BBM DAN UJI KECERDASAN PRESIDEN

Apa berita yang yang hangat terakhir ini di media masa? Tidak lain dari kelangkaan BBM dan antrian panjang kenderaan untuk  mendapatkan BBM. Di media Televisi kita melihat pula para pakar dan pengamat dengan bangga  menawarkan solusi bagaimana untuk mengatasi kelangkaan BBM ini. Dan mereka nampak yakin bahwa solusi yang mereka tawarkan adalah solusi yang sangat jitu. Namun semua solusi itu sama, “Menaik kan harga”.  Termasuk juga dari bakal wakil presisen Jusup Kalla. Tidak ada solusi selain dari itu. Berarti para pakar, bakal wakil presiden pola berpikirnya standar saja, naikkan harga, tidak ada yang lain, solusi yang sebenarnya tidak memerlukan keakhlian,  masyarakat biasa pun bisa memikirkannya.
Yang kita tunggu sebenarnya solusi yang cerdas yang berbeda dengan pemikiran orang kebanyakan. Kita beranggapan para pakar, para pemimpin dalam hal ini presiden dengan teamnya  punya solusi yang levelnya lebih tinggi dari rakyat kebanyakan. Sebab mereka orang yang mumpuni yang seharusnya  mempunyai tingkat berpikir yang lenih dari orang masayarakat biasa.

Kita tunggu saja, bagaimana presiden kita, apakah mereka lebih cerdas dari kita, sehingga mendapatkan solusi yang mungkin bagi rakyat kebanyakan tidak terpikirkan. Sehingga rakyat tidak terbebani. Atau kalau mereka juga tidak menemukan solusi yang lebih berkualitas dari rakyat biasa, setidak-tidaknya ia melelang jabatan untuk posisi yang bisa menyelesaikan masalah kelangkaan BBM ini. 

SIAPA YANG MAU DIBENCI DAN DIMARAHI RAKYAT?

Dua hari terakhir ini kita melihat di media masa baik cetak maupun televisi, pertemuan Pak SBY dengan bakal Presiden kita Jokowi. Entah panik, atau mungkin karena kurang nalar bakal Presiden Jakowi meminta Pak SBY menaikkan harga BBM. Saya sempat terpana dan merasa ada keganjilan.
Menaikkan harga BBM adalah suatu keputusan yang paling dibenci dan yang membuat rakyat kecil (Umumnya pemilih Jokwi) menderita. Siapa pun presiden pasti dengan hati yang berat dan sangat terpaksa yang akan melakukannya, apa lagi dengan sistem pemilu lansung sekarang ini. Dan ini diminta pada SBY yang akan berakhir masa jabatannya untuk melakukannya. Secara logika sebodoh-bodoh presiden tidak akan mau mengambil resiko ini, apalagi Pak SBY pada akhir masa jabatannya.
Kita tidak tahu apa perasaan pak SBY ketika mendengar permintaan ini. Mungkin dia juga heran. Ini kan sama saja dengan meminta pak SBY untuk bersedia pada akhir masa jabatannya dimarahi, dimaki-maki dan dihujat oleh hampir 50 persen penduduk Indonesia. Siapa saja secara normal pasti menginginkan mengakhiri masa tugasnya dengan hati yang senang dan ingin dielu-elukan oleh rakyat yang telah dipimpinnya.
Tidakkah ini terpikir oleh yang terhormat Pak Jokowi? Seharusnya dia mengumpulkan pantolan-pantolan PDI P yang selama ini dengan gigih menolak setiap ada opsi menaikkan harga BBM. Saya senang mendengar alasan Muruar Sirait (Maaf kalau salah menulis namanya), Diah Pitaloka, kenapa PDI-P menolak kenaikan BBM. Dan mereka memberi alasan, yang menurut saya waktu itu alasan yang jitu dan masuk akal. Atau kenapa Pak Jokowi tidak mengumumkan saja kepada khalayak ramai, siapa yang bisa memberi masukan berupa opsi selain kenaikan BBM akan diangkat menjadi mentri perminyakan di kabinetnya nanti (Lelang jabatan mentri).

