APA PENTINGNYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU



Tanya            : Pak,  mohon dijelaskan kenapa penelitian tindakan Kelas itu penting bagi guru?

Jawab            Penerapan PTK dalam pendidikan dan pembelajaran memiliki tujuan untuk memperbaiki dan  meningkatkan kualitas praktek pembelajaran guru di dalam kelas secara berkesinambungan sehingga meningkatan mutu hasil pembelajaran dan ini berimbas pada  berkmebangnya keterampilan guru; meningkanya relevansi; meningkatnya efisiensi pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya meneliti pada komunitas guru. 

 PTK akan membuat  guru  peka dan  tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Dia menjadi reflektif dan kritis terhadap perlakuan yang dia berikan pada muridnya. Disamping itu PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Guru tidak lagi sebagai seorang bekerja monoton, yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai peneniliti di bidangnya.

 Lebih jauh lagi dengan melaksanakan tahapan-tahapan dalam PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa  yang terjadi di kelasnya. Tindakan yang dilakukan guru semata-mata didasarkan pada masalah aktual dan faktual yang berkembang di kelasnya. Dengan  demikian  melalui  PTK guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya.

SEKULERISME?

Berita minggu ini yang banyak dapat komentar adalah tentang mentri dalam negeri yang akan merevisi blanko KTP, dimana kolom agama akan dihapus atau dikosongkan dengan alasan mengantisipasi mereka yang agamanya lain dari  yang sudah ada atau kepercayaan lain yang ada di Indonesia ini. Namun banyak pula yang mencurigai langkah mentri dalam negeri ini merupakan agenda tersembunyi untuk menerapkan paham sekularisme di Indonesia.
Sekularisme merupakan sebuah ideology yang pada mulanya berkembang di dunia Barat dan menyebar hampir ke seluruh penjuru Dunia tak terkecuali dunia islam. Paham ini mempunyai tujuan yaitu memisahkan antara hak Tuhan dengan hak Manusia atau memisahkan antara urusan Manusia dengan urusan Tuhan.
Pada paham sekuler Sistem politik, pemerintahan  dan kemasyarakatan serta pendidikan  tidak boleh dicampuri oleh agama. Manusia tidak boleh meletakkan doktrin atau kitab-kitab agama sebagai pegangan karena ia akan membutakan kehidupan manusia. Manusia mestilah berpegang kepada kajian sains, eksperimen sehingga menemukan hal-hal yang baru. Nilai baik dan buruk ditentukan oleh akal manusia bukannya teks agama. Bagi mereka nilai baik dan buruk adalah relatif  dan agama menyempitkan konsep nilai baik dan buruk.
Sekulerism adalah sebuah konsep yang memisahkan antara negara dan agama . Yaitu, bahwa negara merupakan lembaga yang mengurusi tatatanan hidup yang bersifat duniawi dan tidak ada hubungannya dengan yang berbau akhirat, sedangkan agama adalah lembaga yang hanya mengatur hubungan manusia dengan hal-hal yang bersifat metafisis dan bersifat spiritual, seperti hubungan manusia dengan tuhan.
Sejarah munculnya sekularisme sebenarnya merupakan bentuk kekecewaan  masyarakat Eropa kepada agama kristen saat itu abad 15 an. Di mana kristen beberapa abad lamanya menenggelamkan dunia barat ke dalam periode yang kita kenal sebagai the dark age.
Pada saat Eropa mengalami the dark age, kristen yang sudah melembaga  saat itu menguasai semua ranah kehidupan masyarakat Eropa. Politik, ekonomi, pendidikan dan semuanya tanpa terkecuali yang dikenal denga istilah ecclesiastical jurisdiction (hukum Gereja). Semua hal yang berasal dari luar kitab suci Injil dianggap salah.
Negara yang berpenduduk mayoritas islam  yang pertama mengumumkan menganut sekulerisme adalah Turki dibawah pimpinan  Kamal Artaturk pada abad ke-20. Bagaimana dengan Indonesia?
Negara indonesia berlandaskan pancasila. Sila pertama adalah “Ketuhanan yang maha esa”  Sila pertama ini saja sudah menunjukkan bahwa agama adalah landasan negara kita. Berarti  Indonesia tidak negara sekuler. Namun apakah Indonesia mengakui semua agama? Ketuhanan yang maha esa menunjukkan bahwa agama yang diakui adalah yang monotheisme saja, tidak agama yang polytheisme.

Pak Cahyo Kumolo sebagai kader PDIP seharusnya menyadari bahwa PDIP  adalah  warisan Bung Karno. Bung Karno adalah berpaham nasionalisme bukan sekularisme. Bung Karno adalah penggali pancasila. Jadi hendaknya sang mentri jangan membawa paham-paham  yang bertentangan dengan Pancasila

PEROBAHAN MINDSET PADA KURIKULUM 2013(2)

Dalam setiap kali pelatihan implementasi kurikulum 2013 terhadap guru-guru saya selalu mengatakan bahwa nasib kurikulum 2013 ini tergantung kepada guru. Sebagus apapun konsep kurikulum baru ini,  akan gagal kalau guru tidak melaksanakan  seperti apa yang diharapkan oleh pemerintah. Maka salah satu materi penting dalam pelatihan kurikulum 2013 adalah perobahan mindset.
Salah satu penekanan dari perobahan mindset kur 2013 adalah mengenai pembelajaran di kelas. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, kurikulum 2013 ini pembelajaran tidak berbasis kecerdasan, tapi pembelajaran berbasis kreatifitas.
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review, mengatakan 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik atau diturunkan. Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. Lebih jauh pakar ini mengatakan pendidikan berperanan besar untuk membuat seorang anak kreatif atau tidak. Melalui pendidikan kreatifitas dapat berkembang sampai 200 %. Berbeda dengan kecerdasan yang  2/3 adalah diturunkan dan melalui pendidikan tidak berkembang secara significant. Paling tinggi perkembangannya hanya 50 %.
Berdasarkan inteligensia, pada setiap kelas ada 3 kelompok anak, yaitu fast students (anak cerdas), average students ( siswa berkemampuan rata-rata) dan slow students (siswa yang lambat berpikir). Pembelajaran disekolah kita selama ini memanjakan siswa golongan cerdas. Ia selalu dipuji-puji  dan di anak emaskan oleh guru. Sebaliknya siswa golongan slow students menjadi anak tiri, sering dimarahi. Diantara slow students ini ada juga yang rajin dan tekun belajar. Namun serajin apapun dia, ia tidak dapat menyamai prestasi siswa golongan fast students pada pembelajaran berbasis kecerdasan. Sehingga di sekolah yang dapat rangking setiap semester atau setiap tahun itu ke itu juga siswanya. Ironisnya, dalam menempuh kehidupan siswa golongan cerdas ini banyak yang gagal secara finansial. Sebaliknya siswa yang tidak tergolong siswa cerdas semasa sekolah banyak yang sukses dalam kehidupannya.
Dengan pembelajaran berbasis kreatifitas  diharapkan siswa yang tergolong average dan slow students dapat berkembang secara maksimal. Pembelajaran berbasis kreatifitas akan melahirkan  siswa yang kreatif dan trampil berpikir dalam mengatasi permasalahan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, pada dasarnya hidup kita ini terdiri dari masalah-masalah.
Persoalannya sekarang, bagaimana mengawal guru-guru yang melaksanakan kurikulum 2013 ini benar-benar mengajar dengan konsep yang diharapkan, tidak lagi kembali seperti yang dulu yang  hanya mengutamakan aspek pengetahuan dan kecerdasan.


REFERENDUM UNTUK IRIAN?

