Nensi Fitrizana
SD 005 Teluk Binjai Dumai
ABSTRACT
Masalah utama dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan siswa dalam menghitung luas
dan keliling bangun datar dan permasalahan ini dapat dicoba mengatasinya dengan
penggunaan alat peraga matematika papan berpaku. Penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan apakah dengan penggunaan
alat peraga dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN 005 Teluk Binjai
Dumai dalam materi luas dan keliling bangun datar. Penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas dengan subyek siswa kelas IV SDN 005 Teluk Binjai
Dumai yang berjumlah 30 0rang. Penelitian ini diadakan selama 3 bulan. Mulai
bulan September sampai Oktober 20017.
Data dari
penelitian ini dikumpulkan dari serangkaian tes tertulis menghitung luas dan keliling bangun datar untuk mengukur
kemampuan siswa dalam materi luas dan keliling bangun datar,sedangkan data yang
diperoleh dianalisa secara deskriptif. Penelitian ini diadakan sebanyak 2
siklus. Pada siklus I kemampuan siswa tertinggi berkisar 63,3% dari keseluruhan
jumlah siswa,sedangkan pada siklus II kemampuan siswa meningkat menjadi 86,7%. Dengan demikian penggunaan alat
peraga pada pembelajaran matematika dalam materi luas dan keliling bangun datar
dapat meningkat kemampuan siswa SDN 005 Teluk Binjai Dumai.
Kata
kunci : penggunaan alat peraga papan berpaku
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Salah satu tujuan pendidikan nasional adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa untuk mencapai itu maka mulai dari SD siswa
diberikan pelajaran-pelajaran yang dapat merangsang kecerdasan otaknya. Salah
satu pelajaran yang dapat merangsang otak siswa adalah pelajaran matematika.
Matematika adalah ilmu yang mempelajari
tentang besaran,struktur, bangun ruang dan perubahan-perubahan yang pada suatu
bilangan. Matematika berasal dari bahasa Yunani Mathematikos yang artinya ilmu
pasti. Dalam bahasa Belanda matematika disebut sebagai wiskunde yang artinya
ilmu tentang belajar. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, definisi matematika
adalah ilmu tentang bilangan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
bilangan yang mencakup segala bentuk prosedur operasional yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah mengenai bilangan.
Matematika sangat penting kita
pelajari,karena merupakan aspek yang penting dari pendidikan yang berhasil dan perlu perencanaan
yang tepat dari masa kanak-kanak sampai dewasa karena matematika sangat penting
bagi kehidupan kita. Salah satu alasan mengapa kita harus belajar matematika
sejak dini adalah matematika mengajarkan keterampilan pemecahan
masalahan,belajar untuk hidup cerdas ,matematika membuka wawasan tentang
pelajaran akdemik lainnya,matematika menyediakan lapangan kerja yang luas dan
menjanjikan,matematika bisa membuktikan bahwa kita cerdas ditempat kerja,dengan
matematika kita menjadi orangtua yang baik dimasa depan. Oleh karena
itulah kita sangat perlu untuk mempelajari metematika.
Dalam pembelajaran matematika terutama
dikelas IV SDN 005 Teluk Binjai Dumai banyak hal atau faktor yang mempengaruhi
keberhasilaan belajar siswa dan hal-hal yang sering menghambat untuk
tercapainya tujuan belajar,karena pada dasarnya setiap anak tidak sama cara
belajarnya demikian pula dalam memahami konsep-konsep abstrak. Melalui tingkat
belajar yang berbeda antara satu dengan yang lainnya maka guru yang baik adalah
guru yang mampu mengajar dengan baik,khususnya ada saat menanamkan konsep yang
baru,salah satu media pembelajaran yang diharapkan mampu memberikan bantuan
pemecahan masalah dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa adalah
menerapkan sistem pembelajaran yang menggunakan media bangun datar khususnya
pada mata pelajaran matematika di kelas IV.
Dengan mempelajari
matematika semua siswa tentu saja diharapkan memiliki kemampuan untuk dapat
memahami materi luas dan keliling bangun datar dengan memperoleh nilai sesuai
dengan criteria ketuntasan minimal (KKM),bahkan diharapkan memperoleh nilai
yang melebihi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Namun setelah materi
disampaikan, masih ada sebagian siswa yang belum memiliki kemampuan seperti
yang diharapkan,sebagian siswa masih belum mampu menyelesaikan materi luas dan
keliling bangun datar. Dari keseluruhan siswa kurang dari 70% nilai siswa belum mencapai KKM.
