Manai adalah salah satu Kosakata dari Kabupaten Kampar. Dalam
kamus besar bahasa Indonesia kata Manai ada juga, tapi artinya tidak sesuai
dengan pengertian Manai di Kabupaten Kampar. Kalau dalam kamus besar artinya,
putih pucat (sakit kurang darah)
Saya menulis tentang Manai
ini, karena saya yakin Kosakata ini termasuk salah satu kosakata dari sekian
kosakata lainnya yang digunakan rakyat Kabupaten Kampar yang akan hilang dari
predaran dikarenakan perkembangan zaman, atau lebih tepatnya perkembangan
kemakmuran rakyat sekarang ini.
Manai dalam kosakata masyarakat Kabupaten kampar adalahsejenis
penyakit yang menyebakan seseorang badannya besar atau tambun. Begitu besar
badannya, maka orang yang terkena manai ini
malas bergerak; sangat tidak produktif, karena kegiatannya hanya makan, tidur,
makan tidur. Dan makannya sangat banyak. Sekali makan bisa menghabiskan satu
periuk untuk jatah 4 atau 5 orang.
Sebenarnya saya belum pernah
bertemu dengan orang yan g kena penyakit Manai
ini. Dan kata-kata ini menurut perkiraan saya hanya untuk menakuti anak-anak
dan remaja zaman dulu yang sangat doyan makan. Bagi generasi sekarang mungkin
tidak percaya. Pada tahun 60-an dan 70-an anak-anak dan remaja rata-rata makannya banyak dan sangat
bernafsu. Kalau memungkinkan mereka makan
sesering mungkin. Seperti tidak ada kenyangnya. Karenanya, banyak orang tua
yang kewalahan dibuatnya. Apalagi saat itu Indonesia tidak semakmur sekarang. Oleh
karena itu maka ditakut-takuti lah mereka dengan kata manai ini. Namun ini juga tidak mempan. Sehingga banyak rumah ketika itu punya alamari khusus yang di
kunci untuk menyimpan lauk-pauk agar anak-anak dan remaja bisa dibatasi
makannya.
Dengan perkembangan zaman,
keadaan berobah seratus delapan puluh derajat. Karena kita relatif sudah makmur
dan mungkin karena sudah banyak yang akan dimakan, anak-anak dan remaja tidak
lagi doyan makan.Bahkan mereka dibujuk-bujuk agar mau
makan. Malah ada yang diiming-iming hadiah agar mau makan. Sesuatu yang dulu
tidak perlu ada. Mereka tidak perlu lagi ditakut-takuti dengan kata-kata “ Orang yang banyak makan otaknya akan tumpul,
bodoh di sekolah, jangan banyak makan ikan, nanti cacingan, dsb, dsb” Dan lebih
parah lagi ya itu bisa kena kena penyakit Manai.
Karena semuanya itu adalah kondisi zaman ekonomi sulit,
dengan demikian perkembangan kemakmuran ini orang tua tidak lagi membutuhkan
kosakata tertentu untuk menakuti anak mereka, dengan demikian menghilang pula beberapa
kosakata antara lain “Manai”
Catatan: Semua gambar diambil dari google
No comments:
Post a Comment