Suryanto
dkk
ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan sekolah dalam memanfaatkan
Teknologi Informasi (TI) pada Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Melalui data/informasi peta kemampuan Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional di kota
Padang tentang TI, yang meliputi keterlaksanaan pemakaian TI
(komputer berikut infrastruktur jaringannya) dalam menunjang pengembangan
aplikasi TI pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di kota Padang, dan
kemampuan sekolah dalam memanfaatkan aplikasi TI untuk pengelolaan pendidikan
pada 6 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Penelitian dilakukan
pada bulan Agustus 2008 melalui kuisiner dan descriptive
research, Data
dan informasi dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner untuk Kepala Dinas Pendidikan
Kota Padang, Kepala Sekolah SD, SMP, SMA, dan SMK RSBI Kota Padang, Guru SD, SMP,
SMA, dan SMK RSBI Kota Padang,
dan Siswa
SD, SMP, SMA
dan SMK
(kelas akhir) RSBI Kota Padang. Penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa
1) sudah melaksanakan pemakaian Teknologi Informasi (komputer berikut
infrastruktur jaringannya) dalam menunjang kegiatan Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional, akan tetapi persentase pemanfaatan belum mencukupi. 2) Dapat
memanfaatkan Teknologi Informasi untuk pengelolaan pendidikan tetapi masih
ditemukan beberapa faktor yang menghambat pengembangan dan pemanfaatan Teknologi
Informasi.
Kata Kunci : Pemanfaatan TI, Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional
ABSTRACT
Suryanto Cs: The Analysis of School Readiness in Implementation Information
Technology in the Pilots Schools of International Standard (RSBI) in Padang
City at 2008.
This
research aims to analyze the readiness of schools in implementation of
Information Technology (IT) in the six Pilots Schools of International Standard
(RSBI). This research in Agustus 2008 to
know school in utilizing application of IT utilization (the PC and its network
infrastructures) in supporting the IT for development application and the IT
for education management. In gathering
the research data, the writer conducted questionnaires and interview with
several respondents form Padang Educational Dept, the sample come form Head of
Padang Educational Dept, Elementry School, Junior High School, Senior High
School and Vocational School. The findings
of this study are : 1) have made us of IT in supporting the school activities
but the percentage for that is still low, 2) There are still some factors that
inhibit the development and utilization of IT.
Key Note : Implementation IT, Pilot School of International Standard
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemerintah kota Padang sebagaimana halnya pemerintah
kota/kabupaten lainnya di Indonesia mendapat amanah dari Undang-undang nomor 20
tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional bahwa “Pemerintah dan atau
pemerintah daerah wajib menyediakan satu sekolah pada setiap tingkat pendidikan
untuk dikembangkan menjadi sekolah bertaraf internasional”, untuk itu saat ini
ada 6 sekolah yang oleh Dinas Pendidikan Kota Padang dijadikan rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI)
yang dalam proses pembelajarannya menggunakan bilingual (Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia) serta menggunakan
Teknologi Informasi (TI) yaitu SD Percobaan untuk tingkat SD, SMPN 1 dan SMPN 8
Padang untuk tingkat SMP, SMAN 1 dan SMAN 10 Padang untuk tingkat SMA dan SMKN
3 Padang untuk tingkat SMK. Sekolah-sekolah ini dalam 2 tahun ke depan akan dievaluasi
apakah sudah layak atau tidak menjadi sekolah bertaraf internasional (SBI).
Teknologi informasi (TI) menurut Subramanian (2005) merupakan media yang menyediakan kemudahan belajar, mempermudah akses
informasi baru, dan diharapkan mampu membangun aktivitas siswa sehingga dapat
meningkatkan hasil belajarnya.
Bertolak dari kondisi di atas perlu dilakukan analisis kesiapan
sekolah dalam memanfaatkan teknologi informasi (TI) pada Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional (RSBI) di Kota Padang, penelitian menjadi sangat penting
dilakukan untuk memberikan gambaran tentang pemanfaatan serta kendala yang
dihadapi dalam pembelajaran berbasis TI di sekolah-sekolah tersebut.
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan sekolah dalam memanfaatkan Teknologi
Informasi (TI) melalui data/informasi
kemampuan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di kota Padang tentang TI yang meliputi:
(1)
Keterlaksanaan
pemakaian TI (komputer berikut infrastruktur jaringannya) dalam menunjang pemanfaatan
TI pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di kota Padang.
(2)
Kemampuan
sekolah dalam memanfaatkan TI untuk pengelolaan pendidikan pada Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional di kota Padang.
(3)
Faktor-faktor
yang menghambat pemanfaatan TI pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di
kota Padang.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat,
baik secara teoritis maupun secara praktis bagi berbagai pihak seperti
diuraikan di bawah ini
(1)
Siswa,
untuk melihat gambaran sejauh mana pemanfaatan TI dalam pembelajaran di kelasnya
sehingga hasil belajar mereka bisa lebih meningkat.
(2)
Guru,
untuk lebih mendapatkan kemudahan dalam berkreasi dan berinovasi pada
pembelajarannya sebagai manfaat penggunaan TI sehingga bisa lebih efektif dan
efisien dalam peranannya sebagai fasilitator dan mediator.