Beberapa minggu terakhir ini muncul isu-isu  tentang referendum untuk Irian Jaya yang sekarang ini lebih sering disebut dengan papua. Referendum untuk  menentukan apakah Irian  masih tetap bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau memisahkan diri. Saya kurang tahu pasti dari mana pula ide ini muncul. Memang selama ini ada segelintir penduduk yang tidak senang Irian bergabung dengan Indonesia. Dan ini wajar saja, di riau yang sudah mapan saja masih terdengar ada yang menyuarakan Riau Merdeka. Namun dalam catatan singkat ini saya ingin menekankan siapa saja yang berpikir untuk referendum di Irian adalah mereka yang tidak mengerti dan tidak mengetahui sejarah. Irian resmi masuk ke NKRI sudah  melalui referendum yang difasilitasi PBB, dan seratus persen yang memberikan suara pada referendum(Dulu istilahnya Pepera, singkatan dari penentuan pendapat rakyat) menyatakan bergabung dengan NKRI.
Ketika pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda  27 Desember 1949, Belanda tidak mau menyerahkan Papua ke Indonesia. Dua tahun setelah itu Belanda masih tetap mengangkangi Papua dan ini menyebabkan President Sukarno meradang dan ingin merebutnya melalui pertempuran. Maka pada tanggal 11 desember 1961 presiden pertama RI itu membentuk Trikora tiga komnado rakyat. Maka mulailah perang merebut Irian barat.
Disamping berperang, diplomat Indonesia berhasil menggalang kekuatan negara asia di PBB. Ketika itu sekjen PBB berasal dari Burma, (Myanmar) U Thant. Disebabkan oleh kepiawaian diplomat kita ketika itu Amerika Serikat bersedia menjadi mediator perundingan antara Indonesia dan Belanda pada 15 Agustus 9162 di New York. Indonesia diwakili oleh Adam Malik dan Belanda oleh Jan Herman Van Royen dan C.W.A. Schurmann.
Perundingan ini menghasilkan kesepakatan New York agreement 1962. Dalam kesepakatan ini Belanda bersedia menyerahkan Papua ke Indonesia. Namun agar supaya belanda tidak kehilangan muka maka salah satu syaratnya adalah melalui referendum. Karena kondisi geografis Papua penetuan Pepera dilaksanakan selama 3 tahap yang dimulai 24 Maret 1969. Pilihan dalam Pepera itu hanya 2 yaitu bergabung dengan Indonesia atau berdiri sendiri. Pepera diikuti oleh 1.026 orang yang mewakili 800.000 rakyat Papua. Hasilnya seratus persen memilih bergabung dengan Indonesia. Maka keluarlah resolusi PBB N0. 2504, 19 Oktober 1969 yang mengakui hasil Pepera itu.
Dari awal dimulai merebut Papua pertempuran dan bidang diplomatik, Presiden Sukarno mengganti sebuatan Papua dengan Irian kependekan dari Ikut Republik Indonesia Anti Nederland.
Dan sekarang mereka yang ingin diadakan referendum kembali, berarti tidak mengakui resolusi PBB No. 2504, 1969.dan mengabaikan kepiawaian diplomat kita di PBB serta prajurit kita yang menyabung nyawa untuk menjadikan Indonesia ini dari Sabang sampai Merauke. Demikian juga mereka yang sekarang kembali menyebut Irian dengan Papua adalah orang yang tidak menghargai jerih payah presiden pertama RI Sukarno dan prajurit TNI yang gugur dalam pertempuran merebut Irian. Oleh karena itu mereka yang mengaku berjiwa nasionalis menyadarkan mereka-mereka yang tersesat dengan menghasut rakyat Irian untuk memisahkan diri dari NKRI


PEROBAHAN MINDSET PADA KURIKULUM 2013

4+4+4+4+4+4= ....  Berapa hasilnya? Seorang mahasiswa membantu adiknya mengerjakan PR. Dia menunjukkan proses pada adiknya sebagai berikut 4+4+4+4+4+4= 4 x 6 = 24. Namun di luar perkiraannya, oleh guru kelas II SD tempat adiknya bersekolah jawabannya salah. Yang betul adalah 4+4+4+4+4+4= 6x4 =24. Bagi orang awam ini aneh, hasilnya sama, tapi salah. Sang abang meradang mengeluh di media sosial. Muncullah berbagai tanggapan, termasuk dari dosen-dosen dan para pakar matematika. Tambah seru Bapak Yohannes Surya pun ikut menanggapi, tambah seru lagi dua professor sempat berdebat masalah soal matematika kelas 2 SD yang sepele ini.
Dan saya tergelitik pula untuk menanggapi dari kacamata kurikulum 2013.
Setiap kali pelatihan kurikulum 2013 untuk guru, materi pertama adalah perobahan mindset (pola pikir). Perobahan kurikulum itu yang pertama diminta adalah perobahan pola pikir guru. Kalau pola pikir guru tidak berobah, maka yakinlah nasib kurikulum yang sudah menghabiskan milyaran rupiah ini akan sama dengan kurikulum sebelumnya.
Dalam materi perobahan mindset ini dijelaskan bahwa pembelajaran kurikulum 2013 tidak lagi berbasis kecerdasan tapi berbasis kreatifitas. Hasil yang diharapkan  anak trampil berpikir untuk  menyelesaikanmasalah dalam kehidupannya. Untuk menghasilkan anak yang kreatif, maka pendekatan yang diwajibkan adalah pendekatan scientifik.
Salah satu yang harus dilakukan guru agar anak berprilaku kreatif adalah memberi tugas yang tidak memiliki satu jawaban yang benar.Mentolerir jawaban yang nyeleneh. Pembelajaran menekankan pada proses bukan hasil. Soal matematika untuk SD itu bisa saja seperti ini  6 + ...= 11 atau ... x 3 = .... Bisa juga ... + ... = ....
Satu hal lagi yang perlu diingat pada kurikulum 2013 tidak hanya mementingkan pengetahuan, tapi menyatukan sikap, pengetahuan dan keterampilan. Di SD porsi pembentukan sikap lebih besar dari pengetahuan dan keterampilan.
Untuk melaksanakan kurikulum 2013 di kelas seorang guru harus sudah pernah mengikuti pelatiahan implementasi kurikulum 2013 selama 52 Jam pelajaran, yang materi pertamanya adalah perobahan mindset.

Kejadian PR siswa kelas 2 SD yang disebutkan di atas menunjukan belum ada perobahan mindset pada guru. Dan ini seharusnya harus dipantau agar kurikulum yang filosofi dan tujuannya sangat mulia dan menghabiskan dana yang tidak sedikit ini akan menjadi sia-sia karena tidak diikuti oleh pola pikir guru. 

