PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH STATISTIKA DI JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI

Saptariana[1]

ABSTRAK

Mata kuliah statistika berhubungan dengan angka dan rumus-rumus, sehingga banyak ditemui mahasiswa Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi (TJP) mengalami kesulitan untuk memahami materi perkuliahan statistika. Melihat persoalan tersebut, harus dicari solusi untuk meningkatkan pemahaman materi dengan cara memperbaiki metode mengajar yang biasa digunakan yaitu metode ceramah dengan tambahan metode Think-Pare-Share (TPS). Model pembelajaran TPS adalah penerapan model pembelajaran kooperatif dimana proses pembelajaran dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas 2–6 orang. Teknik ini mengutamakan kerja sama sehingga siswa dapat lebih aktif dan guru bisa ikut terlibat dengan siswa dalam pembelajaran. Tujuan penelitian adalah: 1). Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share dapat meningkatkan penguasaan materi statistika?; 2). Untuk mengetahui bagaimana keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran statisika dengan menggunakan metode kooperatif Think-Pair-Share?.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang di tempuh  dengan prosedur yang di adaptasi dari model  penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kember dan Kelly (1992). Jumlah siklus yang akan dilaksanakan  sebanyak 2 siklus.
Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan efektifitas kelompok dari siklus-1 ke siklus-2 dengan nilai signifikansi 0,001. Disamping itu terdapat peningkatan aktivitas belajar dari siklus-1 ke siklus-2 dengan nilai signifikansi 0,000. Hasil belajar  juga meningkat dari   tes-1 (sebelum tindakan) dengan tes-2 dengan nilai signifikansi 0,000.        Akhirnya peningkatan juga terjadi dalam hasil belajar dari tes-2 (siklus-1) dengan tes-3 (siklus-2) dengan nilai signifikansi 0,000
Atas dasar penelitian ini disarankan untuk perbaikan proses pembelajaran di masa yang akan datang dengan menggunakan metode Think-Pair-Share (TPS) sehingga mahasiswa menjadi lebih berperan dalam keberhasilan hasil belajar karena ikut berpartisipasi dalam PBM.
Kata kunci: Statistika, hasil belajar, Think-Pair-Share, siklus penelitian.
ABSTRACT

Statistika lesson relates to number and formulas, until find many student “Home  Economics” Majors suffer  difficulties to understand  lecturing matter statistika. See that problem, must look  for the solution to increase comprehension  matter by repair the method of teach used given that is discourse method with method addition Think-Pare-Share (TPS). Study model TPS is applying of co-operative study model where study process are conducted in small groups that consisted of 2–6 people. This Technique majors compromy until student can be more active and teacher can follow involved with student in study. Research target are: 1). To know wether applying of co-operative study model Think-Pair-Share can increase matter domination statistika?; 2). To know how student livelines in study statisika by using co-operative method Think-Pair-Share?.
This Research is classroom action research that go through with procedure that in adaptation from model of action research that developed by Kember and Kelly (1992). Cycle number that will be execute  2 cycles.
Research Result shows there is improvement of group efectivity from cycle-1 to cycle-2 by value signifikansi 0,001. Despite that existed activity improvement learns from cycle-1 to cycle-2 by value signifikansi 0,000. Result learns also level from tes-1 (before action) with tes-2 by value signifikansi 0,000. Finally improvement also happens in result learn from tes-2 (cycle-1) with tes-3 (cycle-2) by value signifikansi 0,000
On the basis of this research is suggested for repair of study process in the future by using method Think-Pair-Share (TPS) until student becomes more play a part in result successfullness learns because follows participate in learning process.
Keyword: Statistic, result learns, Think-Pair-Share, research cycle.



A.    PENDAHULUAN

Kompetensi dasar mata kuliah statistika yang harus dicapai mahasiswa adalah: mengenal konsep dasar statistika, cara memperoleh data, mengumpulkan data, mempresentasikan data, mengolah dan menganalisis data, serta dapat mengembangkan statistika lebih lanjut.
Berdasarkan  kompetensi dasar dari mata kuliah statistika sebagaimana dijelaskan diatas, mata kuliah statistika ini banyak berhubungan dengan angka-angka dan rumus-rumus. Pada kenyataannya, kemampuan akademik seorang mahasiswa tidak sama antara satu dengan yang lain, sehingga banyak ditemui mahasiswa jurusan Teknologi Jasa dan Produksi (TJP) mengalami kesulitan untuk memahami materi perkuliahan statistika. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata mahasiswa yang kuliah  statistika pada tahun 2007 adalah 62,35, dan tahun 2008 nilai rata-rata mahasiswa  adalah 62,6. Untuk mengatasi hal tersebut agar pemahaman mahasiswa tentang materi statistika tidak mengalami kesulitan, maka direncanakan akan dilakukan penelitian dengan model pembelajaran kooperatif, dengan model Think-Pair-Share (TPS).
            Model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) adalah penerapan model pembelajaran kooperatif dimana proses pembelajaran dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas 26 orang. Teknik ini mengutamakan kerja sama dari semua pihak dalam pembelajaran, sehingga mahasiswa dapat lebih aktif dan dosen ikut terlibat dengan mahasiswa dalam pembelajaran. Melalui keterlibatan dosen tersebut, diharapkan berbagai kesulitan yang dialami mahasiswa sebelumnya dapat diatasi dengan baik.
 Tujuan penelitian ini adalah:
1.    Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif think-pair-share (TPS) dapat meningkatkan penguasaan materi statistika pada jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Fakultas Teknik UNNES?
2.    Untuk mengetahui bagaimana keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran  statisika pada jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Fakultas Teknik UNNES dengan menggunakan metode kooperatif think-pair-share (TPS)?