(3)
Kepala
Sekolah, untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat pemanfaatan TI yang telah
digunakan dalam pembelajaran dan administrasi di sekolah sehingga dapat
ditingkatkan jika sudah baik dan jika belum dapat diperbaiki untuk kemajuan
sekolah ke depan.
(4)
Dinas
Pendidikan, untuk mendapatkan gambaran yang utuh tentang manfaat dan kendala,
dalam penggunaan TI pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di Kota Padang.
(5)
Departemen
Pendidikan Nasional, sebagai bahan masukan bagi Depdiknas dalam melaksanakan
tupoksinya untuk lebih banyak memberikan kebijakan, layanan dalam meningkatkan
mutu sekolah dan bersinergi dengan program Dinas Pendidikan.
C. Ruang
Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis kesiapan
sekolah-sekolah RSBI di Kota Padang memanfaatkan TI dalam managemen dan
akademik melalui kuisiner dan wawancara langsung tentang infrastruktur jaringan
serta pembelajaran berbasis TI kepada siswa, guru, kepala sekolah serta Kepala
Dinas Pendidikan Kota Padang.
Penelitian menggunakan metode
survei dan deskriptip dengan populasi seluruh sekolah RSBI Kota Padang, yaitu 1
SD, 2 SMP, 2 SMA dan 1 SMK.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Information Technology
Information Technology (IT) atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai teknologi informasi (TI) didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut. Teknologi informasi, secara umum
didefinisikan mentransfer area teknologi dari sistem informasi, hal ini termasuk hardware, database, jaringan,
dan sumber
daya lainnya, merupakan subsistem
dari sistem informasi. Definisi lain adalah cara untuk mendeskripsikan
sejumlah sistem informasi, pengguna, dan manajemen untuk kepentingan organisasi. (Turban,
Mclean, Wetherbe 2002). Teknologi
Informasi adalah seperangkat alat
yang membantu anda bekerja dengan
informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan
informasi (Haag dan Keen, 2000). Teknologi
Informasi tidak hanya
terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras, perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses
dan menyimpan informasi, melainkan
juga mencakup teknologi komunikasi
untuk mengirimkan informasi (Martin, 2000). Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalan komunikasi berkecepatan tinggi yang
membawa data, suara, dan video (Williams dan Sawyer, 2003).
TI merupakan perpaduan
teknologi berkenaan dengan Teknologi Informasi (TI) dan Teknologi Komunikasi
(TK), dan mekanisme pendayagunaan lainnya yang masing-masing sesuai
dengan kepentingan dan kemampuan
pengguna (baik untuk sekolah, guru, maupun pembina).
TI memberikan
akses langsung kepada penggunanya terhadap berbagai tipe informasi. Berbeda debgab media pendidikan tradisional, TI
mengintegrasikan berbagai media dan
karakter. Informasi yang semula hanya bersifat statis berganti dengan
informasi yang disertai suara dan objek-objek bergerak. TI mengombinasikan
teks, objek, dan suara, yang memungkinkan pengguna untuk menghadirkan objek tiga dimensi dan menghasilkan satu ide yang sama
dari tiga aspek ini. TI berbeda dari sumber-sumber
informasi lainnya, misalnya buku
yang berkaitan dengan struktur. Pengguna
TI dapat menemukan dan menjalankan informasi melalui berbagai cara. Struktur tergantung pada hubungan atau link
antara bagian-bagian informasi. Secara umum, terdapat
dua tipe sistem informasi yang digunakan dalam pendidikan,
yaitu sistem tidak terstruktur
seperti internet dan sistem terstruktur misalnya CD-ROMs (Hepp K. et al., 2004).
Internet merupakan sebuah contoh
dari sistem yang sangat terbuka
yang dicirikan dengan tidak adanya kendali
tertentu. Hal ini dapat diterapkan
dan didefinisikan
dalam sasaran pembelajaran.
B. Fungsi dan Manfaat Information Technology
Information Technology memberikan kemampuan kepada penggunanya
untuk mempertukarkan pesan dengan berbagai cara. Komunikasi antar pengguna tidak harus
terjadi pada waktu dan
tempat yang sama. Telekomunikasi
memiliki karakter cepat (swift)
dan tidak sinkron (asynchronous).
Perkembangan TI saat ini memungkinkan
komunikasi antar sekolah di seluruh penjuru dan menciptakan peluang-peluang untuk berbicara dengan tidak harus bertatap
muka. Lebih jauh, networking juga telah memungkinkan
manusia untuk saling bertukar data
pada waktu yang sama. Dengan memiliki
akses terhadap informasi
yang tidak tergantung pada waktu dan tempat,
TI memungkinkan untuk mengomunikasikan
informasi dengan setiap orang melalui
e-mail, forum diskusi, kotak chatting, halaman web dan video konferensi: aplikasi-aplikasi yang mampu memberikan
dimensi ekstra terhadap interaksi
tersebut (Hepp K. et
al., 2004). Namun
demikian, bentuk komunikasi ini juga memiliki berbagai kelemahan seperti hilangnya aspek-aspek komunikasi verbal dan nonverbal yang sesungguhnya mengandung
warna dan kualitas lain.
