BAB I
PENDAHULUAN
Drs. ASWIR ASTAMAN, M. Pd
ABSTRACT
Aswir Astaman. 2010. Adopting Individual Differences
as a Strategy for Achieving One Hundred
Percent Students Pass in National Final Examination.
The purpose of this
research is to find the proper strategy in preparing the thirds year students
for National Final examination. The treatment applied based on the students
differences. The target of achievement of slow students only for getting
minimal passing standard that is 5,5. On the other hand, the average and fast
students have the special target that is maximal achievement.
The research is an action
research. The object of the research was the thirds year students Social Study (IPS) 2of SMAN. 10 Pekanbaru. It
was conducted from January to June 2010 in three cycles.
The result of the research
shows that in the first cycle, the average achievement of students without
treatment was 57, 71. Among 35 students, the achievement of 12 students were
under standard 5,5 or 55. Based the result of this first cycle the item test
were classified into three category, namely, difficult, average and easy. The
achievement target of the students under standard were the mastery of easy item
test and half of average ones.
The result of second cycle
shows that there was the increasing of achievement of students from 57,71 to
73, 37. The number of students whose
achievement under standard became 3. In the third cycle the achievement of
students were 80. All students have reached up of the standard,
The data shows that the
achievement of all students can be over the standard if they are treated based
on their capacity which was different among students.
- Latar Belakang
Ujian Nasional merupakan kegiatan tahunan bagi siswa sekolah,
mulai dari tingkat SD, SMP sampai SMA. Kegiatan
ini menimbulkan pro dan kontra di tengan
masyarakat dan juga dikalangan pendidikan. Banyak kalangan yang tidak setuju
Ujian Nasional dilakukan karena menganggap Ujian nasional membuat siswa dan
guru stress.
Dalam kenyataannya
memang banyak yang stress karena ujian nasional ini, mulai dari kepala sekolah,
guru, murid dan bahkan orang tua siswa sendiri. Kepala sekolah stress karena ada
anggapan dan penilaian dari pihak atasan, jika nilai ujian nasional siswa
merosot atau banya siswa yang tidak lulus, maka ini dianggap kegagalan kepala
sekolah. Akibatnya kepala sekolah bisa
terancam kedudukannya dan bisa saja diberhentikan menjadi kepala sekolah. Dan
ini memang terjadi di beberapa daerah. Kenyataan ini membuat banyak kepala
sekolah merasa cemas dan berbuat
kecurangan. Demikian juga guru, keberhasilan anak dianggap keberhasilan guru,
sebaliknya kegagalan anak adalah kegagalan guru. Siswa sebagai pelaku juga
cemas dan stress, sebab sepertinya perjuangan selama tiga tahun di SMP/Mts
maupun di SMA/MA/SMK akan ditentukan oleh beberapa hari ujian nasioal tersebut.
Demikian juga orang tua siswa dengan nasib anak mereka dan juga memikirkan biaya
yang sudah mereka keluarkan.
Faktor-faktor yang
disebutkan diatas membuat sekolah berupaya keras agar nilai sekolah mereka dapat mencapai target
yang diharapkan. Sehingga pikiran dan energi serta biaya selama setahun itu di
pergunakan untuk menghadapi ujian nasional. Efek negatifnya juga banyak
kalangan guru menganggap pelajaran yang di ujian nasionalkan adalah pelajaran
penting sedang kan pelajaran yang tidak, dianggap pelajaran kelas dua. Sehingga
ada beberapa sekolah pada kelas tiga
siswa hanya diberikan pelajaran yang di uji pada ujian nasional saja
sedangkan pelajaran lain tidak lagi diajarkan.
Hal seperti ini
seharusnya tidak perlu terjadi secara terus menerus dan perlu dipikirkan
solusinya sehingga ujian nasional itu tidak dianggap lagi sebagai sesuatu yang
menakutkan.
Penulis yaang
bertahun-tahun menjadi guru dan oleh kepala sekolah selalu ditempatkan pada
kelas tiga mempunyai strategi dalam melatih siswa untuk menghadapi ujian
nasional dan hasilnya selama bertahun tahun tidak ada siswa yang tidak lulus
dikarenakan pelajaran yang penulis ampu dalam ujian
nasional. Metode yang digunakan adalah dengan tidak memberi beban yang
sama kepada setiap siswa. Setiap kelas perlakuan siswa diberikan berdasarkan
kompetensi yang mereka miliki. Jadi beban yang harus dipikul siswa tidak sama
dengan demikian juga ada siswa yang tidak perlu mengerjakan semua soal yang
yang keluarkan dalam ujian. Karena berdasarkan kompetensi mereka sebagian dari
mereka hanya untuk bisa mencapai nilai minimal kelulusan saja. Dan ini penulis
istilahkan dengan pemetaan kompetensi.
Setelah penulis
menjadi Widyaiswara di LPMP dan membina beberapa sekolah, penulis bersama-sama dengan teman-teman guru
mencobakan teori ini tidak hanya untuk satu mata pelajaran tapi semua mata pelajaran yang di ujian
nasionalkan. Dan sekolah yang menerapkan itu di propinsi Riau boleh dikatakan
semua siswanya lulus seratus persen.
Kenyataan ini
membuat penulis bertanya-tanya apakah karena teori perlakuan berdasarkan
perbedaan individu yang diterapkan itu yang
membuat siswa lulus seratus persen? Untuk itulah penulis mengadakan
penelitian untuk menguji keberhasilan
teori tersebut.
- Identifikasi masalah
- Proses pembelajaran belum memenuhi standar proses
- Penilaian
belum memenuhi standar penilaian.