B.  KAJIAN PUSTAKA
B.1.  Hakikat Belajar

Belajar adalah suatu bentuk kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Untuk memenuhi kebutuhan dan sekaligus mengembangkan dirinya, manusia telah melakukan kegiatan belajar sejak ia dilahirkan.
Belajar pada dasarnya merupakan peristiwa yang bersifat individual, yakni peristiwa terjadinya perubahan tingkah laku sebagai dampak dari pengalaman individu. Pengertian belajar menurut Soedijarto (1989: 49) adalah suatu proses secara langsung dan aktif pada saat pelajar itu mengikuti suatu kegiatan belajar mengajar yang direncanakan dan disajikan di sekolah, proses belajar mengajar tersebut dapat terjadi di dalam kelas maupun di luar kelas. Dengan demikian seorang pelajar dikatakan sedang belajar apabila pelajar tersebut terlibat secara langsung dan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Belajar diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya (W.H. Burton, dalam Moh. Uzer Usman, 1995: 2).
Dari pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa seseorang dikatakan telah belajar apabila telah terjadi suatu perubahan pada dirinya. Perubahan tersebut terjadi berkat adanya interaksi dengan orang lain atau lingkungannya. Sehingga untuk dapat belajar seorang pelajar tidak dapat terlepas dari orang lain, dalam hal ini dosen dan teman belajar. Dengan demikian dapat dikatakan seorang pelajar tidak dapat belajar dengan baik bila hanya sendirian saja, dia juga perlu dosen untuk membimbing dan teman untuk berdiskusi.

B.2.  Pembelajaran Statistika
           
Mata kuliah statistika  pada jurusan Teknologi Jasa dan Produksi  konsentrasi Tata Boga  Fakultas Teknik UNNES, terdapat pada semester dua dengan jumlah SKS: 2 SKS.
            Indikator dari mata kuliah statistika  adalah :1) Menjelaskan peranan/ kegunaan statistika dalam kehidupan sehari-hari;  2) Menjelaskan pengertian statistika dan statistika; 3) Menjelaskan  pengertian variabel statistika;                     4)  Menjelaskan pengertian data dan jenis-jenis  data  statisik; 5) Menyajikan data dengan tabel dan diagram yang sesuai peruntukan; 6) mempresentasikan data mentah menjadi informasi; 7) Menentukan ukuran gejala pusat sekumpulan  data 8) menafsirkan nilai ukuran gejala pusat sekumpulan data; 9) Menyebutkan alasan dilakukannya sampling; 10) Memahami beberapa macam sampling agar sampel representarif; 11) Mengkonversi nilai dengan aturan tertentu; 12) Mengukur dispersi sekumpulan data; 13) Menyebutkan kelkelakuan data melalui nilai dispersi data (skewness dan kurtosis); 14) Menyusun instrumen pengambilan  datanya melalui pengukuran; 15) Mengolah data hasil pengukuran; 16) Menyusun instrumen pengambilan datanya melalui angket; 17) Mengolah data yang pengambilannya melalui angket; 18) Menyusun instrumen pengambilan datanya melalui pengamatan; dan 19) Mengolah data hasil  pengamatan.
  