Terjadinya
kesenjangan antara kondisi ideal dengan kenyataan yang terjadi di sekolah bisa
disebabkan oleh beberapa hal antara lain belum dimanfaatkannya alat peraga. Oleh
sebab itu, pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dalam pokok bahasan
tersebut dianggap sangat tepat untuk membantu mempermudah siswa memahami
materi. Disisi lain suasana belajar akan lebih hidup, jika komunikasi antar guru dan siswa dalam proses
belajar dapat terjalin dengan baik. Hal ini di duga pula dapat membantu siswa
dalam upaya meningkatkan hasil belajarnya dalam mata pelajaran matematika.
Kenyataan yang ada, penggunaan alat peraga di sekolah belum membudayakan, dalam
arti tidak semua guru sekolah dasar menggunakan alat peraga dalam mengajar mata pelajaran
matematika. Hal ini disebabkan belum timbul kesadaran akan pentingnya
penggunaan alat peraga serta pengaruhnya dalam kegiatan dalam proses belajar
terutama dalam pokok bahasan luas dan keliling bangun datar.
Sebagai
guru penulis selalu memikirkan bagaimana mengatasi kesenjangan ini yaitu
rendahnya hasil belajar matematika,dan penulis merasa hal ini bisa diatasi
dengan menggunakan media alat peraga ,tetapi metode ini belum teruji secara
ilmiah,oleh sebab itulah penulis tertantang untuk melakukan penelitian tindakan
kelas dengan judul “PENGGUNAAN ALAT
PERAGA DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS IV SDN 005 TELUK BINJAI DUMAI DALAM MATERI LUAS DAN KELILING BANGUN
DATAR”.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Identifikasi
masalah dalam penilaian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Belum
dimanfaatkannya alat peraga di dalam proses pembelajaran.
2. Belum
terjalinnya komunikasi yang baik antara guru dan siswa.
3. Tidak
adanya bimbingan dari orangtua siswa.
4. Guru
belum menguasai materi pelajaran.
5. Kurangnya
minat belajar siswa pada pelajaran matematika
C.
PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan
identifikasi masalah diatas penelitian ini hanya dibatasi pada penggunaan alat
peraga dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN 005 Teluk Binjai Dumai
dalam materi luas dan bangun datar.
D. RUMUSAN
MASALAH
Rumusan
masalah dalam penilaian Tindakkan Kelas ini adalah sebagai berikut:
1.
Apakah dengan menggunakan alat peraga dapat
meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN OO5 Teluk Binjai Dumai dalam materi
luas dan keliling bangun datar
2. Faktor-faktor
apa sajakah yang dapat mendukung dan
menghambat pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga
E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan diadakan
Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk membuktikan apakah dengan
menggunakan alat peraga dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN 005
Teluk Binjai dalam materi luas dan keliling bangun datar.
F. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat
dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut:
1.
Siswa,diharapkan siswa dapat memperoleh
kemudahan dalam mempelajari matematika dan membantu meningkatkan kemampuan
siswa khususnya dalam materi luas dan bangun datar.
2. Guru,dapat
meningkatkan kemampuan Guru dalam pembelajaran matematika dan kemampuan siswa
dengan menggunakan alat peraga
3. Sekolah,Meningkatkan
mutu sekolah dengan meningkatkan kemampuan siswa sehingga menghasilkan lulusan
dengan mutu yang berkualitas.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Kajian Teoritis
A. Pengertian Matematika menurut para ahli.
Dalam
Teorinya, Jerome Brunner menyatakan bahwa belajar matematika akan lebih
berhasil jika proses pengajaran anak diarahkan pada konsep-konsep dan
struktur-struktur yang termuat dalam pokok bahasan yang diajarkan,disamping
hubungan yang terkait diantara konsep-konsep dan struktur-struktur tersebut.
Brunner menyarankan keaktifan anak dalam
proses belajar secara penuh, agar anak dapat mengenal konsep dan struktur yang
tercakup dalam bahan yang sedang diajarkan sehingga anak akan memahami materi
yang harus dikuasai.
