Tips Menghadapi Slow Learners bagi Guru di Sekolah




Slow Learners bukan istilah medic atau kejiwaan untuk menggambarkan kondisi siswa dalam pembelajaran di sekolah. Slow learners adalah siswa   biasa yang normal sama seperti teman-temannya, hanya saja lambat menyerap materi pembelajaran dibandingkan siswa lainnya. Namun selama ini, guru yang tidak memahami perbedaan individu, kerap merasa tergannggu dan jengkel menghadapi kelompok siswa ini. Sehingga ada yang mengidentifikasikan slow learners ini dengan siswa yang bodoh.




Dimanapun seorang guru mengajar, baik di sekolah favorite maupun sekolah biasa;di desa maupun perkotaan, di dalam kelas secara garis besar guru menghadapi tiga kelompok anak, yang dalam istilah pendidikan disebut, Fast Students, Average Students dan Slow Students.
Fast students adalah siswa yang selama ini sering dibangga-bangga oleh gurunya, karena penampilan mereka yang biasa rapi, mereka juga dikenal cerdas, pintar cepat menangkap materi pembelajaran. Siswa kelompok inilah yang selalu menjadi juara atau rangking di kelasnya. Sedangkan average students adalah siswa yang punya kemampuan rata-rata, tidak terlalu cerdas tapi tidak pula terlalu lambat. Sedangkan slow students adalah mereka yang lambat menyerap materi pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan selama puluhan tahun  menjadi guru, fast students hanya sepuluh persent dari jumlah siswa, berarti kalau siswa dalam satu kelas 30 orang, fast students ini hanya 3 orang. Slow students adalah 20 persent dari siswa berarti kalau siswa 30, yang slow hanya 6 orang. Sedangkan average students adalah mayoritas di dalam kelas yantu 70 persent dari jumlah siswa.

Meskipun hanya 20 persent dari jumlah siswa,  namun keberadaan kelmpok yang slow ini kadangkala membingungkan dan menjengkelkan bagi sebahagian guru. Mereka yang hanya 6 orang dari 30 siswa ini sering membuat guru naik pitam dan jengkel.
Nah, bagi Bapak dan Ibu guru yang bermasalah dengan slow learners ini, mungkin tips berikut ini bermanfaat bagi bapak ibu guru agar tidak jengkel dan sekaligus agar slow learners ini berhasil naik kelas atau lulus dam ujian. Sebab keberhasilan mereka di sekolah merupakan tanggungjawab seorang guru.
1.         Tentukan Target Capaian.

Pencapaian hasil belajar siswa yang slow ini tidak bisa dipaksakan untuk sama dengan kelompok siswa lainnya yaitu fast students dan average students. Capaian  mereka seharusnya  hanya d untuk bisa mendapat nilai minimal saja, yaitu KKM saja. Nilai KKM adalah nilai tertinggi yang bisa dicapai oleh slow learners, setelah mereka mungkin mengikuti dua atau  tiga kali remedial. Dengan demikian slow learners tidak dibebankan untuk menguasai semua indicator pada suatu KD. Indikator mana yang mereka wajib kuasai ditentukan oleh guru sesuai dengan tingkat kesulitan indicator tersebut
2.         Memelihara Kesabaran

Katanya uang susah, tapi diajak bisnis dengan modal 25 ribu saja ogah. Memang uang datang sendiri ke kantong? Mari Dapatkan Rp.800 Juta,- dengan modal hanya 25 ribu rupiqh Dari Bisnis Iklan Rp.800 Juta,- Dari BisnisIklan
Silahkanklik :
https://muslimpromo.com/?ref=8076
Aspek terpenting dalam menghadapi slow learners adalah kesabaran guru selama proses belajar mengajar berlansung. Sebab maslah utama siswa kelompok ini adalah lemahnya kemampuan kognitif mereka. Seorang guru harus menyadari dan memahami bahwa perhatian mereka dalam belajar juga rendah; kemampuan mereka untuk berkosentrasi juga lemah dan tidak tahan lama. Selain itu, guru harus menemukan cara-cara kreatif untuk mengatasi situasi ini sehingga seluruh kelas tidak terpengaruh. Salah satunya adalah  melalui pengulangan. Coba ulangi setiap instruksi dasar, kata kunci, konsep tanpa membosankan. Jangan terlalu banyak bicara, tapi perbanyak perhatian.
3.         Gunakan Pendekatan dan Alat Peraga Pembelajaran yang Menarik