3.  Model Pembelajaran Think- Pair- Share

Model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dikembangkan oleh Frank Lyman dkk dari Universitas Maryland pada tahun 1985. Model pembelajaran Think-Pair-Share merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif sederhana. Teknik ini memberi kesempatan pada mahasiswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan teknik ini adalah optimalisasi partisipasi mahasiswa (Lie, 2004: 57).
Model pembelajaran Think-Pair-Share merupakan salah satu model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada setiap mahasiswa untuk menunjukkan partisipasi kepada orang lain. Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran Think-Pair-Share adalah:
  1. Dosen membagi mahasiswa dalam kelompok berempat dan memberikan tugas kepada semua kelompok.
  2. Setiap mahasiswa memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri.
  3. Mahasiswa berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok dan berdiskusi dengan pasangannya.
  4. Kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat.
Mahasiswa mempunyai kesempatan untuk membagikan hasil kerjanya kepada kelompok berempat (Lie, 2004: 58).
Think-Pair-Share memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi mahasiswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain (Nurhadi dkk, 2003 : 66). Sebagai contoh, dosen baru saja menyajikan suatu topik atau mahasiswa baru saja selesai membaca suatu tugas, selanjutnya dosen meminta mahasiswa untuk memikirkan permasalahan yang ada dalam topik/bacaan tersebut.
Tahap utama dalam pembelajaran Think-Pair-Share menurut Ibrahim (2000: 26-27) adalah sebagai berikut:
Tahap 1: Thinking (berpikir)
Dosen mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran. Kemudian mahasiswa diminta untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa saat.
Tahap 2: Pairing
Dosen meminta mahasiswa berpasangan dengan mahasiswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Dalam tahap ini, setiap anggota pada kelompok membandingkan jawaban atau hasil pemikiran mereka dengan mendefinisikan jawaban yang dianggap paling benar, paling meyakinkan, atau paling unik. Biasanya dosen memberi waktu 4-5 menit untuk berpasangan.
Tahap 3: Sharing (berbagi)
Pada tahap akhir, dosen meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. Keterampilan berbagi dalam seluruh kelas dapat dilakukan dengan menunjuk pasangan yang secara sukarela bersedia melaporkan hasil kerja kelompoknya atau bergiliran pasangan demi pasangan hingga sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan.
Kegiatan “berpikir-berpasaangan-berbagi” (BBB) dalam model Think-Pair-Share memberikan keuntungan. Mahasiswa secara individu dapat mengembangkan pemikirannya masing-masing karena adanya waktu berpikir (think time), Sehingga kualitas jawaban juga dapat meningkat. Menurut Jones (2002), akuntabilitas berkembang karena mahasiswa harus saling melaporkan hasil pemikiran masing-masing dan berbagi (berdiskusi) dengan pasangannya, kemudian pasangan-pasangan tersebut harus berbagi dengan seluruh kelas. Jumlah anggota kelompok yang kecil mendorong setiap anggota untuk terlibat secara aktif, sehingga mahasiswa jarang atau bahkan tidak pernah berbicara didepan kelas paling tidak memberikan ide atau jawaban karena pasangannya.

C. METODE PENELITIAN
C.1.   Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam hal ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Sedangkan  pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini di tempuh  dengan prosedur yang di adaptasi dari model  penelitian tindakan (action research) yang dikembangkan oleh Kember dan Kelly (1992), Jumlah siklus yang akan dilaksanakan  sebanyak 2 siklus.
Penelitian untuk meningkatkan hasil pembelajaran ini dilaksanakan di Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah Statistika di semester genap tahun kuliah 2010/2011 program studi Pendidikan Tata Boga.
Untuk bisa menjawab permasalahan yang ada pada penelitian ini ada beberapa faktor yang akan diteliti, yaitu :
1.      Faktor Mahasiswa: melihat kemampuan yang dimiliki mahasiswa yang mengambil mata kuliah Statistika dalam memahami materi kuliah.
2.      Faktor metode perkuliahan: melihat pengaruh metode dalam proses pencapaian tujuan perkuliahan serta bagaimana cara pelaksanaannya di kelas apakah menunjukkan pengaruh yang tepat sehingga bisa mendorong pencapaian tujuan perkuliahan secara optimal.

C.2.  Rencana Tindakan

Penelitian ini direncanakan terdiri atas 2 siklus. Siklus pertama maupun siklus kedua proses pelaksanannya relatif sama dimana berdasar evaluasi siklus pertama akan dilakukan siklus kedua yang prosesnya berisi perbaikan dari siklus pertama. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah didesain terhadap faktor yang diteliti. Untuk melihat tingkat "pemahaman awal" mahasiswa terhadap materi kuliah Statistika, dilakukan tes diagnosis  yang berfungsi sebagai evaluasi awal (initial evaluation). Sedangkan observasi awal dilakukan untuk mengetahui apakah tindakan yang akan diberikan tepat dalam rangka meningkatkan pemahaman  dan keterampilan mahasiswa terhadap materi Statistika. Prosedur tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

 

  
                        P                                                                      P
                     Siklus 1                                              Siklus  2         
                       O                                                           O

Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan
Keterangan :
            P  = Perencanaan                     O  = Observasi
            T  = Tindakan                          R  = Refleksi

Berdasar evaluasi dan observasi awal maka dalam proses refleksi, ditetapkan bentuk tindakan untuk penguatan pemahaman mahasiswa terhadap materi Statistika dengan menggunakan metode think pair share. Pemilihan metode Think Pair Share (TPS) dengan pertimbangan metode tersebut mampu mempercepat proses pemahaman dan dapat menerapkan dalam pembuatan skripsi.
Berpedoman pada refleksi awal maka dilaksanakanlah penelitian tindakan kelas ini dengan prosedur : (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan tindakan (action),  (3) observasi (observation) dan (4) refleksi (reflection) dalam setiap siklus.

