Dalam dua kali postingan minggu yang lalu kita membicarakan masalah yang berhubungan dengan siswa. Yaitu bagaimana menghadapi slow learners dan bagaimana menghadapi siswa yang suka melawan guru di dalam kelas. Namun kadangkala, sebagai guru kita tidak hanya bermasalah dengan murid dan masalah administrasi saja tapi adakalanya juga masalah yang berhubungan dengan kepala sekolah.
Mari Dapatkan Rp.800 Juta,- dengan modal hanya 25 ribu rupiqh Dari Bisnis Iklan Rp.800 Juta,- Dari BisnisIklan
Silahkanklik : https://muslimpromo.com/?ref=8076
Pada
postingan minggu ini akan kita bicarakan bagaimana pula menghadapi
permasalahan yang berhubungan dengan kepala sekolah. Kita semua
menyadari bahwa kepala sekolah adalah manusia biasa seperti kita yang
tidak sempurna. Memiliki kelebihan dan kekurangan. Idealnya kita
guru-guru punya hubungan yang harmonis dengan kepala sekolah. Saya yakin
semua guru mengimpikan memiliki hubungan yang solid, positif,
konstruktif dan saling menghargai dengan kepala sekolah.
Hubungan yang ideal seperti di atas harus diusahakan, agar kita bisa menikmati pekerjaan sebagai guru dengan menyenangkan. Punya keyakinan penuh bahwa kepala sekolah adalah atasan yang selalu membimbing dan membantu kita agar kita tambah percaya diri menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan kegian pembelajaran.
Namun kalau nasib lagi sial, dapat kepala sekolah yang bermasalah, kita sudah berusaha untuk menjalin hubungan yang harmonis, tapi ia tetap tidak fair dengan dan selalu menjengkelkan kita. Kalau ini terjadi ada beberapa yang mungin bisa dilakukan:
Hubungan yang ideal seperti di atas harus diusahakan, agar kita bisa menikmati pekerjaan sebagai guru dengan menyenangkan. Punya keyakinan penuh bahwa kepala sekolah adalah atasan yang selalu membimbing dan membantu kita agar kita tambah percaya diri menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan kegian pembelajaran.
Namun kalau nasib lagi sial, dapat kepala sekolah yang bermasalah, kita sudah berusaha untuk menjalin hubungan yang harmonis, tapi ia tetap tidak fair dengan dan selalu menjengkelkan kita. Kalau ini terjadi ada beberapa yang mungin bisa dilakukan:
- Kita
harus tetap professional sebagai guru. Jangan banyak berfikir tentang
kepala sekolah tersebut. Fokuskan pikiran untuk pekerjaan, melengkapi
administrasi pembelajaran, proses belajar di dalam kelas, dsb. Usahakan
target pencapain siswa meningkat.
- Instropeksi diri. Apa sebetulnya kelemahan kita secara professional.
Kalau kelemahan kita itu yang membuat dia tidak menyukai kita, maka
terus terang saja padanya bahwa kita memelukan pelatihan.
- Jika masalah berlanjut dan kita merasakan ketegangan yang
meningkat dari kepala sekolah yang yang bermasalah ini, mulailah
mendokumentasikan setiap peristiwa yang terjadi antara kita dan dia.
Buat catatan harian, kalau perlu rekaman yang berisi semua percakapan,
topik pembicaraan, tanggal, waktu, dan durasi kunjungan kelasnya. Tulis
juga Perasaan kita tentang masalah yang terjadi, tuduhan dia terhadap
kita tidak benar, dan apa pembelaan kita.
- Jika kepala sekolah menyerang dan kita mulai merasa menjadi korban,
tetap tenang, Jaga sikap agar tetap sopan dan santun padanya. Coba
pikirkan. Sebenarnya apa yang dia inginkan. Kalau kita tidak tahu apa
maunya, coba tanyakan sebenarnya yang dia inginkan apa. Kalau kita bisa
memenuhi apa yang dia inginkan kerjakan.
- Kalau kita merasa kepala sekolah sudah di luar batas dan membuat
kita tidak nyaman dalam mengajar, pertimbangkan untuk berbicara dengan
pengawas yang membina sekolah. Kalau ini tidak mempan juga naik ke
yang lebih tinggi seperti perwakilan Persatuan guru yang ada atau
instansi yang terkait membawahi sekolah kita, dengan membawa catatan dan
rekaman yang telah kumpulkan selama ini. Jika selama ini kita adalah
seorang guru profesional yang waras dan baik hati, tidak pernah
mengemukakan keluhan, pihak yang berwenang pasti menanggapinya.
- Jika masalahnya tidak membaik seiring waktu dengan mediasi dan kesabaran, maka kita selalu dapat mengajukan diri untuk pindah ke sekolah lain. Atau kalau memungkinkan kita mengajukan kepada Dinas Pendidikan yang berwenang, dengan alasan dan bukiti-bukti kemudian petisi dari teman-teman lainnya untuk memindahkan Kepala \sekolah yang bermasalah ini.
- Bahan diolah dari https://www.thoughtco.com/dealing-with-a-problem-principal-2081939
No comments:
Post a Comment