Saya yakin jika Pak Jokowi menaikkan harga BBM, yang paling kecewa adalah rakyat kecil pendukungnya. Tolong Pak Jokowi jangan dikecewakan mereka, pasti ada opsi lain, mintalah pendapat pada pakar-pakar yang ada PDI-P. Selamat berpikir Pak!  Jangan  ganggu lagi Pak SBY, biarkan ia mengakhiri jabatannya dengan tersenyum dan melambaikan tangannya pada rakyat yang mencintainya.

PARA PENGHUJAT PERHATIKAN RAMBU-RAMBU

Indonesia ini memang sorga, sorga bagi siapa saja, juga bagi para penghujat yang suka memaki-maki dengan bahasa yang kotor, meleceh dan menghina orang lain. Wadahnyanya media sosial seperti internet. Coba lihat ketika menjelang pilpres bagaimana sekelompok orang dengan bebas  memaki, menghina dan menghujat kedua pasangan Prabowo maupun Jakowi. Dengan kecanggihan tekhnologinya mereka ini juga bisa merekayasa gambar untuk merendahkan pihak yang sedang bertarung.
Sekarang, lihat saja di beberapa media sosial betapa bebasnya orang menghujat dan menghina gubernur seolah-olah pejabat yang direndahkan itu berbeda jauh dibawah mereka. Padahal orang yang mereka hujat itu tidak pernah bersentuhan dengan mereka.
Untuk ini kita tidak bisa menyalahkan media sosial. Media sosial banyak manfaatnya. Termasuk saya sendiri senang menulis di “note” tentang catatan perjalanan dan pendapat pribadi saya. Demikian juga pada status saya senang memberikan kata-kata motivasi yang mungkin berguna bagi orang lain. Dan saya juga senang membaca komentar-komentar dari pembaca lain. Dan rata-rata komentarnya  menyenangkan  menambah akrab sesama manusia. Tapi pernah juga ada komentar yang miring dan menyakitkan. Saya ingin tahu siapa orangnya. Pada statusnya hanya gambar anak kecil. Setelah diselidiki rupanya seorang tenaga kebersihan di kantor kami yang telah dipecat. Saya sempat heran juga, sebab ketika bekerja di kantor kami, saya boleh dikatakan tidak pernah berhubungan dengannya. Jadi saya merasa tidak pernah pula menyakiti hatinya. Dari pada jengkel akhirnya saya putuskan saja pertemanannya. Beres dia tidak lagi bisa memberi komentar.
Dari pengamatan saya, para penghujat ini memang karena dari sononya mentalnya tidak baik. Dalam kehidupan sehari-jarinya sudah terbiasa menggunakan kata kasar. Jenis penghujat yang berikutnya adalah orang yang tidak tahu diri.
Kita berdiskusi dalam group dengan pembaca lainya dengan beradu argumen tentang suatu masalah. Kemudian tiba-tiba dia nimbrung dengan hujatan dan makian pada  yang tidak sependapat dengannya. Seharusnya dia tahu diri, kalau levelnya belum bisa beragumen, seharusnya dia menahan diri untuk ikut nimbrung. Sebaiknya mereka bersahut-sahutan dengan orang selevel  yang tidak bisa beragumen dan kelasnya  hanya memaki dan menghujat  saja. Biasanya kalau para penghujat ini sudah ikut-ikutan, saya menarik diri tidak lagi mengjukan argumen.
Nah sekarang dengan adanya kasus Florence di Jokya dan entah siapa lagi penghujat yang di Bandung, mulailah para penghujat berhati-hati, dari pada nanti nangis-nangis minta maaf di depan umum. Sebaiknya dari sekarang mulai belajar untuk tidak menyakiti orang dan menggunakan kata-kata yang santun. To make people happy is a noble endevour. Membuat orang senang, bahagia adalah pekerjaan mulia.



KEPALA DAERAH DIPILIH LANSUNG ATAU MELALUI DPRD?