C.3.  Data dan Cara Pengambilannya

a.      Sumber data: Sumber data penelitian ini adalah mahasiswa dan seluruh anggota tim peneliti.
b.      Jenis data: Jenis data yang didapatkan adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang terdiri atas :
a.       Hasil belajar mata kuliah statistika pada siklus I dan siklus II
b.      Rencana perkuliahan yang dibuat bersama tim peneliti pada siklus I dan siklus II
c.       Data observasi aktivitas belajar pada siklus I dan II
c.       Cara Pengambilan Data:
a.       Data hasil belajar diambil dengan tes.
b.      Data tentang aktivitas belajar pada saat dilaksanakannya tindakan diambil dengan menggunakan lembar observasi.

C.4. Instrumen Data

Instrumen  dalam penelitian ini adalah:
    a. Tes
         Tes yang disusun berdasarkan silabi kurikulum yang berlaku
b.  Lembar observasi
     Lembar observasi yang dibuat  untuk mengungkap aktivitas belajar mahasiswa  harus valid secara isi dan reliabel dengan reriabilitas antar rater

C.5.   Indikator Kinerja

Kriteria keberhasilan pada akhir  penelitian ini adalah: 1) Meningkatnya nilai dari siklus I ke siklus II dengan rata-rata 25 %; 2) Meningkatnya aktivitas belajar mahasiswa dari siklus pertama  ke siklus kedua.

C.6.  Teknik Analisi Data

Pada penelitian ini teknik analisis datanya adalah:
a.       Untuk mengetahui meningkatnya pemahaman mahasiswa pada mata kuliah statistika dengan menggunakan metode think pair share, menggunakan T tes.
b.      Untuk mengetahui meningkatnya aktivitas belajar mahasiswa pada mata kuliah statistika dengan menggunakan metode think pair share, menggunakan T tes.
D.      HASIL DAN PEMBAHASAN
D.1.  Hasil
1. Aktivitas Belajar Mahasiswa

Aktivitas Belajar Mahasiswa  dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu efektifitas kelompok dan aktivitas mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan statistika.
Untuk mengukur efektivitas kelompok dalam mengikuti perkuliahan statistika terdiri dari empat aspek yaitu:  1) kekompakan kerja kelompok;             2) tingkat keheterogenitasan kelompok; 3) kemampuan kelompok dalam menyelesaikan tugas; dan 4) kesan umum cara membentuk kelompok. Hasil analisis dekriptif efektifitas kelompok dalam perkuliahan statistika pada siklus -1 adalah sebagai berikut:
Tabel 1
Analisis Deskriptif efektifitas Kelompok Siklus-1
Descriptive Statistics

N
Range
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Variance
Skewness
Kurtosis

Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Std. Error
Statistic
Statistic
Statistic
Std. Error
Statistic
Std. Error
Siklus_1
10
1.25
3.00
4.25
3.6500
.14530
.45947
.211
-.333
.687
-1.532
1.334
Valid N (listwise)
10











Sumber: analisis statistik  SPSS 17.0

            Dari tabel 1 tersebut, terlihat ada sepuluh kelompok dalam mengikuti perkuliahan statistika,  nilai minimum dari efektifitas kelompok dalam mengikuti perkulaiahan statistika adalah 3,00 sedangkan nilai maksimum adalah 4.25. Sedangkan nilai rata-rata efetifitas kelompok dalam mengikuti perkuliahan adalah 3,65 dengan penyimpangan 0.46. Kemiringan dari data efektifitas kelompok  pada siklus-1 ini adalah -0.33 data ini dibandingkan dengan kriteria apabila nilai skewness sama dengan nol atau mendekati nol dikatakan data berdistribusi normal.
            Sedangkan hasil analisis deskrif efektifitas kelompok pada siklus-2 dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini
Tabel 2
Analisis Deskriptif Efektivitas Kelompok Siklus-2
Descriptive Statistics

N
Range
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Variance
Skewness
Kurtosis

Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Std. Error
Statistic
Statistic
Statistic
Std. Error
Statistic
Std. Error
Siklus_2
10
.50
3.75
4.25
4.0250
.07862
.24861
.062
-.237
.687
-2.300
1.334
Valid N (listwise)
10