Seperti sudah dijelaskan di atas. Slow learners bermasalah dalam memfokuskan perhatiannya kepada pembelajaran. Maka untuk menanggulanginya adalah pembelajaran dengan metode dan pendekatan yang bervariasi dan menarik yang menggunakan alat peraga yang beragam. Guru juga dapat menggunakan  permainan-permainan pendidikan untuk mencapai tujuan pembelajaran;  lembar kerja, kamus mini, atau lembar informasi visual grafis. Bisa juga memberikan pamphlet pelajaran untuk mereka tempelkan pada papan-papan yang disediakan di kelas sehingga mereka dikelilingi oleh pengingat pelajaran yang konstan.
4.       Libatkan Teman Sebaya


Ajarkan siswa lain untuk berempati dengan siswa slow learners ini. Terutama minta mereka untuk tidak menindas atau mencemooh mereka. Berikan mereka pengertian  bahwa tidak semua siswa bisa belajar secara cepat. Tutor sebaya kadangkala sangat membantu siswa slow learners. Dengan bantuan teman mereka mendapat dorongan. Biarkan mereka memilih 1 atau 2 dari teman-temannya untuk membentuk kelompok belajar. Tugaskan kelompok belajar mengulangi pelajaran baru hari itu dan membantu pekerjaan rumah.

5. Jangan di Bebani dengan PR yang Banyak
       
Kita semua setuju bahwa PR itu bermanfaat.  Namun slow learners merasa sulit untuk kosentrasi pada pelajaran sepanjang hari di sekolah, apalagi pulang ke rumah dan menyelesaikan PR pula.. Bagi mereka, kualitas pembelajaran lebih penting daripada kuantitas. Berikan PR untuk yang perlu-perlu saja, sekedar membantu mereka memahami pembelajaran dan mengurangi kecemasan mereka. Ini bertujuan untuk mempertahankan antusiasme mereka terhadap sekolah. Seorang pendidik dapat menugaskan dan mengubah pekerjaan rumah secara pribadi dan meninggalkan detail-detail kecil yang mungkin kurang penting. Misalnya, pekerjaan rumah menulis esai pada bab bahasa Inggris dapat dimodifikasi untuk membaca bab dua kali, dan memberi tahu ringkasannya kepada guru akan menjadi ide yang lebih baik

6.         Libatkan Mereka Pada Kegiatan Ekstra Kurikuler
Dorong siswa slow learners ini untuk mengikuti kegiatan ekstra kurikuler yang ada di sekolah, seperti kegiatan pramuka, kesenian, olahraga dan lain-lainnya yang sesuai dengan kegemaran mereka, Kegiantan-kegiatan ini membuat mereka merasa diakui dan dan dihargai. Dan ini sangat berarti menumbuhkan rasa percaya diri mereka
7.         Beri Mereka Penghargaan
Penghargaan yang dimaksud disini tidak perlu berupa medali atau hadiah dan sebagainya Suatu tepuk tangan saja akan membangkitkan semangat dan kebanggaan mereka. Pada kegiatan awal pembelajaran, guru bisa saja mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi pembelajaran, namun diyakini mereka bisa menjawabnya. Dengan demikian guru punya celah untuk memuji dengan mengatakan, “Bagus sekali, excellent” dan ungkapan sejenisnya sambil mengacungkan ibu jari. Dorongan dan kekaguman di depan kelas pasti akan membangkitkan semangat, kepercayaan serta rasa kemenangan untuk berprestasi.

8.         Ciptakan Kerjasama yang Baik dengan Orang tua siswa
Upaya untuk mendorong keberhasilan siswa slow learners in akan sangat terbantu keberhasilannya dengan menjalin kerjasama yang konstruktif antara guru dan orang tua.Pastikan untuk mendengarkan keluhan dan permasalahan yang dirasakan oleh orang tua dan mendiskusikan  penyelesaiannya. Sering berkomunikasi dan mengadakan pertemuan berkala dengan orang tua akan mendatangkan hasil yang lebih baik.

Demikianlah beberapa tips bagi guru untuk menghadapi siswa yang slow learners di sekolah, semoga ini ada manfaatnya, Jika ada saran dan masukan silakan tulis pada koment, sehingga artikel ini nantinya bisa direvisi
Catatan:

No comments:

Post a Comment