Dalam
proses pembelajaran hendaknya siswa diberi kesempatan untuk memanipulasi
benda-benda dengan menggunakan media pembelajaran matematika. Melalui
penggunaan media pembelajaran matematika yang ada, siswa akan melihat langsung
keteraturan dan pola struktur yang terdapat dalam penggunaan media pembelajaran
matematika yang diperhatikannya. Adapun Tahapan-tahapan belajar matematika
menurut Brunner adalah sebagai berikut:
1.
Tahap Enaktif
Dalam tahap ini siswa secara langsung
terlibat dalam memanipulasi objek.
2.
Tahap Ikonik
Tahapan dimana
kegiatan siswa berhubungan dengan mental,merupakan gambaran dari objek yang
dimanipulasinya.
3.
Tahap Simbolik
Tahapan dimana anak-anak memanipulasi simbol-simbol atau objek tertentu.
B.
Penggunaan
Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika
Menurut Sudjana
(2009),alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga
dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien. Alat peraga
juga dapat digunakan sebagai instrument audio maupun visual yang dapat membantu
proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan membangkitkan minat siswa dalam
mendalami suatu materi (Faizal,2010). Sebagai media pendidikan,alat peraga juga
dapat merangsang dan menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak bosan
dalam meraih tujuan-tujuan belajar ( Wijaya dan Rusyan,1994 ).
Dari uraian diatas jelaslah bahwa alat peraga pendidikan
merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran,perasaan,perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Penggunaan alat peraga
dalam kegiatan pembelajaran sangat mendukung sekali untuk pencapaian materi
pelajaran. Karena sangat banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari
penggunaan alat peraga ini, diantaranya sebagai berikut:
1.
Menimbulkan minat sasaran pendidikan
2.
Mencapai sasaran lebih banyak
3.
Membantu dalam menghadapi berbagai hambatan
dalam proses pendidikan
4.
Merangsang masyarakat atau sasaran pendidikan
untuk mengimplementasikan atau melaksanakan pesan-pesan pendidikan
5.
Mempermudah penyampaian bahan materi pelajaran
oleh para pendidik
6.
Mempermudah
penerimaan sasaran informasi oleh para pendidik
Seperti yang telah diuraikan
diatas,bahwa pengetahuan yang ada pada seseorang diterima melalui panca indera.
Berdasarkan penelitian para ahli, bahwa indera yang paling banyak menyalurkan pengetahuan
kedalam otak adalah mata. Kurang lebih 75% sampai 85% dari pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata. Sedangkan 13% sampai 25% lainnya diperoleh melalui
panca indera lainnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan alat
peraga/media/alat bantu visual akan lebih mempermudah cara penyampaian dan penerimaan
informasi atau materi pendidikan.
C.
Alat
peraga bangun datar papan berpaku
Muatan pelajaran Matematika
khususnya pada materi luas dan keliling bangun datar,sangat dianjurkan
menggunakan alat peraga didalam kegiatan pembelajaran guna untuk tercapainya
tujuan materi pembelajaran tersebut. Alat
peraga bangun Datar merupakan alat pembantu pangajaran yang mudah memberi
pengertian kepada peserta didik dalam menyelesaikan materi luas dan keliling
bangun datar. Alat peraga bangun datar merupakan bagian dari sumber pengajaran
yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar matematika untuk
lebih mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pendidikan
terutama untuk pelajaran matematika.
Secara
khusus alat peraga bangun datar digunakan dengan tujuan sebagai berikut :
1.
Memberikan kemudahan kepada peserta
didik untuk lebih memahami konsep, prinsip, sikap dan keterampilan matematika
dalam materi penyederhanaan pecahan dengan menggunakan alat peraga bangun
datar.
2.
Memberikan pengalaman belajar yang
berbeda dan bervariasi.
3.
Menumbuhkan sikap dan keterampilan
tertentu.
4.
Menciptakan situasi belajar yang
tidak dapat dilupakan peserta didik.
Secara umum alat peraga bangun datar
dapat berfungsi sebagai berikut :
1. Alat bantu untuk mewujudkan situasi
belajar yang efektif.
2. Bagian integral dari keseluruhan
situasi mengajar.
3. Meletakkan dasar - dasar dasar yang
kongkrit dari konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang
bersifat verbalisme.