Hari-hari terakhir minggu ini topik diskusi yang paling hangat adalah masalah kepala daerah, apakah dipilih lansung seperti sekarang ini atau kembali kezaman sebelum reformasi, yaitu dipilih oleh anggota DPR di daerah.
Pada note kali ini saya meresume diskusi group Pekanbaru Metropolitan di face book tanggal 12 September 2014. Meskipun diskusinya panjang dan bertele-tele karena ada beberapa peserta yang tidak nyambung dan ada pula yang sempat memaki dengan mengatakan bodoh dan sebagainya, namun intinya ada yang setuju Kepala Daerah dipilih oleh DPR dan ada pula yang tidak setuju, mereka lebih suka Kepala Daerah dipilih lansung sperti sekarang.
Mereka yang tidak setuju Kepala Daerah (KD) dipilih oleh DPR dan bukan pemililan lansung  mengajukan argumen sebagai berikut :
Yang membedakan zaman orba dengan reformasi adalah partisipasi masyarakat dalam memilih kepala daerah, Zaman Orde baru kepala daerah di pilih oleh DPR, rakyat seakan-akan membeli kucing dalam karung mereka tidak tahu siapa yang akan memimpin. Dan sekarang zaman reformasi kepala daerah ditentukan sendiri oleh rakyat, kalau seandainya adanya penyogokan oleh calon kepala daerah maka yang disogok rakyat, tidak segelintir orang. Lebih jauh lagi, dengan pemilihan lansung mata rakyat terbuka untuk mempelajari tape of the record calon pemimpin. Jika KD dipilih DPR peluang KKN dan sogok-menyogok terbuka lebar lebar. Dan yang menikmatinya hanya segelintir  orang saja yaitu anggota DPR, rakyat hanya gigit jari. Dengan demikian kalau tidak pemilihan lansung berarti reformasi selama ini sudah gagal total, kita kembali lagi ke Zaman Orba.
Mereka yang setuju anggota DPR yang memilih KD mengatakan bahwa Indonesia menganut demokrasi pancasila, dalam demokrasi Pancasila pada sila ke-empat adalah “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikma kebijaksanaan dalam permusyawaratan Perwakilan” disini di tekankan perwakilan, perwakilan rakyat itu adalah anggota DPR. Lagi pula pemilihan lansung selama ini cendrung memecah belah rakyat. Setelah Pilkada sering diikuti  oleh kerusuhan antara pendukung yang kalah dan menang dan kadangkala memakan korban jiwa. Demikian juga kalau KD dipilih oleh anggota DPR pengawasan relatif lebih mudah, karena yang yang diawasi lebih sedikit dan KPK sudah memasang jerat yang rapat bagi yang mencoba untuk bermain-main. Dan yang paling menguntungkan, sistem perwakilan ini akan menghemat belanja negara sebanyak 50 trilliun. Suatu jumlah yang tidak sedikit.

Demikianlah resume dari diskusi group Pekanbaru Metropolitan. Saya sengaja tidak memasukkan pendapat saya, silakan pembaca saja yang memikirkan keuntungan dan kerugian kedua sistem itu bagi kebaikan masyarakat.

MACHO (Believe it or not)


(Believe it or not)
Macho, saya kurang tahu apa kosakata ini masih familiar bagi anak-anak di Kabupaten Kampar sekarang ini atau tidak. Kalau zaman dulu kata Macho ini sangat populer sekali. Karena ini merupakan makanan favorite bagi anak-anak, remaja dan mahasiswa.
Macho sejenis ikan-ikan kecil yang yang diasinkan, bisa digoreng digulai dan dijadikan sambal lado. Bahasa lain untuk Macho adalah ikan teri, ada juga yang menyebutnya ikan bilis.
Waktu zaman dulu, hampir semua anak-anak dan remaja sangat keranjingan  makan. Makannya banyak dan bertambah-tambah. Sehingga orang tua perlu membatasi anak untuk makan. Malah di rumah-rumah ada almari sambal, untuk menyimpan sambal agar jangan dihabiskan oleh anak-anak. Beda dengan sekarang, anak-anak malah dibujuk-bujuk agar mau makan.
Macho ini hampir setiap hari menjadi menu. Saya ingat, ketika ibukota Kabupaten Kampar baru dipindahkan dari Pekanbaru ke Bangkinang, ada seorang  ibu dimarahi oleh banyak orang di pasar. Hanya karena ia bilang ia beli macho untuk makanan kucingnya di rumah. Orang merasa terhina, menu utama mereka dikatakan untuk makanan kucing.
Bagi mahasiswa yang merantau, ibu mereka  membekali mereka dengan macho yang digoreng dengan cabe dicampur dengan kacang tanah. Kemudian dimasukkan dalam kaleng biskuit, itulah nantinya menjadi menu utama menemani nasi sampai satu atau dua minggu.