TI, khususnya internet bermanfaat untuk
Pengembangan Profesional guru, antara lain: meningkatkan pengetahuan, berbagi sumber
di antara rekan sejawat atau sedepartemen,
bekerjasama dengan guru-guru dari luar negeri, memberi kesempatan untuk menerbitkan/mengumumkan
secara langsung, mengatur komunikasi secara teratur, dan berpatisipasi dalam forum dengan rekan sejawat baik lokal,
regional, nasional maupun internasional.(Sharma,
2000). Manfaat lainnya adalah sebagai sumber bahan mengajar,
yaitu mengakses rencana belajar mengajar
dan metodologi baru, bahan baku dan bahan jadi cocok untuk
segala bidang pelajaran, dan mengumumkan dan berbagi sumber. Semua ini bermuara pada peningkatan mutu
pendidikan yang pada akhirnya peningkatan kualitas lulusan agar dapat bersaing
di tingkat internasional.
TI, khususnya internet bermanfaat untuk siswa
dalam hal-hal sebagai berikut: belajar
sendiri secara cepat, yaitu
meningkatkan pengetahuan, belajar berinteraktif, dan mengembangkan kemampuan
di bidang
penelitian. Selain itu TI juga dapat untuk memperkaya diri, yaitu meningkatkan komunikasi dengan siswa lain dan meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada di seluruh dunia.
Keuntungan yang sangat potensial dari internet, selain untuk para administrator dan kepentingan sekolah, adalah
untuk memudahkan pengoleksian lembaran data sekolah
yang dapat langsung terkirim ke tujuannya
baik ke perorangan maupun ke
masyarakat luas. Guru, terutama guru bahasa dan guru pelajaran
ilmu sosial, dapat mengambil (down-load) berita dan kejadian terkini
yang bisa digunakan sebagai bahan mengajar di kelas pada hari yang sama saat itu. Semua guru dapat menggunakan internet baik untuk keperluan pengembangan pribadi maupun peningkatan profesional,
bekerja sama dalam wilayah regional maupun
di seluruh dunia (http://pendidikan.tv/inter.html).
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan pengaruh terhadap
dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosita (2001),
dengan berkembangnya penggunaan teknologi informasi komunikasi telah melahirkan
lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke di mana dan
kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4) fasilitas fisik ke
fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu nyata. Komunikasi
sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi
seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan sebagainya. Interaksi antara
guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga
dapat dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan
layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat
memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan
menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah
berkembangnya apa yang disebut “cyber
teaching” atau pembelajaran maya, yaitu proses pembelajaran yang dilakukan
dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning
yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi
komunikasi dan informasi khususnya internet. Menurut Rosita (2001), e-learning merupakan satu penggunaan
teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang
belandaskan tiga kriteria yaitu: (1) e-learning
merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan,
mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi, (2) pengiriman sampai ke
pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang
standar, (3) memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran
di balik paradigma pembelajaran tradisional.
Saat ini perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi telah banyak mendukung
kemajuan bidang pendidikan. Sebagaimana yang dicatat oleh Syamsuardi
(2004), TI semakin dianggap sebagai
keterampilan penting dalam dunia kerja, pendidikan, dan kelangsungan hidup sehari-hari di dunia modern.
Yang lebih penting lagi, pengasosiasian ini seringkali diartikan dengan pentingnya penguasaan keterampilan
TI bagi generasi muda sebagai bagian dari pendidikan mereka dan persiapan menuju dunia modern.
Ada lima potensi
utama pengadopsian TI dalam bidang pendidikan, yaitu: memperluas akses, mempromosikan
efisiensi, meningkatkan kualitas pembelajaran, meningkatkan kualitas pengajaran
dan memperbaiki sistem manajemen.
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah survei dan descriptive research, karena
peneliti ingin mengetahui atau
mendeskripsikan bagaimana peta kemampuan sekolah dalam pemanfaatan TI yang meliputi: ketersediaan
sarana dan prasarana TI, aplikasi
TI untuk managemen, kemampuan
guru dan siswa dalam pemanfaatan TI untuk akademik,
dan faktor-faktor yang menghambat ketersediaan dan pemanfaatan TI di sekolah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2008
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional (RSBI) yang berada di kota Padang, yang terkait dengan ketersediaan dan pemanfaatan TI. Teknik sampling menggunakan Total Sampling dan
ditentukan 6 sekolah, terdiri atas
1 SD yaitu SDN Percobaan, 2
SMP yaitu SMPN 1 dan SMPN 8 Padang, 2 SMA
yaitu SMAN 1 dan SMAN 10 Padang, dan
1 SMK yaitu SMKN 3 Padang. Responden penelitian
ini adalah:
(1)
Kepala
Dinas yaitu Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, sebagai pengambil kebijakan
pendidikan di Kota Padang
(2)
Kepala
Sekolah yaitu Kepala Sekolah SDN Percobaan, SMPN 1 dan SMPN 8 Padang, SMAN 1
dan SMAN 10 Padang serta SMKN 3 Padang.
Untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan TI di masing-masing sekolah
tersebut
(3)
Guru
yang mengajar di kelas internasional RSBI, yaitu guru mata pelajaran matematika
dan IPA untuk tingkat SD, mata pelajaran matematika, Bahasa Inggris, IPA
(Fisika dan Biologi), IPS (Geografi, Sejarah, Ekonomi) untuk tingkat pendidikan
SMP dan mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia, Biologi,
Ekonomi, Geografi dan Sejarah untuk tingkat SMA serta guru mata pelajaran
Matematika, Ekonomi, Bahasa Inggris untuk SMK, untuk mengetahui pemanfaatan TI
dalam bidang akademik di kelas
(4)
Siswa,
yaitu seluruh siswa kelas internasional (kelas 6 untuk SD, kelas 9 untuk SMP dan
kelas 12 untuk SMA dan SMK). Populasi
siswa ini dipilih karena siswa inilah yang telah mengalami pemanfaatan TI yang
sekolahnya.