Sumber: analisis statistik  SPSS 17.0

Dari tabel 2 tersebut, terlihat ada sepuluh kelompok yang mengikuti perkuliahan statistika,  dengan capaian nilai minimum dari efektifitas kelompok dalam mengikuti perkulaiahan statistika adalah 3,75 sedangkan nilai maksimumnya adalah 4.25. Nilai rata-rata efektifitas kelompok dalam mengikuti perkuliahan adalah 4.025 dengan penyimpangan 0.25. Kemiringan dari data efektifitas kelompok  pada siklus-2 ini adalah -0.23. data ini jika dibandingkan dengan kriteria apabila nilai skewness sama dengan nol atau mendekati nol dikatakan data berdistribusi normal.
            Untuk mengukur aktivitas mahasiswa dalam perkuliahan statistika dilihat dari delapan aspek pengukuran yaitu: 1) Kesiapan mahasiswa dalam mengikuti pelajaran; 2) Kekondusifan suasana pembelajaran; 3) keantusiasan mahasiswa dalam melaksanakan tugas; 4) Keberaniana mahasiswa dalam menyajikan temuannya;  5) Keterampilan mahasiswa dalam bertanya; 6) kerjasama antar anggota kelompok; 7) suasana diskusi; 8) Kesan umum respon mahasiswa yang belajar.
            Hasil penelitian yang berkaitan dengan aktivitas mahasiswa dalam mengikuti perkulian statistika dapat dilihat pada tabel 3 berikut:

Tabel 3
Analisis Deskriptif Aktivitas mahasiswa Siklus-1
Descriptive Statistics

N
Range
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Variance
Skewness
Kurtosis

Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Std. Error
Statistic
Statistic
Statistic
Std. Error
Statistic
Std. Error
Akt_Ind_Siklus_1
52
1.00
3.00
4.00
3.3413
.06586
.47493
.226
.680
.330
-1.586
.650
Valid N (listwise)
52











Sumber: analisis statistik  SPSS 17.0

            Dari tabel 3 tersebut diketahui bahwa jumlah mahasiswa yang mengikuti perkuliahan statistika adalah sebanyak 52 mahasiswa, dengan capaian nilai minimum dari aktivitas mahasiswa dalam mengikuti perkulaiahan statistika adalah 3,00, sedangkan capaian nilai maksimumnya adalah 4.00. Nilai rata-rata aktivitas mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan adalah sebesar 3,34 dengan penyimpangan sebesar 0.47. Kemiringan dari data aktivitas mahasiswa   pada siklus-1 ini adalah 0.68.  Data ini jika dibandingkan dengan kriteria apabila nilai skewness sama dengan nol atau mendekati nol dikatakan data berdistribusi normal.
            Sedangkan hasil analisis deskrif aktivitas mahasiswa  pada siklus -2 dapat dilihat pada tabel 4 berikut:
Tabel 4
Analisis Deskriptif  Aktivitas mahasiswa Siklus-2
Descriptive Statistics

N
Range
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Variance
Skewness
Kurtosis

Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Std. Error
Statistic
Statistic
Statistic
Std. Error
Statistic
Std. Error
Akt_Ind_Siklus_2
52
1.37
3.13
4.50
3.7288
.05971
.43054
.185
.341
.330
-1.577
.650
Valid N (listwise)
52











Sumber: analisis statistik  SPSS 17.0

            Dari tabel 4 tersebut, diketahui bahwa jumlah mahasiswa yang mengikuti perkuliahan statistika adalah sebanyak 52 mahasiswa,  dengan capaian nilai minimum dari aktivitas mahasiswa dalam mengikuti perkulaiahan statistika adalah 3,13 sedangkan capaian nilai maksimumnya adalah 4.50. Nilai rata-rata aktivitas mahasiswa  dalam mengikuti perkuliahan adalah 3,72 dengan penyimpangan sebesar 0.43. Kemiringan dari data aktivitas mahasiswa  pada siklus-2 ini adalah 0.34.  Data ini jika dibandingkan dengan kriteria apabila nilai skewness sama dengan nol atau mendekati nol dikatakan data berdistribusi normal.
            Untuk mengetahui peningkatan efektifitas kelompk  dalam mengikuti perkuliahan statistika pada siklus-1 dan siklus-2 dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini
Tabel 5
Analisis Paired t-test Kelompok Siklus-1 dan Siklus-2
Paired Samples Test


Paired Differences
t
df
Sig. (2-tailed)


Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference


Lower
Upper
Pair 1
Siklus_1 - Siklus_2
-.37500
.24296
.07683
-.54880
-.20120
-4.881
9
.001
Sumber: analisis statistik  SPSS 17.0
           