Apa khasiat Macho. Tidak pernah dibahas. Hanya saja anak-anak yang ibunya menjadikan macho sebagai menu utama, nampak lebih lincah dari yang tidak mengkomsumsi macho. Dan badannya juga lebih kekar dan berisi. Sehingga akhirnya muncul  istilah remaja-remaja yang badannya kekar dan padat itu disebut  MACHO. Dan istilah ini sudah ada sejak tahun enampuluhan di Kampar . Nah sekarang istilah Macho ini sudah merambah keseluruh Indonesia. Walaupun mereka tidak tahu asal usulnya.

MUDIK, RITUAL SEKALI SETAHUN


Ketika masih  kanak-kanak, yang tinggal di sekitar sungai Kampar, istilah mudik diperuntukkan untuk ikan yang berbondong-bondong dengan jumlah yang sangat bsear menuju kehulu sungai. Dan ini dimanfaatkan bagi penduduk untuk panen ikan dengan menangkap ikan-ikan yang mudik itu dengan jala atau ada yang specifik yaitu tangkue. Tangkapan biasa melebihi dari yang dibutuhkan untuk dikomsumsi, maka kalau dijual tidak banyak pembelinya karena hampir semua orang pada menangkap ikan. Supaya jangan terbuang dan tahan lama maka ikan-ikan ini di keringkan.
Namun sayang  sekarang ini ikan tidak ada lagi tradisi mudik di sungai kampar, namun yang mudik adalah  jutaan manusia, warga negara Indonesia yang berbondong-bondong meninggalkan kota besar tempat mereka mencari nafkah menuju kampung halaman menjelang hari raya Idul fitri. Suatu kebiasaan luhur yang menunjukkan betapa rakyat Indonesia ini begitu terikat oleh kekerabatan dan kampung halaman. (Ratapan sekali setahun bagi mereka yang sudah tidak ada lagi kampung halamannya)
Eksodus besar-besaran meninggalkan kota-kota besar ini merupakan peristiwa besar, sehingga untuk menghadapinya presiden harus mengadakan sidang kabinet terlebih dahulu. Demikian juga berbagai stasion televisi menjadikan ini liputan utamanya. Jalanan Indonesia yang tidak pernah bertambah secara berarti dari tahun ketahun itu dipadati oleh kenderaan roda empat dan roda dua yang merayap perlahan karena padatnya. Yang anehnya meskipun ini terjadi sekali setahun, banyak pula jalan-jalan dan jembatan malah baru diperbaiki pada saat mudik ini, sehingga menambah kerumitan dan kepadatan arus mudik .

Bagi bangsa Indonesia peristiwa mudik ini lebih dari peristiwa perang. Tahun-tahun terakhir ini memang Indonesia tidak ada lagi perang. Namun mudik ini korbannya melampaui korban peperangan. Pada tahun 2012 korban jiwa menembus angka 1.900 –an jiwa. Dua kali lipat dari perang di Gaza. Syukur tahun 2013 korban mudik menurun secara significant menjadi 341 jiwa. Dan kita berharap tahun 2014 ini jumlah korban tambah menurun lagi. Dan kita berharap, karena peristiwa mudik ini akan terus berlanjut selamanya, hendaknya pemerintah memfasilitasi ritual mudik senyaman mungkin dengan membangun infrastruktur yang memadai. Manusia bertambah, kenderaan bertambah, manfaatkanlah pajak yang mereka bayar untuk kenyamanan mereka mudik.

Selamat mudik saudaraku, selamat berkumpul dengan handai tolan.