Data dan sumber data (responden) dalam
studi ini sebagai berikut Di tingkat kabupaten/kota: Kepala Dinas Pendidikan
Kota Padang, data yang diperlukan antara lain
ketersediaan TI (komputer berikut infrastruktur jaringannya) di tingkat dinas. Pada
tingkat sekolah: kepala sekolah, data yang diperlukan antara lain
Ketersediaan TI (komputer berikut
infrastruktutr jaringannya) dalam menunjang pengembangan TI di sekolah, kemampuan
sekolah dalam memanfaatkan TI untuk managemen di sekolah,
kemampuan guru dalam memanfaatkan TI untuk akademik di sekolah, dan
faktor-faktor yang menghambat
pengembangan TI di Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional. Di tingkat sekolah: guru yang berkaitan dengan pelajaran
sesuai UAN (matematika, bahasa Inggris atau bahasa Indonesia, IPA dan IPS) untuk SMP, SMA,
dan SMK, serta guru kelas 6 untuk SD. Data yang diperlukan antara lain kemampuan
guru dalam memanfaatkan TI untuk akademik di sekolah dan faktor-faktor yang menghambat
pemanfaatan TI di sekolah.
Tingkat sekolah: siswa, untuk setiap jenjang sekolah diwakili oleh siswa kelas awal dan
kelas akhir. Data yang diperlukan antara lain
kemampuan siswa dalam memanfaatkan
TI untuk kegiatan akademik di sekolah dan faktor-faktor yang menghambat penggunaan TI.
Data dan informasi
pada penelitian ini dikumpulkan
dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner untuk
Kepala Dinas Pendidikan Kota
Padang, Kepala Sekolah SD, SMP, SMA, dan SMK RSBI Kota Padang, Guru SD, SMP,
SMA, dan SMK RSBI Kota Padang,
dan Siswa
SD, SMP, SMA
dan SMK
(kelas akhir) RSBI Kota Padang.
Kisi-kisi yang digunakan untuk
membuat kuesioner terhadap responden yang akan digunakan setidaknya mengindikasikan
hal-hal sebagai berikut: 1) tersedianya fasilitas yang dibutuhkan dalam
pemanfaatan IT sesuai kebutuhan, 2) optimalisasi/pengembangan pemanfaatan TI dengan
tersedianya fasilitas pendukung, dan 3) adanya program dalam optimalisasi
pemanfaatan TI.
Data dan informasi
yang terkumpul dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan
Statistika Deskriptif, yaitu membuat deskripsi tentang ketersediaan TI (komputer
berikut infrastruktur jaringannya) dalam menunjang pemanfaatan TI di sekolah, kemampuan sekolah dalam memanfaatkan
TI untuk managemen di sekolah, kemampuan
guru dalam memanfaatkan TI untuk akademik
di sekolah dan faktor-faktor yang menghambat pemanfaatan TI di sekolah.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian yang berkaitan
dengan ketersediaan perangkat di peroleh dari kuesioner yang diberikan kepada
para kepala sekolah pada sekolah RSBI sebagai respondennya. Ketersediaan perangkat TI terutama terhadap
komponen software dan komponen hardware yang menunjang penggunaan TI. Komponen yang sangat penting terhadap
ketersediaannya antara lain adalah seperti ketersediaan sumber arus listrik
dalam mengoperasikan perangkat TI, daya listrik yang digunakan, ketersediaan
fasilitas internet, atau ketersediaan jaringan hot spot, demikian juga dengan
Spesifikasi Prosesor Personal Computer atau memori hard disc PC, dan data lain
yang menunjukan ketersediaan perangkat yang akan mendukung fasilitas sekolah
sebagai sekolah RSBI.
A.
Kepala Sekolah
Hasil data
yang ditunjukan oleh responden yang dalam hal ini adalah kepala-kepala sekolah
dari sekolah RSBI, yaitu Kepala SDN Percobaan, Kepala SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 8
Padang, Kepala SMA Negeri 1 dan SMA Negeri
10 Padang, serta Kepala SMK Negeri 3 Padang adalah sebagai berikut:
Ketersediaan sumber
arus listrik dalam mengoperasikan perangkat TI setiap sekolah menggunakan PLN,
dan hanya ada 3 sekolah yang menggunakan
PLN dan genset, artinya apabila listrik mati maka penggunaan TI terhenti sampai
listrik PLN hidup kembali. Adapun daya listrik yang digunakan oleh setiap
sekolah RSBI seluruhnya sudah lebih dari 1300 watt.
Kepemilikan
Telepon Sekolah
pada sekolah RSBI Kota Padang sebanyak seluruh sekolah memiliki
saluran telepon. 4 sekolah
mempunyai
telepon dengan jumlah saluran hanya
satu dan 2 sekolah mempunyai 2 saluran , dan tidak ada sekolah yang
memiliki
saluran telepon 3 atau lebih. Hal ini menunjukkan bahwa hanya sebagian
kecil sekolah RSBI yang siap untuk menggunakan pembelajaran berbasis TI yang
on-line.