4. Membangkitkan motivasi belajar
peserta didik.
5. Mempertinggi mutu belajar mengajar.
Disamping
memiliki fungsi dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi luas dan
keliling bangun datar,penggunaan alat peraga ini juga memiliki kekurangan dan
kelebihan,diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kekurangan Alat Peraga Bangun Datar
Kekurangan dari alat peraga bangun
datar adalah :
a.
Memerlukan
keterampilan khusus untuk merancang dan membuat bagan secara benar, menarik dan
simple.
2.
Kelebihan Alat Peraga Bangun Datar
Kelebihan dari alat peraga bangun
datar adalah :
a. Memberi informasi secara simbolis.
b. Memperjelas dan memudahkan menangkap
data yang rumit
c. Dapat menggambarkan pertumbuhan atau
perkembangan suatu peristiwa atau objek
d. Lebih mudah menjelaskan apa yang
ingin dicapai dari kompetensi dasar pada materi
Agar proses pembelajaran dapat
tercapai secara optimal,maka guru dapat menggunakan alat peraga yang dapat
mendukung materi pembelajaran. Alat peraga yang cocok untuk materi luas dan
keliling bangun datar diantaranya adalah alat peraga papan berpaku. Alat peraga
papan berpaku ini dikenal juga dengan Geoboard yang dibuat dari papan,berbentuk
persegi panjang atau bujur sangkar. Pada papan itu dibuat bujur sangkar – bujur
sangkar kecil yang pada setiap titik sudutnya ditancapkan paku setengah masuk
dan setengah lagi masih timbul. Dalam hal ini akan ditambahkan sebuah dadu yang
tiap mata dadunya berisi rumus-rumus luas dan
dari bentuk bangun geometri. Bahan untuk menggunakan alat peraga papan
berpaku ini adalah papan, paku, karet, dan dadu yang terbuat dari kayu.
Manfaat dari alat peraga ini adalah guru
dapat dengan cepat menunjukkan
bermacam-macam bentuk geometri,seperti segitiga,persegi,persegi panjang dan
bangun datar lainnya. Siswa juga dapat lebih mudah mengikuti guru dalam membuat
bentuk geometri tanpa memerlukan banyak waktu untuk menggambar dikertas,tanpa
menggunakan penghapus,penggaris,pensil dan kertas. Dengan papan berpaku ini
juga dapat dicari luas dan keliling dari bangun datar tersebut,dengan
ditambahkannya pemakaian dadu,maka siswa akan lebih mudah untuk menghapalkan
rumus-rumus luas dan keliling bangun datar tersebut.
2.
Hipotesis
Tindakan
Berdasarkan teori yang digunakan diatas
maka hipotesis tindakan dari penelitian ini adalah dengan Penggunaan alat
peraga bangun datar SDN 005 Teluk Binjai , terhadap luas dan keliling bangun
datar, Hasilnya dibuktikan dengan hasil pengamatan dengan peningkatan . Siswa
dapat meningkatkan kreativitas melalui penggunaan alat peraga yang tepat. Dapat
disimpullkan bahwa efektivitas penggunaan alat peraga bangun datar lebih baik
dari pembelajaran konvensional dalam meningkatkan kreativitas siswa pada mata
pelajaran matematika.
Peneliti, penelitian yang berjudul
Penggunaan alat peraga bangun datar dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IV
SDN 005 Teluk Binjai Dumai dalam materi luas dan keliling bangun datar, Hasilnya
dapat meningkatkan kemampuan siswa melalui alat peraga bangun datar.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A.
Seting Penelitian
Setting penelitiannya meliputi :
tempat penelitian,waktu penelitian dan siklus penelitian.
1.
Tempat
penelitian penelitian ini diadakan di SDN 005 Teluk
Binjai Dumai. Sekolah ini diambil dengan
pertimbangan peneliti mengajar di sekolah ini.
2.
Waktu
Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini
diadakan pada tanggal 25 September 2017
s.d 15 Oktober 2017.
2.
Siklus
Penelitian
Penelitian
Tindakan Kelas ini diadakan dalam dua siklus untuk melihat peningkatan
kemampuan siswa dari setiap pokok bahasan perlakuan yang diberikan.
B.