Dari data tabel 5 tersebut, diketahui nilai sig (2- tailed) adalah 0.001. Nilai ini selanjutnya di bandingkan dengan nilai kriteria sebagai berikut:
Jika:     P < 0.010 --- Sangat Sinifikan
P < 0,050 --- Signifikan
P > 0,050 ---nir signifikan (sumber: Sutrisno Hadi 1997)
Berdasar tabel 5 tersebut, selanjunya dibandingkan dengan kriteria di atas dan diketahui analisisnya sangat signifikan. Makna dari sangat signifikan sendiri adalah bahwa ada perbedaan antara efektifitas kelompok pada siklus-1 dan   siklus-2.
            Untuk mengetahui mana yang terbaik dilihat dari nilai rata-rata dari efektifitas siklus-1 dan siklus-2 selanjutnya dilakukan pembandingan. Nilai rata-tata pada siklus-1 adalah 3,65 sedangkan nilai rata-rata pada siklus-2 adalah 4,025. Dengan demikian yang terbaik dari efektifitas kelompok terjadi pada siklus-2 karena mempunyai nilai yang lebih besar, sehingga dapat dikatakan ada peningkatan efektifitas dari siklus-1 ke siklus-2.
            Untuk mengetahui peningkatan aktivitas mahasiswa  dalam mengikuti perkuliahan statistika pada siklus-1 dan siklus-2 dapat dilihat pada tabel 6 di bawah ini
Tabel 6
Analisis Paired t-test aktivitas mahasiswa Siklus-1 dan Siklus-2
Paired Samples Test


Paired Differences
t
df
Sig. (2-tailed)


Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference


Lower
Upper
Pair 1
Akt_Ind_Siklus_1 - Akt_Ind_Siklus_2
-.38750
.32903
.04563
-.47910
-.29590
-8.492
51
.000
Sumber: analisis statistik  SPSS 17.0

            Dari data tersebut nilai sig (2- tailed) adalah 0.000. Nilai ini selanjutnya dibandingkan dengan nilai kriteria. Jika dibandingkan dengan kriteria, maka sangat signifikan. Makna dari sangat signifikan adalah bahwa ada perbedaan  antara aktifitas mahasiswa pada siklus-1 dan siklus-2.
            Untuk mengetahui mana yang terbaik dilihat dari nilai rata-rata dari aktivitas mahasiswa pada siklus-1 dan siklus-2. Nilai rata-tata pada siklus-1 adalah 3,34 sedangkan nilaI rata-rata pada siklus-2 adalah 3,72. Dengan demikian maka yang terbaik dari efektifitas kelompok terjadi pada siklus-2, sehingga dapat dikatakan ada peningkatan efektifitas dari siklus-1 ke siklus-2.

2.  Hasil Belajar Mahasiswa

Yang dimaksud dengan hasil belajar mahasiswa dalam penelitian ini adalah hasil belajar berupa tes yang diberikan yang berkaitan dengan konsep statistika
Hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah statistika dari hasil tes-1 (sebelum tindakan) didapat:



Tabel 7
Analisis Deskriptif Hasil Tes-1 Sebelum Tindakan
Descriptive Statistics

N
Range
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Variance
Skewness
Kurtosis

Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Std. Error
Statistic
Statistic
Statistic
Std. Error
Statistic
Std. Error
Test_1
52
35.00
50.00
85.00
64.5769
1.24984
9.01273
81.229
1.161
.330
.277
.650
Valid N (listwise)
52












Sumber: analisis statistik  SPSS 17.0


            Dari tabel ini diketahui bahwa jumlah mahasiswa yang mengikuti tes-1 pada perkuliahan statistika adalah sebanyak 52 mahasiswa,  dimana nilai minimum mahasiswa dari tes-1 dalam perkulaiahan statistika adalah 50 sedangkan nilai maksimum adalah 80. Nilai rata-rata aktivitas mahasiswa  dalam mengikuti perkuliahan adalah 64,57 dengan penyimpangan 9.0, dengan kemiringan dari data aktivitas mahasiswa   pada siklus-1 ini adalah 1,16.  Data ini dibandingkan dengan kriteria, dimana apabila nilai skewness sama dengan nol atau mendekati nol dikatakan data berdistribusi normal.
Hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah statistika  dari hasil tes-2 (siklus-1) didapat:
Tabel 8
Analisis Deskriptif Hasil Tes-2 Siklus-1
Descriptive Statistics

N
Range
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Variance
Skewness
Kurtosis

Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Std. Error
Statistic
Statistic
Statistic
Std. Error
Statistic
Std. Error
Test_2
52
26.00
60.00
86.00
67.8269
1.17629
8.48233
71.950
.689
.330
-.893
.650
Valid N (listwise)
52