- Bahan
ajar tidak merujuk pada standar isi
- Strategi
pembelajaran yang digunakan kurang tepat.
- Perbedaan
kompetensi antara individu siswa tidak diperhatikan.
- Soal-soal
yang digunakan untuk pelatihan Ujian Nasional tidak merujuk pada SKL.
- Pembatasan Masalah
Di Sekolah Menengah Atas (SMA) ada
tiga jurusan yaitu jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial dan
Bahasa. Di SMA Negeri 10 tempat penelitian ini hanya ada jurusan IPA dan IPS.
Karena keterbatasan waktu dan tenaga penelitian
ini mengambil kelas IPS sebagai objek penelitian. Dari lima kelas III
IPS diambil satu kelas yaitu kelas III (12) IPS2.
Pada jurusan IPS ada 5 mata pelajaran
yang diujikan dalam Ujian Nasional, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Matematika, geography dan Sosiologi. Dari lima mata pelajaran tersebut,
penelitian ini difokuskan hanya pada
pelajaran Bahasa Inggris saja.
- Pertanyaan Penelitian
Adapun pertanyan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut: Apakah perlakuan berdasarkan perbedaan individu dalam mempersiapkan
siswa dapat membuat siswa lulus seratus
persen di kelas 12 IPS 2 SMA Negeri 10 Pekanbaru?
- Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
membuktikan bahwa mengadopsi perbedaan individu dapat membuat siswa lulus seratus persen dalam
ujian Nasional di kelas 12 IPS 2 SMA Negeri 10 Pekanbaru
- Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini, antara lain
adalah:
- Ditemukannya
strategi yang tepat yang digunakan guru untuk mempersiapkan siap dalam
mengahadapi ujian nasional.
- Dalam
belajar, target pencapaian siswa disesuaikan dengan kompetensinya,
sehingga beban mental siswa bisa berkurang.
BAB II
KAJIAN TEORY
- Teori yang Digunakan
Penelitian ini berhubungan dengan pemetaan
kompetensi dan memberikan perlakuan kepada siswa dalam menghadapi Ujian
nasional berdasarkan kompetensi atau perbedaan kelompok siswa. Karena alasan
itu pada kajian teori ini perlu diperjelas
perbedaan pada siswa.
1.
Perbedaan Individu
Banyak factor yang membuat perbedaan
diantara individu, Brend and Felder (2005: 2) mengatakan ada tiga hal penting
yang membuat perbedaan antara siswa yaitu:
a.
Gaya belajar
Gaya belajar adalah ciri-ciri tingkah laku
cognitif, afektif dan psychology yang muncul ketika siswa menerima,
berinteraksi dan merespon lingkungan belajar. Konsep dari gaya belajar ini
telah diterapkan secara luas dalam proses belajar mengajar. Gaya belajar ini
berbeda-beda diantara para siswa, contohnya, ada siswa yang merasa nyaman dengan belajar teori dan tidak
menyukai abstraksi, serta ada pula yang sebaliknya.
b.
Pendekatan
pada belajar dan orientasi belajar.
Siswa mungkin cendrung mengambil pendekatan dalam
belajar satu dari tiga cara ini, yaitu:
1)
Reproducing orientation, cendrung mempelajari sesuatu dari permukaan saja
dan mengandalkan hapalan dan tidak suka
berpikir, senang menghapal rumus.
2)
Meaning orientation, belajar secara mendalam. Siswa katagori ini senang
mengajukan pertanyaan, menyelidiki, memeriksa suatu materi secara mendalam.
3)
Achieving orintation, siswa kelompok ini senang menggunakan strategy apa
saja untuk mencapai hasil. Mereka cendrung
mengutamakan hasil dari belajar.
c.
Perkembangan
Kecerdasan
Siswa yang satu tingkatpun perkembangan
kecerdasannya tidak sama. Ada yang berkembang lebih cepat dari temannya dan ada
pula yang lebih lambat.
Sementara itu Budi (2009: 1-2) menyebutkan banyak
hal yang membuat anak atau siswa berbeda, diantaranya :
a. Perbedaan Intelektual
Anak-anak berbeda dalam tingkat kecerdasannya.
Kapasitas intelektual anak secara tradisional diukur dengan menggunakan tes IQ.
Namun, validitas tes IQ merupakan subjek yang masih diperdebatkan secara
terus-menerus, dan beberapa kritik serta klaim bahwa tes IQ merupakan
diskriminasi dan berlawanan bagi anak dengan latar belakang sosial ekonomi
rendah.
b. Perbedaan Tingkat
Pencapaian
Salah satu bentuk nyata untuk melihat perbedaan
anak adalah dengan memeriksa hasil pencapaian dalam tes matematika standar.
Tingkat pencapaian anak merupakan suatu fungsi yang menunjukkan nilai belajar
anak. Murid dalam posisi puncak di suatu kelompok biasanya mampu belajar matematika
dengan cepat, sementara murid dengan posisi terendah di dalam kelas biasanya
merupakan pebelajar yang lambat. Pada posisi tengah-tengah, sekitar 50 persen
diantaranya memiliki kemampuan yang merata dalam pencapaian matematika.
c. Perbedaaan Lingkungan
Keluarga
Anak-anak berasal dari berbagai lingkungan
keluarga. Anak dari keluarga berada dengan pendidikan yang memadai biasanya
datang ke sekolah dengan latar belakang berbagai pengalaman lebih cenderung
menjadi pebelajar yang cepat. Sebaliknya, anak yang berasal dari keluarga
kurang mampu dan dengan latar belakang orang tua tanpa pendidikan cenderung
menjadi pebelajar yang lambat.