Persiapan Penelitian
Pada tahap
persiapan ini peneliti memilih kompetensi dasar (KD), membuat RPP, menyiapkan langkah-langkah pembelajaran,
mempersiapkan alat ukur atau instrument penelitian.
C.
Subject Penelitian
Subject Penelitian Tindakan Kelas
ini adalah Siswa Kelas IV SDN 005 Teluk Binjai Dumai
D.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Tujuan penelitian ini adalah
untuk melihat peningkatan kemampuan siswa dengan menggunakan alat peraga dalam
materi luas dan keliling bangun datar. Maka instrument penilaian adalah
soal-soal yang berhubungan dengan
kompetensi dasar yang diajarkan.
E.
Analisis Data
Dalam penelitian tindakan kelas
ini, data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti yaitu:
1. Data Kualitatif ( nilai hasil
belajar siswa ) dapat dianalisa secara deskripsi. Dalam hal ini peneliti
menggunakan analisa statistic deskriptif, misalnya mencari nilai rata-rata,
presentasi keberhasilan dan lain sebagainya.
2. Data Kuantitatif yaitu data yang berupa informasi yang
berbentuk kalimat yang memberikan gambaran tentang ekspresi peserta didik yang berkaitan dengan tingkat pemhaman suatu
mata pelajaran ( kognitif ), pandangan atau sikap ( afektif ) aktifitas peserta
didik mengikuti pelajaran,perhatian,antusias dalam belajar,kepercayaan diri,
motivasi belajar dapat dianalisa secara kualitatif.
F. Prosedur
Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini
dilakukan dalam 2 siklus untuk melihat peningkatan kemampuan siswa kelas IV SDN
005 Teluk Binjai Dumai dalam materi luas dan keliling bangun datar
dengan menggunakan alat peraga. Setiap siklus terdiri dari tiga tahapan yaitu:
Perencanaan persiapan,kemudian pelakasanaan yang ditindak lanjuti dengan
refleksi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENELITIAN
Adapun deskripsi hasil dari Penelitian
Tindakan Kelas ini dapat diuraikan dalam tahapan siklus-siklus pembelajaran
yang dilakukan sebagai berikut :
A.
Data kemampuan siswa pra siklus
Data awal peserta didk sebelum dilakukan tindakan dalam penelitian
tindakan kelas adalah sebagai berikut:
NO
|
NAMA SISWA
|
NILAI
|
1.
|
ANANDA AULIA
|
75
|
2.
|
ADITYA FATURRAHMAN
|
60
|
3.
|
ABEL CALLISTA
|
85
|
4.
|
AURA
|
80
|
5.
|
BAMBANG
|
45
|
6.
|
BAYU
|
85
|
7.
|
BIMA
|
90
|
8.
|
CARISA
|
90
|
9.
|
DODI
|
65
|
10.
|
DENI
|
70
|
11.
|
DINA AMELIA
|
80
|
12.
|
ELIA CAYEL
|
80
|
13.
|
ENDANG FITRIA NINGSIH
|
65
|
14.
|
FIKARATUHA MUDRIKAH
|
80
|
15.
|
GINA SRI REZEKI
|
90
|
16.
|
HARYANTO
|
70
|
17.
|
HENDRI
|
70
|
18.
|
INDAH
|
65
|
19.
|
ICA SOFIA PURTI
|
60
|
20.
|
IBRAHIM
|
50
|
21.
|
JERI
|
85
|
22.
|
JOSHUA
|
80
|
23.
|
KHATERINA
|
65
|
24.
|
LELI NOVITA SARI
|
60
|
25.
|
LAILA SUTRA DEWI
|
60
|
26.
|
MAILA KRISANA
|
70
|
27.
|
NOVITA SARI
|
55
|
28.
|
OVILIA
|
60
|
29.
|
PERMATA DEWI
|
80
|
30.
|
PUTRA OKTAVIANUS
|
80
|
REFlEKSI
Dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa nilai siswa yang di dapat secara keseluruhan belum mencapai
KKM yang telah ditentukan. Nilai siswa yang tertinggi berjumlah 14 orang (53,3%),
sedangkan nilai siswa yang belum mencapai KKM berjumlah 16 orang ( 46,7 % ).
B.