Sumber: analisis statistik  SPSS 17.0
           
Dari tabel 8 tersebut, diketahui bahwa jumlah mahasiswa yang mengikuti tes-2 pada perkuliahan statistika sebanyak 52 mahasiswa,  dengan nilai minimum mahasiswa dari tes-2 dalam perkuliahan statistika adalah 60 sedangkan nilai maksimum adalah 86. Nilai rata-rata aktivitas mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan adalah 67,82 dengan penyimpangan 8,48, dan kemiringan dari data aktivitas mahasiswa pada tes-2 ini adalah 0,68.  Data ini dibandingkan dengan kriteria apabila nilai skewness sama dengan nol atau mendekati nol dikatakan data berdistribusi normal. Karena nilai skewness berdasar tabel 8 di atas lebih mendekati  nol maka data nilai mahasiswa pada tes-2 adalah normal.
Hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah statistika  dari hasil tes-3 (siklus-2) didapat:
Tabel 9
Analisis Deskriptif Hasil Tes-3 Siklus-2
Descriptive Statistics

N
Range
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Variance
Skewness
Kurtosis

Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Std. Error
Statistic
Statistic
Statistic
Std. Error
Statistic
Std. Error
Test_3
52
28.00
63.00
91.00
72.0000
1.17990
8.50836
72.392
.501
.330
-1.083
.650
Valid N (listwise)
52











Sumber: analisis statistik  SPSS 17.0
           
Dari tabel 9 di atas diketahui bahwa jumlah mahasiswa yang mengikuti tes-3 pada perkuliahan statistika sebanyak 52 mahasiswa,  dengan nilai minimum mahasiswa dari tes-3 dalam perkuliahan statistika adalah 63 sedangkan nilai maksimum adalah 91. Nilai rata-rata aktivitas mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan adalah 72 dengan penyimpangan 8,50, sedangkan kemiringan data aktivitas mahasiswa pada tes-3 ini adalah 0,50.  Data ini selanjutnya dibandingkan dengan kriteria, apabila nilai skewness sama dengan nol atau mendekati nol dikatakan data berdistribusi normal. Karena nilai skewness berdasar tabel 9 lebih mendekati  nol maka dikatakan data nilai mahasiswa pada tes-3 adalah normal.
            Sedangkan Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mahasiswa dari tes-1 dan tes-2 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 10
Analisis Paired t-test Tes-1 dan Test-2
Paired Samples Test


Paired Differences
t
df
Sig. (2-tailed)


Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference


Lower
Upper
Pair 1
Test_1 - Test_2
-3.25000
5.24264
.72702
-4.70956
-1.79044
-4.470
51
.000
Sumber: analisis statistik  SPSS 17.0  
Berdasar data tabel 10 tersebut diketahui nilai sig (2-tailed) adalah 0.000. Selanjutnya nilai ini di bandingkan dengan nilai kriteria. Jika dibandingkan dengan kriteria di atas maka sangat signifikan. Makna dari sangat signifikan adalah bahwa ada perbedaan  antara hasil belajar mahasiswa pada tes-1 dan tes-2 .
            Untuk mengetahui mana yang terbaik dilihat dari nilai rata-rata dari aktivitas mahasiswa pada tes-1  dan tes-2. Nilai rata-tata pada tes-1 adalah 64,57 sedangkan nilai rata-rata pada tes-2 adalah 67,82 maka yang terbaik dari efektifitas kelompok terjadi pada tes-2, Sehingga dapat dikatakan ada peningkatan efektifitas dari tes-1 ke tes-2.
            Sedangkan Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mahasiswa dari tes-2 (siklus 1) dan tes-2  (siklus 2) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 11
Analisis Paired t-test Tes-2 dan Test-3
Paired Samples Test


Paired Differences
t
df
Sig. (2-tailed)


Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference


Lower
Upper
Pair 1
Test_2 - Test_3
-4.17308
1.53036
.21222
-4.59913
-3.74702
-19.664
51
.000
Sumber: analisis statistik  SPSS 17.0

            Dari data tersebut nilai sig (2-tailed) nilainya adalah 0.000. Selanjutnya nilai ini di bandingkan dengan nilai kriteria. Jika dibandingkan dengan kriteria, maka sangat signifikan. Makna dari sangat signifikan adalah bahwa ada perbedaan  antara hsil belajar mahasiswa pada tes-2 (siklus-1) dan tes-3 (siklus-2).
            Untuk mengetahui mana yang terbaik dilihat dari nilai rata-rata dari aktivitas mahasiswa pada tes-2 (siklus -1)  dan tes-3 (siklus-2). Diketahui, nilai rata-tata pada tes-2 adalah 67,82 sedangkan nilai rata-rata pada tes-3 adalah 72 maka yang terbaik dari efektifitas kelompok terjadi pada tes-3, sehingga dapat dikatakan ada peningkatan efektifitas dari tes-2 (siklus -1)  ke tes-3 (siklus-2).