Lingkungan keluarga selalu memberikan pengaruh
terhadap sikap anak dalam menghargai matematika. Penelitian menujukkan adanya
korelasi positif antara sikap anak terhadap matemtika dengan sikap orang tua
terhadap mata pelajaran ini.
Anak-anak juga berbeda diapandang dari segi latar
belakang budaya dan etnis. Motivasi untuk belajar berbeda antara budaya yang
satu dengan budaya yang lainnya, layaknya anak-anak tertarik dan menilai
pencapaiannya dalam suatu pendidikan.
Dari sekian
perbedaan antara siswa yang disebutkan di atas, yang paling sesuai dengan
penelitian ini adalah perbedaan pencapaian siswa. Dalam pencapaian itu siswa
digolongkan menjadi tiga katagori yaitu siswa pencapaian puncak, menengah dan
lambat atau slow students. Untuk kelulusan dalam ujian nasional yang perlu
diperhatikan tentulah siswa yang pencapaian terendah ini.
2.
Slow Students
Banyak istilah yang digunakan untuk
siswa yang pencapaiannya rendah ini, miulai dari siswa tertinggal, kurang
mampu, remedial dan slow students atau siswa yang lamban. Apapun istilahnya
cendrung untuk menunjukkan pencapaian
yang rendah dalam hasil belajar (Kerry and Bell, 1986: 5)
Lebih lanjut Kerry dan Bell
menyatakan, banyak guru yang tidak memperhatikan keberadaan siswa yang lamban
dalam pencapaian ini, karena guru lebih fokus pada apa yang harus diajarkan
dari pada siapa yang harus diajar. Oleh karena itu Kerry dan Bell menyarankan
sebelum memikirkan apa yang harus dikerjakan, guru seharusnya melihat siapa yang akan diajar. Dengan
demikian guru dapat mengidentifikasi siswa-siswa yang gagal dan menemui kesulitan dalam mengerjakan
tugasnya pada suatu waktu dan mereka kemungkinan membutuhkan bantuan khusus.
Berdasarkan teori yang dikemukakan
oleh Kerry dan Bell di atas, maka dalam penelitian ini perlu di identifikasi
siswa yang pencapaiannya yang rendah, kemudian juga mengidentifikasi soal-soal
yang kemungkinan bisa dikerjakan oleh siswa
yang perlu dapat perhatian khusus ini agar mereka bisa melewati standar
yang ditetapkan untuk kelulusan ujian nasional.
- Hipotesa Tindakan
Berdasarkan teori yang digunakan di atas maka hipotesa
tindakan dari penelitian ini adalah dengan memberikan perhatian khusus kepada
siswa berdasarkan kpmpetensi atau tingkat pencapaianya mampu membuat siswa
lulus seratus persen dalam ujian nasional.
- Kerangka Berpikir
Kerangka berpkir dari penelitian ini adalah sebagai berikut
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
- Seting Penelitian
Seting penelitian ini meliputi
: tempat penelitian, waktu penelitian
dan siklus penelitian.
- Tempat
Penelitian.
Penelitian ini diadakan di SMA Negeri 10
Pekanbaru. Sekolah ini diambil dengan pertimbangan SMA Negeri 10 Pekanbaru
inputnya tidak termasuk yang tinggi. Dengan demikian, jika strategi yang
digunakan pada penelitian ini berhasil, berarti strategi ini juga bisa
diterapkan disekolah yang inputnya tidak tinggi.
- Waktu
Penelitian.
Penelitian tindakan ini diadakan selama 4
bulan yaitu pada bulan Januari,
Pebruari, Maret dan April 2010 ..
- Siklus
Penelitian
Penelitian tindakan ini diadakan dalam tiga
siklus, untuk melihat peningkatan hasil belajar
dari setiap pokok bahasan dari hasil perlakuan yang diberikan..
- Persiapan Penelitian
Pada tahap persiapan ini pertama
kali bersama dengan guru yang bekerja sama di pelajarari Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), dalam hal ini adalah SKL
bahasa Inggris. Berdasarkan
SKL dirancang kisi-kisi prediksi soal UN Bahasa Inggris 2010. Berdasarkan
kisi-kisi, dirancang beberapa soal prediksi UN Bahasa Inggris 2010.
.
- Subject Penelitian
Subject penelitian ini adalah siswa kelas III. IPS2 (kelas
12) SMA Negeri 10 Pekanbaru. Kelas IPS sengaja di pilih karena siswa kelas IPS
di sekolah itu adalah siswa yang
inputnya tidak terlalu baik
- Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Tujuan penelitian ini adalah
untuk melihat keberhasilan dari perlakuan yang diberikan pada siswa sesuai
dengan kompetensinya, oleh karena itu instrumen penelitian yang digunakan
adalah test soal prediksi ujian nasional.
- Analisis Data
Dalam Penelitian tindakan,
analisis data dilakukan oleh peneliti semenjak awal, pada setiap aspek
penelitian ( Iskandar, 2009: 74). Sedangkan Gay (1987: 211) mengatakan analisis
data dilakukan dengan menguji antara
kesesuai data yang satu dengan yang lain. Lebih jauh Iskandar (2009: 75) menjelaskan analisis penelitian
tindakan kelas merupakan proses memilih, memilah, membuang, menggolongkan serta
menyusun dalam katogarisasi, mengklarifikasi data untuk menjawab pertanyaan
tema apa yang ditemukan pada data, seberapa jauh data dapat mendukung tema atau
tujuan penelitian. Selanjutnya Iskandar menjelaskan dalam penelitian tindakan
ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh penelti yaitu :
- Data
kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) dapat dianalisa secara
deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisa statistik
deskriptif, misalnya mencari nilai rata-rata, persentasi keberhasilan dan
lain sebagainya.