SEJARAH

Dalam suatu diskusi yang informal, seorang teman pernah mengeluhkan bahwa pelajaran disekolah kita sekarang ini sudah terlalu banyak, dan menurutnya harus dikurangi. Salah satu  yang pelajaran yang tidak perlu itu adalah sejarah.
Memang banyak para kalangan yang menganggap pelajaran sejarah itu tidak penting, karena bayak yang menganggap sejarah  hanya kumpulan cerita, tanpa mendalami makna yang terkandung dalam pelajaran sejarah.
Kalau menurut guru sejarah, manfaat belajar sejarah salah satunya agar kita menghargai jasa pahlawan. Benar juga, kalau para koruptor belajar sejarah dan mengetahui bagai mana generasi 45 yang ikut (Dari data lebih banyak yang tidak ikut dari yang ikut) merebut kemerdekaan ini mempertaruhkan nyawa agar kita bisa hidup makmur seperti sekarang ini, tentu mereka akan berpikir-pikir untuk merampok negara ini hanya untuk  kesenangan pribadi.
Disamping itu dengan belajar sejarah kita bisa juga mengingatkan bangsa-bangsa yang karena kesalahan masalalu mereka terjadi lah bencana saat sekarang ini. Contohnya rakyat kerajaan Inggris. Mereka itu kalau ketemu dengan kita-kita Asia ini asik betul mengajarkan tentang hak azazi manusia dan nilai-nilai kemanusiaan. Seolah mereka bangsa yang jauh lebih bersih dan beradab dari kita.
Faktanya dari sejarah, banyak penderitaan sekarang ini pangkal balanya adalah orang Inggris. Setiap hari kita mengikuti berita bagaimana bangsa palestina dibantai oleh mesin-mesin perang Israil. Siapa yang harus bertanggungjawab? Jawabnya adalah Inggris, karena merekalah memfasilitasi berdirinya negara Israil sekarang ini. Enak saja dia memfasilitasi berdiri negara di daerah orang lain. Memang pada awalnya Palestina itu dibagi dua. Setengah untuk orang yahudi setengah untuk orang Arab. Tapi dari awal ia sudah mempersenjatai orang Yahudi. Sedangkan orang Arab selalu di razia senjata-senjata mereka. Dan berikutnya ia membiarkan Yahudi yang bersenjata ini mengusir orang Palestina tanpa dibolehkan membawa harta mereka. Maka kalau kita belajar sejarah tidak berlebihan kalau mengatakan Israil adalah negara perampok dan teroris.
Sekarang dengan terjadi pembantaian  ini mereka bungkam seperti orang yang tidak bersalah saja. dan di depan kita mereka berlagak seolah-olah mereka jauh lebih beradab dari kita. Seharusnya kita yang mengajar mereka tentang HAM dan  rasa tanggungjawab.

 Banyak lagi fakta-fakta sejarah yang menunjukkan penderitaan dan bencana kemanusiaan sekarang ini disebabkan oleh bangsa barat terutama Inggris

GAZA (2)

Selesai gencatan senajata 72 Jam, Israil kembali melancar serangan udara ke Gaza. Rupanya keturunan korban Nazi Jerman yang selamat itu belum puas dengan meluluh lantakkan rumah-rumah penduduk yang dibangun dengan susah payah. Mereka belum puas dengan jumlah korban yang mendekati dua ribu orang penduduk sipil, anak-anak dan wanita. Bagi mereka jumlah korban hanya angka-angka dan tidak mengimbas kepada rasa kemanusian. Mereka tidak peduli ratusan ribu penduduk yang luka-luka dan cacat seumur hidup. 60 Mesjid dihancurkan, sekolah, rumah sakit tidak peduli, hancur kan saja.
Israil memanfaatkan betul hukum Internasional yang tidak berlaku padanya. Apapun yang diperbuat Israil PBB Tidak akan bisa berbuat apa-apa. Amerika negara besar dibawah kenadali Yahudi dengan terang-terangan mendukung pembantaian ini. Negara Arab entah karena tidak peduli atau mungkin karena tidak bernyali jangankan membantu, malah bersuara saja tidak berani. Inggris yang memfasilitasi berdirinya negara teroris ini diam seperti tidak bersalah saja.
Coba saja kalau ada negara lain, lebih-lebih negara yang berpenduduk islam berbuat seperseratus saja dari  kekejaman israil ini, pasti seluruh negara Eropa dan Amerika Serikat akan bersatu menyerbunya. Atau kepala negaranya sudah dicap sebagai  penjahat kemanusiaan atau penjahat perang.
Perancis, negara eropa yang selalu mengagung-agung kebebasan berbicara, sangat ketakutan kaum Yahudi murka pada mereka, maka  mereka menangkapi para demonstran untuk menunjukkan pada kaum Yahudi bahwa Perancis pro Israil. Begitu ketakutannya Negara Eropa pada kaum yahudi.

Nah, sekarang  apalagi, dunia hanya bisa menyaksikan dengan geram dan rasa kecut kesewenang-wenangan ini, sementara negara Eropa sudah takluk pada kalian dan negara-negara lain tak berdaya.  Kita mau berbuat apalagi, paling-paling berkata “ Hai Israil ,busungkan lah dada kalian karena memang kalian yang paling unggul sekarang ini. Biarlah bangsa Palestina diserahkan pada nasib saja.  Tidak akan  ada yang berdaya menolong.

GAZA, PENGORBANAN DEMI HARGA DIRI

Gaza, sepotong tanah Palestina seluas 360 kilometer persegi yang tersisa yang belum terampas oleh negara terorist Israil. Apa yang terjadi di Gaza? Ketika umat islam diberbagai belahan dunia berbahagia menyambut hari kemenangan idul fitri, mereka berduka, meratapi sanak saudara mereka yang tewas dan rumah-rumah mereka yang tinggal reruntuhan dihantam bom-bom dan serangan Tank Israil yang sama dengan manusianya seperti mesin tidak punya perasaan dan hati nurani.
Gaza, di tanah inilah pelanggaran hak azazi manusia dipertontonkan secara telanjang, tanpa malu-malu. Disinilah peperangan yang sangat tidak seimbang menjadi bahan tontonan yang mengerikan. Remaja-remaja yang hanya bersenjata batu dihadapi oleh tentara Israil dengan senapan mesin. Roket yang kekuatannya hanya lebih sedikit dari mercon yang digunakan anak-anak menyambut lebaran dibalas dengan hantaman pesawat tempur yang super canggih buatan negara boneka zionist,  Amerika serikat
Sepintas lalu banyak orang bertanya, mengapa Hamas melakukan perlawanan seperti itu, yang secara logika tidak dapat dimenangkan. Tidak mungkin batu bisa melawan senjata berat. Tak mungkin mercon yang direkayasa akan melawan pesawat tempur dan rudal-rudal canggih.
Jawabannya, demi harga diri. Hampir setiap hari zionis Israil membunuh orang Palestina, tanpa merasa bersalah. Mereka membunuh rakyat Palestina seperti mebunuh kelinci-kelinci yang berkeliaran bebas saja, tanpa merasa bersalah, tanpa terikat oleh hukum sama seperti yang dilakukan Tentara nazi dulu terhadap nenek dan kakek mereka. Masih segar dalam ingatan kita media masa memperlihatkan bagaimana remaja Palestina pulang main bola kaki, berjalan pulang mendekat pos penjagaan tentara teroris itu. Dengan enteng para teroris di pos itu menghadiahinya delapan peluru menembus remaja yang tak berdosa itu.
Yang terakhir, entah siapa pelakunya 3 remaja Israil diculik dan dibunuh. Pemerintah Israil menuduh pelakunya Hamas. Padahal kejadian ini di tepi barat, bukan di gaza sarang Hamas. Hamas sudah membantah. Tapi apa yang terjadi seperti hukum rimba saja, seorang remaja Palestina ditangkap disiksa dan dipaksa meminum bensin kemudian dibakar hidup-hidup. Adakah yang lebih keji dari perbuatan ini?

Bangsa palestina yang masih punya haraga diri, hamas membalas dengan serangan roket. Maka terjadilah peperangan yang tidak seimbang seperti ini. Sia-sia atau bunuh dirikah kelompok Hamas? Tidak.  Meskipun korbannya sangat banyak sudah menembus diatas seribu orang tapi pesannya sampai kepada Israil dan seluruh negara arab yang telah kehilangan nyali, bahwa lain kali harus berhitung untuk berbuat semena-mena, kepada yang lemah karena sekali dia melawan susah juga untuk menghadapinya.