Berkaitan dengan
ketersediaan PC ternyata seluruh RSBI mempunyai PC (Personal Computer) dengan
rincian seperti pada tabel 1 berikut ini yaitu:
Tabel 1.
Ketersediaan PC, spesifikasi prosessor dan memory Hard disk pada RSBI
No
|
Nama Sekolah
|
Jumlah
Personal Computer (PC)/unit
|
Spesifikasi Prossesor
|
Memori Hard disk
|
1.
|
SDN Percobaan
|
22
|
Pentium IV
|
40 – 80 GB
|
2.
|
SMPN 1 Padang
|
25
|
Pentium IV
|
40 – 80 GB
|
3.
|
SMPN 8 Padang
|
34
|
Pentium IV
|
40 – 80 GB
|
4.
|
SMAN 1 Padang
|
45
|
Pentium IV,
Intel core II
|
40 – 80 GB
Diatas 80 GB
|
5.
|
SMAN 10 Padang
|
43
|
Pentium IV,
Inter core II
|
40 – 80 GB
Diatas 80 GB
|
6.
|
SMKN 3 Padang
|
62
|
Pentium IV,
Intel core II
|
40 – 80 GB
Diatas 80 GB
|
Ketersediaan PC pada sekolah RSBI dengan perincian 2 sekolah (20-30 unit),
1 sekolah (30 - 40 unit) dan 3 sekolah (lebih dari 40 unit) menunjukkan masih
minimnya jumlah PC yang mestinya tersedia di sekolah RSBI, sehingga pengunaan
TI dapat lebih optimal dan dapat lebih merata dirasakan oleh siswa. Adapun spesifikasi prossesor PC yang dimiliki RSBI 3 sekolah Pentium IV dan 3 sekolah lagi
Pentium IV dan Intel Core II dengan memori hard disk 40 - 80
Giga byte dan diatas 80 Gigabyte, dengan
spesifikasi prossesor dan memory hard disk seperti tabel diatas maka seluruh
sekolah RSBI telah memungkinkan menggunakan TI dalam aplikasi managemen/administrasi dan akademik.
Ketersediaan notebook/Laptop, LCD, Printer dan Scanner seluruh sekolah RSBI
Kota Padang dapat dilihat pada tabel 2 berikut :
Tabel 2.
Ketersediaan Laptop, LCD, Printer dan Scanner pada sekolah RSBI
No
|
Nama Sekolah
|
Notebook/
Laptop
(jumlah/kondisi)
|
LCD/Proyektor
(jumlah/kondisi)
|
Printer
(jumlah/
kondisi)
|
Scanner
(jumlah/ kondisi)
|
1.
|
SDN Percobaan
|
2 (baik)
|
2 (baik)
|
4 (baik)
|
-
|
2.
|
SMPN 1 Padang
|
4 (baik)
|
3 (baik)
|
4 (baik)
|
1 (baik)
|
3.
|
SMPN 8 Padang
|
4 (baik)
|
5 (baik)
|
5 (baik)
|
1 (baik)
|
4.
|
SMAN 1 Padang
|
11(10 baik, 1 rusak)
|
5 (baik)
|
6 (baik)
|
2 (1 baik, 1 rusak)
|
5.
|
SMAN 10 Padang
|
13 (baik)
|
6 (baik)
|
6 (baik)
|
1 (baik)
|
6.
|
SMKN 3 Padang
|
7 (baik)
|
7 (baik)
|
6 (baik)
|
1 (baik)
|
Ketersediaan Notebook/Laptop seluruh sekolah RSBI Kota Padang dari tabel
diatas menunjukkan 1 sekolah memiliki 2
buah, 2 sekolah memiliki 4 buah, dan
1sekolah 7 buah, dan 2 sekolah memiliki lebih dari 10 buah laptop. Sedangkan
kepemilikan LCD (proyektor) seluruh sekolah RSBI memiliki, dengan perincian 4
sekolah memiliki kurang dari 5 dan hanya 2 sekolah yang memiliki LCD lebih dari
5 buah, hal menunjukkan sebagian besar sekolah belum menyediakan sarana yang
idial untuk pemanfaatan TI untuk
akademik di kelas. Untuk kepemilikan
printer seluruh sekolah RSBI memiliki dengan perincian antara 4 sampai 6 buah
yang digunakan bersama untuk kegiatan managemen dan akademik. Kepemilikan scanner ada 1 sekolah yang tidak
memiliki dan 5 sekolah sudah memiliki, dengan memiliki scanner suatu sekolah
bisa mempercepat pemeriksaan hasil evaluasi belajar lebih cepat dan menganalis
hasil belajar dengan menggunakan program yang ada sehingga hasil analisis
evaluasi dapat cepat ditampilkan dan ditindaklanjuti oleh guru-guru yang
bersangkutan.
