Keluhan-keluhan akan susahnya hidup ini sudah tidak asing kita dengar dari orang-orang sekitar kita. Kalau yang mengeluh itu orangnya miskin, yah menurut kita sah-sah saja. Tapi kalau kalau keluhan ini dari orang yang menurut kita serba berkecukupan, ini sudah tidak normal lagi.
Saya punya kerabat dekat yang menurut
saya hidupnya berkecukupan. Rumahnya besar dan wah, mobilnya ada lima, kebun
sawitnya ratusan hektar. Namun setiap saya berkunjung kerumahnya ceritanya
selalu hidup susah saja. Pokoknya ada-ada saja keluhannya. Sehingga saya pun
berprasangka, jangan-jangan dia ini khawatir kedatangan kita adalah untuk
meminta bantuan dengan dia. Jadi keluhanya tidak murni.
Ada juga seorang teman, menurut
penilaian kita hidupnya biasa-biasa saja, namun selalu Nampak cerah dan penuh
optimis. Menurut kita orang seperti ini yang seharusnya mengeluh. Nah bagi
kawan-kawan yang selalu mengeluh dan itu memang kesadarannya tidak karena takut
dimintai sumbangan atau donasi, mungkin tulisan yang saya ambil dari IDN
TIMES.COM yang ditulus oleh Ratna Kurnia Rahmadhani perlu disimak. Kuncinya
instropeksi. Ini yang membuat hidup itu terasa berat :
1. Sering berasumsi
Memang sifat orang berbeda-beda. Ada yang suka to the point
alias tanpa basa-basi. Ada juga yang merasa tidak enak hati untuk menanyakan
sesuatu yang belum dimengerti. Alasannya, bisa karena berbagai hal.
Namun, ketakutan untuk memperjelas sebuah situasi ini justru
akan melahirkan orang yang suka berasumsi. Alih-alih mendapatkan jawaban atas
pertanyaan yang dimiliki, justru kamu semakin terjebak dengan berbagai pikiran
liar yang bisa menyiksa diri.
Suka berasumsi juga bisa menjadi akar terciptanya fitnah jika
kamu membagikan hasil pemikiranmu sendiri yang tidak sesuai fakta tersebut
kepada orang lain. Jangan sampai menjadi jahat hanya karena tidak berani
mencari kebenaran, ya!
2. Terlalu banyak curiga
Kamu tentu sepakat bahwa orang yang dalam dirinya dipenuhi
kecurigaan, hidupnya tidak akan bisa tenang. Bagaimana tidak, seseorang seperti
itu tidak bisa percaya pada orang lain, sehingga mau tidak mau harus
mengerjakan semua hal sendiri.
Rasa
curiga yang terlalu banyak juga dapat mengakibatkan terjadinya perkelahian,
terutama jika kecurigaan tersebut kamu utarakan kepada orang lain. Dampak yang
muncul tentu hadirnya rasa tidak tenang dalam hidup.
3. Takut tersaingi
Kompetisi adalah bagian dari kehidupan. Di suatu titik,
kamu memang harus bersaing dengan orang lain, terutama jika memang sedang
mengikuti suatu perlombaan. Tujuannya tentu untuk mencari pemenang terbaik.
Sayangnya,
tidak semua orang paham bahwa tidak semua hal harus dihadapi dengan persaingan.
Salah satu contohnya adalah perihal kekayaan.
Sebagai
contoh, kamu takut terlihat lebih miskin dari tetangga yang membeli mobil baru.
Kamu pun memutuskan untuk turut membeli mobil baru yang harganya lebih mahal
demi “nama baik”. Jika hal seperti ini diteruskan, bukan tidak mungkin kamu
akan kewalahan dan kehabisan dana.
4. Kebiasaan berbohong
Kejujuran memang mahal harganya, sehingga tidak semua
orang bisa berlaku demikian. Beda dengan bohong yang mudah sekali untuk
dilakukan. Namun, banyak yang tidak sadar dengan konsekuensi kebohongan yang
sebenarnya jauh lebih menakutkan.
Orang
yang terbiasa bohong akan sulit untuk mengatakan kebenaran. Sekali atau dua
kali mungkin masih aman. Namun, suatu saat jika kebohongan itu terbongkar,
orang tidak akan sudi untuk percaya lagi. Akibatnya, orang akan menjauh dan
tidak ada lagi yang mau membantu.
5. Enggan bersyukur
Hidup yang terasa berat bisa terjadi karena kurangnya mengucap
rasa syukur. Kamu selalu merasa kurang atas segala sesuatu yang sudah dimiliki,
padahal jumlahnya lebih dari cukup untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Memang tidak ada salahnya memandang keberhasilan orang sebagai
motivasi, tapi jangan jadikan itu standar hidupmu. Rezeki sudah diatur oleh
Yang Maha Kuasa, sehingga tidak perlu merasa khawatir. Selama terus berusaha,
maka kamu akan menuai banyak berkah.
Menjalani
kehidupan memang tidak selalu mudah. Ada kalanya kamu harus jatuh, tersungkur,
atau terombang-ambing. Namun, jangan lupa untuk melakukan introspeksi diri
karena bisa saja kejadian berat yang dialami adalah buah dari perbuatan buruk
yang selalu dilakukan. Semangat berbenah diri, ya!
Catatan:
1. Sumber
tulisan https://www.idntimes.com/life/inspiration/ratna-ramadhani/hal-yang-buat-hidup-terasa-berat-exp-c1c2?page=all
2. Gambar
diambil dari google
No comments:
Post a Comment