BBM... HARUS NAIK...NAIK...NAIK

“BBM harus naik,... presiden SBY Harus segera menaikkan BBM sebelum pemerintahan baru dilantik,... Jokowi harus menaikkan harga BBM jika tidak ingin melihat Indonesia ini ambruk,” begitulah antara lain teriakan-teriakan mereka yang menamakan dirinya  pengamat atau para  pakar  ekonomi. Dengan bangga dan bahagianya mereka ini menyatakan semua ini seolah-olah mereka orang terpintar di Indonesia ini. Teriakan-teriakan ini hampir setiap hari kita tonton di media televisi.
Mungkin saja mereka ini menganggap Presiden sekarang dan bakal presiden yang akan datang, dibawah mereka tingkat berfikirnya sehingga mereka perlu memberi tahu, agar Indonesia ini tidak runtuh.Dan kalau usul mereka diterima, tentu dengan bangga mereka akanmenepuk dada bahwa mereka berhasil menyelamatkan negara ini, untung Indonesia punya rakyat seperti mereka.

Namun ada yang mereka lupa, seseorang itu naik menjadi presiden karena kelebihan cara berpkirnya dari rakyat kebanyakan. Kalau solusi  suatu masalah hanya dengan menaikkan harga saja, itu bukan solusi yang jitu. Tidak perlu seseorang itu bergelar akademis betul untuk mendapatkan jalan keluar seperti itu. Jebolan SD saja pasti bisa. Seorang pemimpin seperti presiden, apa lagi di Indonesia yang penduduknya banyak yang merasa pintar ini tentu punya solusi yang ampuh untuk menyelesaikan masalah. Mungkin jalan keluarnya sesuatu yang tidak pernah terpikirkan oleh kita. Karena ia punya kelebihan jauh dari kita. Jadi tidak perlu teriak-teriak  di televisi memberi tahunya apa yang harus ia lakukan. Ia punya banyak pemikir yang ahli dari kita. Biarkanlah ia bekerja dengan teamnya.

BBM DAN UJI KECERDASAN PRESIDEN

Apa berita yang yang hangat terakhir ini di media masa? Tidak lain dari kelangkaan BBM dan antrian panjang kenderaan untuk  mendapatkan BBM. Di media Televisi kita melihat pula para pakar dan pengamat dengan bangga  menawarkan solusi bagaimana untuk mengatasi kelangkaan BBM ini. Dan mereka nampak yakin bahwa solusi yang mereka tawarkan adalah solusi yang sangat jitu. Namun semua solusi itu sama, “Menaik kan harga”.  Termasuk juga dari bakal wakil presisen Jusup Kalla. Tidak ada solusi selain dari itu. Berarti para pakar, bakal wakil presiden pola berpikirnya standar saja, naikkan harga, tidak ada yang lain, solusi yang sebenarnya tidak memerlukan keakhlian,  masyarakat biasa pun bisa memikirkannya.
Yang kita tunggu sebenarnya solusi yang cerdas yang berbeda dengan pemikiran orang kebanyakan. Kita beranggapan para pakar, para pemimpin dalam hal ini presiden dengan teamnya  punya solusi yang levelnya lebih tinggi dari rakyat kebanyakan. Sebab mereka orang yang mumpuni yang seharusnya  mempunyai tingkat berpikir yang lenih dari orang masayarakat biasa.

Kita tunggu saja, bagaimana presiden kita, apakah mereka lebih cerdas dari kita, sehingga mendapatkan solusi yang mungkin bagi rakyat kebanyakan tidak terpikirkan. Sehingga rakyat tidak terbebani. Atau kalau mereka juga tidak menemukan solusi yang lebih berkualitas dari rakyat biasa, setidak-tidaknya ia melelang jabatan untuk posisi yang bisa menyelesaikan masalah kelangkaan BBM ini. 

SIAPA YANG MAU DIBENCI DAN DIMARAHI RAKYAT?

Dua hari terakhir ini kita melihat di media masa baik cetak maupun televisi, pertemuan Pak SBY dengan bakal Presiden kita Jokowi. Entah panik, atau mungkin karena kurang nalar bakal Presiden Jakowi meminta Pak SBY menaikkan harga BBM. Saya sempat terpana dan merasa ada keganjilan.
Menaikkan harga BBM adalah suatu keputusan yang paling dibenci dan yang membuat rakyat kecil (Umumnya pemilih Jokwi) menderita. Siapa pun presiden pasti dengan hati yang berat dan sangat terpaksa yang akan melakukannya, apa lagi dengan sistem pemilu lansung sekarang ini. Dan ini diminta pada SBY yang akan berakhir masa jabatannya untuk melakukannya. Secara logika sebodoh-bodoh presiden tidak akan mau mengambil resiko ini, apalagi Pak SBY pada akhir masa jabatannya.
Kita tidak tahu apa perasaan pak SBY ketika mendengar permintaan ini. Mungkin dia juga heran. Ini kan sama saja dengan meminta pak SBY untuk bersedia pada akhir masa jabatannya dimarahi, dimaki-maki dan dihujat oleh hampir 50 persen penduduk Indonesia. Siapa saja secara normal pasti menginginkan mengakhiri masa tugasnya dengan hati yang senang dan ingin dielu-elukan oleh rakyat yang telah dipimpinnya.
Tidakkah ini terpikir oleh yang terhormat Pak Jokowi? Seharusnya dia mengumpulkan pantolan-pantolan PDI P yang selama ini dengan gigih menolak setiap ada opsi menaikkan harga BBM. Saya senang mendengar alasan Muruar Sirait (Maaf kalau salah menulis namanya), Diah Pitaloka, kenapa PDI-P menolak kenaikan BBM. Dan mereka memberi alasan, yang menurut saya waktu itu alasan yang jitu dan masuk akal. Atau kenapa Pak Jokowi tidak mengumumkan saja kepada khalayak ramai, siapa yang bisa memberi masukan berupa opsi selain kenaikan BBM akan diangkat menjadi mentri perminyakan di kabinetnya nanti (Lelang jabatan mentri).

Saya yakin jika Pak Jokowi menaikkan harga BBM, yang paling kecewa adalah rakyat kecil pendukungnya. Tolong Pak Jokowi jangan dikecewakan mereka, pasti ada opsi lain, mintalah pendapat pada pakar-pakar yang ada PDI-P. Selamat berpikir Pak!  Jangan  ganggu lagi Pak SBY, biarkan ia mengakhiri jabatannya dengan tersenyum dan melambaikan tangannya pada rakyat yang mencintainya.

PARA PENGHUJAT PERHATIKAN RAMBU-RAMBU

Indonesia ini memang sorga, sorga bagi siapa saja, juga bagi para penghujat yang suka memaki-maki dengan bahasa yang kotor, meleceh dan menghina orang lain. Wadahnyanya media sosial seperti internet. Coba lihat ketika menjelang pilpres bagaimana sekelompok orang dengan bebas  memaki, menghina dan menghujat kedua pasangan Prabowo maupun Jakowi. Dengan kecanggihan tekhnologinya mereka ini juga bisa merekayasa gambar untuk merendahkan pihak yang sedang bertarung.
Sekarang, lihat saja di beberapa media sosial betapa bebasnya orang menghujat dan menghina gubernur seolah-olah pejabat yang direndahkan itu berbeda jauh dibawah mereka. Padahal orang yang mereka hujat itu tidak pernah bersentuhan dengan mereka.
Untuk ini kita tidak bisa menyalahkan media sosial. Media sosial banyak manfaatnya. Termasuk saya sendiri senang menulis di “note” tentang catatan perjalanan dan pendapat pribadi saya. Demikian juga pada status saya senang memberikan kata-kata motivasi yang mungkin berguna bagi orang lain. Dan saya juga senang membaca komentar-komentar dari pembaca lain. Dan rata-rata komentarnya  menyenangkan  menambah akrab sesama manusia. Tapi pernah juga ada komentar yang miring dan menyakitkan. Saya ingin tahu siapa orangnya. Pada statusnya hanya gambar anak kecil. Setelah diselidiki rupanya seorang tenaga kebersihan di kantor kami yang telah dipecat. Saya sempat heran juga, sebab ketika bekerja di kantor kami, saya boleh dikatakan tidak pernah berhubungan dengannya. Jadi saya merasa tidak pernah pula menyakiti hatinya. Dari pada jengkel akhirnya saya putuskan saja pertemanannya. Beres dia tidak lagi bisa memberi komentar.
Dari pengamatan saya, para penghujat ini memang karena dari sononya mentalnya tidak baik. Dalam kehidupan sehari-jarinya sudah terbiasa menggunakan kata kasar. Jenis penghujat yang berikutnya adalah orang yang tidak tahu diri.
Kita berdiskusi dalam group dengan pembaca lainya dengan beradu argumen tentang suatu masalah. Kemudian tiba-tiba dia nimbrung dengan hujatan dan makian pada  yang tidak sependapat dengannya. Seharusnya dia tahu diri, kalau levelnya belum bisa beragumen, seharusnya dia menahan diri untuk ikut nimbrung. Sebaiknya mereka bersahut-sahutan dengan orang selevel  yang tidak bisa beragumen dan kelasnya  hanya memaki dan menghujat  saja. Biasanya kalau para penghujat ini sudah ikut-ikutan, saya menarik diri tidak lagi mengjukan argumen.
Nah sekarang dengan adanya kasus Florence di Jokya dan entah siapa lagi penghujat yang di Bandung, mulailah para penghujat berhati-hati, dari pada nanti nangis-nangis minta maaf di depan umum. Sebaiknya dari sekarang mulai belajar untuk tidak menyakiti orang dan menggunakan kata-kata yang santun. To make people happy is a noble endevour. Membuat orang senang, bahagia adalah pekerjaan mulia.