Fasilitas teknologi informasi yang dimiliki oleh sekolah RSBI kota Padang dapat
dilihat pada tabel 3 berikut ini:
Tabel 3. Fasilitas
TI yang dimiliki sekolah
No
|
Nama Sekolah
|
Ruang Multimedia
|
Fasilitas Internet
(WIFI)
|
LAN
|
Homepage
|
1.
|
SDN Percobaan
|
Tidak ada
|
ada
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
2.
|
SMPN 1 Padang
|
Tidak ada
|
ada
|
Tidak ada
|
ada
|
3.
|
SMPN 8 Padang
|
ada
|
ada
|
Tidak ada
|
ada
|
4.
|
SMAN 1 Padang
|
ada
|
ada
|
ada
|
ada
|
5.
|
SMAN 10 Padang
|
ada
|
ada
|
Tidak ada
|
ada
|
6.
|
SMKN 3 Padang
|
ada
|
ada
|
Tidak ada
|
ada
|
Fasilitas teknologi informasi yang dimiliki oleh sekolah RSBI kota Padang
menunjukan bahwa Seluruh sekolah RSBI kota Padang memiliki laboratorium
komputer, tetapi hanya 4 sekolah yang
memiliki ruang multimedia dan sisanya 2 sekolah tidak memiliki, melihat kondisi
ini berarti hanya 4 sekolah saja yang siap dalam pembelajaran berbasis
multimedia. Seluruh sekolah memiliki
fasilitas internet, hanya 1 sekolah yang sudah memiliki fasilitas LAN (local
area network), 5 sekolah sudah memiliki
homepage. Adapun sistem operasi yang
digunakan pada sekolah RSBI kota Padang dari hasil wawancara seluruh sekolah
menggunakan sistem operasi Windows (2000, XP dan Vista) dan ada 1 sekolah dari
sekolah tersebut selain menggunakan sistem operasi windows juga menggunakan sistem
operasi Linux. Program aplikasi yang
paling sering dipakai seluruh sekolah MS
Office dan ada 3 sekolah (SMAN 1, SMAN 10 dan SMKN 3) selain menggunakan MS
Office juga menggunakan program aplikasi multimedia. Dari tabel 3 diatas hanya 1 sekolah (SMAN 1
Padang) yang siap dalam memanfaatkan TI dalam administrasi dan akademik
Perawatan rutin yang dilakukan terhadap komputer di sekolah RSBI Kota
Padang umumnya 2 kali sampai 3 kali setahun dan perawatan komputer tersebut dilakukan oleh
guru disekolah atau teknisi dari luar. Perawatan
yang dilakukan, umumnya terhadap kerusakan-kerusakan
alat/hardwere maupun softwere yang terkontaminasi virus atau program-program
yang mengganggu.
Pemanfaatan TI bagi sekolah berdasarkan data kuisiner pada sekolah RSBI
Kota Padang secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut yaitu 5 dari 6 sekolah untuk pendataan siswa, PSB (penerimaan siswa
baru) seluruh sekolah (6), seleksi siswa hanya 2 dari 6 sekolah, mutasi siswa 4
dari 6 sekolah, absensi siswa 2 dari 6 sekolah, pengembangan karir guru
(pangkat, golongan, jabatan) 5 dari 6 sekolah, gaji dan kesejahteraan 4 dari 6
sekolah, pengelolaan dana sekolah 2 dari 6 sekolah, pelaporan dan pertanggungjawaban
kegiatan , pelaporan kedinasan 4 dari 6 sekolah, administrasi ATK 3 dari 6
sekolah, administrasi fasilitas dan perawatan sekolah 5 dari 6 sekolah,
hubungan kerja antar guru dalam sekolah 1 dari 6 sekolah, hubungan kerja antar
sekolah 3 dari 6 sekolah, hubungan dengan alumni 2 dari 6 sekolah, hubungan
dengan orang tua/wali 1 dari 6 sekolah, dan hubungan dengan masyarakat 1 dari 6
sekolah dari data diatas tergambar bahwa belum RSBI kota Padang memanfaatkan secara optimal
TI untuk administrasi sekolah.
Untuk lebih jelasnya persentase pemanfaatan TI pada 6 sekolah RSBI berdasarkan data kuisiner dapat
dipaparkan melalui tampilan tabel 4 berikut :
Tabel 4. Persentase Pemanfaatan TI pada 6 sekolah RSBI
Kota Padang
B.
Guru
Pemamfaatan TI oleh
guru berdasarkan data hasil kuisiner menunjukan pada umumnya guru membuat
perangkat pembelajaran dan kegiatan proses pembelajaran sudah menggunakan TI,
hal ini dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini
Tabel 5.
Pemanfaatan TI oleh guru RSBI Kota Padang
Pemanfaatan TI oleh guru berdasarkan data
kusioner yang diisi oleh responden guru RSBI Kota Padang, menunjukan
bahwa guru memanfaatkan TI dalam membuat perangkat pembelajaran 81%, membuat
bahan/modul belajar siswa 63%, dalam proses pembelajaran 81%, dan dalam
pelaporan hasil pembelajaran 59%.
Kendala terbesar dalam penggunaan TI oleh guru diakibatkan oleh belum
adanya kewajiban penggunaan TI dalam melaporkan hasil pengajaran/belajar, lebih
jelas perbedaannya dapat dilihat dalam tabel 6 berikut ini.
Tabel 6. Hambatan
penggunaan TI oleh guru
Adapun kendala/hambatan yang dialami guru RSBI Kota Padang dalam penggunaan
TI yang terbesar adalah fasilitas terbatas (63%), belum ada pelatihan (7%), SDM
guru belum menguasai komputer (30%), merasa belum ada kewajiban penggunaan TI
dalam proses pembelajaran 48%, merasa belum ada kewajiban menggunakan TI dalam
melaporkan hasil pembelajaran 56%, dan merasa mata pelajaran yang diampunya
tidak memerlukan TI 41 %.