D.2. Pembahasan
1 . Efektivitas kelompok

Efektifitas kelompok dalam perkuliahan statistika ada peningkatan dari siklus-1 ke siklus-2. Hal ini disebabkan mahasiswa lebih paham materi pada siklus-2 , karena sudah ada pembelajaran pada siklus-1. Pada siklus -1 mahasiswa masih meraba-raba bagaimana berdiskusi  yang baik dengan kelompoknya, pada siklus-2 mahasiswa sudah familier (terbiasa) dengan metode belajar diskusi, sehingga efektifitas kelompoknya menjadi semakin baik.
Pada siklus-1 aspek efektif yang menonjol dari semua kelompok adalah aspek kekompakan kerja kelompok, sedangkan pada siklus -2 aspek efektifitas yang menonjol selain kekompakan kerja kelompok, ditambahkan lagi aspek kemampuan kelompok dalam menyelesaikan tugas dan kesan umum cara membentuk kelompok.

2.  Aktivitas Belajar Mahasiswa

Aktivitas belajar mahasiswa dalam mata kuliah statistika ada peningkatan dari siklus-1 dan siklus-2. Pada siklus-1 aktivitas belajar mahasiswa yang baik ada 18 mahasiswa, sedangkan pada siklus -2 ada 28 mahasiswa. Hal ini menunjukkan ada peningkatan aktivitas belajar mahasiswa dari siklus-1 ke siklus -2.
Adanya peningkatan ini disebabkan karena mahasiswa sudah enjoy (nyaman) dalam perkuliahan sehingga aktivitas belajar mahasiswa pada siklus-2 semakain baik.

3. Hasil Belajar Mahasiswa

Hasil belajar yang didapatkan mahasiswa menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar mahasiswa dari tes-1 (sebelum tindakan), tes-2      (siklus-1) dan tes-3 (siklus-2). Hal ini disebabkan mahasiswa lebih memahami setelah adanya tindakan baik pada siklus-1 dan siklus-2 .
E.  SIMPULAN DAN SARAN

Berdasar atas hasil dan pembahasan penelitian di atas, kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah:
1.      Ada peningkatan efektifitas kelompok dari siklus-1 ke siklus-2 dengan nilai signifikansi 0,001.
2.      Ada peningkatan aktivitas belajar dari siklus-1 ke siklus-2 dengan nilai signifikansi 0,000
3.      Ada peningkatan hasil belajar  dari tes-1 (sebelum tindakan) dengan tes-2 dengan nilai signifikansi 0,000
4.      Ada peningkatan hasil belajar dari tes-2 (siklus-1) dengan tes-3 (siklus-2) dengan nilai signifikansi 0,000
Saran yang diberikan setelah dilakukan penelitian untuk perbaikan proses pembelajaran di masa yang akan datang adalah:
1.        Dengan metode Think-Pair-Share (TPS) diketahui bahwa mahasiswa menjadi lebih bersemangat dalam PBM sehingga perlu dipertimbangkan untuk dapat memasukkan metode Think-Pair-Share pada mata kuliah yang ada pada jurusan Teknologi Jasa dan Produksi.
2.        Diperlukan tanggapan balik dari mahasiswa untuk lebih menyempurnakan desain PBM yang sudah dilaksanakan.
3.        Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih luas dengan tujuan untuk menghasilkan pedoman diseminasi hasil studi ini di sekolah lain.

F.       DAFTAR PUSTAKA ACUAN

Anita Lie. 2002. Cooperative learning, Mempraktikkan Cooperative learning di Ruang kelas. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.


Ananom. 2001. Mengenal Model Pembelajaran Kooperatif. Semarang: DEPDIKNAS.

Arikunto, Suharsimi, 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

-----.2003. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah, Bahri Syaiful, 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Erman, Suherman dkk, 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer (Common Teks Books). Bandung : JICA Universitas Pendidikan Indonesia.

Hamalik, Oemar.2003. Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta: Bumi Aksara.

Ibrahim, Muslimin, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press.

Jones, Raymond. 2002. Strategis For Reading Comprehensin, TPS. http: curry. Edschool. Virginia. Edu/go/readquest/start/tps.html.(12 Mei 2007)

Madya, Suwarsih. 1994. Panduan Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Lemlit IKIP Yogyakarta.

Munib, Achmad dkk.2004.Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UNNES Press.

Purwanto, Ngalim. 2004. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.



[1] Saptariana, S.Pd., M.Pd.-Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (UNNES)


BIO DATA
1. Nama lengkap dengan gelar    :  Saptariana, S.Pd., M.Pd..
2. Jenis kelamin                           :  Perempuan
3. Alamat pos surat                     :  Perumahan Taman Kradenan Asri E/20 Semarang
4. Nomor telpon/ hp, faks           :  (024) 86457609/08156604194 - (024) 8508009
5. Email address                          :  saptariana_unnes@yahoo.co.id
6. Institusi                                   :  Universitas Negeri Semarang (UNNES)
7. Fakultas/Jurusan/Prog.Studi   :  Fakultas Teknik/Teknologi Jasa dan Produksi
8. Pekerjaan                                 :  Dosen




No comments:

Post a Comment