Siklus
1
1. Perencanaan
a. Peneliti
mempelajari KD dan menyusun RPP
b. Berdasarkan
KD disusun langkah-langkah pembelajaran
c. Guru
menjelaskan materi luas dan keliling
bangun datar untuk menguji anak melalui soal-soal sesuai kompetensi dasar
2. Pelaksanaan
a. Guru
menjelaskan materi luas dan keliling bangun datar
b. Guru
memberi soal materi luas dan keliling bangun datar
c. Guru
menganalisa hasil uji coba siswa materi luas dan keliling bangun datar
d.
Hasil uji coba siswa materi luas dan
keliling bangun datar sebagai berikut:
Siklus 1 dilakasanakan
pada tanggal 25 September 2017. Peneliti mengumpulkan data hasil uji coba siswa
mencari luas dan keliling bangun datar sebagai berikut:
NO
|
NAMA SISWA
|
NILAI
|
1.
|
ANANDA AULIA
|
70
|
2.
|
ADITYA
FATURRAHMAN
|
75
|
3.
|
ABEL CALLISTA
|
85
|
4.
|
AURA
|
80
|
5.
|
BAMBANG
|
70
|
6.
|
BAYU
|
90
|
7.
|
BIMA
|
90
|
8.
|
CARISA
|
90
|
9.
|
DODI
|
80
|
10.
|
DENI
|
70
|
11.
|
DINA AMELIA
|
80
|
12.
|
ELIA CAYEL
|
80
|
13.
|
ENDANG FITRIA
NINGSIH
|
75
|
14.
|
FIKARATUHA
MUDRIKAH
|
80
|
15.
|
GINA SRI REZEKI
|
90
|
16.
|
HARYANTO
|
75
|
17.
|
HENDRI
|
80
|
18.
|
INDAH
|
65
|
19.
|
ICA SOFIA PURTI
|
60
|
20.
|
IBRAHIM
|
65
|
21.
|
JERI
|
90
|
22.
|
JOSHUA
|
90
|
23.
|
KHATERINA
|
65
|
24.
|
LELI NOVITA SARI
|
60
|
25.
|
LAILA SUTRA DEWI
|
60
|
26.
|
MAILA KRISANA
|
70
|
27.
|
NOVITA SARI
|
65
|
28.
|
OVILIA
|
60
|
29.
|
PERMATA DEWI
|
80
|
30.
|
PUTRA OKTAVIANUS
|
80
|
REFLEKSI
Dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa nilai siswa yang di dapat secara keseluruhan belum mencapai
KKM yang telah ditentukan. Nilai siswa yang tertinggi berjumlah 19 orang (
63,3% ),sedangkan nilai siswa yang belum mencapai KKM berjumlah 11 orang ( 36.6%
). Pada siklus I ini dapat kita lihat bahwa nilai siswa sudah mengalami
peningkatan sekitar 70% namun masih ada sekitar 36,6% siswa yang nilainya
belum mencapai KKM yang telah ditentukan.
C. Siklus II
1. Perencanaan
a. Peneliti mempelajari KD dan menyusun RPP
b.
Berdasarkan
KD disusun langkah-langkah pembelajaran
c.
Untuk
siklus II penulis menggunakan alat
peraga papan berpaku pada kegiatan pembelajaran
matematika dalam materi menghitung luas
dan keliling bangun datar untuk
melakukan uji coba kepada siswa melalui soal-soal sesuai kompetensi dasar
2.
Pelaksanaan
a.
Guru menjelaskan materi pembelajaran menghitung
luas dan kelling bangun datar dengan menggunakan alat peraga papan berpaku
b.
Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
materi menghitung luas dan keliling bangun datar
c.
Siswa secara berkelompok mengadakan uji coba
penggunaan alat peraga papan berpaku untuk menghitung luas dan keliling bangun
datar
d. Guru
memberi soal materi luas dan keliling bangun datar
e. Siswa
mengerjakan soal yang diberikan guru sesuai materi yang diajarkan
f.