KEPALA DAERAH DIPILIH LANSUNG ATAU MELALUI DPRD?

Hari-hari terakhir minggu ini topik diskusi yang paling hangat adalah masalah kepala daerah, apakah dipilih lansung seperti sekarang ini atau kembali kezaman sebelum reformasi, yaitu dipilih oleh anggota DPR di daerah.
Pada note kali ini saya meresume diskusi group Pekanbaru Metropolitan di face book tanggal 12 September 2014. Meskipun diskusinya panjang dan bertele-tele karena ada beberapa peserta yang tidak nyambung dan ada pula yang sempat memaki dengan mengatakan bodoh dan sebagainya, namun intinya ada yang setuju Kepala Daerah dipilih oleh DPR dan ada pula yang tidak setuju, mereka lebih suka Kepala Daerah dipilih lansung sperti sekarang.
Mereka yang tidak setuju Kepala Daerah (KD) dipilih oleh DPR dan bukan pemililan lansung  mengajukan argumen sebagai berikut :
Yang membedakan zaman orba dengan reformasi adalah partisipasi masyarakat dalam memilih kepala daerah, Zaman Orde baru kepala daerah di pilih oleh DPR, rakyat seakan-akan membeli kucing dalam karung mereka tidak tahu siapa yang akan memimpin. Dan sekarang zaman reformasi kepala daerah ditentukan sendiri oleh rakyat, kalau seandainya adanya penyogokan oleh calon kepala daerah maka yang disogok rakyat, tidak segelintir orang. Lebih jauh lagi, dengan pemilihan lansung mata rakyat terbuka untuk mempelajari tape of the record calon pemimpin. Jika KD dipilih DPR peluang KKN dan sogok-menyogok terbuka lebar lebar. Dan yang menikmatinya hanya segelintir  orang saja yaitu anggota DPR, rakyat hanya gigit jari. Dengan demikian kalau tidak pemilihan lansung berarti reformasi selama ini sudah gagal total, kita kembali lagi ke Zaman Orba.
Mereka yang setuju anggota DPR yang memilih KD mengatakan bahwa Indonesia menganut demokrasi pancasila, dalam demokrasi Pancasila pada sila ke-empat adalah “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikma kebijaksanaan dalam permusyawaratan Perwakilan” disini di tekankan perwakilan, perwakilan rakyat itu adalah anggota DPR. Lagi pula pemilihan lansung selama ini cendrung memecah belah rakyat. Setelah Pilkada sering diikuti  oleh kerusuhan antara pendukung yang kalah dan menang dan kadangkala memakan korban jiwa. Demikian juga kalau KD dipilih oleh anggota DPR pengawasan relatif lebih mudah, karena yang yang diawasi lebih sedikit dan KPK sudah memasang jerat yang rapat bagi yang mencoba untuk bermain-main. Dan yang paling menguntungkan, sistem perwakilan ini akan menghemat belanja negara sebanyak 50 trilliun. Suatu jumlah yang tidak sedikit.

Demikianlah resume dari diskusi group Pekanbaru Metropolitan. Saya sengaja tidak memasukkan pendapat saya, silakan pembaca saja yang memikirkan keuntungan dan kerugian kedua sistem itu bagi kebaikan masyarakat.

MACHO (Believe it or not)


(Believe it or not)
Macho, saya kurang tahu apa kosakata ini masih familiar bagi anak-anak di Kabupaten Kampar sekarang ini atau tidak. Kalau zaman dulu kata Macho ini sangat populer sekali. Karena ini merupakan makanan favorite bagi anak-anak, remaja dan mahasiswa.
Macho sejenis ikan-ikan kecil yang yang diasinkan, bisa digoreng digulai dan dijadikan sambal lado. Bahasa lain untuk Macho adalah ikan teri, ada juga yang menyebutnya ikan bilis.
Waktu zaman dulu, hampir semua anak-anak dan remaja sangat keranjingan  makan. Makannya banyak dan bertambah-tambah. Sehingga orang tua perlu membatasi anak untuk makan. Malah di rumah-rumah ada almari sambal, untuk menyimpan sambal agar jangan dihabiskan oleh anak-anak. Beda dengan sekarang, anak-anak malah dibujuk-bujuk agar mau makan.
Macho ini hampir setiap hari menjadi menu. Saya ingat, ketika ibukota Kabupaten Kampar baru dipindahkan dari Pekanbaru ke Bangkinang, ada seorang  ibu dimarahi oleh banyak orang di pasar. Hanya karena ia bilang ia beli macho untuk makanan kucingnya di rumah. Orang merasa terhina, menu utama mereka dikatakan untuk makanan kucing.
Bagi mahasiswa yang merantau, ibu mereka  membekali mereka dengan macho yang digoreng dengan cabe dicampur dengan kacang tanah. Kemudian dimasukkan dalam kaleng biskuit, itulah nantinya menjadi menu utama menemani nasi sampai satu atau dua minggu.

Apa khasiat Macho. Tidak pernah dibahas. Hanya saja anak-anak yang ibunya menjadikan macho sebagai menu utama, nampak lebih lincah dari yang tidak mengkomsumsi macho. Dan badannya juga lebih kekar dan berisi. Sehingga akhirnya muncul  istilah remaja-remaja yang badannya kekar dan padat itu disebut  MACHO. Dan istilah ini sudah ada sejak tahun enampuluhan di Kampar . Nah sekarang istilah Macho ini sudah merambah keseluruh Indonesia. Walaupun mereka tidak tahu asal usulnya.