- Data
kuantitatif, yaitu data yang merupakan informasi yang berbentuk kalimat
yang memberikan gambaran tentang ekspresi peserta didik berkaitan dengan
tingkat pemahaman suatu mata pelajaran (kognitif) pandangan atau sikap
(afektif), aktifitas peserta didik mengikuti pelajaran, perhatian,
antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motifasi belajar dapat dinalisa
secara kualitatif.
Dari dua jenis data yang dikemukan Iskandar
diatas, dalam penelitan ini digunakan
data jenis pertama yaitu data hasil
belajar siswa setelah diberikan perlakuan
yaitu nilai rata-rata dan persentasi keberhasilan yang dianalisa secara
deskriptif.
- Prosedur Penelitian
Siklus 1
- Perencanaan Tindakan.
a. Peneliti dan guru yang berkobolari mempelajari Standar Kompetensi Lulusan ujian
Nasional(SKL)
b.
Berdasarkan
SKL
dirancang kisi-kisi soal prediksi ujian nasional 2009/2010.
c.
Dari
kisi-kisi dirancang soal prediksi ujian nasioanl 2009/2010
- Tahap Pelaksanaan
Tahap awal pelaksanaan adalah
dengan mengadakan Pre-Test dengan menggunakan salah satu soal prediksi.
- Refleksi Tindakan.
Data dari
pre-test ini di analisis sehingga diperoleh pemetaan kompetensi dengan
katagori:
a. Siswa yang tidak bermasalah
b. Middle students, siswa yang nilainya masih
mengambang
c. Slow students, siswa yang perlu mendapat
perhatian khusus karena nilai yang diperoleh dibawah SKL, 5,5
Disamping itu juga diperoleh
informasi nomor-nomor soal yang tidak dapat dijawab oleh siswa. Setiap nomor
dari soal adalah presentasi dari pokok bahasan yang harus dikuasai oleh siswa
seperti yang dituntut oleh SKL. Dari hasil ini pada siswa dilatihkan soal-soal
dari pokok uji yang belum mereka kuasai.
Siklus 2
1.
Perencanaan Tindakan
Tim peneliti, peneliti dan guru yang berkobalarasi
membuat rencana pembelajaran berupa terobosan pembelajaran yang dilaksanakan di
luar jam reguler berdasarkan hasil refleksi.
2.
Pelaksanaan Tindakan
a. Guru yang berkobolarasi didampingi oleh
peneliti memberikan pembelajaran.
b. Mengujikan kembalis salah satu soal prediksi
Ujian Nasional
3. Refleksi Tindakan
Mengadakan analisa hasil belajar berdasarkan hasil
uji coba soal ujian prediksi.
Siklus 3
1. Prencanaan Tindakan
Membuat rencana pembelajaran berupa terobosan
pembelajaran yang dilaksanakan di luar jam reguler berdasarkan hasil refleksi.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Guru yang berkobolarasi didampingi oleh
peneliti memberikan pembelajaran dan tindakan pada topi-topik yang masih
bermasalah
b. Mengujikan kembalis salah satu soal prediksi
Ujian Nasional
3. Refleksi Tindakan
Mengadakan analisa hasil belajar berdasarkan hasil
uji coba soal ujian prediksi.
Hasil Ujian Nasional
Data akhir dari penelitian ini adalah hasil ujian
nasional, karena tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil ujian
nasional sehingga seluruh siswa berhasil melewati angka minimal 5,5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENELITIAN
Adapun deskripsi hasil penelitian tindakan ini dapat diuraikan dalam tahapan siklus-siklus pembelajaran yang
dilakukan seperti berikut ini:
- Siklus 1
1. Perencanaan
a) Penulis dan guru yang berkobolarasi
menganalisa Standar Kompetensi Lulusan, dalam hal ini SKL Bhasa Inggris.
b) Berdasarkan SKL disusun Kisi-kisi prediksi
Ujian Nasional
c) Berdasarkan kisi-kisi disusun tiga soal
perediksi ujian Nasional
2.
