Gimana ya, Menghadapi Siswa yang tidak ada Kemauan untuk Belajar?



“Pusing”demikian keluhan seorang teman guru memulai keluhannya.”Berbagai cara sudah kita coba, memberikan pujian, melalui  dorongan; Bericara dari hati kehati, menuntut, dan bahkan memohon . Tapi sepertinya tidak ada perobahan” Teman ini mengeluhkan susahnya memotivasi siswa yang tidak ada kemauan belajar.  Memang,  Mencoba dan gagal memotivasi siswa yang tidak ada kemauan belajar adalah frustrasi yang umum di antara para guru.

 “ Sudah berbusa-busa mulut kita menerangkan namun mereka tetap tidak peduli”. Kata seorang guru pula. Kalau sudah terjadi begini, apa yang bisa kita lakukan? Ini seperti frustasi yang tidak ada solusinya. Namun bagaimana pun sebagai seorang guru kita harus berusaha untuk mengatasinya. Tidaklah professional kalau kita menyerah begitu saja.
 Mungkin beberapa saran berikut ini bisa dilakukan oleh guru yang betul-betul ingin menyelesaikan masalah. Sebab  kadangkala, ada sekelompok guru memang hobbynya mengeluh dan ketika diberi saran tidak dilakukan.

1.    Data Jumlah Siswa bermasalah
Pernah seorang guru tingkatan SMA mengatakan hampir semua muridnya tidak ada motivasi untuk belajar. Beberapa hari setelah dia berbicara itu, saya dapat kesempatan mengunjungi sekolahnya. Dan saya menawarkan diri untuk masuk kekelas guru tersebut.  Dengan menggunakan Bahasa Inggris saya berbincang dan Tanya jawab dengan murid di kelas untuk melihat seberapa jauh antusias murid-murid tersebut. Dan saya dapat kesan sebagian besar murid-murid di kelas tersebut cukup antusias dan bergairah belajar. Oleh karena itu kita tidak bisa mengenaisir siswa tidak ada motivasi belajar. Kita data terlebih dahulu berapa orang dari setiap kelas itu yang tidak ada motivasi belajarnya

2.    Identifikasi Tipe Belajar Mereka
Setelah kita punya data pada setiap local yang kita ajar siswa-siswa yang kurang kemauan belajarnya kita mencoba mengidentifikasi tipe belajar mereka.
Pada setiap kelas  adalah campuran dari tipe pelajar visual, auditory, dan kinestetik; yang condong ke arah ekstroversi atau introversi. Karena  keragaman ini, wajar bahwa preferensi belajar setiap siswa berbeda. Meskipun kita guru tidak dapat menyampaikan pelajaran yang dipersonalisasi kepada setiap pelajar, setidaknya kita dapat menjangkau mereka dengan lebih baik dengan berkomitmen untuk menggunakan teknik bervariasi  dalam pembelajaran. Kita berusaha menerapkan pendekatan yang sesuai dengan tipe belajar siswa yang tidak punya kemauan belajar itu pada setiap situasi yang memungkin. Sebenarnya kalau kita sudah menguasai Pembelajaran Aktif, Kreatif Evfektif dan Menyenangkan (PAKEM) maka kita tidak akan kesulitan menemukan pendekatan pembelajaran untuk siswa yang tidak berkemauan ini.


3.    Jangan Tunjukkan  Perhatian  yang Berlebihan.
Michael Linsin dari Smart Classroom Management merekomendasikan untuk memberikan siswa umpan balik yang spesifik dan jujur - dan kemudian membiarkan mereka sendirian. Jangan kentara kita memberikan perhatian yang berlebihan pada mereka. Perhatian yang menyolok kita berikan malah akan membuat mereka tidak nyaman. Jadi cobalah bersikap biasa-biasa saja. Bila ada pekerjaan yang  bagus, tidak peduli seberapa kecil  beri tahu mereka dengan suara normal, jangan ada kegembiraan berlebihan. Kita bisa berkomentar seperti: "Pendahuluan yang bagus," "ya, itu persis benar," "tepat ," Kemudian kita berjalan tanpa melihat lagi pada mereka. Memberikan pujian yang berlebihan kadangkala malah membuat mereka malu dan tambah enggan belajar. Dengan memberikan umpan balik spesifik dan membiarkan siswa melanjutkan pekerjaan mereka, pendekatan ini bertujuan untuk menanamkan benih kebanggaan dalam pekerjaan yang dilakukan dengan baik.


4.    Fokus pad motivasi ekstinsik
Motivasi intrinsic adalah motivasi yang menjadi aktif atau berfungsi tidak memerlukan ransangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi intrinsic ini muncul dari dalam dirinya bukan karena paksaan. Setiap siswa sebenarnya ada ketertarikannya pada sesuatu. Namun masih belum berfungsi atau masih tertidur. Guru berkewajiban untuk mengenal ini, baik melaui pengamatan dan bincang-bincang secara informal. Sekali ini dikenal guru membantu siswa untuk mengaktifkan dengan kegiatan-kegitaan yang berkaitan dengan minat mereka.


Demikianlah beberapa tip yang mungkin layak kita coba dalam menghadapi siswa yang tidak ada kemaun belajar. Berhasil atau tidak tergantung siapa yang melakukannya. Tentu saja pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi dan situasi di sekolah masing-masing. Selamat mencoba dan selamat berjuang

Catatan: Gambar no 1 dan terakhir diambil dari google.

No comments:

Post a Comment