MUDIK, RITUAL SEKALI SETAHUN


Ketika masih  kanak-kanak, yang tinggal di sekitar sungai Kampar, istilah mudik diperuntukkan untuk ikan yang berbondong-bondong dengan jumlah yang sangat bsear menuju kehulu sungai. Dan ini dimanfaatkan bagi penduduk untuk panen ikan dengan menangkap ikan-ikan yang mudik itu dengan jala atau ada yang specifik yaitu tangkue. Tangkapan biasa melebihi dari yang dibutuhkan untuk dikomsumsi, maka kalau dijual tidak banyak pembelinya karena hampir semua orang pada menangkap ikan. Supaya jangan terbuang dan tahan lama maka ikan-ikan ini di keringkan.
Namun sayang  sekarang ini ikan tidak ada lagi tradisi mudik di sungai kampar, namun yang mudik adalah  jutaan manusia, warga negara Indonesia yang berbondong-bondong meninggalkan kota besar tempat mereka mencari nafkah menuju kampung halaman menjelang hari raya Idul fitri. Suatu kebiasaan luhur yang menunjukkan betapa rakyat Indonesia ini begitu terikat oleh kekerabatan dan kampung halaman. (Ratapan sekali setahun bagi mereka yang sudah tidak ada lagi kampung halamannya)
Eksodus besar-besaran meninggalkan kota-kota besar ini merupakan peristiwa besar, sehingga untuk menghadapinya presiden harus mengadakan sidang kabinet terlebih dahulu. Demikian juga berbagai stasion televisi menjadikan ini liputan utamanya. Jalanan Indonesia yang tidak pernah bertambah secara berarti dari tahun ketahun itu dipadati oleh kenderaan roda empat dan roda dua yang merayap perlahan karena padatnya. Yang anehnya meskipun ini terjadi sekali setahun, banyak pula jalan-jalan dan jembatan malah baru diperbaiki pada saat mudik ini, sehingga menambah kerumitan dan kepadatan arus mudik .

Bagi bangsa Indonesia peristiwa mudik ini lebih dari peristiwa perang. Tahun-tahun terakhir ini memang Indonesia tidak ada lagi perang. Namun mudik ini korbannya melampaui korban peperangan. Pada tahun 2012 korban jiwa menembus angka 1.900 –an jiwa. Dua kali lipat dari perang di Gaza. Syukur tahun 2013 korban mudik menurun secara significant menjadi 341 jiwa. Dan kita berharap tahun 2014 ini jumlah korban tambah menurun lagi. Dan kita berharap, karena peristiwa mudik ini akan terus berlanjut selamanya, hendaknya pemerintah memfasilitasi ritual mudik senyaman mungkin dengan membangun infrastruktur yang memadai. Manusia bertambah, kenderaan bertambah, manfaatkanlah pajak yang mereka bayar untuk kenyamanan mereka mudik.

Selamat mudik saudaraku, selamat berkumpul dengan handai tolan.

SELAMAT DATANG PRESIDEN BARU


Selasa malam 22 Juli 2014, akhirnya diumumkan juga hasil dari Pilpres, Negara Republik Indonesia telah punya presiden baru, Joko Widodo atau Jokowi. Mudah-mudahan presiden pilihan rakyat sesuai dengan yang kita harapkan, seorang pemimpin yang merakyat, seperasaan dengan rakyat tidak raja bagi rakyat.
Minggu yang lalu saya menulis bahwa sebagian besar rakyat Indonesia sudah bosan dengan pemimpin yang bertindak seperti raja bagi rakyat dan mereka ingin pemimpin yang merakyat. Semoga ini menjadi kenyataan. Semoga penilaian rakyat selama ini  tentang sosok Jokowi memang seperti itu, seperti yang mereka idamkan. Semoga programnya betul-betul memihak rakyat, semoga jabatan-jabatan penting yang melayani rakyat dipilih mereka-mereka yang mengutamakan kepentingan rakyat, melalui sistem yang selama ini ia lakukan yaitu proses lelang. Semoga harapan kita tidak harapan kosong.

Selamat datang pemimpin baru, selamat datang harapan  baru.

HAK AZAZI MANUSIA DAN PAMER KEMUNAFIKAN


Hak asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang sejak ia masih dalam kandungan. HAM berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat (Declaration of Independence of USA) sedangkan di Indonesia tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1
Dalam perkembangannya,  HAM yang kita kenal sekarang adalah sesuatu yang sangat berbeda dengan yang hak-hak yang sebelumnya seperti yang dalam Deklarasi Kemerdekaan Amerika atau Deklarasi Perancis. HAM yang dirujuk sekarang adalah seperangkat hak yang dikembangkan oleh PBB sejak berakhirnya perang dunia II yang tidak mengenal berbagai batasan-batasan kenegaraan. Sebagai konsekuensinya, negara-negara wajib  melindungi HAM seluruh warga negarnya dan orang asing yang berada di kawasannya. Demikian juga negara asing tidak boleh sewenang-wenang dengan warga negara lainya. HAM  menjamin setiap manusia, tidak memandang dari mana dia berasal, dari negara mana, apapun warna kulitnya dan apapun agamanya  mendapat perlindungan dari kesewenangan dari pihak manapun.
Namun dalam praktek sehari-hari semuanya ini adalah omong kosong. Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat yang merupakan corong HAM, secara telanjang mempertontonkan kemunafikan mereka tentang HAM yang mereka agung-agungkan. Sehingga kita mengambil kesimpulan bahwa bagi negara barat yang kuat, HAM hanya berlaku untuk golongan mereka saja dan kelompok yang sehaluan dengan mereka. Tapi bagi manusia yang tidak sealiran dengan Amerika  dan terutama yang beragama Islam HAM tidak berlaku.
Tidak susah-susah untuk membuktikanya. Berapa banyak manusia dibantai di Mesir oleh Meliter, berapa banyak umat islam yang dibantai Afrika tengah dan belahan dunia lainya, namun pelakunya tidak dikenakan pelanggaran HAM karena pemerintah yang membantai rakyatnya sesuai dengan keinginan Amerika serikat
Yang paling istimewa dan kebal HAM dipertontonkan oleh negara Zionis Yahudi Israil. Mereka dengan bebas boleh saja membunuh orang Palestina kapan saja di mana saja. Hampir setiap hari mereka membunuh orang Palestina, baik di Gaza  ataupun tepi barat. Tidak pernah ada tuntutan HAM terhadap mereka. Demikian juga pembantaian masal yang dilakukan tentera Israil di Shabra dan Shatila Lebanon tidak dimasukan sebagai pelanggaran HAM.
Sebaliknya Presiden Sudan dikatogarikan sebagai penjahat perang karena ia menumpas pemberontakan di Sudan selatan yang didukung oleh negara barat. Tentara kita yang menjalankan tugasnya di Timor timur juga dikenakan pelanggaran HAM, karena Timor timur ketika itu didukung oleh negara barat.
Berdasarkan sejarah negara yang paling banyak melanggar HAM  itu adalah  Negara yang selalu mengkapanyekan HAM itu sendiri yaitu Amerika serikat. Mereka seenaknya saja membunuh rakyat sipil dalam perang Vietnam, Kamboja, Laos, Afganistan, Irak, dan lain-lainnya .Kesimpulannya, HAM adalah budaya munafik negara barat.

Namun sangat disayangkan negara Arab atau orang Islam yang selalu menjadi korban tidak tergerak hatinya untuk melawan ketidak adilan ini baik secara organisasi maupun negara. Sepertinya mereka ikhlas saja menjadi korban.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESCRIPTIVE SISWA KELAS X SMAN 1 BANTAN DENGAN MENGGUNAKAN WORDS CLUSTERING TECHNIQUE