Pelaksanaan
a)
Mengadakan uji coba soal prediksi ujian nasional
b)
Menganalisa hasil uji coba prediksi ujian nasional
c) Hasil uji coba soal prediksi sebagai berikut :
HASIL UJI COBA
PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL
SIKLUS 1
NO
|
NAMA
|
SCORE
|
NILAI
|
RANGKING
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
|
ALI
AYUDIA
BASTIAN
BUDI
DANI
DEFRI
DINA
DWI
EFRI
EVA
FATA
FEBRI
HOTMA
JUNAIDI
AULIA
MEDIA
IRSYAD
KARIS
RENDI
RICHO
RIRI
RISKA
RISNA
SAID
SURYA
ANDIKA
ANDRI
TUTUT
ULIL
YULI
YULIA
YUNITA
YUNIARTI
WIDYA
ZAIDI
|
31
30
30
37
26
29
27
30
33
34
25
23
26
35
30
35
25
33
37
33
23
24
29
35
23
36
24
36
36
27
31
31
23
34
34
|
62
60
60
74
52
58
54
60
66
68
50
46
52
70
60
70
50
66
74
66
46
48
58
70
46
72
48
72
72
54
62
62
46
68
68
|
17
18
19
1
26
22
24
20
12
9
28
32
27
6
21
7
29
13
2
14
33
30
23
8
34
3
31
4
5
25
15
16
35
10
11
|
d) Hasil uji coba soal prediksi
berdasarka rangking :
NO
|
NAMA
|
SCORE
|
NILAI
|
RANGKING
|
1
|
BUDI
|
37
|
74
|
1
|
2
|
RENDI
|
37
|
74
|
2
|
3
|
ANDIKA
|
36
|
72
|
3
|
4
|
TUTUT
|
36
|
72
|
4
|
5
|
ULIL
|
36
|
72
|
5
|
6
|
JUNAIDI
|
35
|
70
|
6
|
7
|
MEDIA
|
35
|
70
|
7
|
8
|
SAID
|
35
|
70
|
8
|
9
|
EVA
|
34
|
68
|
9
|
10
|
WIDYA
|
34
|
68
|
10
|
11
|
ZAIDI
|
34
|
68
|
11
|
12
|
EFRI
|
33
|
66
|
12
|
13
|
KARIS
|
33
|
66
|
13
|
14
|
RICHO
|
33
|
66
|
14
|
15
|
YULIA
|
31
|
62
|
15
|
16
|
YUNITA
|
31
|
62
|
16
|
17
|
ALI
|
31
|
62
|
17
|
18
|
AYUDIA
|
30
|
60
|
18
|
19
|
BASTIAN
|
30
|
60
|
19
|
20
|
DWI
|
30
|
60
|
20
|
21
|
AULIA
|
30
|
60
|
21
|
22
|
DEFRI
|
29
|
58
|
22
|
23
|
RISNA
|
29
|
58
|
23
|
24
|
DINA
|
27
|
54
|
24
|
25
|
YULI
|
27
|
54
|
25
|
26
|
DANI
|
26
|
52
|
26
|
27
|
HOTMA
|
26
|
52
|
27
|
28
|
FATA
|
25
|
50
|
28
|
29
|
IRSYAD
|
25
|
50
|
29
|
30
|
RISKA
|
24
|
48
|
30
|
31
|
ANDRI
|
24
|
48
|
31
|
32
|
FEBRI
|
23
|
46
|
32
|
33
|
RIRI
|
23
|
46
|
33
|
34
|
SURYA
|
23
|
46
|
34
|
35
|
YUNIARTI
|
23
|
46
|
35
|
3. Refleksi
a)
Nilai
tertinggi hasil uji coba adalah 74
sedangkan yang terendah 46
b) Siswa yang tidak mencapai standar
minimal kelulusan adalah 12 orang dari 35 siswa, 34, 3 %
c) Nilai rata-rata pencapaian siswa 57,71
d) Dari 50 soal yang dijawab siswa dibuat
katagori soal sebagai berikut:
Soal mudah, MD 18 Soal
Soal Sedang SD 18 Soal
Soal Sukar SK
14 Soal
Katagori soal mudah, sedang dan
sukar bukan berdasarkan analisa butir soal, tapi berdasarkan jumlah soal yang bisa dijawab
dengan benar oleh lebih dari 88 % siswa
atau lebih dari 31 orang bagi soal yang mudah.
Soal sedang dijawab dengan benar oleh lebih dari 10 orang siswa atau 32 % siswa, sedangkan
soal sukar hanya bisa dijawab dengan benar oleh sekitar 9 dari 35 siswa atau
kurang dari 32 %
Secara terperinci adalah sebagai
berikut:
Materi
|
Indikator Soal
|
Katagori Soal
|
Nomor Soal
|
-
Percakapan Interpersoanal
-
Tindak tutur
- Tindak tutur rencana
- Percakapan Transaksional tentang
tindak tutur mengeluh
- Percakapan Interpersoanal yang
melibatkan tindak tutur kemungkinan
|
- Diperdengarkan teks
percakapan Interpersonal, siswa menentukan gambran
umum
- Diperdengarkan
teks percakapan transaksional, siswa menetukan informasi tertentu
- Diperdengarkan teks percakapan
transaksional, siswa menentukan informasi rinci dari sebuah percakapan
- Siswa menentukan gambar yang tepat sesuai
dengan informasi yang ada didalam percakapan
- Siswa menentukan gambar yang tepat sesuai
dengan informasi yang ada didalam percakapan
|
SD
MD
SD
SD
MD
|
1
2
3
4
5
|
Materi
|
Indikator Soal
|
Katagori Soal
|
Nomor Soal
|
-
Percakapan
Interpersonal yang melibatkan tindak tutur menyatakan berbagai sikap
-
Teks fungsional lisan tentang
descriptive
- Teks Monolog Recount
|
- Diperdengarkan teks percakapan yang melibatkan
tindak tutur simpati, siswa dapat menentukan respon yang tepat
- Diperdengarkan teks percakapan yang
melibatkan tindak tutur suka,
siswa dapat menetukan respon yang tepat
- Diperdengarkan sebuah dialog transaksional
melibatkan tindak tutur undangan, siswa dapat menentukan respon yang tepat.