Dari hasil kuesioner guru RSBI Kota Padang didapatkan data, 96 % dapat
mengoperasikan komputer, dan 4 % tidak dapat, 70 % menguasai program aplikasi
seperti MS Office dan 30% tidak dapat. Sebanyak 67% guru RSBI Kota Padang sudah
memiliki e-mail dan sisanya 33 % tidak, dari data tersebut didapatkan bahwa
masih ada guru RSBI kota Padang yang tidak dapat mengoperasikan komputer, hal
ini sangat mengkhawatirkan karena seluruh siswa RSBI dituntut untuk bisa dan
menguasai komputer.
Demikian juga terhadap kepemilikan email, ternyata dari hasil wawancara lebih jauh menunjukkan angka lebih
rendah dalam optimalisasi pemanfaatannya. Sebagai contoh beberapa guru yang
diwawancarai pada awalnya mempunyai email yang dibuat saat pelatihan
pemanfaatan TI, akan tetapi email tersebut tidak digunakan atau dimanfaatkan
lagi sehingga ada yang tidak tahu lagi bagaimana cara menggunakannya, tidak
tahu lagi password-nya atau tidak dapat lagi dibuka emailnya karena sudah
begitu lama tidak digunakan.
C.
Siswa
Data hasil kuisioner
siswa menunjukan bahwa, didapatkan umumnya siswa RSBI Kota Padang 97,4% dapat
mengoperasikan komputer, sisanya 2,6 % tidak, 91,3 % menguasai program aplikasi
sisanya 8,7 % tidak, 86,7 % memiliki alamat e-mail dan 13,3 % tidak memiliki.
Dari pemanfaatan yang dilakukan siswa memang sangat beragam. Tetapi data di
atas menunjukan kemampuan siswa dalam memanfaatkan dan menggunakannya lebih
besar dibandingkan terhadap guru-guru mereka.
Pada tabel 7 berikut menggambarkan pemanfaatan TI bagi siswa, dengan
responden sebanyak 186 siswa disekolah RSBI Kota Padang
Tabel 7. Pemanfaatan TI bagi siswa di sekolah RSBI
No
|
Pemanfaatan TI Bagi Siswa
|
Persentase
|
1.
|
Hubungan antar siswa
|
11,3 %
|
2.
|
Hubungan dengan Orang Tua/Wali
|
5,6 %
|
3.
|
Hubungan kerja sama antar siswa lain sekolah
|
12 %
|
4.
|
Pengembangan Kompetensi siswa (ektra kurikuler)
|
69,2 %
|
5.
|
Pengelolaan organisasi dan dana OSIS
|
10,8 %
|
6.
|
Pelaporan dan pertanggung jawaban kegiatan siswa
|
12,3 %
|
7.
|
Absensi siswa
|
20,5 %
|
8.
|
Pembuatan Tugas di sekolah
|
37,5 %
|
Pemanfaatan TI bagi siswa disekolah adalah untuk absensi siswa 20,5 %,
pengembangan kompetensi siswa (ekstra kurikuler, penelitian dan perlombaan)
69,2 %, pengelolaan organisasi dan dana OSIS 10,8 %, pelaporan dan
pertanggungjawaban kegiatan siswa 12,3 %, administrasi fasilitas 14,4 %,
hubungan kerjasama antar siswa dalam sekolah 11,3 %, hubungan kerja antar siswa
antar sekolah 11,3 %, hubungan dengan alumni 7,2 %, hubungan dengan orang
tua/wali 5,6 %, pembuatan tugas disekolah 37,9 %.
Adapun kendala dan hambatan yang dirasakan oleh siswa dalam pemanfaatan TI
baik dalam bidang akademis maupun non akademis /ekstrakurikuler seperti OSIS, PMR, Pramuka, Rohis dan
lainnya, berdasarkan data dapat digambarkan pada tabel 8 berikut :
Tabel 8. Hambatan
penggunaan TI oleh siswa di sekolah RSBI
No
|
Hambatan Pemanfaatan TI Bagi Siswa
|
Persentase
|
1.
|
Fasilitas terbatas
|
64,1 %
|
2.
|
Belum dapat menguasai komputer
|
12,8 %
|
3.
|
Belum ada kewajiban melaporkan tugas sekolah dengan TI
|
11,3 %
|
4.
|
Belum ada pelatihan komputer
|
8,2 %
|
5.
|
Frekwensi pemakaian komputer terbatas
|
2,6 %
|
Hambatan penggunaan TI oleh siswa adalah fasilitas terbatas 64,1 %, belum
ada pelatihan 8,2 %, belum menguasai komputer 12,8 %, merasa belum ada
kewajiban penggunaan TI dalam proses pembelajaran 11,3 %, merasa belum ada
kewajiban menggunakan TI dalam melaporkan tugas-tugas belajar 5,6 % dan
frekwensi pemakaiaan komputer terbatas 2,6 %.
D.