 Widayati, S. Pd
SMAN 1 BANTAN-BENGKALIS

BAB 1
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Berdasarkan permendiknas no 22 tahun 2006 tentang standar isi, ada 4 skill yang harus di kuasai siswa pada tingkat sekolah menengah atas pada mata pelajaran Bahasa Inggris yaitu kemampuan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Di tingkat SMA Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran utama sbg syarat untuk kelulusan pada ujian akhir nasional. Diharapkan lulusan tingkat SMA mempunyai kemampuan berpikir, bernalar dan berwawasan luas dan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam Bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu.
Penguasaan kompetensi Bahasa Inggris sebenarnya tidak hanya difokuskan pada keterampilan membaca tetapi juga harus diseimbangkan dengan keterampilan menulis. Dalam mata pelajaran Bahasa Inggris ada beberapa genre yang mutlak di pelajarai oleh siswa di tingkat SMA. Salah satunya adalah kemampuan menulis teks deskriptif. Teks deskriptif adalah sebuah teks yang menggambarkan atau menjelaskan tentang objek baik berupa orang, benda ataupun tempat. Yang memiliki generic structure yaitu identification dan description an object.  
Menulis merupakan suatu keterampilan bahasa yang produktif. Karena merupakan keterampilan bahasa yang produktf, maka dituntut siswa mampu mengetahui dan menguasai sistem kaidah-kaidah tata bahasa, penguasaan segi-segi linguistik, penguasaan wacana yang meliputi kemampuan menyusun atau mengorganisasi gagasan-gagasan dalam suatu bentuk  tuturan yang kohesif dan koheren, dan penguasaan strategi yang berupa kemampuan menggunakan strategi verbal maupun nonverbal untuk mengatasi  berbagai macam kesenjangan yang terjadi antara pembicara/penulis dengan pendengar atau pembaca.
Mermperhatikan tujuan pembelajaran Bahasa Inggris di atas sangat penting bagi perkembangan pola berpikir siswa, maka untuk mentranspormasikan kepada siswa perlu diperhatikan metode dan strateginya, sehingga apa yang disampaikan bermanfaat bagi siswa, serta dapat diimplementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari dan juga dapat menunjang keberhasilan mata pelajaran lainnya.
Idealnya siswa kelas X semester 2 mampu menulis teks deskriptif menggunakan kaidah-kaidah yang ada yaitu menggunakan generic struktur yang tepat, memilih kosa kata yang tepat berdasarkan tema dan penggunaan simple present. Dan juga mampu menggambarkan suatu objek sehingga pembaca bisa seolah-olah melihat dan merasakan apa yg tertulis didalam teks tersebut.
Kenyataannya melihat hasil ulangan harian yang penulis lakukan terhadap siswa kelas X 1 semester II SMAN 1 Bantan Tahun Pelajaran 2011/2012 aspek kemampuan menulis siswa, hanya sekitar 40 % siswa saja yang tuntas, untuk itu perlu dilakukan perbaikan. Hal ini disebabkan metode pembelajaran menulis yang diterapkan guru di sekolah masih menggunakan metode/strategi pembelajaran tradisional atau konvensional. Pembelajaran menulis yang dilakukan hanya mengembangkan ide dan pikiran dari topik yang ada. Sehingga siswa menggunakan waktu yang lama untuk menemukan kosa kata dan kalimat yang tepat.  Bisa juga disebabkan rendahnya minat siswa atau kurangnya perbendaharan kata siswa.  Atau mungkin Penguasaan simple present yang rendah atau belum dimanfaatkannya alat peraga.
Sebagai seorang guru, penulis selalu memikirkan untuk memecahkan masalah- masalah yang di hadapi dalam proses belajar mengajar termasuk juga rendahnya kemampuan menulis paragraf deskripsi yang dihadapi siswa dan penulis menemukan alternatif pemecahan masalah melalui words clustering technique, namun metode ini belum teruji secara ilmiah, oleh karena itu penulis membuat penelitian tindakan kelas dengan judul MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAPH DESCRIPTIVE SISWA KELAS X SMAN 1BANTAN DENGAN MENGGUNAKAN  WORDS CLUSTERING TECHNIQUE
B.       Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini :
1.      Strategi mengajar yang kurang tepat.
2.      Metode mengajar yang digunakan guru tidak sesuai dengan karakteristik materi dan siswa.
3.      Rendahnya minat siswa
4.      Kurangnya perbendaharan kata siswa
5.      Penguasaan simple present yang rendah.
6.      Belum dimanfaatkannya alat peraga.
C.      Pembatasan Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah diatas penelitian dibatasai hanya pada Peningkatan
kemampuan menulis paragraf deskriptive dengan menggunakan words clustering technique.
D.      Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.      Apakah melalui penggunaan words  clustering technique bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskriptif?
2.      Bagaimana respon siswa dalam menulis paragraf deskriptif melalui penggunaan words clustering technique?
E.            Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1.      Dengan menggunakan words clustering technique apakah dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis paragraph deskripsi.
2.      Untuk mendapatkan gambaran respon siswa dalam belajar paragraf deskripsi dg menggunakan words clustering technique.
D. Manfaat penelitian
     Penelitian  ini akan bermanfaat antara lain sebagai berikut:
1.       Bagi siswa, penggunaan words clustering technique merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa inggris aspek menulis siswa kelas X semester 2 SMAN 1 Bantan Tahun Pelajaran 2012/2013.
2.       Bagi guru, penggunaan words cluster technique dapat dijadikan salah satu alternatif strategi pembelajaran Bahasa  Inggris di SMAN 1 Bantan.
3.       Bagi sekolah, merupakan bahan masukan dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris khususnya, dan mata pelajaran lain umumnya di SMAN 1 Bantan.
4.       Bagi peneliti dapat dijadikan bahan masukan untuk penelitian yang lebih lanjut dan sebagai persyaratan untuk kenaikan pangkat dan golongan.




BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1.      Kajian Teori
Penelitian ini berhubungan dengan menulis teks deskriptif dan clustering technique. Oleh
karena itu kajian teorinya adalah menulis teks deskritif dan word clustering technique.
A.    Text deskriptif
Deskriptif Adalah paragraph yg bertujuan memberikan kesan atau impresi kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat peristiwa dan semacamnya yg ingin disampaikan penulis, atau secara singkat paragraph deskripsi biasanya di artikan sebagai paragraph yg isinya menggambarkan  suatu objek sehingga pembaca bisa seolah-olah melihat dan merasakan apa yg tertulis didalam paragraph tersebut. (http://carapedia.com.paragraf_deskripsi_info1984.html)
Dalam keilmuan, deskripsi diperlukan agar peneliti tidak melupakan pengalamannya dan agar pengalaman tersebut dapat dibandingkan dengan pengalaman peneliti lain, sehingga mudah untuk dilakukan pemeriksaan dan kontrol terhadap deskripsi tersebut. Pada umumnya deskripsi menegaskan sesuatu, seperti apa sesuatu itu kelihatannya, bagaimana bunyinya, bagaimana rasanya, dan sebagainya. Deskripsi yang detail diciptakan dan dipakai dalam disiplin ilmu sebagai istilah teknik.
Disamping itu Andy the gunnerz menambahkan  deskripsi adalah tulisan yang bertujuan untuk menjelaskan sebuah objek secara terperinci tanpa adanya pengaruh pendapat pendapat pengarang di dalam deskripsi tsb.
Berdasarkan teori diatas dipahami bahwa …