- Diperdengarkan teks percakapan yang
melibatkan tindak tutur permintaan izin, siswa dapat menentukan respon yang
tepat
- Diperdengarkan
teks percakapan yang melibatkan tindak tutur puas / tidak puas, siswa dapat
menentukan respon yang tepat
- Diperdengarkan sebuah monolog berbentuk
descriptive siswa dapat menentukan gambar yang sesuai dengan monolog yang
diperdengarka
- Diperdengarkan teks monolog
Recount siswa dapat menetukan :
a. Ide
pokok
b. Informasi tertentu
|
SK
SK
SD
SK
SD
SK
SD
SK
|
6
7
8
9
10
11
12
13
|
Materi
|
Indikator Soal
|
Katagori Soal
|
Nomor Soal
|
- Teks Monolog News Item
|
- Diperdengarkan teks monolog News Item, siswa
dapat menetukan :
a. Ide Pokok
b.Informasi rinci
|
SK
SD
|
14
15
|
No
|
Materi
|
Indikator Soal
|
Katagori Soal
|
Nomor Soal
|
2
|
Teks fungsional pendek berbentuk
Announcement
Teks fungsional pendek berbentuk Letter
-
Teks fungsional pendek
berbentuk advertisement
-
Teks esei berbentuk naratif
- Teks esei berbentuk news item
-
Teks esei berbentuk recount
|
- Diberikan sebuah teks fungsional pendek
berbentuk announcement, siswa dapat menentukan :
a. gambaran umum
b. informasi tertentu
c. informasi rinci tersurat
dari
teks tersebut
- Diberikan sebuah teks
fungsional pendek berbentuk Letter siswa dapat menentukan :
-
gambaran
umum
-
informasi tertentu
-
informasi rinci tersurat
dari
teks tersebut
- Diberikan sebuah teks fungsional pendek
berbentuk advertisement /
brochure, siswa dapat menentikan ;
a. informasi tertentu
b.makna kata
c. tujuan komunikatif dari teks tersebut
- Diberikan sebuah teks narrative, siswa dapat menentukan:
a. informasi tertentu
b.pikiran utama paragraph
c. pesan moral
d. rujukan kata
e. makna kata
dari teks tersebut
- Diberikan sebuah teks tertulis berbentuk news item,
siswa dapat manentukan :
a. gambaran umum
b. informasi tertentu
c. informasi rinci tersurat
d. makna
kata dari teks tersebut
- Diberikan sebuah teks tertulis berbentuk recount, siswa dapat
menentukan :
a. gambaran umum
|
MD
MD
MD
MD
MD
SK
SK
MD
SD
SD
SK
SK
SK
SD
MD
SD
SD
SD
SD
|
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
|
No
|
Materi
|
Indikator Soal
|
Katagori Soal
|
Nomor Soal
|
|
-
Teks esei berbentuk Report
Teks esai berbentuk descriptive
-
Teks esai berbentuk Exposition
|
- Diberikan sebuah esai
berbentuk Report, siswa dapat menentukan :
a. gambaran umum
b.informasi tertentu
c. tujuan komunikasi
informasi
rinci tersurat dari teks ters
- Diberikan sebuah teks esai
berbentuk descriptive, siswa dapat menentukan :
a. gambaran umum
b.makna kata
c. informasi tertentu
d. informasi rinci tersurat dari teks tersebut
- Diberikan sebuah teks esai berbentuk exposition,
siswa dapat menentukan :
a.
gambaran umum
b.tujuan komunikasi
c.
informasi rinci
d.
makna kata dari
|
PG
MD
SD
SD
SD
MD
SK
SD
MD
SK
SK
MD
|
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
|
|
Materi
|
Indikator Soal
|
Katagori Soal
|
Nomor Soal
|
|
Teks esai berbentuk
Discussion
Teks esai berbentuk
Message
|
- Diberikan sebuah teks esai berbentuk Discussion, siswa dapat menentukan
a.
informasi rinci
tersurat
b.informasi tertentu
C. makna kata dari teks tersebut
- Diberikan sebuah teks esai berbentuk
Message
siswa dapat menentukan:
a. gambaran umum
b. informasi tertentu
|
MD
MD
MD
MD
MD
|
46
47
48
49
50
|
- Siklus 2
1. Perencanaan
a) Menetapkan target siswa yang belum mencapai
standar minimal harus bisa menjawab dengan benar soal yang mudah dan sekitar 50
% soal yang sedang
b) Siswa yang sudah mencapai target minimal
diharapkan untuk bisa menjawab seluruh soal yang mudah dan sedang.
c) Mempersiapkan materi untuk perlakuan dan pelatihan
sesuai dengan kisi-kisi
2. Pelaksanaan
a) Melakukan proses pembelajaran dengan perlakuan sesuai dengan kelompok siswa
b) Mengadakan uji coba
c) Membuat analisa hasil ujian uji coba
3. Refleksi
NO
|
NAMA
|
SCORE
|
NILAI
|
KET
|
1
|
BUDI
|
45
|
90
|
|
2
|
RENDI
|
42
|
84
|
|
3
|
ANDIKA
|
42
|
84
|
|
4
|
TUTUT
|
42
|
84
|
|
5
|
ULIL
|
40
|
80
|
|
6
|
JUNAIDI
|
40
|
80
|
|
7
|
MEDIA
|
41
|
82
|
|
8
|
SAID
|
40
|
80
|
|
9
|
EVA
|
37
|
74
|
|
10
|
WIDYA
|
38
|
76
|
|
11
|
ZAIDI
|
40
|
80
|
|
12
|
EFRI
|
38
|
76
|
|
13
|
KARIS
|
42
|
84
|
|
14
|
RICHO
|
35
|
70
|
|
15
|
YULIA
|
40
|
80
|
|
16
|
YUNITA
|
41
|
82
|
|
17
|
ALI
|
40
|
80
|
|
18
|
AYUDIA
|
43
|
86
|
|
19
|
BASTIAN
|
41
|
82
|
|
20
|
DWI
|
37
|
74
|
|
21
|
AULIA
|
38
|
76
|
|
22
|
DEFRI
|
38
|
76
|
|
23
|
RISNA
|
32
|
64
|
|
24
|
DINA
|
33
|
66
|
|
25
|
YULI
|
24
|
48
|
Tdk lulus
|
26
|
DANI
|
31
|
62
|
|
27
|
HOTMA
|
31
|
62
|
|
28
|
FATA
|
33
|
66
|
|
29
|
IRSYAD
|
31
|
62
|
|
30
|
RISKA
|
37
|
74
|
|
31
|
ANDRI
|
31
|
62
|
|
32
|
FEBRI
|
26
|
52
|
Tdk lulus
|
33
|
RIRI
|
32
|
64
|
|
34
|
SURYA
|
30
|
60
|
|
35
|
YUNIARTI
|
26
|
52
|
Tdk lulus
|
a) Nilai pencapaian siswa rata-rata
meningkat.