Guru menganalisa hasil uji coba siswa materi
luas dan keliling bangun datar
g. Hasil
uji caba siswa materi luas dan keliling bangun datar sebagai berikut:
Siklus II dilakasanakan pada tanggal 2 Oktober 2017. Peneliti mengumpulkan data hasil uji
caba siswa mencari luas dan keliling bangun datar sebagai berikut:
NO
|
NAMA SISWA
|
NILAI
|
1.
|
ANANDA AULIA
|
80
|
2.
|
ADITYA
FATURRAHMAN
|
80
|
3.
|
ABEL CALLISTA
|
100
|
4.
|
AURA
|
95
|
5.
|
BAMBANG
|
75
|
6.
|
BAYU
|
100
|
7.
|
BIMA
|
90
|
8.
|
CARISA
|
90
|
9.
|
DODI
|
75
|
10.
|
DENI
|
80
|
11.
|
DINA AMELIA
|
80
|
12.
|
ELIA CAYEL
|
80
|
13.
|
ENDANG FITRIA
NINGSIH
|
75
|
14.
|
FIKARATUHA
MUDRIKAH
|
95
|
15.
|
GINA SRI REZEKI
|
100
|
16.
|
HARYANTO
|
80
|
17.
|
HENDRI
|
70
|
18.
|
INDAH
|
65
|
19.
|
ICA SOFIA PURTI
|
75
|
20.
|
IBRAHIM
|
65
|
21.
|
JERI
|
100
|
22.
|
JOSHUA
|
100
|
23.
|
KHATERINA
|
90
|
24.
|
LELI NOVITA SARI
|
75
|
25.
|
LAILA SUTRA DEWI
|
75
|
26.
|
MAILA KRISANA
|
80
|
27.
|
NOVITA SARI
|
80
|
28.
|
OVILIA
|
70
|
29.
|
PERMATA DEWI
|
80
|
30.
|
PUTRA OKTAVIANUS
|
80
|
REFLEKSI
Dari data diatas dapat disimpulkan
bahwa nilai siswa secara keseluruhan sudah mengalami peningkatan. Nilai siswa
yang tertinggi berjumlah 26 orang (86,7% ), sedangkan nilai siswa yang belum
mencapai KKM berjumlah 4 orang (13,3%). Dengan demikian dapat kita
lihat peningkatan hasil belajar telah tampak dan menunjukkan peningkatan kearah
positif dan telah mencapai tingkat peningkatan yang diharapkan penulis.Ternyata
dalam pembelajaran yang dilakukan penulis telah mencapai tingkat ketuntasan
yang diharapkan terhadap target ketuntasan yang ditargetkan, walaupun masih
terdapat satu beberapa kekurangan yang harus dibenahi penulis. Kekurangan
tersebut ialah lebih terfokus kepada siswa yang belum aktif saja.Tingkat
kekuatan yang muncul pada pembelajaran yang telah dilakukan penulis adalah :
1.
Siswa telah berangsur memahami konsep materi
pembelajaran tematik.
2. Siswa
telah berangsur aktif dalam proses pembelajaran dari penggunaan alat peraga
papan berpaku, karena siswa dituntut untuk berperan aktif pada saat
pembelajaran berlangsung.
3. Tingkat
hasil belajar siswa meningkat secara signifikan sebagaimana telah diuraikan
pada uraian di atas.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dengan
berbagai upaya dan langkah-langkah untuk melaksanakan kegiatan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang penulis lakukan. Dengan berbagai kritik, saran,
motivasi dan bantuan dari semua pihak. Dan tak lupa melalui berbagai rahmat dan
karunia-Nya. Penulis mampu menyelesaikan salah satu persyaratan yang harus
dicapai dalam tujuan pembelajaran.
Pada pembahasan bab simpulan dan
saran tindak lanjut ini penulis menyimpulkan dan memberikan saran guna
menindaklanjuti proses pembelajaran yang akan dilaksanakan dimasa yang akan
datang.
A.
KESIMPULAN
Dengan menyimak dan
memahami berbagai uraian dan ulasan yang telah dipaparkan dan disajikan,
penulis menyimpulkan uraian dan ulasan tersebut kedalam beberapa pokok simpulan
sebagai berikut :
1. Sebelum
diadakan perbaikan pembelajaran mata pelajaran tematik, proses pembelajaran
terasa sangat tidak bermakna. Dimana siswa sangat kurang berminat dan
bersemangat untuk mengikuti proses pembelajaran, ketuntasan belajar siswa yang
sangat rendah, siswa kurang memahami materi pembelajaran. Semua itu disebabkan
karena kurangnya kemampuan guru dalam penggunaan alat peraga, sehingga
berdampak pada semua mata pelajaran.
