri
1. Tahan
Diri untuk Nggak Langsung Reaksi
Sebelum kamu baper
karena chat nggak dibales, atau panik karena pasangan tampak cuek, coba tarik
napas dulu. Jangan langsung menyimpulkan sesuatu tanpa bukti. Tahan jempolmu
dari ngetik paragraf panjang yang sebenarnya cuma curahan ketakutanmu.
2. Fokus
pada Fakta, Bukan Asumsi
Tanya ke diri sendiri,
“Apa aku punya bukti kuat buat merasa kayak gini?” Kalau cuma berdasarkan
perasaan atau asumsi, itu belum tentu valid. Fokuslah pada hal-hal nyata yang
kamu lihat dan dengar langsung, bukan hanya tebakan.
3. Bangun
Komunikasi yang Sehat
Daripada mendiamkan
pasangan sambil berharap dia peka, lebih baik sampaikan perasaanmu dengan jujur
dan tenang. Misalnya, “Aku kadang ngerasa cemas kalau kamu tiba-tiba berubah,
tapi aku tahu itu mungkin cuma perasaanku aja.” Cara ini jauh lebih sehat
daripada menyalahkan atau ngambek tanpa alasan jelas.
4. Jangan
Takut Mengisi Waktu Sendiri
Overthinking sering
datang saat kamu punya terlalu banyak waktu kosong. Maka penting untuk punya
kesibukan dan kegiatan yang kamu nikmati sendiri, tanpa harus selalu menunggu
perhatian dari pasangan.
5. Bangun
Kepercayaan Diri
Semakin kamu merasa cukup
dengan dirimu sendiri, semakin kecil kemungkinan kamu merasa cemas berlebihan
dalam hubungan. Cintai dirimu, rawat harga dirimu, dan yakini bahwa kamu layak
dicintai tanpa harus meragukan semuanya.
6. Kenali
Pola Overthinking-mu
Apakah kamu sering memutar
ulang percakapan? Apakah kamu terlalu banyak membaca pesan singkat dari
pasangan? Sadari pola itu, dan latih dirimu untuk mengalihkan perhatian saat
itu mulai muncul. Bisa dengan menulis jurnal, meditasi, atau ngobrol dengan
teman.
7. Cari
Bantuan Jika Perlu
Kalau overthinkingmu
sudah sampai tahap mengganggu kesehatan mental, jangan ragu untuk cari bantuan
profesional. Konselor atau psikolog bisa bantu kamu memahami akar kecemasanmu
dan memberi strategi untuk mengatasinya.
Overthinking dalam pacaran adalah hal yang manusiawi. Tapi jika
tidak dikelola, ia bisa menjadi racun yang merusak hubungan dan membuatmu
tersiksa oleh pikiran sendiri. Kuncinya adalah belajar membedakan antara
perasaan dan kenyataan, serta membangun komunikasi yang jujur dan terbuka.
Ingat, hubungan yang sehat bukan yang bebas masalah, tapi yang bisa saling
memahami dan tumbuh bersama—tanpa drama yang dibuat-buat oleh pikiran sendiri.
Catatan:
1. Naskah dibuat dengan bantuan CHAT GPT
2. Gambar dari pinterest dan diedit oleh CHAT GPT
No comments:
Post a Comment