b) Nilai rata-rata naik dari 57,31 menjadi
73,37
c) Siswa yang tidak mencapai nilai minimal
turun dari 12 menjadi 3 orang, dengan kata lain hanya 8,57 % siswa yang belum
mencapai nilai ketuntasan 5.5
- Siklus 3
1. Perencanaan
a) Menganalisa nomor atau pokok bahasan soal
mudah untuk dilatihkan khusus untuk siswa yang belum mencapai standar kelulusan
b) Memberi perlakuan khusus untuk siswa yang
sudah mencapai nilai lebih dari 75 untuk dapat meraih nilai lebih tinggi dengan
melatihkan soal-soal dalam katagori sulit.
c) Menganalisa tindakan agar siswa yang
pencapaiannya dibawah 75 untuk dapat mengerjakan dengan benar semua soal-soal
katagori mudah dan sedang
2. Pelaksanaan
d) Melakukan proses pembelajaran dengan perlakuan sesuai dengan kelompok siswa
yang sudah ditetapkan
e) Mengadakan uji coba
f) Membuat analisa hasil ujian uji coba
3. Refleksi
NO
|
NAMA
|
SCORE
|
NILAI
|
KET
|
1
|
BUDI
|
46
|
92
|
|
2
|
RENDI
|
45
|
90
|
|
3
|
ANDIKA
|
44
|
88
|
|
4
|
TUTUT
|
48
|
96
|
|
5
|
ULIL
|
40
|
80
|
|
6
|
JUNAIDI
|
47
|
94
|
|
7
|
MEDIA
|
43
|
86
|
|
8
|
SAID
|
46
|
92
|
|
9
|
EVA
|
46
|
92
|
|
10
|
WIDYA
|
44
|
88
|
|
11
|
ZAIDI
|
43
|
86
|
|
12
|
EFRI
|
42
|
84
|
|
13
|
KARIS
|
41
|
82
|
|
14
|
RICHO
|
41
|
82
|
|
15
|
YULIA
|
45
|
90
|
|
16
|
YUNITA
|
45
|
90
|
|
17
|
ALI
|
44
|
88
|
|
18
|
AYUDIA
|
42
|
84
|
|
19
|
BASTIAN
|
43
|
86
|
|
20
|
DWI
|
45
|
90
|
|
21
|
AULIA
|
40
|
80
|
|
22
|
DEFRI
|
45
|
90
|
|
23
|
RISNA
|
43
|
86
|
|
24
|
DINA
|
36
|
72
|
|
25
|
YULI
|
32
|
64
|
|
26
|
DANI
|
35
|
70
|
|
27
|
HOTMA
|
35
|
70
|
|
28
|
FATA
|
34
|
68
|
|
29
|
IRSYAD
|
35
|
70
|
|
30
|
RISKA
|
35
|
70
|
|
31
|
ANDRI
|
34
|
68
|
|
32
|
FEBRI
|
32
|
64
|
|
33
|
RIRI
|
32
|
64
|
|
34
|
SURYA
|
33
|
66
|
|
35
|
YUNIARTI
|
31
|
62
|
|
a) Nilai pencapaian siswa rata-rata pada
siklus 3 ini jugameningkat.
b) Nilai rata-rata naik dari 73,37 menjadi 80
c) Nilai tertinggi yang diperoleh siswa 96
sedangkan nilai terendah 62
d) Seluruh siswa sudah melewati nilai minimal kelulusan
D. Hasil Ujian Nasional
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mencari strategi agar siswa lulus seratus persen pada Ujian
nasional dengan memberikan perlakuan yang berbeda berdasarkan kompetensi dari
masing-masing individu. Untuk membuktikan penelitian ini berhasil atau tidak
adalah keberhasilan seluruh siswa untuk mencapai nilai minimal kelulusan yang
ditetapkan Kementrian Pendidikan Nasional yaitu 5,5 atau 55. Karena alasan
tersebut maka perlu dicantumkan disini hasil ujian nasional.