SELAMAT DATANG PRESIDEN BARU


Selasa malam 22 Juli 2014, akhirnya diumumkan juga hasil dari Pilpres, Negara Republik Indonesia telah punya presiden baru, Joko Widodo atau Jokowi. Mudah-mudahan presiden pilihan rakyat sesuai dengan yang kita harapkan, seorang pemimpin yang merakyat, seperasaan dengan rakyat tidak raja bagi rakyat.
Minggu yang lalu saya menulis bahwa sebagian besar rakyat Indonesia sudah bosan dengan pemimpin yang bertindak seperti raja bagi rakyat dan mereka ingin pemimpin yang merakyat. Semoga ini menjadi kenyataan. Semoga penilaian rakyat selama ini  tentang sosok Jokowi memang seperti itu, seperti yang mereka idamkan. Semoga programnya betul-betul memihak rakyat, semoga jabatan-jabatan penting yang melayani rakyat dipilih mereka-mereka yang mengutamakan kepentingan rakyat, melalui sistem yang selama ini ia lakukan yaitu proses lelang. Semoga harapan kita tidak harapan kosong.

Selamat datang pemimpin baru, selamat datang harapan  baru.

HAK AZAZI MANUSIA DAN PAMER KEMUNAFIKAN


Hak asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang sejak ia masih dalam kandungan. HAM berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat (Declaration of Independence of USA) sedangkan di Indonesia tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1
Dalam perkembangannya,  HAM yang kita kenal sekarang adalah sesuatu yang sangat berbeda dengan yang hak-hak yang sebelumnya seperti yang dalam Deklarasi Kemerdekaan Amerika atau Deklarasi Perancis. HAM yang dirujuk sekarang adalah seperangkat hak yang dikembangkan oleh PBB sejak berakhirnya perang dunia II yang tidak mengenal berbagai batasan-batasan kenegaraan. Sebagai konsekuensinya, negara-negara wajib  melindungi HAM seluruh warga negarnya dan orang asing yang berada di kawasannya. Demikian juga negara asing tidak boleh sewenang-wenang dengan warga negara lainya. HAM  menjamin setiap manusia, tidak memandang dari mana dia berasal, dari negara mana, apapun warna kulitnya dan apapun agamanya  mendapat perlindungan dari kesewenangan dari pihak manapun.
Namun dalam praktek sehari-hari semuanya ini adalah omong kosong. Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat yang merupakan corong HAM, secara telanjang mempertontonkan kemunafikan mereka tentang HAM yang mereka agung-agungkan. Sehingga kita mengambil kesimpulan bahwa bagi negara barat yang kuat, HAM hanya berlaku untuk golongan mereka saja dan kelompok yang sehaluan dengan mereka. Tapi bagi manusia yang tidak sealiran dengan Amerika  dan terutama yang beragama Islam HAM tidak berlaku.
Tidak susah-susah untuk membuktikanya. Berapa banyak manusia dibantai di Mesir oleh Meliter, berapa banyak umat islam yang dibantai Afrika tengah dan belahan dunia lainya, namun pelakunya tidak dikenakan pelanggaran HAM karena pemerintah yang membantai rakyatnya sesuai dengan keinginan Amerika serikat
Yang paling istimewa dan kebal HAM dipertontonkan oleh negara Zionis Yahudi Israil. Mereka dengan bebas boleh saja membunuh orang Palestina kapan saja di mana saja. Hampir setiap hari mereka membunuh orang Palestina, baik di Gaza  ataupun tepi barat. Tidak pernah ada tuntutan HAM terhadap mereka. Demikian juga pembantaian masal yang dilakukan tentera Israil di Shabra dan Shatila Lebanon tidak dimasukan sebagai pelanggaran HAM.
Sebaliknya Presiden Sudan dikatogarikan sebagai penjahat perang karena ia menumpas pemberontakan di Sudan selatan yang didukung oleh negara barat. Tentara kita yang menjalankan tugasnya di Timor timur juga dikenakan pelanggaran HAM, karena Timor timur ketika itu didukung oleh negara barat.
Berdasarkan sejarah negara yang paling banyak melanggar HAM  itu adalah  Negara yang selalu mengkapanyekan HAM itu sendiri yaitu Amerika serikat. Mereka seenaknya saja membunuh rakyat sipil dalam perang Vietnam, Kamboja, Laos, Afganistan, Irak, dan lain-lainnya .Kesimpulannya, HAM adalah budaya munafik negara barat.

Namun sangat disayangkan negara Arab atau orang Islam yang selalu menjadi korban tidak tergerak hatinya untuk melawan ketidak adilan ini baik secara organisasi maupun negara. Sepertinya mereka ikhlas saja menjadi korban.