Hidup bahagia adalah
dambaan semua orang, berbagai cara dilakukan untuk mencapainya. Ada kerja keras siang malam banting tulang, berpetualang ke gunung hutan
dan lembah bahkan ada yang berusaha secara tidak wajar. Namun sebenarnya untuk
mencapai kebahagian itu sederahana saja.
Dalam ceramahnya baru-baru ini, Psikiater
Robert Waldinger menjelaskan beberapa rahasia kebahagiaan, yang terungkap dalam
studi Harvard selama 75 tahun yang baru-baru ini dirilis. Pengkajian yang cukup
lama hanya untuk mengungkapkan bagaimana mencapai kebahagian.
Hasil pengkajian yang lama itu menyatakan rupanya, kita harus menghargai cinta di atas segalanya. Itu adalah hal utama dalam hidup yang memberi kita kebahagiaan. Setelah kita melihat apa yang benar-benar membuat orang bahagia selama tiga perempat abad, kita tidak perlu berasumsi apa yang akan membuat kita bahagia.
Psikiater George Vaillant, yang memimpin
penelitian dari tahun 1972 hingga 2004, menulis tentang penelitian penting ini dengan bercanda dia berkata, "75 tahun dan 20 juta dolar yang
dihabiskan untuk Grant Study menunjukkan ... ke kesimpulan lima kata yang
lugas: 'Kebahagiaan adalah cinta. Titik.' "
Pengkajian ini mengikuti dua kelompok pria kulit putih: 268 mahasiswa tingkat dua Harvard yang dipimpin oleh psikiater Harvard George Vaillant dan 456 anak laki-laki berusia 12 hingga 16 tahun yang tumbuh di pusat kota Boston adalah bagian dari " Glueck Study ”dipimpin oleh profesor Sekolah Hukum Harvard Sheldon Glueck.
Peneliti mensurvei para pria tentang
pekerjaan, hubungan dan kesehatan mereka selama 75 tahun.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pengungkapan bahwa hubungan sesame memberi kita kebahagiaan yang paling besar. Hubungan yang baik memberi kita kebahagiaan paling besar. Wowhanya itu. Hubungan baik yang membuat bahagia itu ada 3 yaitu :
1.
Hubungan Dekat di
Lingkungan sosial
Orang yang memiliki hubungan yang lebih baik dengan keluarga, teman, dan komunitas lebih bahagia dan lebih sehat daripada mereka yang kurang baik hubungan sosial di lingkungannya. Mereka yang baik hubungan dengan lingkungan social ini juga hidup lebih lama.
Orang yang kesepian memiliki lebih banyak masalah yang berhubungan dengan kesehatan dan mereka merasa kurang bahagia. Mereka juga menderita gangguan tidur dan lebih banyak masalah kesehatan mental.
Orang
yang memiliki hubungan masa kanak-kanak yang "hangat" dengan ibu
mereka hidupnya rata-rata lebih bahagai dan cenderung memiliki kesuksesan professional
2. Kualitas (Bukan Kuantitas) Hubungan
Banyak teman atau
relasi tidak menjamin kita bahagia. Yang membuat kita bahagia itu adalah
hubungan yang berkualitas, yang saling mendukung. Banyak ralasi tapi
bermasalah, sering konflik dan bertengkar hanya merusak kebahagian. Faktanya,
penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang sendirian lebih bahagia
daripada orang yang berada dalam hubungan "konflik tinggi" yang
bergejolak.
Terlebih
lagi, jumlah hubungan lebih penting bagi orang-orang berusia 20-an daripada
bagi mereka yang berusia 30-an. Rupanya, ketika orang memiliki banyak teman,
bukan berarti mereka lebih bahagia daripada seseorang yang hanya memiliki
sedikit teman dekat sejati.
3. Pernikahan yang Stabil dan Mendukung
Mereka yang punya rumah tangga yang harmonis hidupnya lebih bahagia kesehatannya juga stabil, Hubungan yang harmonis ini tidak hanya meningkatkan kesehatan, tetapi juga memperlambat penurunan mental.
Orang-orang yang menikah dan belum pernah bercerai, berpisah atau memiliki "masalah serius" sampai usia 50 tahun memiliki kinerja yang lebih baik dalam tes memori di kemudian hari daripada mereka yang tidak stabil dalam rumah tangganya.
Nah itulah hasil
kajian dari Universitas Havard yang dilakukan selama 75 tahun. Sederhana bukan.
Nah sekarang terserah kita mau berbahagia atau tidak. Kalau mau bahagia
perbaiki hubungan dengan lingkungan dan lebih penting dalam rumah tangga.
Catatan:
1.
Bahan tulisan diolah dari https://funnelwide.com/harvard-study-reveals-the-ingredients-to-true-happiness-today/2/?utm_source=cab&utm_medium=242537
2.
Sebagian gambar diambil dari google
No comments:
Post a Comment