HASIL UJIAN NASIONAL BAHASA
INGGRIS
NO
|
NAMA
|
NILAI
|
1
|
BUDI
|
94
|
2
|
RENDI
|
92
|
3
|
ANDIKA
|
86
|
4
|
TUTUT
|
10
|
5
|
ULIL
|
96
|
6
|
JUNAIDI
|
92
|
7
|
MEDIA
|
82
|
8
|
SAID
|
94
|
9
|
EVA
|
94
|
10
|
WIDYA
|
92
|
11
|
ZAIDI
|
94
|
12
|
EFRI
|
92
|
13
|
KARIS
|
82
|
14
|
RICHO
|
80
|
15
|
YULIA
|
92
|
16
|
YUNITA
|
94
|
17
|
ALI
|
90
|
18
|
AYUDIA
|
92
|
19
|
BASTIAN
|
90
|
20
|
DWI
|
92
|
21
|
AULIA
|
84
|
22
|
DEFRI
|
94
|
23
|
RISNA
|
90
|
24
|
DINA
|
80
|
25
|
YULI
|
76
|
26
|
DANI
|
86
|
27
|
HOTMA
|
84
|
28
|
FATA
|
90
|
29
|
IRSYAD
|
56
|
30
|
RISKA
|
84
|
31
|
ANDRI
|
86
|
32
|
FEBRI
|
88
|
33
|
RIRI
|
88
|
34
|
SURYA
|
82
|
35
|
YUNIARTI
|
72
|
PERKEMBANGAN PENCAPAIAN
SISWA
DARI SIKLUS 1 SAMPAI UJIAN
NASIONAL
NO
|
NAMA
|
SIKLUS 1
|
SIKLUS 2
|
SIKLUS 3
|
UN
|
1
|
BUDI
|
74
|
90
|
92
|
94
|
2
|
RENDI
|
74
|
84
|
90
|
92
|
3
|
ANDIKA
|
72
|
84
|
88
|
86
|
4
|
TUTUT
|
72
|
84
|
96
|
10
|
5
|
ULIL
|
72
|
80
|
80
|
96
|
6
|
JUNAIDI
|
70
|
80
|
94
|
92
|
7
|
MEDIA
|
70
|
82
|
86
|
82
|
8
|
SAID
|
70
|
80
|
92
|
94
|
9
|
EVA
|
68
|
74
|
92
|
94
|
10
|
WIDYA
|
68
|
76
|
88
|
92
|
11
|
ZAIDI
|
68
|
80
|
86
|
94
|
12
|
EFRI
|
66
|
76
|
84
|
92
|
13
|
KARIS
|
66
|
84
|
82
|
82
|
14
|
RICHO
|
66
|
70
|
82
|
80
|
15
|
YULIA
|
62
|
80
|
90
|
92
|
16
|
YUNITA
|
62
|
82
|
90
|
94
|
17
|
ALI
|
62
|
80
|
88
|
90
|
18
|
AYUDIA
|
60
|
86
|
84
|
92
|
19
|
BASTIAN
|
60
|
82
|
86
|
90
|
20
|
DWI
|
60
|
74
|
90
|
92
|
21
|
AULIA
|
60
|
76
|
80
|
84
|
22
|
DEFRI
|
58
|
76
|
90
|
94
|
23
|
RISNA
|
58
|
64
|
86
|
90
|
24
|
DINA
|
54
|
66
|
72
|
80
|
25
|
YULI
|
54
|
48
|
64
|
76
|
26
|
DANI
|
52
|
62
|
70
|
86
|
27
|
HOTMA
|
52
|
62
|
70
|
84
|
28
|
FATA
|
50
|
66
|
68
|
90
|
29
|
IRSYAD
|
50
|
62
|
70
|
56
|
30
|
RISKA
|
48
|
74
|
70
|
84
|
31
|
ANDRI
|
48
|
62
|
68
|
86
|
32
|
FEBRI
|
46
|
52
|
64
|
88
|
33
|
RIRI
|
46
|
64
|
64
|
88
|
34
|
SURYA
|
46
|
60
|
66
|
82
|
35
|
YUNIARTI
|
46
|
52
|
62
|
72
|
BAB V
SIMPULAN
DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan paparan dan
data-data yang dikemukakan pada Bab IV, maka simpulan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut: Mengadopsi
perbedaan individu dan memberi perlakuan
sesuai dengan perbedaan kompetensi dari individu tersebut dalam mempersiapkan
siswa menghadapi ujian nasional, dapat membuat siswa lulus seratus persen.
B. Saran
Untuk mendapatkan hasil
maksimal dalam mempersiapkan siswa menghadapi ujian nasional disarankan:
1.
Guru
sebaiknya memperhatikan perbedaan individu dari siswa terutama sekali perbedaan
kompetensi dan kemampuan.
2.
Siswa
diberi target pencapaian hasil belajar berdasarkan perbedaan individu tersebut.
3.
Siswa
yang kategori lemah dalam belajar ditargetkan hanya untuk dapat melewati
standar minimal yang ditetapkan. Sedangkan siswa yang tergolong cerdas dan menengah perlu dipacu untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Aljabar, Riswan. 2009, Penangan
Perbedaan Individu di dalam Kelas http://riswanaljabar.blogspot.com/2009/03/mengakomodasi-perbedaan-individual-anak.html
Bell and Keery. 1986.Teaching Slow Learners in mixed ability
classes, Macmillan Education, Hongkong
Budi, Jero. 2009.Mengakomodasi
Peerbedaan Individu, http://jerobudy.blogspot.com/2009/03.html.
Depdiknas. 1999. Penelitian
Tindakan Kelas(Classroom Action Reseach). Jakarta. Dirjen Dikti.
Depdiknas. 2009. SKL 2009/2010. Peraturan
Mentri Pendidikan Nasional Nomor 75 tahun 2009 tentang ujian nasional SMP/SMA
sederajat tahun 2009/2010
Miles, B. Matthew. 1985 Qualitative
Data Analysis: A sourcebook of new methode, Baverly Hills. Sage
Publication.
Richard, M. Fedler. 2005. Understanding
Student Differences, Journal of Engineering Educcation, North Caroline
State University
Scharff, 2010. Individual
Differences, http://laurencescharff.com/
courseinfo/TS/indifdiv.html
makasih infonya gan,,,
ReplyDeletethanks,,,,,,,,,,,
ReplyDeletesanagat bermamfaat.................
ReplyDelete