Dinas Pendidikan
Hasil kuisiner Dinas Pendidikan Kota Padang dalam mendukung sekolah RSBI
kota Padang tampak pada data berikut: Dinas pendidikan kota padang tidak pernah
memberikan anggaran rutin untuk sekolah RSBI, tidak pernah memberikan pelatihan
berkala pada Kepala Sekolah RSBI, memberikan pelatihan TI secara berkala untuk
guru RSBI 1 kali setahun, melakukan kerja sama pengembangan sekolah RSBI kota
Padang dengan lembaga swasta (komputer dan Bahasa Inggris), mengadakan program
pemagangan guru ke luar negeri sebanyak 5 – 10 orang, menfasilitasi sister
school antara sekolah RSBI Kota Padang dengan SBI di dalam dan luar negeri.
Dari gambaran tersebut diatas nampak bahwa dukungan Pemerintah Kota
Padang (dalam hal ini Dinas Pendidikan) untuk pengembangan sekolah RSBI Kota Padang masih sangat kurang.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
(1)
Seluruh
RSBI Kota Padang sudah memanfaatkan Teknologi Informasi (komputer berikut
infrastruktur jaringannya) dalam menunjang kegiatan RSBI baik dalam bidang
managemen dan akademik, akan tetapi persentase pemanfaatannya masih rendah.
(2)
Berdasarkan
fasilitas yang dimiliki oleh sekolah RSBI Kota Padang dapat memanfaatkan Teknologi
Informasi pada tingkat minimal untuk pengelolaan pendidikan pada RSBI di kota
Padang.
(3)
Masih
ditemukan beberapa faktor yang menghambat dalam pemanfaatan Teknologi Informas
pada RSBI kota Padang, seperti kemampuan guru dalam penguasaan TI yang rendah,
fasilitas yang terbatas, belum adanya kewajiban dari pihak sekolah dalam
penggunaan TI baik dalam bidang managemen dan akademik
B. Saran
(1)
Kepada
Pemerintah (Depdiknas, Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Barat dan Dinas
Pendidikan Kota Padang) untuk meningkatkan bantuan kepada sekolah-sekolah RSBI
Kota Padang dalam bentuk sarana dan prasarana TI agar memenuhi standar bagi
sekolah berstandar internasional (SBI)
(2)
Kepada
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Propinsi Sumatera Barat agar
meningkatkan kompetensi guru-guru RSBI Kota Padang melalui diklat secara
berkala dalam pemanfaatan Teknologi Informasi untuk pembelajaran
(3)
Kepada
Sekolah dan komite sekolah RSBI Kota Padang agar membantu dalam meningkatkan
sarana dan prasarana dalam pemanfaatan Teknologi Informasi untuk pembelajaran
(4)
Kepada
para pembaca dan pemerhati masalah pendidikan untuk melanjutkan penelitian ini
agar lebih bermanfaat bagi terlaksananya program sekolah bertaraf internasional
DAFTAR
PUSTAKA
Haag
and Keen, 2000. Information Technology:
Tomorrow's Advantage Today, Mcgraw-Hill College .
Hepp K., Hinostroza, E., Laval, E., & Rehbein,
L. 2004. Technology in
Schools: Education, TI and the Knowledge Society. Diakses dari situs: http://www1.worldbank.org/education/pdf/TI_report_oct04a.pdf,
pada Tanggal 24 Februari 2006..
Martin, 2000.
Managing Information Technology: What
Managers Need to Know, Prentice-Hall, Inc.
Rosita, Sirait,
(2001), Model Pembelajaran Dengan
Teknologi Informasi, Bandung, Ganesa
Sharma, S.2000. Applied Multivariate Techniques. John Wiley
& Sons, Inc.
Subramanian, S. 2005. TI learning: Is it more valuable for the young? International Journal of Education
and Development using Information and Communication
Technology, 2 (1): 11-21.
Syamsuardi, (2004). Teknologi Informasi Komunikasi,
Jakarta: Penerbit Erlangga
Turban,
E., McLean, E., and Wetherbe, J.
2002. Information Technology for Management. Third Edition. USA : John Wiley & Sons.
William
and Sawyer, 2003. Using
Information Technology: A
Practical Introduction to Computers & Communications. Mcgraw-Hill
(Tx).
BIODATA
PENELITI
A.
DATA DIRI
1. Nama
Lengkap
|
Suryanto,
S.Pd, M.Pd
|
2. NIP.
|
196910051991011003
|
3. Jabatan
Fungsional
|
Guru Pembina
|
4.
Pangkat/Golongan
|
Pembina, IV/a
|
5. Tanggal
Lahir
|
05 Oktober 1969
|
6. Tempat
Lahir
|
Jakarta
|
7. Jenis
Kelamin
|
Pria
|
8. Agama
|
Islam
|
9. Unit
Kerja
|
SMA Negeri 1 Padang
|
10.Mata Pelajaran
|
Biologi
|
11.Jabatan Struktural
|
-
|
12.Alamat Sekolah
|
Jl. Belanti Raya No.11 Lolong Belanti Kota
Padang, Sumatera Barat
|
13.Telp/Fax
|
(0751)7055003/(0751)7055004
|
14. Alamat Rumah :
|
Jl. Rambutan Raya No.49
Perumnas Belimbing Kota Padang
|
15. Telp/HP
|
(0751)499398/081363692677
|
16. e-mail
|
suryanto.smansa@yahoo.co.id
|
No comments:
Post a Comment