2. Dengan
adanya permasalahan pada proses pembelajaran sebelum perbaikan, penulis
berupaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan fokus utama yaitu penggunaan
alat peraga papan berpaku untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam materi luas dan keliling bangun datar pada siswa
kelas IV SDN 005 Teluk Binjai Dumai.
3. Setelah
siklus 1 (satu) dilaksanakan, hasil belajar siswa belum ada peningkatan secara
signifikan. Peningkatan yang diperoleh siswa adalah sekitar 63,3% semula dari
53,3% menjadi 63,3%. Peningkatan
ketuntasan klasikal meningkat sebesar 10%. Namun hasil tersebut belum mencapai
batas ketuntasan klasikal yang diharapkan penulis, yaitu 85% dari jumlah siswa
yang diteliti. Maka penulis melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II
(dua). Dimana hasil belajar siswa meningkat secara signifikan. Dengan nilai siswa
pada siklus I (satu) yang semula 63,3% meningkat menjadi 86,7%. Sedangkan pada
ketuntasan klasikal siklus I (satu) sebesar 53,3% menjadi 63,3%%.
4. Dari
ketiga poin di atas dapat diketahui bahwa pengunaan alat peraga papan berpaku
pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar dan ketuntasan
klasikal siswa kelas IV SDN 005 Teluk Binjai Dumai dalam pembelajaran tematik
pada materi menghitung luas dan keliling bangun datar.
5. Dengan
demikian, baik hasil belajar, pemahaman, minat, perhatian dan konsentrasi siswa
mampu berpadu dengan baik dan meningkat secara signifikan setelah penulis menggunakan
alat peraga papan berpaku selama proses penelitian dilaksanakan.
B.
SARAN
Secara naluriah
penulis menyadari bahwa hasil tulisan ini masih banyak terdapat kelemahan dan
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik, saran dan motivasi
yang membangun dan berorientasi positif terhadap kompetensi penulis guna
perbaikan peningkatan kegiatan belajar mengajar dan profesionalitas penulis.
Namun, melihat hasil belajar yang diperoleh setelah penulis menggunakan alat
peraga pada pembelajaran matematika, penulis menyarankan untuk :
1. Menggunakan
alat peraga yang relevan pada setiap pembelajaran yang akan dilaksanakan sesuai
dengan materi pembelajaran.
2. Menerapkan
metode dan model pembelajaran yang relevan dalam setiap mengelola pembelajaran.
3. Meningkatkan
keikutsertaan siswa secara langsung dalam pembelajaran guna memaksimalkan
peranan siswa dalam proses pembelajaran.
4. Mengupayakan
pembelajaran yang bermakna bagi siswa, karena hal tersebut sangat penting untuk
pembelajaran berikutnya bagi siswa.
5. Memperhatikan
setiap aktivitas, ungkapan perasaan dan sikap siswa guna memberikan
pembelajaran bermakna bagi siswa.
6. Menerapkan
pembelajaran berkelompok guna mengasah sikap tanggung jawab siswa baik bagi
dirinya maupun kelompok dalam melakukan pembelajaran.
7. Memantau
setiap kegagalan dan keberhasilan siswa guna menindaklajuti pembelajaran yang
telah dilakukan kearah yang lebih baik.
8. Merefleksikan
setiap pembelajaran guna perbaikan pada proses pembelajaran berikutnya.
Sebagai upaya meningkatkan pembelajaran di masa yang akan
datang, hasil penelitian ini perlu ditindak lanjuti agar menciptakan suasana
pembelajaran yang efektif dan efisien. Salah satu bentuk tidak lanjut yang
perlu kita perhatikan adalah, perlunya pembentukan suatu wadah kegiatan yang
mampu mewadahi aspirasi dan meningkatkan professionalitas guru di masa yang
akan datang. Misalnya Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Kelompok Kerja Kepala
Sekolah (K3S), namun selain kedua wadah diskusi dan musyawarah tersebut, perlu
adanya wadah baru yang dapat menampung dan menyelesaikan segala permasalahan
pembelajaran yang terjadi, dihadapi, dan dialami oleh guru di kelas atau di
sekolahnya masing-masing sebagai wujud dan tuntunan professionalitas seorang
guru.
DAFTAR REFERENSI
3.
Coretantangann.blogspot.co.id/2012
No comments:
Post a Comment