B.       Menulis dalam teks deskriptif
Menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa. Dalam pembagian kemampuan berbahasa, menulis selalu diletakkan paling akhir setelah kemampuan menyimak, berbicara, dan membaca. Meskipun selalu ditulis paling akhir, bukan berarti menulis merupakan kemampuan yang tidak penting.
Dalam menulis semua unsur keterampilan berbahasa harus dikonsentrasikan secara penuh agar mendapat hasil yang benar-benar baik. Henry Guntur Tarigan (1986: 15) menyatakan bahwa menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai.
Menurut Djago Tarigan dalam Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno (2009: 5) menulis berarti mengekpresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan. Lado dalam Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno (2009: 5) juga mengungkapkan pendapatnya mengenai menulis yaitu: meletakkan simbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti orang lain.
Menulis dapat dianggap sebagai suatu proses maupun suatu hasil. Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Heaton dalam St. Y. Slamet (2008: 141) menambahkan menulis merupakan keterampilan yang sukar dan kompleks.
Gebhardt dan Dawn Rodrigues (1989: 1) juga menambahkan writing is one of the most important things you do in college. Menulis merupakan salah satu hal paling penting yang kamu lakukan di sekolah. Kemampuan menulis yang baik memegang peranan yang penting dalam kesuksesan, baik itu menulis laporan, proposal atau tugas di sekolah.
Lebih lanjut pengertian menulis diungkapkan juga oleh Barli Bram (2002: 7) in principle, to write means to try to produce or reproduce writen message. Barli Bram mengartikan menulis sebagai suatu usaha untuk membuat atau mereka ulang tulisan yang sudah ada.
Fachrudin (1988:2) mengatakan secara garis besar bahwa menulis dapat dipahami sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami dengan tepat seperti yang dimaksud oleh penulis.
Menulis merupakan kegiatan berpikir teratur. Keteraturan dalam menulis ini tampak pada keteraturan menuangkan gagasan dan menggunakan kaidah-kaidah bahasa. Agar gagasan dapat diterima dengan baik oleh pembaca, maka seorang penulis harus menguasai tujuan penulisan dan konteks berbahasa serta kaidah-kaidah bahasan.
Sebuah tulisan dikatakan baik apabila disampaikan sesuai tujuan dan situasi berbahasa, sedangkan tulisan dapat dikatakan benar apabila sesuai dengan aturan, norma, kaidah bahasa yang berlaku. Selain menguasai atuaran/kaidah bahasa, penulis juga diharapkan dapat menyusun pilihan kata yang terdapat dalam konteks kalimat.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah kegiatan yang menghasilkan sebuah tulisan dengan mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan dg mengorganisasi gagasan dalam bahasa tulis secara baik dan benar sesuai dengan aturan, norma, kaidah bahasa yang berlaku.
Fachruddin (1988:6) menyatakan : “Kemampuan baca-tulis mendorong perkembangan intelektual seseorang”. Sementara itu Imam Syafi’I (1988:42) menyatakan bahwa seseorang yang berbakat menulis atau tidak berbakat menulis sama-sama mempunyai kemampuan menjadi penulis, agar kemampuan menulis dapat berkembang latihan-latihan menulis harus memperhatikan keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam menulis secara baik dan benar. Sebuah tulisan dapat dikatakan baik apabila dikomunikasikan sesuai dengan tujuan dan situasi bahasa, sedangkan tulisan dapat dikatakan benar apabila sesuai dengan atuaran, norma dan kaidah yang berlaku pada suatu bahasa.
Yang dimaksud menulis dalam teks deskriptif adalah kemampuan menghasilkan gagasan atau ide dengan cara menggambarkan dan menjelaskan sebuah objek secara terperinci terhadap objek, gagasan, tempat peristiwa dan semacamnya yg ingin disampaikan penulis, atau secara singkat paragraph deskripsi biasanya di artikan sebagai paragraph yg isinya menggambarkan  suatu objek sehingga pembaca bisa seolah-olah melihat dan merasakan apa yg tertulis didalam paragraph tersebut.
Words Clustering Technique

Data Clustering

Earlier in this paper we defined clustering as a technique to achieve high data density. Another definition of clustering is a grouping of objects together. If a use case requires objects A, B and C to operate, then those objects should be co-located for optimal data density. If upon loading the database, those objects are physically allocated close to one another, then we say we have clustered those objects. Assume that the size of the three objects combined is less than the size of a physical database page. The clustering leads to high data density because when we fetch the page with object A, we will also get objects B and C. In this particular case, we need just one page transfer to get all objects required for our use case.
To accomplish good clustering, one must know the use cases and the objects involved in those use cases. Given that knowledge, the goals of clustering are:
• Cluster objects together which are accessed together
• Separate (de-cluster, or partition – we will discuss partitioning in detail later in this paper) objects which are never accessed together. This includes separating frequently accessed data from rarely accessed data.

Note: A change of object model may be required to accomplish the clustering goals. To that end, we will examine some object model change techniques as part of our discussion.

Clustering Techniques: Isolate Index

An index on a collection yields faster query performance. If the index is placed, as it is by default, in the same physical location as the collection itself and the items in the collection, then poor locality of reference for the index items is likely to occur. Restated, all the items which are related to the index should be placed in close proximity to one another. All items related to the collection (excluding the index) should be placed in close proximity to one another. The index items should not be interspersed with the collection nor the items contained within the collection. Therefore, if we cluster the index and all the index items together in an area that is physically distinct from the collection and/or the items in the collection, the index will be faster to fetch. If there are no non-index items interspersed with the index items, then fewer pages will be required to fetch the index to perform a query or update the index.
Another “side” benefit of clustering index items in an isolated area is less fragmentation. Why? If the index were interspersed with the collection and items in the collection and then the index were dropped (most likely so that it could be regenerated) the physical locale where the index items had been would be fragmented. Fragmentation lowers data density. By definition, if you fetch a page and some space on that page is empty due to fragmentation, then you have lower data density. Clustering
Clustering techniques fall into a group of undirected data mining tools. The goal of undirected data mining is to discover structure in the data as a whole. There is no target variable to be predicted, thus no distinction is being made between independent and dependent variables.
Clustering techniques are used for combining observed examples into clusters (groups) which satisfy two main criteria:
  • each group or cluster is homogeneous; examples that belong to the same group are similar to each other.
  • each group or cluster should be different from other clusters, that is, examples that belong to one cluster should be different from the examples of other clusters.
Depending on the clustering technique, clusters can be expressed in different ways:
  • identified clusters may be exclusive, so that any example belongs to only one cluster.
  • they may be overlapping; an example may belong to several clusters.
  • they may be probabilistic, whereby an example belongs to each cluster with a certain probability.
  • clusters might have hierarchical structure, having crude division of examples at highest level of hierarchy, which is then refined to sub-clusters at lower levels.

We will explain here the basics of the simplest of clustering methods: k-means algorithm. There are many other methods, like self-organizing maps (Kohonen networks), or probabilistic clustering methods (AutoClass algorithm), which are more sophisticated and proficient, but k-means algorithm seemed a best choice for the illustration of the main principles.

 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.    Setting Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yaitu penelitian yang bertujuan utk meningkatkan pencaoaian siswa dan utk meningkatkan kemampuan siswa. Metodologi penelitian ini adalah sebagai berikut
1.      Tempat
Tempat penelitian dilakukan oleh peneliti di sekolah peneliti sendiri yaitu di SMAN 1 Bantan Kelas X. Kelas X ini terdiri dari 6 rombongan belajar dan penulis memilih kelas X 1 karena kelas ini merupakan kelas yang rendah pencapaian hasil belajarnya.
2.      Waktu
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yang di mulai dari bulan Maret sampai bulan Mei.
3.      Subject
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X 1 yang berjumlah 29 siswa dengan objek tindakan adalah kemampuan siswa menulis paragraph descriptif dg menggunakan  Terdiri dari      …..siswa laki-laki dan …siswa perempuan.
B.     Prosedur Penelitian
Penelitian ini direncanakan dalam 3 siklus. Siklus pertama mencari materi, merancang RPP, membuat RPP, memberikan Pre-test (boleh diadakan/tidak),memberikan tindakan/perlakuan, memberikan pengujian. Siklus kedua yaitu menganalisa hasil, refleksi, memberikan tindakan. Siklus ketiga menganalisa hasil, merefleksi.
C.     Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian berupa tes tertulis dalam bentuk penugasan dan lembar obsevasi
D.    Analisis data
Keberhasilan penelitian ini ditentukan oleh meningkatnya hasil belajar dan respon yg baik dari siswa, oleh karena itu utk mengukur hasil belajar digunakan tes tertulis utk setiap siklus. Analisa data dilakukan dg melihat peningkatan hasil dari siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 yg dijelaskan berupa angka dan deskripsi kemajuan. Sedangkan respon siswa instrument yg digunakan adalah lembaran pengamatan dan data akan di analisa melalui deskripsi respon siswa selama proses belajar mengajar berlangsung